BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

Prosedur Energi Listrik

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

Prosedur audit energi pada bagunan gedung

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menghubungkan aliran listrik trafo dengan mesin mesin yang ada di PT Sanwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.

BAB III METODE PENELITIAN

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi energi listrik di gedung Fakultas Pertanian Unila mengalami

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat dengan pesat. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

III. METODE PENELITIAN. Agar efisiensi operasi AC maximum, masing-masing komponen AC harus

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

AUDIT ENERGI UNTUK PEMAKAIAN AIR CONDITIONING (AC) PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN RUANG KULIAH DI UPI Syamsuri Hasan, Maman Rakhman, dan Agus Maulana 1

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

POTENSI PENGHEMATAN ENERGI LAMPU,AC DAN INSTALASI LISTRIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis yang digunakaan menggunakan metodologi berupa observasi langsung

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK

AUDIT ENERGI UNTUK EFISIENSI LISTRIK DI GEDUNG B UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA KAMAR DI PATRA JASA CONVENTION HOTEL SEMARANG

Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi. Pelaksanaan audit energi untuk mengetahui penggunaan energi di Rumah sakit

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data

IDENTIFIKASI PELUANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA RS. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA. Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang

ANALISA EVALUASI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI MELALUI AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS RIAU

ANALISA INTENSITAS KONSUMSI LISTRIK MELALUI AUDIT ENERGI SKALA RUMAH TANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mengingat arti penting sumber daya energi, pemerintah perlu menyusun rencana

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

Audit Energi pada Bangunan Gedung Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA KAMPUS SUDIRMAN DENPASAR

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu

TUGAS AKHIR. Audit Energi Untuk Pencapaian Efisiensi Penghematan Listrik Di Gedung Tower Universitas Mercu Buana

Audit Energi dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Gedung Pelayanan Unila

PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Optimalisasi Pemakain Daya Tersambung (KVA) Pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK AUDIT ENERGI LISTRIK GEDUNG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

MAKALAH SEMINAR HASIL KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN DAN AIR CONDITIONING DI GEDUNG GRAHA MUSTIKA RATU

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk

PENUTUP BAB V. 5.1 Kesimpulan. Dari audit dan analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

LAPORAN TUGAS AKHIR AUDIT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG J LANTAI DUA UNIVERSITAS MURIA KUDUS ZAKARIA AULIA SAFA NIM DOSEN PEMBIMBING

AUDIT PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA APARTMENT METROPOLIS SURABAYA

ANALISIS AUDIT ENERGI UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI DI GEDUNG FPMIPA JICA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Audit Energi pada Gedung Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan FT UGM

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban

Gambar 1. Kenaikan Tarif Dasar Listrik Tahun 2013 (KESDM, 2012) Gambar 2. Biaya Tagihan Listrik Tahun 2012 dan Tahun 2013 (RSIS, 2013)

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI ENERGI PADA GEDUNG P KABUPATEN TANGERANG DAN GEDUNG TOWER UMB JAKARTA

SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR OPTIMASI PENGGUNAAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KERJA DENGAN MENGATUR PERBANDINGAN LUAS JENDELA TERHADAP DINDING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Energi Listrik, Daya Listrik dan Tarif Listrik

BAB I PENDAHULUAN. Lampu penerangan merupakan alat bantu penerangan, berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Implementasi Green Data Center Study kasus Data Center PT. ISN.

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mukhlis (2011), dalam penelitiannya mengenai Evaluasi

TUGAS AKHIR ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

INTENSITAS KONSUMSI ENERGI DI UNIVERSITAS IBA. Bahrul Ilmi 1*, Reny Afriany 2. Corresponding author:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada metode penelitian akan menjelaskan proses bagaimana dilakukannya penelitian (analis) pemakaian enenrgi listrik pada gedung PT. Westindo.awalnya kan menjelaskan waktu dan loasi dilakukannya penelitian,tepatnya dilakukan di PT Westindo Desember 2016 sampai Januari 2017.jenis penelitian yang dilaksanakan adalah konservasi energi.konservasi energi yaitu proses peningkatan efisiensi energi yang digunakan untuk proses hemat energi.dalam proses ini meliputi adanya audit energi yaitu suatu metode untuk menghitung konsumsi energi suatu gedung atau bangunan,yang mana hasilnya nanti akan dibandingkan dengan standar yang ada untuk kemudian dicari solusi penghematan konsumsi energi (Trimunandar dkk, 2015). jika konsumsi energinya melebihi standar baku yang ada.salah satunya dengan menganalisa pemakaian power listrik pada gedung PT Westindo.analisi pemakaian listrik pada PT. Westindo mengikuti alur diagram sebagai berikut:

