No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MATERI ORIENTASI PEGAWAI BARU DOKTER UMUM

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

RENCANA PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN RSU. C-BMC TAHUN

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

BAB II HASIL SURVEY. untuk memberikan nama Dr. R. Sososdoro Djatikoesoemo tahun 1990.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN OPERASIONAL RUMAH SAKIT UMUM ADELLA

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK BIDAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KEC. LAKUDO KAB. BUTON TENGAH

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM CITRA BMC PADANG No : 019/SK/DIR/IV/2010 Tentang

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian. Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Dilakukan Oleh Klinik Perusahaan

KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

7. Peraturan Pemerintah...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

BAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN NOMOR : / / /2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. paripurna. Keseluruhan persyaratan tersebut harus direncanakan sesuai

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI PERIODE 2014

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BY LAWS) RSUD

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah sakit. merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (UU No.44, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAGAS WARAS KABUPATEN KLATEN

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. (Permenkes No.56 th 2014)

PERAN BADAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN (BMPK) DALAM PENJAMINAN MUTU TENAGA DAN FASILITAS KESEHATAN DI DIY. Yogyakarta,25-26 februari 2013

MAKALAH MANAJEMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis

PEMBAGIAN TUGAS ( JOB DESCRIPTION ) RUANG VK BERSALIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. jaringannya (DinKes Jawa Timur, 2013). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang profit maupun yang non profit, mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BIDANG PELAYANAN MEDIS No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013 No. Revisi : 1 Halaman : 1/5 KEBIJAKAN UMUM Tanggal terbit : 12 Februari 2013 Ditetapkan : Direktur Klinik Muhammadiyah Kedungadem dr.h.haryono Pendahuluan Dalam melaksanakan pelayanan medis harus berdasarkan pada standar pelayanan medis. Hal ini merupakan salah satu upaya penting dalam peningkatan mutu atau kualitas pelayanan medis di rumah sakit. Pelaksanaan standar pelayanan medis ini memerlukan suatu pengawasan dan evaluasi agar pelaksanaannya sesuai dengan standar yang berlaku. Oleh karena itu diperlukan suatu kebijakan terkait dengan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan standar pelayanan medis. Tujuan 1. Melaksanakan tanggung jawab Klinik Muhammadiyah Kedungadem terhadap peningkatan mutu pelayanan medis; 2. Sebagai upaya memenuhi hak pasien untuk mendapatkan pelayanan medis sesuai dengan standar pelayanan medis; 3. Sebagai upaya untuk memberikan perlindungan hukum kepada para pelaksana layanan medis; 4. Sebagai upaya menjamin keselamatan pasien rumah sakit. Dasar Hukum 1. Undang-undang Kesehatan Nomor 14 tahun 2009; 2. Permenkes Nomer 71 tahun 2013 3. Permenkes nomer 75 tahun 2014 4. Standar Pelayanan Medis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2002. 5. Kode Etik Kedokteran Indonesia; Sasaran Kebijakan ini berlaku bagi : 1. Tenaga Medis Fungsional di Klinik Muhammadiyah Kedungadem; 2. Pasien/keluarga; 3. Pihak-pihak yang terkait. Kebijakan Fasilitas Pelayanan Medis Page 1 of

