BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kegiatannya meliputi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sebagai lembaga keuanganan. Menurut Undang-Undang Nomor 7

BAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (Financial intermediaries), antara pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (finansial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan mayarakat. fungsi bank adalah untuk meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. financial intermediary, yaitu suatu lembaga yang berperan menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bank tersebut terjamin dengan baik. (Kasmir, 2012 :12)

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainya ( Kasmir, 2012 : 12 ) Tahun 1998, tanggal 10 November 1998 tentang perbankanadalah suatubadan

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha maupun ekspansi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding)

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. digunakan rasio keuangan yang salah satu diantaranya adalah Return On Equity

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan rasio keuangan salah satunya adalah Return On Asset (ROA).

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Bank juga merupakan suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan sangat

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : FBIR, IRR, dan PDN secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang namanya sektor perbankan. Dunia perbankan merupakan peranan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Manajemen. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan rasio ROA, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang mampu bertahan dalam situasi yang rumit tersebut hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

BAB I PENDAHULUAN. negara termasuk Indonesia, karena sistem keuangan global saling interpendensi. stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga.

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang perbankan).

PENGARUH RISIKO USAHA DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP SKOR KESEHATAN BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA DI INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, serta bank

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel CKPN atas kredit, NPL, IRR, PDN, LDR, IPR, LAR, BOPO, FBIR

PENGARUH LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SENSITIVITAS, EFISIENSI DAN SOLVABILITAS TERHADAP (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana telah diubah dengan Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah suatu badan usaha yang beroperasi di bidang keuangan dalam kegiatannya meliputi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana pada masyarakat kembali dalam kredit yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Pada dasarnya tujuan dari bank adalah untuk memperoleh profit atau laba yang tinggi dari segala kegiatan keuangan yang dilakukan oleh bank untuk mempertahankan kelangsungan hidup bank itu sendiri. Dalam mengukur tingkat kemampuan suatu bank dalam mengelola aset yang dimiliki yang menghasilkan pendapatan bagi bank. Suatu bank dapat dikatakan berkinerja dengan baik apabila memiliki Return on Asset atau ROA yang terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Return on Asset merupakan rasio yang berfungsi menunjukkan dari kemampuanbank didalam memperoleh keuntungan dari kegiatan bank yang dilakukan dari aset yang dimiliki. Jika nilai ROA makin tinggi maka itu artinya semakin tinggi pula laba yang didapat oleh suatu bank dan semakin baik pula dalam kinerjanya dalam mengelola aset yang dimiliki. Suatu bank dapat dikatakan berkinerja baik apabila memiliki Return on Asset atau ROA yang terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi pada usaha kinerja yang di lakukan oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa selama 1

2 lima tahun terakhir. Berdasarkan pada laporan yang dipublikasikan yang ada pada situs otoritas jasa keuangan ( www.ojk.go.id ) perkembangan dari Return On Asset (ROA) yang terjadi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa dapat dilihat pada tabel 1.1. Berdasarkan dari data tabel 1.1 dapat diketahui bahwa dari rata-rata ROA yang dimiliki oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada periode tahun 2011-triwulan II 2016 mengalami penurunan. Terjadinya penurunan ROA pada sebagian besar Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang berjumlah 43 bank yang ada di indonesia. Dengan begitu dapat dibuktikan dari tabel 1.1 rata rata tren untuk Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah rata-rata tren negatif 0,24 persen. Penurunan yang terjadi ini dikarenakan terjadinya penurunan ROA pada sebagian besar Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang ada Indonesia yang berjumlah 31 Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang mengalami penurunan. Berdasarkan tabel 1.1 dari 43 data Bank Umum Swasta Nasional Devisa juga ROA nya mengalami penurunan masih terdapat 31 bank yang 5 tahun terakhir memiliki rata-rata tren yang negatif dan yaitu pada Bank Antar Daerah. Bank Artha Graha Internasional, Bank agris, Bank Bukopin, Bank Bumi Arta, Bank BNI Syariah, Bank BNP Paribas Indonesia, Bank Cimb Niaga, Bank Commonwalth, Bank Danamon, Bank Ekonomi Raharja,Bank Jtrust Indonesia, Bank Muamalat Indonesia, Bank Maybank, Bank Maybank Syariah, Bank QNB Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Bank Rabobank Internasional Indonesia, Bank Resona Perdania, Bank Bank SBI Indonesia, Bank Mandiri Syariah, Bank Himpunan Saudara 1906, Bank Windu Ketjana Internasional,

