PERATURAN DESA SUKAMUKTI NOMOR : 02 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA 2012-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SUKAMUKTI Menimbang : a. Bahwa dalam rangka RPJM-Desa perlu dibuat peraturan desa yang merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan desa; b. Bahwa untuk menetapkan RPJM-Desa sebagaimana dimaksud dalam huruf (a), diperlukan adanya Peraturan Desa; c. Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan desa tersebut diperlukan keputusan Kepala Desa; d. Bahwa dalam kebijakan tersebut, diperlukan rekomendasi dan petunjuk teknis. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor : 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah; 2. Kepres Nomor : 49 Tahun 2001, Tentang Lembaga Kemasyarakatan; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 13 Tahun 2008, tentang Rencanan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut Tahun 2010-2014; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 2 Tahun 2008, Tentang Pembentukan Forum Delegasi Musrenbang; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor : 7 Tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa. DENGAN KESEPAKATAN BERSAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN KEPALA DESA MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG REVIEW RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) TAHUN ANGGARAN 2012 2018 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : (1) Pemerintah Desa adalah kegiatan pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) meliputi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; (2) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa; (3) Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD; (4) Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari Peraturan Desa dan Kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; (5) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah Dokumen Perencanaan untuk setiap periode jabatan kepala desa setelah pelantikannya, yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan program prioritas kewilayahan disertai dengan rencana kerja; (6) Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan ekonomi desa dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mndorong partisifasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah; (7) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat LPMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat; (8) Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah anggota masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pmberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif; (9) Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi, sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa. BAB II TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM-DESA Pasal 2 (1) Rancangan RPJM-Desa dapat diajukan oleh Pemerintah Desa; (2) Dalam menyusun rancangan RPJM-Desa, Pemerintah Desa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh LPMD; (3) Rancangan RPJM-Desa yang berasal dari Pemerintah Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada pemangku kepentingan yaitu LPMD, LK, PKK Desa, KPM, tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagainya;
(4) Setelah menerima rancangan RPJM-Desa, Pemerintah Desa melaksanakan Musrenbang Desa untuk mendengarkan penjelasan Kepala Desa tentang Perencanaan Pembangunan Desa; (5) Jika rancangan RPJM-Desa berasal dari Pemerintah Desa, maka Pemerintah Desa mengundang LMPD, lembaga-lembaga kemasyarakatan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan sebagainya untuk melakukan Musrenbang Desa membahas RPJM-Desa; (6) Setelah dilakukan Musrenbang Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan (5), maka Pemerintah Desa menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh BPD dan Pemerintah Desa serta LPMD dan lembaga kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan BPD atas rancangan RPJM-Desa menjadi RPJM-Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa; (7) Setelah mendapat persetujuan Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), maka Kepala Desa menetapkan RPJM-Desa serta mmerintahkan Sekretaris Desa atau Kepala Urusan yang ditunjuk untuk mengundangkannya dalam Lembaran Desa. BAB III MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RPJM-DESA Pasal 3 (1) Pemerintah Desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokratis para anggotanya untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPMD dalam Forum Musrenbang Desa; (2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam Forum Musrenbang Desa dalam perencanaan pembangunan desa berdasarkan musyawarah dan mufakat. a. Penjaringan Masalah HASIL IDENTIFIKASI MASALAH PEMBANGUNAN DESA Penyusunan RPJM-Desa dimulai dari penjaringan masalah dan potensi yang ada di Desa Sukamukti dengan menggunakan alat kajian sebagai berikut : (1) Sketsa Desa (Hasil Kegiatan Transektoral); (2) Kalender Musim; (3) Diagram Venn Kelembagaan. Proses penjaringan masalah tersebut dilaksanakan dalam Forum Musyawarah Dusun yang telah diselenggarakan pada : No. DUSUN WAKTU PELAKSANAAN TEMPAT HARI TANGGAL WAKTU 1 1 Senin 05 September 2011 2 2 Senin 05 September 2011 3 3 Senin 05 September 2011 08-10 Wib Balai Desa Sukamukti 10-12 Wib Balai Desa Sukamukti 13-15 Wib Balai Desa Sukamukti
b. Hasil Penjaringan Masalah Dari hasil penjaringan masalah dan potensi yang dilakukan di Tingkat Dusun hasilnya direkapitulasi dan diklasifikasikan dalam bidang-bidang sebagai berikut : (1) Pengembangan Wilayah; (2) Ekonomi; (3) Sosial Budaya; (4) Pendidikan; (5) Kesehatan; (6) Pertanian. (Data Terlampir) BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 4 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa akan diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Kepala Desa. Pasal 5 Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Desa dengan menempatkannya dalam Lembaran Desa. Ditetapkan di : Desa Sukamukti Pada Tanggal : 08 September 2011 Kepala Desa Sukamukti TTD YANA SUDIANA Diundangkan di : Desa Sukamukti Pada Tanggal: 08 September 2011 Sekretaris Desa Sukamukti MUHIDIN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SUKAMUKTI KECAMATAN SUKAWENING KABUPATEN GARUT Sekretariat Kantor Desa Sukamukti Jln Raya Sukawening- Cinta BERITA ACARA RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA SUKAMUKTI Pada hari ini Senin tanggal Delapan bulan Januari tahun Dua ribu empat belas Bertempat di Kantor Kepala Desa Sukamukti Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat telah dilaksanakan Rapat Badan Permusyawarat Desa (BPD) dalam rangka : RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG REVIEW RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2012 2017 Rapat Badan Permusyawaratan Desa tersebut telah menyetujui dan sepakat mengenai pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta sebagai berikut : MENYETUJUI RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG REVIEW RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2012 2017 Dengan kesimpulan Hasil Rapat Badan Permusyawaratan Desa dapat menyetujui Rancangan Peraturan Desa dimaksud untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa. Demikian Berita Acara Rapat Badan Permusyawaratan Desa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana peruntukannya. Desa Sukamukti, 8 Januari 2015 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KETUA DRS H.SUDUR HIDAYAT, BA., SP., MP.
