BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Ekonomi, 2005, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, Cet. III, 2 Ibid. h. 96.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan dimunculkannya sistem perbankan syari ah pada

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk. badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi

BAB IV ANALISA KEPERCAYAAN NASABAH TERHADAP SIRELA (SIMPANAN SUKARELA) PADA BMT HARAPAN UMAT PATI

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

DAFTAR PUSTAKA. Amir, M. Taufiq, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, Jakarta: PT Raja

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syari ah mapun lembaga keuangan syari ah pada akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian empiris atau penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. meski sampai saat ini juga kondisi ekonomi dan politik masih dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah belum banyak seperti sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sesama dalam persaingannya didunia ekonomi. Hal tersebut sudah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

BAB I PENDAHULUAN. instrumen penting dalam sistem ekonomi telah berkembang pesat dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Yogyakarta, Darma Bakti Wakaf, 1992, h Karnaen Perwata Atmaja dan Muhamad Syafii Antonio, Apa Dan Bagaimana Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. 1

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB II METODE PENELITIAN. ditinjau dari beberapa aspek, seperti tujuan penelitian, pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN 66. Aksara, 2001, h.1. 1 Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga :STAIN Salatiga Press, 2009, h.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan Lembaga Keuangan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. konsep islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi-hasil, baik untung

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Dan Jenis/Rancangan Penelitian. suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun studi empiris dari penelitian yang berjudul Analisis Standard

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Aziz A, Pedoman Pendirian BMT. Jakarta: Pinbuk Press, 2004, h. 6.

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan mempelajari secara intensif mengenai latar belakang dan dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang datanya ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. yang berada di Jl. Wolter Monginsidi Genuk Semarang. BMT Mitra

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Pelajar, 2009, h Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad, Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2016, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

1 Zainuddin Ali,Hukum Perbankan Syariah, Jakarta: Sianar Grafiak, 2007, h.1

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2014, h Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta:

BAB III METODE PENELITIAN. ini yaitu selama 2 bulan karena disesuaikan dengan permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan. Perusahaan yang berada dalam lingkungan bisnis tertentu harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia perbankan syari ah tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri Palangka Raya yang terletak di Jl. G. Obos Komplek Islamic

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan berperan penting dalam kehidupan suatu negara, terutama negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Peran strategis bank disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien. Melalui perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, sehingga dana tersebut dapat memberikan kemanfaatan yang besar bagi masyarakat, serta masyarakat diberi kebebasan untuk memilih antara bank syari ah maupun bank konvensional. Bagi mereka yang mempunyai kekhawatiran adanya bunga bank (riba). Adapaun lembaga perbankan syari ah yang secara umum dimaksud dengan lembaga bank syariah adalah lembaga keuangan dengan usaha pokok memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi, dan disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. 1 Maka bank syari ah bisa menjadi alternatif sebagai sarana peminjaman modal atau menginvestasikan dana. 2 Lembaga keuangan syari ah mempunyai peran peran penting sebagai 1 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari ah, Cet. III, Yogyakarta: Ekonomi, 2005, h. 27. 2 Ibid. h. 96. 1

lembaga ekonomi muamalah dalam bentuk ekonomi islam. 3 berbasis syari ah dengan prinsip-prinsip Berbagai studi menunjukan bahwa sistem keuangan memainkan peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Perkembangan sistem keuangan mempengaruhi tingkat tabungan, investasi, inovasi teknologi, dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang di suatu Negara, bahkan perkembangan ekonomi ke depan. Umumnya, Negara-negara yang berhasil mengembangkan sistem keuangan yang relatif lebih maju dan berfungsi dengan baik. 4 Dari sekian lembaga keuangan nasional adapun Lembaga Keuangan Internasional baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki kaitan dengan operasional lembaga keuangan atau perbankan di Indonesia. Secara umum, peranan lembaga keuangan internasional lebih banyak dirasakan oleh pemerintah, namun dapat dilihat bagaimana sektor swasta (perbankan) dapat pula merasakan pentingnya peranan yang dimainkan oleh lembaga-lembaga Internasional tersebut. Pada takaran praktis, keberadaan lembaga-lembaga keuangan syariah sekarang ini menunjukan adanya perkembangan yang semakin pesat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran besar umat Islam untuk melaksanakan 3 Muhamad (ed.), Bank Syari ah Analisis Kekuatan,Peluang, Kelemahandan Ancaman, Yogyakarta: Ekonisa, 2006, h. 135. 4 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Cet.1, Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2009, h. 17 2