3 Tabel 1.1 POSISI ROA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA Tahun 2011 2016 ( DalamPersen ) Nama Bank Tahun 2011 2012 Trend 2013 Trend 2014 Trend 2015 Trend 2016* Trend BANK ANTAR DAERAH 0.91 1.1 0.19 1.42 0.32 0.86-0.56 0.45-0.41-5.83-6.28-1.35 BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL 0.72 0.66-0.06 1.39 0.73 0.78-0.61 0.33-0.45 0.65 0.32-0.01 BANK AGRIS 0.34 0.45 0.11 0.57 0.12 0.17-0.4 0.15-0.02 0.19 0.04-0.03 BANK BUKOPIN 1.87 1.83-0.04 1.75-0.08 1.33-0.42 1.39 0.06 1.47 0.08-0.08 BANK BUMI ARTA 2.11 2.47 0.36 2.05-0.42 1.52-0.53 1.33-0.19 1.32-0.01-0.16 BANK BNI SYARIAH 1.29 1.48 0.19 1.37-0.11 1.27-0.1 1.34 0.07 0.76-0.58-0.11 BANK BNP PARIBAS INDONESIA 2.82 1.75-1.07 1.67-0.08 3.31 1.64 1.59-1.72 1.34-0.25-0.30 BANK CAPITAL INDONESIA 0.84 1.32 0.48 1.59 0.27 1.33-0.26 1.1-0.23 1.39 0.29 0.11 BANK CENTRAL ASIA 3.82 3.59-0.23 3.84 0.25 3.86 0.02 3.84-0.02 3.86 0.02 0.01 BANK COMMONWEALTH 0.35 0.94 0.59 1.42 0.48 1.32-0.1-0.27-1.59-1.31-1.04-0.33 BANK CIMB NIAGA 2.78 3.11 0.33 2.75-0.36 1.6-1.15 0.21-1.39 0.83 0.62-0.39 BANK DANAMON INDONESIA 2.58 3.18 0.6 2.75-0.43 3.14 0.39 1.45-1.69 0.02-1.43-0.51 BANK EKONOMI RAHARJA 1.49 1.02-0.47 1.19 0.17 0.3-0.89 0.11-0.19 1.06 0.95-0.09 BANK GANESHA 0.78 0.65-0.13 0.99 0.34 0.21-0.78 0.36 0.15 1.71 1.35 0.19 BANK JTRUST INDONESIA 2.17 1.06-1.11-7.58-8.64-4.96 2.62-5.37-0.41-1.57 3.8-0.75 BANK MNC INTERNASIONAL -1.88 0.9 2.78-0.93-1.83-0.82 0.11 0.1 0.92 0.15 0.05 0.41 BANK MUAMALAT INDONESIA 1.14 1.16 0.02 1.2 0.04 0.16-1.04 0.19 0.03 0.07-0.12-0.21 BANK MAYBANK 0.98 1.32 0.34 1.35 0.03 0.41-0.94 0.8 0.39 0.64-0.16-0.07 BANK MAYBANK SYARIAH 3.21 2.72-0.49 2.57-0.15 3.12 0.55-22.45-25.57-5.19 17.26-1.68 BANK QNB INDONESIA 0.46-0.81-1.27 0.07 0.88 1.05 0.98 0.87-0.18-1.18-2.05-0.33 BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA 1.29 1.27-0.02 1.4 0.13 1.33-0.07 1.32-0.01 0.76-0.56-0.11 BANK RABOBANK INTERNASIONAL INDONESIA 0.52 0.41-0.11 0.45 0.04 0.26-0.19-5.44-5.7-0.61 4.83-0.23 BANK RESONA