METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif melukiskan secara sistematis

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mendeskipsikan tindak tutur dalam berkomunikasi

METODE PENELITIAN. penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah

3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendayagunaan konteks dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti mengadakan

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan

BAB III METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat maupun bagi peneliti itu sendiri

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan akumulasi data dasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis.

KESANTUNAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI SMP NEGERI 21 BANDARLAMPUNG. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

I. PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi karena tanpa adanya bahasa maka seseorang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

III. METODE PENELITIAN. kesantunan berbahasa dalam percakapan. Penelitian kualitatif adalah prosedur

1. PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN. Penulis menggunakan metode kualitatif-deskriptif di dalam penelitian ini, di

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

TINDAK TUTUR TRANSAKSI JUAL-BELI DI PASAR TRADISIONAL CENTRAL KOTABUMI DAN IMPLIKASINYA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial pasti melakukan proses komunikasi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA DAN IMPLIKASINYA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

TUTURAN BERTANYA SISWA PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI TK DAN PEMBELAJARAN NYA. Oleh

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Austin dalam buku yang berjudul How to Do Things with Words) Pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2015 IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR BAMBU KUNING BANDAR LAMPUNG.

III. METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif digunakan bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

PRAANGGAPAN DAN IMPLIKATUR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK MEMBENTUK PEMIKIRAN KRITIS IDEOLOGIS PEMUDA INDONESIA: SEBUAH PENDEKATAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya anak telah mengenal bahasa sebelum dia dilahirkan, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah kita untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

MODUS TINDAK TUTUR PADA MAHASISWA PRODI BATRASIA FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBICARA DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan. Keberadaan bahasa ditengah-tengah manusia sangatlah berperan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian skripsi ini bertempat di Desa Lakeya Tolangohula Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tentang implikatur ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

Transkripsi:

31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, dan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual, dan cermat (Suryabrata, 2009:22). Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode pengamatan dan catatan lapangan. Peneliti mengadakan pengamatan (Observasi), pencatatan data, dan penganalisisan data dan berbagai hal yang terjadi di lapangan secara objektif dan apa adanya. 3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan siswa TK Dwi Tunggal Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 kelas B (nol besar) yang berjumlah 20 orang pada proses pembelajaran berlangsung dan pada saat jam istirahat sekolah. Data penelitian ini adalah tindak tutur meminta pada siswa TK Dwi Tunggal Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 dan Implikasinya terhadap pembelajaran di TK yang dilengkapi dengan konteks yang melatari tuturan tersebut.

32 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi nonpartisipan, peneliti hanya menyimak tanpa melibatkan diri secara langsung dalam peristiwa tuturan atau dalam proses pembelajaran. Observasi nonpartisipan dilakukan sampai peneliti memperoleh data yang cukup. Peneliti berada dalam satu tempat dengan objek yang diteliti. Peneliti berada di ruang kelas dengan guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan berada di luar kelas dengan siswa pada saat jam istirahat sekolah. Peneliti melakukan pengamatan secara intensif kepada para responden agar mendapat data empiris mengenai tuturan meminta pada siswa TK Dwi Tunggal Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 dan Implikasinya terhadap pembelajaran di TK. Catatan lapangan dilakukan untuk mencatat tuturan meminta yang muncul dari sang anak. Catatan tersebut, yakin catatan deskriptif dan reflektif. Catatan deskriptif berupa catatan tentang semua ujaran dari sang anak termaksud konteks yang melatarinya, dan catatan reflektif adalah interpretasi/penafsiran peneliti terhadap tuturan yang disampaikan oleh sang anak. 3.4. Teknik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis heuristik. Tehnik analisis heuristik merupakan proses berpikir seseorang untuk memaknai sebuah tuturan. Di dalam tuturan heuristik diinterprestasikan berdasarkan berbagai kemungkinan/dugaan sementara, kemudian dugaan sementara itu