3 Islam secara kaffah, perkembangan ini tentu memberikan harapan baru bagi para pelaku usaha untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan material semata, tetapi juga dengan hukum syariah yang menjanjikan pemenuhan kebutuhan batiniyah. Namun nilai-nilai keseimbangan ini tentu tidak boleh berjalan sendiri tanpa adanya upaya kondifiksi ilmu pengetahuan hukum. 5 System keuangan islam harus memfasilitasi hal tersebut. Untuk mewujudkan sistem keuangan yang efisien, maka setiap tipe dan lapisan masyarakat harus terwadahi keinginannya dalam berinvestasi dan berusaha, sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka. Prinsip kerja dengan kemampuan perbankan Islam juga memberikan fasilitas kepada masyarakat yang memiliki modal relatif kecil dan risk averter. Khususnya lemabaga keuangan mikro syari ah. Lembaga keuangan mikro syariah khususnya Perkoperasian Syariah pada saat ini juga mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal itu dibuktikan dengan seiring dimunculkannya sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun 1990-an di Indonesia. Lembaga keuangan syariah mempunyai peran yang sangat penting sebagai lembaga ekonomi berbasis syariah di tengah proses pembangunan 5 Burhanudin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 2.

4 nasional yang merupakan implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsip-prinsip muamalah dalam ekonomi Islam. 6 Jumlah koperasi syariah lebih banyak didirikan dan diminati daripada lembaga keuangan lainnya. Meskipun banyak hambatan dan kendala yang di hadapi seperti keterbatasan sumber daya manusia. KJKS merupakan lembaga keuangan berbasis syariah yang dibangun berdasarkan konsep yang berbasis keumatan karena dibentuk oleh masyarakat dan untuk masyarakat. 7 Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang merupakan lembaga keuangan syariah yang masih baru, diharapkan untuk mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya, Sehingga peran SDM disini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan bersaing. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) adalah organisasi otonom, yang berada di dalam lingkungan sosial okonomi yang berbasis syariah. Salah satu faktor yang mendukung lembaga keuangan syariah khususnya KJKS di Indonesia berkembang pesat, yaitu dengan melihat kondisi penduduk di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, sedangkan praktik riba sangat di haramkan oleh Islam dan menganggap bunga adalah sesuatu yang haram. Salah satu ayat 6 Muhammad (ed.), Bank... h. 135. 7 Hendi Sunendi, BMT dan Bank Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004, h. 5.

5 yang menerangkan bahwa riba itu Haram adalah surat Al Baqarah 278-279 yang berbunyi: Artinya: Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba yang belum dipungut, jika kamu termasuk orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kamu. Dan jika kamu bertaubat dari mengambil riba, kamu tidak akan menganiaya dan tidak pula dianiaya 8 Jadi lembaga keuangan syariah khususnya KJKS menangkap peluang segmentasi pasar yang profit dengan membuat sistem Syariah dengan pola bagi hasil atau profit sharing mendapat respon yang positif oleh masyarakat. Dari uraian di atas, terlihat bahwa lembaga keuangan berbasis syariah khususnya adalah KJKS memiliki potensi perkembangan yang cukup besar dan menguasai segmentasi pasar dalam bidang keuangan syariah dengan pola bagi hasil. KJKS yang cukup berkembang di kendal adalah KJKS Nusa Indah yang beralamatkan di Jl. Raya Soekarno Hatta tepatnya 8 Departemen Agama RI,Al-Qur an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 1997, h. 48.