1. Klinik Muhammadiyah Kedungadem dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki, senantiasa berupaya menyediakan fasilitas pelayanan medis sesuai dengan standar pelayanan medis yang berlaku; 2. Klinik Muhammadiyah Kedungadem senantiasa berupaya mengikuti perkembangan teknologi kedokteran dan atau kesehatan dalam penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana untuk terapi dan diagnostik; 3. Dalam hal Klinik Muhammadiyah Kedungadem belum mampu menyediakan fasilitas (sarana dan prasarana) untuk kebutuhan terapi dan diagnostik, pihak manajemen Klinik Muhammadiyah Kedungadem akan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dengan falsafah sebesar-besarnya demi kepentingan pasien; 4. Klinik Muhammadiyah Kedungadem berupaya mengembangkan jenis-jenis layanan medis sebagai bagian dari proses pertumbuhan dan pengembangan Klinik yang telah ditentukan dalam Master Plan; 5. Untuk memberikan jaminan keselamatan kepada pasien, pihak manajemen Klinik Muhammadiyah Kedungadem melakukan upayaupaya penyediaan sarana prasarana keselamatan pasien dan senantiasa menjaga kondisi peralatan medis, elektro medis, dan perlengkapan klinik yang terkait dengan layanan kepada pasien selalu dalam kondisi baik dan terkalibrasi oleh pihak yang berwenang. Kebijakan Tenaga Medis Fungsional 1. Klinik Muhammadiyah Kedungadem berupaya mengembangkan dan mencukupi kebutuhan tenaga Medis Fungsional Spesialis, diutamakan untuk pengembangan 3 spesialis dasar, yaitu Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD), Spesialis Anak (Sp.A), dan Spesialis Kandungan dan Kebidanan (Sp.OG); 2. Dalam hal Klinik Muhammadiyah Kedungadem belum dapat memenuhi kebutuhan tenaga Medis Spesialis, maka Klinik bersifat terbuka untuk menerima spesialisasi yang dibutuhkan untuk layanan medis rawat jalan dan rawat inap dengan tetap memandang: (a) keterbatasan Klinik Muhammadiyah Kedungadem dalam menyediakan tempat praktek; (b)rasio jumlah pasien dengan jumlah dokter spesialis yang sesuai; 3. tenaga Medis Fungsional (dokter, dokter umum, dan dokter spesialis) non organik untuk dapat memberikan layanan di Rumah Sakit Islam Garam Kalianget, baik layanan rawat inap dan rawat jalan, harus memiliki Surat Ijin Praktek atau Surat Tugas; 4. Dalam hal karena pertimbangan kelangkaan spesialisasi dan atau karena kasus kegawat daruratan membutuhkan dokter spesialis yang dibutuhkan tidak ada SIP atau ST di Klinik Muhammadiyah Kedungadem, maka seorang Staf Medis Fungsional dengan spesialisasi yang dibutuhkan pada saat itu diberikan dispensasi Page 2 of

untuk memberikan layanan medis kepada pasien rumah sakit dengan seijin Klinik Muhammadiyah Kedungadem 5. Tenaga Medis Fungsional, baik organik maupun mitra, karena suatu alasan tertentu berhalangan memberikan layanan medis kepada pasien, wajib menunjuk penggantinya dengan ketentuan tenaga Medis Fungsional pengganti tersebut memiliki SIP atau ST di Klinik Muhammadiyah Kedungadem; 6. Klinik Muhammadiyah Kedungadem mewajibkan kepada seluruh tenaga Medis Fungsional, tanpa memandang status kepegawaiannya, untuk memberikan pelayanan medis kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan medis dan etika profesi yang berlaku; Kebijakan Jaminan Hukum dan Kendali Mutu 1. Klinik Muhammadiyah Kedungadem berupaya mengikuti dan menyesuaikan tarif jasa medis dan atau jasa tindakan medis sesuai dengan ketetapan profesi, dengan tetap mempertimbangkan aspek sosial kemasyarakatan dan fungsi Klinik Muhammadiyah Kedungadem sebagai sarana dakwah; 2. Klinik Muhammadiyah Kedungadem memberikan perlindungan hukum kepada seluruh tenaga Medis Fungsional yang memberikan layanan kesehatan kepada pasien Klinik; 3. Klinik Muhammadiyah Kedungadem melalui panitia dan komite yang ada di rumah sakit secara rutin dan terencana melaksanakan melaksanakan pengawasan dan evaluasi mutu pelayanan medis untuk menjaga mutu dan demi keselamatan pasien; 4. Mekanisme pengawasan dan evaluasi pelaksanaan standar pelayanan medis yang berlaku di Klinik Muhammadiyah Kedungadem melalui kegiatan: (a) kegiatan laporan pagi (morning report) (b) pembahasan kasus sulit (c) pembahasan kasus kematian (d) kegiatan audit medis (e) kegiatan visite besar 5. Klinik Muhammadiyah Kedungadem berupaya dengan segala kemampuan yang dimilikinya mengupayakan keselamatan pasien, keluargan pasien, dan pengunjung serta pelanggan Klinik Muhammadiyah Kedungadem lainnya selama berada di lingkungan Klinik Muhammadiyah Kedungadem; 6. Klinik Muhammadiyah Kedungadem memberikan jaminan kepada pasien dan keluarga untuk mendapat informasi secara lengkap dan jelas berkenaan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk layanan medis yang diterima; Kebijakan Standar Pelayanan Medis 1. Pelayanan Medis Klinik Muhammadiyah Kedungadem berpedoman pada Standar Pelayanan Medis Dasar yang diterbitkan oleh Depkes RI dan Standar Pelayanan Medis yang dibuat oleh Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) serta standar pelayanan medis Klinik Muhammadiyah Kedungadem. Page 3 of

