BAB I PENDAHULUAN. Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. struktur organisasi negara, termasuk bentuk-bentuk dan fungsi-fungsi lembaga

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

Oleh Anak Agung Dalem Ariyudha Suatra Putrawan Program Kekhususan Hukum Internasional dan Bisnis Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

Landasan Hukum Alasan PT Liga Indonesia Membatalkan Turnamen. Isu Hukum:

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini yang berjudul Tindakan Amerika Serikat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB I PENDAHULUAN. meliputi emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi, batu bara, bijih besi, dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. tangganya sendiri. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pemerintah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian yuridis empiris yaitu penelitian terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

III.METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka peneliti perlu

BAB I PENDAHULUAN. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah

III. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif

METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah yuridis empiris. Yuridis empiris merupakan cara penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya salah satu kebutuhan manusia adalah perkawinan. Berdasarkan Pasal 28B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

III. METODE PENELITIAN. mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa. Tanah merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat absolute dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan negara hukum. Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut. rendah sehingga menjadi urusan rumah tangga daerah itu. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Selaras dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (selanjutnya disebut sebagai UUPK). 2 Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan da

METODE PENELITIAN. cara melakukan penelitian hukum dengan teratur (sistematis). 39 Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, segala sesuatu dituntut untuk lebih praktis. Kondisi itu makin

BAB I PENDAHULUAN. hukum adat terdapat pada Pasal 18 B ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan prasyarat penting dalam negara. demokrasi. Dalam kajian ilmu politik, sistem Pemilihan Umum diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan guna

BAB I PENDAHULUAN. pemberantasan atau penindakan terjadinya pelanggaran hukum. pada hakekatnya telah diletakkan dalam Undang-Undang Nomor 48 tahun

BAB I PENDAHULUAN. bersifat istimewa yang diatur dengan Undang- Undang dan negara mengakui dan. menghormati ke satuan-kesatuan masyarakat hukum

METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Konstitusi yang selanjutnya disebut MK adalah lembaga tinggi negara dalam

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara konstitusional hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak dapat dipisahkan dari peran para tenaga kerja itu sendiri. Pekerja dan

III. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Penelitian Hukum Normatif (Legal Reasearch). Metode penelitian hukum

III. METODE PENELITIAN. yang benar ( right answer) dan/atau jawaban yang tidak sekali-kali keliru ( true

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

PERAN KOMISI KEJAKSAAN DALAM PENGAWASAN KINERJA KEJAKSAAN

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

III. METODE PENELITIAN. konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sitematis dan konsisten.

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Penegakan hukum pidana merupakan sebagian dari penegakan hukum di

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Institusi militer merupakan institusi unik karena peran dan posisinya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat

PTUN, Undang-Undang dan BOPI

BAB I PENDAHULUAN. yang kedaulatannya berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut

BAB I PENDAHULUAN. harus terjadi perselisihan atau sengketa dalam proses pembagian harta warisan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 25A Undang - Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa wilayah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif, karena tidak mengkaji pelaksanaan atau implementasi hukum.

BAB I PENDAHULUAN. dalam konsep kesejahteraan (welfare) dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kekuasaan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup umat manusia. Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangil. Jln. Layur No. 51 Bangil Jawa Timur, yang berdiri di atas tanah seluas +720

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif-empiris. Penelitian

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

BAB I PENDAHULUAN. tanah sebagai lahan untuk memperoleh pangan. untuk pertanian, maupun perkebunan untuk memperoleh penghasilan

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: membaca, mengutip dan menelaah peraturan perundang undangan, dokumen,

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang merupakan peraturan yang

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode pendekatan, yaitu: 22

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diusahakan atau digunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang nyata. perlindungan hukum bagi rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan pasal..., Ita Zaleha Saptaria, FH UI, ), hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejak tanggal 17 Agustus. pembangunan dalam mencapai tujuan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 18 B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

BAB I PENDAHULUAN. hukum, tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat melanggar hukum. 1

BAB I PENDAHULUAN. implementasi dari pasal 18 Ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi di seluruh sektor kehidupan masyarakat dunia dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. wajib tunduk pada aturan-aturan hukum yang menjamin dan melindungi hak-hak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perbankan di Indonesia diatur dalam UU Nomor 10 tahun 1998