DAFTAR HADIR RAPAT ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Acara : Rapat Pertemuan Badan Permusyawaratan Desa Desa : Sukamukti Kecamatan : S U KA W E N I N G Kabupaten : G A R U T Hari / Tanggal : Senin, 8 Januari 2014 Tempat : kantor Desa No. N A M A JABATAN TANDATANGAN 1 1 2 3 3 4 5 5 6 7 7 8 9 9 10 11 11 12 2 4 6 8 10 12 Desa Sukasono, 8 Januari 2015 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KETUA DRS H.SUDUR HIDAYAT, BA., SP., MP.
PERATURAN DESA SUKAMUKTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP DESA ) TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : KEPALA DESA SUKAMUKTI a. bahwa dalam rangka melaksanakan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) perlu dibuat peraturan Desa yang merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan Desa ; b. bahwa untuk menetapkan RKP Desa sebagaimana dimaksud huruf a, diperlukan adanya peraturan Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495) 2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa / Kelurahan; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa / Kelurahan; 10. Peraturan Bupati Garut Nomor : 1170 tahun 2015 tentang Penjabaran APBD tahun 2016; Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN KEPALA DESA Menetapkan MEMUTUSKAN : : PERATURAN DESA SUKAMUKTI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA ( RKP DESA ) SUKAMUKTI TAHUN 2016 : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dmaksud dengan : 1. Desa adalah desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa
4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. 5. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 6. Keputusan Kepala Desa adalah semua Keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan Desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan. 7. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat LPMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. 8. Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah anggota masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif. 9. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter Desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi Desa. BAB II TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RKP DESA Pasal 2 1. Perencanaan pembangunan Desa disusun berdasarkan hasil kesepakatan dalam musyawarah Desa. 2. Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat dilaksanakan pada bulan Juni tahun anggaran berjalan. Pasal 3 Perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi pedoman bagi Pemerintah Desa dalam menyusun rancangan RKP Desa, dan daftar usulan RKP Desa. Pasal 4 1. Dalam menyusun dan RKP Desa, Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa secara partisipatif. 2. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat Desa.
3. Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa. 4. Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memperhatikan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota. 5. Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Pasal 5 1. RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 2. RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 3. RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit berisi uraian: a. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya; b. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa; c. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama antar-desa dan pihak ketiga; d. Rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota; dan e. Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa. 4. RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun oleh Pemerintah Desa sesuai dengan informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota. 5. RKP Desa mulai disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan. 6. RKP Desa ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September tahun berjalan. 7. RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa. Pasal 6 1. Pemerintah Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan Desa kepada pemerintah daerah kabupaten/kota. 2. Dalam hal tertentu, Pemerintah Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan Desa kepada Pemerintah dan pemerintah daerah provinsi. 3. Usulan kebutuhan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapatkan persetujuan bupati/walikota.
4. Dalam hal bupati/walikota memberikan persetujuan, usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan oleh bupati kepada Pemerintah dan/atau pemerintah daerah provinsi. 5. Usulan Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dihasilkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa. 6. Dalam hal Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota menyetujui usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), usulan tersebut dimuat dalam RKP Desa tahun berikutnya. Pasal 7 1. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) dapat diubah dalam hal: a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota. 2. Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas dan disepakati dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa. BAB III MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RKP DESA Pasal 8 1. Pemerintahan Desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPMD atau sebutan lain dalam forum Musrenbang Desa. 2. Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang Desa dalam perencanaan pembangunan Desa berdasarkan musyawarah dan mufakat. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Uraian lebih lanjut mengenai Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) sebagaimana dimaksud Peraturan ini, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini berupa Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Tahun 2016. Pasal 10
Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini. Pasal 11 Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RKP Desa ini akan diatur dengan Peraturan Kepala Desa. Pasal 12 Peraturan Desa tentang RKP Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya dalam Berita Desa Sukamukti. Ditetapkan di : Sukamukti Pada tanggal : Juni 2015 KEPALA DESA SUKAMUKTI Diundangkan di Desa Sukamukti Pada tanggal : Sekretaris Desa ttd YANA SUDIANA ttd MUHIDIN