33 disesuaikan dengan fakta-fakta pendukung yang ada dilapangan. Analisis heuristik berusaha mengidentifikasi daya pragmatik sebuah tuturan dengan merumuskan hipotesis-hipotesis dan kemudian mengujinya berdasarkan data-data yang tersedia. Bila hipotesis tidak teruji, akan dibuat hipotesis yang baru. Hipotesis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pranggapan/dugaan sementara. Gambar Bagan 3.1 Analisis Heuristik 1. Problem 2. Hipotesis 3. Pemeriksaan 4a. Pengujian berhasil 4b. Pengujian gagal 5. Interpretasi default Menurut Leech (1983: 61) di dalam analisis heuristik analisis berawal dari problema yang di lengkapi proposisi, informasi latar belakang konteks, kemudian dirumuskan hipotesis tujuan. Berdasarkan data yang ada, hipotesis diuji kebenarannya. Bila hipotesis sesuai dengan bukti-bukti kontekstual yang tersedia, berarti pengujian

34 berhasil. Hipotesis diterima kebenarannya dan menghasilkan interprestasi baku yang menunjukkan bahwa tuturan mengandung satuan pragmatik. Jika pengujian gagal maka terjadi karena hipotesis tidak sesuai dengan bukti yang tersedia. Proses pengujian ini dapat berulang-ulang sampai diperoleh hipotesis yang dapat diterima. Berikut contoh analisis konteks. Bagan 3.2 Contoh (38) Diuji Menggunakan Analisis Heuristik 1. Problem (interpretasi tuturan) Disini terasa sangat dingin ya Neng 2. Hipotesis 1. Menyatakan ingin dipeluk 2. Menyatakan ingin masuk rumah 3. Ingin minta jaket 3. Pemeriksaan 1. Sudah lama tidak bertemu 2. Suasana sedang duduk diteras dan cuaca abis hujan 3. Si Pria memakai baju tipis 4a. Pengujian 1 dan 3 Berhasil 4b. Pengujian 2 Gagal 5. Interpretasi Default

35 Tuturan pada contoh (1) termasuk sebuah kalimat introgatif, tetapi setelah diperiksa dengan menggunakan analisis heuristik dengan memasukkan data-data direktif bertanya sesuatu tidak langsung berupa permintaan. Maksud dari tuturan tersebut, Pria (Doni) menanyakan kepada Wanita (Septi) yang tidak lain adalah pacarnya, awalnya Doni sudah lama tidak bertemu dengan pacarnya (Septi) dan dia sangat rindu sekali dengan pacarnya (Septi) saat bertemu dan saat pria (Doni) ingin main kerumah sang pacar (Septi) mereka berdua duduk diteras rumah kebetulan penutur hanya memakai baju kaos tipis saat yang bersamaan pula penutur ingin memaksudkan tujuan bahwa ia ingin memeluk sang pacar karena rindu yang dia rasakan selama tak berjumpa, tapi dia bingung untuk memberikan alasan yang baik agar mitra tutur mengerti apa yang dimaksud dengan penutur, oleh karena itu penutur menyatakan dengan sebuah tatapan dan tuturan yang ditujukan ke mitra tuturnya yaitu Disini dingin sekali ya Neng. Setelah diuji dengan fakta berupa data yang ada dilapangan, tuturan dapat disimpulkan sebagai sebuah permintaan tidak langsung agar Wanita (Septi) memeluk tubuh sang pacar karena rindu yang melanda penutur ( Doni), sekaligus mengambilkan jaket untuk penutur karena penutur hanya memakai kaos tipis.