6 di depan SMPN 1 Cepiring Kabupaten Kendal. Sampai saat ini sejak pertama didirikan pada tahun 1996 sudah mempunyai empat cabang di dua kota yaitu Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang. Ditunjukan dengan jumlah SHU yang semakin tahun semakin meningkat dalam tiga tahun terakhir ini. Tabel 1.1 Daftar SHU Anggota KJKS Nusa Indah pada tahun 2012-2014 Tahun Jumlah Anggota Pembiayaan SHU 1 2012 747 Rp 9.916.300.000 Rp 91.015.175 2 2013 1.003 Rp 12.836.600.000 Rp104.415.877 3 2014 1.490 Rp 21.045.400.000 Rp248.112.548 Dari tabel di atas menunjukan adanya tingkat perkembangan jumlah anggota secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa KJKS Nusa Indah memiliki potensi pengembangan yang cukup besar, keberhasilan ini tak luput dari peran loyalitas masyarakat dan kinerja para karyawan dalam membina anggota dengan profesionalitas yang tinggi serta pelayanan yang sangat baik. Berdasarkan Uraian di atas, mengenai keunggulan pada KJKS, disini penulis membahas lebih dalam mengenai strategi apa sajakah yang di lakukan KJKS dalam mempengaruhi kepercayaan nasabah pada KJKS Nusa Indah. Sehingga penulis

7 mengangkat dengan judul STRATEGI PENINGKATAN KEPERCAYAAN ANGGOTA TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi kasus pada KJKS Nusa Indah Cepiring Kendal) B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas dapat penulis kemukakan permasalahan sebagai berikut: Strategi apa saja yang dilakukan KJKS untuk meningkatkan kepercayaan anggota terhadap KJKS Nusa Indah Cepiring Kendal? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan KJKS untuk meningkatkan kepercayaan anggota terhadap KJKS Nusa Indah Cepiring Kendal. D. Telaah Pustaka Dalam penelitian ini ada beberapa penelitian terdahulu berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan anggota terhadap produk siraya adalah Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Bank Mega Semarang. 9 Skripsi ini membahas tentang kepercayaan nasabah di wilayah Semarang dengan 9 Astri Dhiah Maharani, Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Bank Mega Semarang, Semarang: Universitas Diponegoro, 2010, h. 80.

8 tujuan mengetahui seberapa besar pengaruh positif yang dihasilkan antara variabel kepercayaan nasabah terhadap variabel loyalitas nasabah. Dalam penelitian ini Awaludin Ahmad melakukan penelitian yang berjudul Kualitas Pelayanan, Kepuasan dan Kepercayaan Nasabah pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Wonosobo. 10 Tesis ini membahas tentang analisis pengaruh kualitas kualitas pelayanan yang mencakup beberapa aspek yaitu (tangibles, reability, responsiveness, assurance, empathy) terhadap kepercayaan nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variable intervening. Sedangkan penelitian ini berfokus pada upaya peningkatan sistem pelayanan, penggunanaan prinsip sesuai syariah, serta menumbuhkan rasa kepercayaan anggota pada KJKS NUSA INDAH Cepiring Kendal. Sehingga Anggota senantiasa menyimpan sejumlah dananya di KJKS Nusa Indah Cepiring Kendal. Penelitian ini juga di harapkan juga memiliki perbedaan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini diharapkan memberikan penjelasan dalam sistem pelayanan dan penerapan prinsip syariah terhadap kepercayaan anggota. E. Metode Penelitian Skripsi 10 Awaluddin Ahmad, Kualitas Pelayanan, Kepuasan dan Kepercayaan Nasabah pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Wonosobo, Wonosobo: Universitas Sains Al-Qur an, 2014, h. 157.