14 Mulai Pengumpulan dan penyusunan data histori tahun sebelumnya Data histori energi tahun sebelumnya Audit Energi Awal Menghitung besar IKE tahun sebelumnya Tidak IKE>target? Lakukan penelitian dan pengukuran konsumsi energi Ya Data konsumsi energy hasil pengukuran Periksa IKE>target? Mengenal ikemungkinan PHE Audit Energi Terinci Tidak Analisa PHE rekomendasi PHE Ya Implementasi Periksa IKE >target? selesai Gambar 2.1 Diagram alir proses audit energi (Sumber: SNI 03-6196-2000)

15 3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dimulai tanggal 8 Desember sampai dengan 14 Desember 2016 dengan mengambil tempat di PT. Westindo. 3.3 JENIS PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explorasi dan studi literature dan dilakukan konservasi energi.konservasi energi adalah peningkatan efisiensi energi yang digunakan untuk proses hemat energi.dalam proses ini meliputi adanya audit energi yaitu suatu metode untuk menghitung konsumsi energi suatu gedung atau bangunan,yang mana hasilnya nanti akan dibandingkan dengan standar yang ada untuk kemudian dicari solusi penghematan konsumsi energi jika konsumsi energinya melebihi standar baku yang ada. 3.4 VARIABLE PENELITIAN Variable penelitian meliputi jumlah pemakaian energi berdasarkan audit energi awal dan audit energi rinci serta peluang penghematan berdasarkan kondisi dilapangan.pada audit energi awal akan dihitung besarnya Intensitan Konsumsi Energi (IKE) tiap satuan luas yang dikondisikan sesuai pemakaian berdasarkan data hitoris gedung PT. Westindo.pada audit energi rinci akan dihitung IKE berdasarkan observasi penggunaan energi listrik secara detail dengan berbagai peralatan yang mengkonsumsi energi listrik dan waktu penggunaan. 3.5 ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan untuk menghitung pemakaian energi di PT. Westindo adalah digital clamp meter,avometer,kwh meter.

16 3.6 PROSES PENELITIAN 3.6.1 Audit Energi Awal Kegiatan audit energi awal meliputi pengumpulan data energi bangunan berdasarkan dengan data-data historis yang tersedia dan tidak memerlukan pengukuran.(abetnego, 2012, Hadiputra, 2012). Data-data yang diperlukan pada audit energi awal meliputi: a. Dokumentasi bangunan 1. Denah bangunan seluruh lantai 2. Denah instalasi pencahayaan bangunan 3. Diagram garis tungal listrik b. Pembayaran listrik bulanan bangunan selama setahun terahir c. Tingkat hunian bangunan Menghitung Besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Gedung Berdasarkan data bangunan seperti disebutkan diatas dapat dihitung: a. Rincian luas bangunan dan luas total bangunan (m 2 ) b. Daya listik total yang dibutuhkan (kva atau kw) c. Intensitas daya terpasang per m 2 peralatan lampu (Watt/m 2 ) d. Daya listrik terpasang per m 2 luas lantai untuk keseluruhan bangunan e. Intensitas konsumsi energi (IKE) listrik bangunan f. Biaya pemakaian energi bangunan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) merupakan istilah yang digunakan untuk mengetahui besarnya pemakaian energi pada suatu sistem (bangunan).namun energi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah energi listrik.pada hakekatnya intensitas Konsumsi Energi ini adalah hasil bagi anatara konsumsi energi total selama periode tertentu (satu tahun) dengan luas bangunan.satuan IKE adalah KWh/m² per tahun.dan pemakaian IKE ini telah ditetapkan diberbagai Negara antara lain ASEAN dan APEC.nilai IKE yang dihasilkan akan menentukan apakah sebuah bangunan tergolong sangat efisien,efisien,cukup efisien dan boros, seperti table dibawah.

17 Table 3.1 standar Intensitas Konsumsi Energi gedung kantor pemerintah Kriteria Gedung kantor ber AC kwh/m²/bulan Gedung kantor tanpa AC kwh/m²/bulan Sangat efisien <8,5 <3,4 Efisien 8,5-14 3,4-5,6 Cukup Efisien 14-18,5 5,6-7,4 Boros >18,5 >7,4 (Sumber:Panduan Penghematan Energi,Permen ESDM No.13,2013) Standar IKE yang digunakan sebagai rujukan tingkat penggunaan energi gedung dapat berbeda-beda,dipengaruhi oleh pendekatan analisa dan sempel gedung yang diambil dalam proses perumusan standar tersebut.nilai IKE juga bersifat dinamis dan sewaktu-waktu dapat berubah (berdasarkan hasil penelitian terbaru) mengikuti perkembangan teknologi peralatanhemat energi dan mengikuti tingkat kesadaran hemat energi pegawai (pengguna gedung).(panduan penghematan energi digedung pemerintahan) Table 3.2 berbagai standar Intensitas Konsumsi Energi untuk gedung perkantoran IKE Tahun pengeluaran Sumber (KWh/m²/tahun) standar ASEAN-USAID 240 1987 ESDM & JICA Electric Power 198,3 2008 Development Co,LTD Berdasarkan GBCI (Konsul Bangunan 250 2010 hijau Indonesia) Pergub DKI Jakarta No.38 tahun 2012 tentang bangunan gedung hijau (Sumber:Panduan Penghematan Energi)