2. Standar Pelayanan Medis RSI Garam Kalianget harus dibuat minimal berdasarkan 10 besar penyakit oleh Kabid Pelayanan Medis dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur. 3. Standar Pelayanan Medis yang ditetapkan oleh Direktur, harus dilaksanakan oleh setiap tenaga medis maupun paramedis, dan oleh dokter organik maupun dokter tamu / mitra. Kebijakan Standar Diagnosis dan terapi 1. Standar Diagnosa dan Terapi Klinik Muhammadiyah Kedungadem mengacu pada Pedoman Diagnosa dan Terapi (PDT) yang telah diterbitkan oleh PB IDI sesuai dengan kemampuan SDM dan fasilitas Klinik Muhammadiyah Kedungadem. 2. Ijin permberlakuan dan modifikasi PDT PB IDI dilaksanakan oleh Kabid Pelayanan Medis, kemudian ditetapkan dan diberlakukan berdasarkan SK Direktur, serta akan dievaluasi sekurangkurangnya 3 tahun sekali. 3. Pedoman Diagnosa dan Terapi yang telah ditetapkan oleh Direktur tersebut harus dilaksanakan oleh setiap staf medis maupun perawat. 4. Formularium Klinik Muhammadiyah Kedungadem yang dibuat oleh Panitia Farmasi Terapi wajib dipatuhi oleh seluruh tenaga medis yang melaksanakan praktek kedokteran di Klinik Muhammadiyah Kedungadem. Kebijakan Pelayanan Rawat Jalan 1. Pelayanan rawat jalan pasien Klinik Muhammadiyah Kedungadem dilaksanakan di Unit Rawat Jalan (URJ) dan Unit Gawat Darurat (UGD). 2. Pasien UGD yang datang harus ditolong terlebih dahulu tanpa uang muka. 3. Pelayanan Rawat Jalan dibuka dengan ketentuan sebagai berikut : (a) Dokter Jaga IGD melayani 24 jam sehari. (b) IGD melayani 24 jam non stop (termasuk libur Nasional) disertai dengan fasilitas penunjang (Penunjang Medis Diagnostik dan Non Diagnostik) yang terkait dengan kegawatdaruratan secara on site atau on call. (c) Poliklinik Umum melayani jam 8.00 sd 12.00 setiap hari kerja; (d) Poliklinik Spesialis melayani sesuai jadwal yang ditetapkan oleh dokter spesialis 4. Pasien dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih mampu apabila fasilitas yang diperlukan belum tersedia di Klinik Muhammadiyah Kedungadem atau tenaga spesialis yang menangani belum ada atau atas permintaan pasien dan atau keluarga pasien. Kebijakan Pelayanan Rawat Inap 1. Pasien yang akan rawat inap bisa melalui : Poli pada pagi hari, Page 4 of

UGD pada pagi, sore dan malam hari. 2. Pasien tidak dapat memilih dokter yang akan merawatnya. 3. Perawatan pasien dapat dipindahkan dari ruangan kamar yang satu ke kamar yang lainnya atas dasar permintaan pasien dan/atau keluarga pasien, atau karena kondisi pasien yang ditetapkan oleh dokter yang merawat. 4. Perawatan pasien dapat dimasukkan dalam ruang perawatan isolasi berdasarkan atas indikasi medis dan non medis. Kriteria indikasi medis ditetapkan oleh Standar Pelayanan Medis, sedangkan kriteria indikasi non medis ditetapkan oleh Direktur. Page 5 of