9 1. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian dibagi tiga yaitu penelitian exploratory (penggalian), penelitian explanatory (pemaparan) dan penelitian descriptive (deskriptif). 11 Sedangkan jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah atau mencari faktor-faktor atau variabel tertentu 2. Subyek dan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yang dilakukan adalah pada staf serta karyawan meliputi dari jenis kelamin, tingkat pendidikan,jabatan dan usia karyawan. Sedangkan obyek dari penelitian ini adalah KJKS Nusa Indah cepiring Kendal. 3. Sumber Data a. Data primer (Primary data) Data Primer adalah data yang secara langsung peneliti peroleh dari sumber data pertama di lokasi atau 11 Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, Cet. I, h. 8.

obyek penelitian. 12 Obyek penelitian ini adalah KJKS Nusa Indah Cepiring Kendal. b. Data sekunder (Secondary data) Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung. Data ini diperoleh dari dokumen yang merupakan data tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, makalah, laporan penelitian dan lain sebagainya. 13 4. Metode pengumpulan data Dalam metode ini adalah salah satu tahap yang penting dalam sebuah penelitian, hal ini dikarenakan data merupakan faktor yang mutlak ada dalam sebuah penelitian, tanpa adanya data yang terkumpul maka tidak mungkin suatu penelitian akan berhasil. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan cara sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan. Pada waktu melakukan observasi, peneliti dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati 12 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi Ekonomi, dan kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya, Jakarta: Kencana, Cet 1, 2004, h. 122. 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Sebuah Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, Edisi Revisi V, 2002, h. 206. 10

11 saja orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentuyang diobservasi. Peneliti memasuki kantor KJKS (Nusa Indah) Kendal untuk melihat langsung proses kegiatannya. b. Wawancara (Interview) Interview atau wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan yang dilakukan dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasiinformasi atau keterangan-keterangan yang berhubungan dengan penelitian. 14 Metode ini digunakan untuk mencari data tentang kepercayaan nasabah terhadap produk simpanan sukarela pada KJKS Nusa Indah. Interview dilakukan dengan cara mewawancarai beberapa nasabah KJKS Nusa Indah Kendal. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa sumber data tertulis yang berupa penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian. 15 Sumber data 14 Narbuko Kholid, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, h. 83 15 Muhammad, Metodoligi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, h. 103.

12 tertulis dapat dibedakan menjadi: dokumen resmi, buku, majalah, arsip, atau dokumen pribadi. 16 5. Metode analisis data Dalam melakukan analisis data peneliti akan menggunakan metode deskriptif yakni mendeskripsikan data yang diperoleh melalui sumber data sekunder atau menggambarkan sifat atau keadaan yang dijadikan obyek dalam penelitian. Karena penelitian ini kualitatif maka disebut dengan penelitian deskriptif kualitatif. 17 F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dan mengetahui penelitian skripsi ini, maka peneliti menyusun sistematikanya sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini meliputi alasan pemilihan judul, penegasan judul, permasalahan, tujuan penelitian skripsi, metode penelitian skripsi dan sistematika penelitian skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini merupakan penjelasan atau gambaran umum tentang kepercayaan anggota, kerangka pemikiran teoritis serta tinjauan umum 16 Lexy J.Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000, h. 113. 17 Arikunto, Prosedur... h. 117

tentang KJKS, dasar-dasar hukumnya serta sejarah dan KJKS. 13 BAB III BAB IV BAB V : GAMBARAN UMUM KJKS NUSA INDAH CEPIRING KENDAL Pada bab ini peneliti menguraikan tentang bagaimana gambaran umum, sejarah berdirinya KJKS Nusa Indah, dan struktur Organisasi KJKS Nusa Indah Cepiring Kendal. : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini meliputi analisis faktorfaktor yang mempengaruhi kepercayaan nasabah terhadap simpanan hari raya pada KJKS Nusa Indah dengan adanya keunggulan dan kelemahan pada KJKS. : PENUTUP Pada bab ini peneliti mencoba mengambil kesimpulan, saran dan kritik serta penutup, untuk daftar pustaka,lampiran,riwayat pendidikan peneliti akan dimasukkan dalam lampiran.