36 Tabel 3.3 Indikator Tuturan Meminta ( Rusminto 2010:63-100) No. Indikator Deskriptor 1. Permintaan langsung pada sasaran 1. Menggunakan kata-kata imperatif penanda permintaan, seperti minta, belikan, ambilkan, keluarkan dan sebagainya. 2. Permintaan langsung dengan Argumentasi 3. Permintaan langsung dengan alasan/argumentasi Biasanya digunakan oleh anak-anak untuk mengajukan permintaan jika anak sedang berada dalam tekanan psikologis karena harus meminta sesuatu yang selama ini menjadi larangan. Biasanya digunakan oleh anak-anak untuk mengajukan permintaan jika mendapatkan respon negative berupa penolakan dari mitra tutur terhadap permintaan yang telah diajukan anak sebelumnya. 4. Permintaan tidak modus bertanya 5. Permintaan tidak modus memuji Meminta tidak modus bertanya biasanya digunakan oleh anak-anak untuk mengajukan permintaan kepada mitra tuturnya dengan menggunakan kalimat-kalimat Tanya. Artinya, dalam mengajukan permintaannya, anak melakukannya dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan tertentu kepada mitra tutur. Meminta tidak modus memuji adalah permintaan yang digunakan oleh anak-anak untuk mengajukan permintaan dengan menggunakan kalimat-kalimat pernyataan yang berisi hal-hal yang baik tentang mitra tutur. 6. Permintaan tidak menyatakan fakta Permintaan tidak menyatakan fakta adalah permintaan yang diajukan oleh anakanak dengan menyatakan fakta-fakta yang dihadapi oleh anak kepada mitra tuturnya.

37 7. Permintaan tidak modus menyindir Permintaan tidak modus menyindir adalah permintaan yang digunakan oleh anak untuk mengajukan permintaan dengan cara seolah-olah sopan kepada mitra tutur dengan maksud menghindari konflik terbuka akibat permintaan yang diajukan. 8. Permintaan tidak modus Nglulu 9. Permintaan tidak modus menyatakan rasa pesimis 10. Permintaan tidak melibatkan orang ketiga 11. Permintaan tidak modus mengeluh Permintaan tidak modus nglulu adalah permintaan yang digunakan oleh anak-anak untuk menyampaikan permintaan dengan cara mengiyakan pendapat atau pandangan mitra tutur secara berlebihan dan mengemukakan sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan yang diharapkan oleh penutur. Biasanya digunakan oleh anak-anak untuk mengajukan permintaan dengan menggunakan tuturan yang mencerminkan ketidakberdayaan penutur berkaitan dengan sesuatu yang diminta. Ketidakberdayaan ini terutama berkaitan dengan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi permintaan tersebut. Permintaan tidak melibatkan orang ketiga adalah permintaan dengan cara menyebut orang lain sebagai pihak yang berkepentingan dalam pengajuan permintaan, menyebut orang lain untuk menunjukkan kepada mitra tutur adanya dukungan terhadap permintaannya. Biasanya digunakan oleh anak-anak untuk mengajukan permintaan dengan cara menyatakan hal tidak menyenangkan yang dialami oleh anak dalam kaitan dengan sesuatu yang dimintanya dan tidak sanggup mereka atasi sendiri. Penandanya adalah 1) permintaannya mendapatkan respon negatif berupa penolakan dari mitra tutur 2) menyatakan penyesalan terhadap terhadap keadaan atau kenyataan yang tidak diinginkan yang menyebabkan tidak dikabulkannya permintaan yang diajukan.

38 Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut. 1. Menyimak dan mencatat semua data alamiah/ujaran spontan siswa yang muncul termasuk mencatat konteks pada proses pembelajaran dan jam istirahat sekolah TK Dwi Tunggal Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013. 2. Data yang didapat langsung dianalisis dengan menggunakan catatan deskriptif dan catatan reflektif juga menggunakan analisis heuristik, yakni analisis konteks. Analisis heuristik digunakan, apabila ada tuturan meminta tidak langsung dan memiliki interprestasi makna. 3. Mengidentifikasi percakapan yang terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas pada saat siswa berinteraksi dengan guru maupun sesama siswa yang mengandung tindak tutur meminta. 4. Mengklasifikasikan data tuturan meminta berdasarkan modus dan jenisnya. 5. Berdasarkan hasil identifikasi dan klasifikasi data, dilakukan kegiatan penarikan simpulan sementara. 6. Memeriksa/mengecek kembali data yang sudah diperoleh. 7. Penarikan simpulan akhir. 8. Mendeskripsikan implikasi tindak tutur meminta dalam pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.