18 3.6.2 AUDIT ENERGI RINCI a. Penelitian Dan Pengukuran Konsumsi Energi Audit energi rinci perlu dilakukan bila audit energi awal memberikan gambaran nilai IKE listrik lebih dari nilai standar yang telah ditentukan.audit energi rinci perlu dilakukan untuk mengetahui profil penggunaan energi pada bangunan,sehingga dapat diketahui peralatan pengguna energi apa saja yang pemakaian energinya cukup besar.contoh profil penggunaan energi pada gedung perkantoran sebagai hasil penelitian yang dilakukan pemerintah seperti ditunjukkan pada table (Hadiputra, 2012) Table 3.3 Profil penggunaan energi untuk peralatan kantor Jenis peralatan Penggunaan energi (%) Pendinginan 66 Peralatan/pencahayaan 17.4 Lift 3 Pompa 4.9 Peralatan lain-lain 8.7 Total 100 Dari table diatas,air conditioning dan pencahayaan merupakan peralatan dalam bangunan yang paling besar mengkonsumsi energi.kegiatan yang dilakukan dalam penelitian energi adalah mengumpulkan dan meneliti sejumlah masukan yang dapat mempengaruhi besarnya kebutuhan energi bangunan,dan dari hasil penelitian dan pengukuran energi dibuat profil penggunaan energi bangunan. b. Pengukuran Energi Seluruh analisa energi bertumpu pada hasil pengukuran.hasil pengukuran harus diandalkan dan mempunyai kesalahan (error) yang masih dapat diterima.untuk itu penting menjamin bahwa alat ukur yang digunakan telah dikalibarasi dalam batas waktu sesuai ketentuan yang berlaku.kalibrasi ini harus dilakukan oleh pihak yang diberi

19 wewenang hukum untuk itu.alat ukur yang digunakan dapat berupa alat ukur yang dipasang tetap (permanent) pada instalasi atau alat ukur yang dipasang tidak tetap (portable) (Hadiputra, 2012). Pengukuran besarnya konsumsi energi listrik-pencahayaan: a. Pengukuran besarnya daya listrik untuk pencahayaan digunakan watt meter dan pengukuran konsumsi energi listriknya dengan Watt-jam meter yang dipasang tetap pada panel listrik yang melayani pencahayaan. b. Pada kenyataan dalam gedung komersial,energi untuk pencahayaan merupakan salah satu bagian yang relative besar penggunaan energi listriknya. c. Agar energi spesifik pencahayaan tidak melebihi nilai sebagaimana ditetapkan pada table 3.2,3.3, dan 3.4, perlu dilakukan tindak penghematan konsumsi energi listrik pada sistem pencahayaan. d. Mengenali Kemungkinan Peluang Hemat Energi Hasil pengukuran yang dilakukan pada 3.1.1,selanjutnya ditindak lanjuti dengan penghitungan besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan penyusunan profil penggunaan energi bangunan.besarnya IKE hasil perhitungan dibandingkan terhadap IKE standar atau target.apabila ternyata hasilnya sama atau kurang dari IKE target,maka kegiatan audit energi rinci dapat dihentikan atau bila diteruskan dengan harapan memperoleh IKE yang lebih rendah lagi.bila hasilnya lebih dari IKE target,berarti ada peluang untuk melanjutkan proses audit rinci berikutnya guna memperoleh penghematan energy (Hadiputra, 2012). e. Analisa Peluang Hemat Energi Apabila peluang hemat energi telah dikenali,selanjutnya perlu di tindak lanjuti dengan analisa peluang hemat energi,yaitu dengan cara membandingkan potensi perolehan hemat energi dengan biaya yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana penghematan energi yang direkomendasikan (Hadiputra, 2012). Penghematan energi pada bangunan tidak dapat diperoleh begitu saja dengan cara mengurangi kenyamanan penghuni.analisa peluang hemat energi dilakukan dengan usaha-usaha:

20 a. Mengurangi sekecil mungkin penggunaan energi (mengurangi kw dan jam operasi) b. Memperbaiki kinerja peralatan c. Penggunaan sumber energi yang murah.