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan pembangunan Indonesia. transportasi yang efektif dan efisien serta terpadu antar moda transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sepakbola tidak terlepas dari naungan Organisasi Internasional yang merupakan induk sepakbola dunia. Organisasi Internasional yang mengurusi urusan sepakbola ini bernama Federation Internasionale de Football Asosiation (FIFA). FIFA didirikan pada 21 Mei 1904 di Paris, Prancis dan FIFA bermarkas di Zurich, Swiss. FIFA mempunyai fungsi seperti menyelenggarakan turnamen-turnamen internasional yang diikuti oleh anggota FIFA dan juga membentuk peraturan-peraturan yang terkait dengan sepakbola dan seluruh unsur yang ada dalam sepakbola. Dapat dikatakan FIFA memiliki kewenangan penuh terhadap sepakbola dan unsur-unsur terkait persepakbolaan di dunia ini. PSSI adalah salah satu anggota FIFA dari 209 anggota FIFA didunia. Sebagai federasi sepakbola Indonesia atau disebut juga sebagai Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Dalam Statuta PSSI dijelaskan bahwa PSSI didirikan pada tanggal 19 April 1930 yang status badan hukumnya didaftarkan pada Departemen Kehakiman melalui surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor J.A.5/11/b tanggal 2 Februari 1953, Berita Negara Republik Indonesia Nomor 18 tanggal 3 Maret 1953. Dalam statuta PSSI disebutkan bahwa keberadaan PSSI merupakan anggota dari FIFA selaku organisasi sepakbola dunia, AFC selaku organisasi sepakbola di Asia dan AFF selaku organisasi sepakbola di Asia Tenggara. Oleh karena itu dalam pembentukan peraturan dan 1

susunan organisasi PSSI haruslah mengikuti ketentuan yang di atur FIFA sehingga dalam perjalanannya PSSI tidak boleh menyimpang dari peraturan yang dibuat oleh FIFA. Seperti yang dijelaskan di dalam Pasal 1 ayat (13) Surat Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (MUNASLUB PSSI) tahun 2009 bahwa sepakbola merupakan permainan yang dikuasai dan dikontrol oleh FIFA serta diatur dan dimainkan sesuai dengan peraturan permainan (laws of the game). PSSI sebagai anggota FIFA merupakan sebuah organisasi yang independen, independensi federasi tersebut dijelaskan dalam Statuta PSSI dan juga Statuta FIFA. Dijelaskan bahwa keberadan organisasi tersebut mempunyai mekanisme kerja sendiri dan bebas dari intervensi pihak ketiga manapun. Lebih lanjut dijelaskan di dalam Statuta PSSI bahwa PSSI adalah organisasi kemasyarakatan independen yang didirikan berdasarkan hukum dan perundangundangan yang berlaku di Indonesia, terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan berdomisili di Jakarta. Selaras dengan Statuta PSSI dalam Pasal 17 Statuta FIFA menegaskan bahwa anggota FIFA haruslah independen terhadap tekanan dari pihak ketiga. Sebagai organisasi yang berbadan hukum di Indonesia keberadaan PSSI yang merupakan organisasi olahraga diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Pada ketentuan Pasal 35 ayat (1) dijelaskan,dalam pengelolaan keolahragaan masyarakat dapat membentuk induk organisasi cabang olahraga, keberadaan kegiatan olahraga di Indonesia juga dikoordinasi dan diawasi oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga sebagaimana 2

juga diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan. PSSI sebagai anggota FIFA dan berbadan hukum Indonesia memiliki keunikan dari segi pengaturan hukum. PSSI sebagai anggota FIFA, harus tunduk dan patuh pada aturan dan ketentuan FIFA. Dalam statuta FIFA yang menyebutkan bahwa anggota FIFA haruslah independen terhadap tekanan dari pihak ketiga. Dan PSSI sebagai organisasi olahraga yang berbadan hukum Indonesia, berada dibawah naungan Kementrian Pemuda dan Olahraga, yang juga berwenang untuk mengatur dan mengawasi keolahragaan secara nasional. Keunikan PSSI tersebut menimbulkan permasalahan yang terjadi pada tahun 2015 lalu dimana mentri pemuda dan olahraga melakukan intervensi terhadap PSSI dengan cara mengeluarkan Surat Keputusan Mentri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 01307 Tahun 2015 yang berisikan pemberian sanksi administrasi terhadap PSSI 1 dan membentuk tim transisi yang bertujuan untuk membenahi dan mereformasi PSSI, hal ini membuat PSSI dijatuhi sanksi oleh FIFA tertanggal 30 Mei 2015 berupa kehilangan hak-hak keanggotaan di FIFA 2. Selain itu, semua kesebelasan Indonesia (tim nasional atau klub) tidak dapat terlibat dalam kegiatan olahraga Internasional selama masa sanksi. Permasalahan kejelasan mengenai keberadaan PSSI sebagai organisasi olahraga di Indonesia harus tunduk dan patuh pada hukum nasional Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional dan PSSI 1 TjahjoSasongkohttp://bola.kompas.com/read/2015/04/18/16091208/Ini.Isi.Lengkap.Surat. Pembekuan.PSSI,di akses pada tanggal 14 maret 2016 pada pukul 19.00 WIB 2 HussainAbdullah,http://bola.kompas.com/read/2015/05/30/20063408/JK.Pasrah.Hadapi.Sa nksi.fifa, di akses pada tanggal 14 maret 2016 pada pukul 19.21 WIB 3

sebagai anggota FIFA yang harus independen dan bebas dari intervensi pihak ketiga. Berdasakan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mencoba membahas masalah ini lebih dalam dan melakukan penelitian-penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ditulis ini. Dalam tulisan ini, penulis tertarik untuk membuat penulisan dengan judul ANALISIS YURIDIS PENGATURAN PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) MENURUT HUKUM NASIONAL INDONESIA DITINJAU DARI STATUTA FÉDÉRATION INTERNATIONALE DE FOOTBALL ASSOCIATION (FIFA), (STUDI KASUS SANKSI ADMINISTRATIF PSSI OLEH KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA (KEMENPORA) TAHUN 2015) B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaturan PSSI sebagai organisasi olahraga menurut hukum nasional Indonesia ditinjau dari Statuta FIFA? 2. Apakah pemberian sanksi administratif PSSI oleh KEMENPORA sudah sesuai menurut hukum nasional Indonesia dan statuta FIFA? C. Tujuan Penelitian khusus. Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan 4

1. Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sinkronisasi hukum antara hukum internasional dengan hukum nasional Indonesia dalam permasalah kisruh PSSI dengan KEMENPORA. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengaturan PSSI sebagai organisasi olahraga menurut hukum nasional Indonesia ditinjau dari statuta FIFA b. Untuk mengetahui apakah sanksi administratif terhadap PSSI sudah sesuai menurut hukum nasional Indonesia dan Statuta FIFA D. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memperkaya kajian ilmu hukum mengenai hukum Internasional yang nantinya dapat memberikan manfaat kepada penulis sendiri dan kepada civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Andalas pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah nantinya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian kepada pihak-pihak terkait tehadap organisasi nasional yang menjadi anggota Organisasi Internasional yang ada di Indonesia. 5

E. Metode Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan tahapan untuk mencari kembali sebuah kebenaran, sehingga akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul tentang suatu objek penelitian. Dalam melaksanakan penelitian digunakan beberapa metode untuk memudahkan dalam mencari data serta informasi yang diperlukan yang dapat dipertanggung jawabkan validitasnya. Sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan mencakup : 1. Jenis Penelitian Ditinjau dari jenisnya, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meniliti bahanbahan pustaka atau bahan sekunder 3. Dalam hal ini penulis bertujuan mendiskripsikan hukum tertulis atau hukum positif yang berkaitan dengan permasalahan dalam penulisan ini, seperti peraturan terkait dengan FIFA, PSSI dan peraturan nasional Indonesia. 2. Sumber dan Jenis Data Guna menjawab permasalah yang telah di ungkapkan di atas dan demi kesempurnaan penulisan, maka diperlukan suatu data. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari : a) Perustakaan Fakultas Hukum Universitas Andalas b) Perpustakan Daerah Provinsi Sumatra Barat 3 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), Raja Grafindo Persada, hlm.13-14 6

Menurut Amiruddin dan Zainal Asikin, dalam penelitian hukum normatif hanya dikenal data sekunder saja 4. Jenis data dari bahan hukum penelitian ini adalah : a) Bahan Hukum Primer Bahan Hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat. Bahan hukum primer yang digunakan untuk menunjang data berupa undangundang dan peraturan-peraturan yang telah menjadi hukum baik di Indonesia maupun di dunia Internasional untuk menjadi acuan dalam masalah ini, terdiri atas: 1) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional 2) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan 3) FIFA Statutes, Regulation Governing the Application of the Statutes, Standing Orders of the Congress 2015 4) Peraturan Organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Nomor: 02/MUNASLUB-PSSI/2009 Tentang Peraturan Sepakbola Seluruh Indonesia Tahun 2010 b) Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer, misalnya rancangan undang- 4 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Hukum Metode Penelitian, Raja Grafindo Persada, Hlm.31 7

undang, hasil karya dari pakar hukum, dan sebagainya 5. Dalam hal penelitian ini penulis mengumpulkan bahan hukum sekunder berupa buku-buku hukum, artikel baik yang diperoleh dari majalah maupun internet, skripsi, tesis, yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis kaji. c) Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, yang lebih dikenal dengan nama bahan acuan bidang hukum, seperti kamus hukum dan ensiklopedia sebagai pedoman dalam menyusun karya tulis ilmiah 6. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumen. Studi dokumen adalah metode pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. 4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data a) Pengolahan Data Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk itu digunakan beberapa cara yaitu : 1) Editing, yaitu meneliti kembali catatan-catatan, berkas-berkas atau informasi-informasi yang dikumpulkan oleh pencari data yang 5 Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Hlm.23 6 Amiruddin dan Zainal Asikin, opcit, hlm.32 8

diharapkan akan dapat meningkatkan mutu kehandalan (reliabilitas) data yang hendak di analisia, data-data tersebut kemudian disusun kedalam pembahasan 7. 2) Coding, yaitu dengan memberi tanda-tanda atau kode-kode tertentu setelah data-data diedit untuk memudahkan dalam menganalisa data. b) Analisis Data Untuk menganalisa data yang telah diperoleh, penulis menggunakan analisis data kualitatif yaitu dengan tidak mengunakan angka-angka (tidak menggunakan rumus matematika) atau rumus statistik, melainkan dengan menggunakan kata-kata atau uraian kalimat yang merupakan pandangan para pakar, peraturan perundang-undangan, termasuk data yang penulis peroleh dari berbagai literatur sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang logis yang merupakan jawaban dari permasalahan yang diteliti. 7 Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Hlm168-169 9