PERDANIA 3.17 3.03-0.14 4.24 1.21 1.81-2.43 1.3-0.51 1.12-0.18-0.41 BANK SHINHAN INDONESIA 1.36 0.78-0.58 0.96 0.18 1.16 0.2 0.76-0.4 1.91 1.15 0.11 BANK SBI INDONESIA 1.58 0.83-0.75 0.97 0.14 0.78-0.19-6.1-6.88 0.69 6.79-0.18 BANK MANDIRI SYARIAH 1.58 3.81 2.23 2.33-1.48 0.29-2.04 0.53 0.24 0.31-0.22-0.25 BANK KEB HANA 1.41 1.53 0.12 2.65 1.12 2.22-0.43 2.34 0.12 2.89 0.55 0.30 BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 3 2.78-0.22 5.14 2.36 2.81-2.33 1.94-0.87 1.68-0.26-0.26 BANK ICBC INDONESIA 0.73 1 0.27 1.14 0.14 1.09-0.05 1.2 0.11 1.32 0.12 0.12 BANK INDEX SELINDO 1.23 2.45 1.22 2.4-0.05 2.23-0.17 2.06-0.17 1.78-0.28 0.11 BANK MASPION INDONESIA 1.87 1-0.87 1.11 0.11 0.8-0.31 1.1 0.3 1.61 0.51-0.05 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL 2.07 2.41 0.34 2.53 0.12 1.98-0.55 2.1 0.12 2.48 0.38 0.08 BANK WINDU KETJANA INTERNASIONAL 0.96 2.04 1.08 1.74-0.3 0.79-0.95 1.03 0.24 0.84-0.19-0.02 BANK MEGA 2.29 2.74 0.45 1.14-1.6 1.16 0.02 1.97 0.81 1.88-0.09-0.08 BANK MEGA SYARIAH 1.29 3.02 1.73 2.19-0.83 0.33-1.86 0.3-0.03 1.6 1.3 0.06 BANK MESTIKA DHARMA 4.36 5.05 0.69 5.42 0.37 3.86-1.56 3.53-0.33 2.53-1 -0.37 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN 1.53 1.57 0.04 1.58 0.01 1.32-0.26 0.99-0.33 0.93-0.06-0.12 BANK OCBC NISP 1.91 1.79-0.12 1.81 0.02 1.79-0.02 1.68-0.11 1.98 0.3 0.01 BANK OF INDIA INDONESIA 3.1 2.91-0.19 3.04 0.13 2.73-0.31-0.78-3.51-10.3-9.52-2.68 BANK PERMATA 1.66 1.7 0.04 1.55-0.15 1.16-0.39 0.16-1 -1.24-1.4-0.58 BANK SINARMAS 1.07 1.74 0.67 1.71-0.03 1.02-0.69 0.95-0.07 1.7 0.75 0.13 BANK UOB INDONESIA 2.3 2.6 0.3 2.38-0.22 0.23-2.15 0.77 0.54 0.91 0.14-0.28 PAN INDONESIA BANK 2.02 1.96-0.06 1.85-0.11 1.79-0.06 1.27-0.52 1.57 0.3-0.09 RATA-RATA 1.65 1.82 0.17 1.65-0.17 1.23-0.42 0.06-1.17 0.44 0.38-0.24 Sumber : Laporan keuangan publikasi bank (www.ojk.go.id), diolah. Ket : (*) per Juni 2016 Bank Maspion Indonesia, Bank Mega, Bank Mestika Dharma, Bank Nusantara Parahyangan, Bank of India, Indonesia, Bank Permata. Rata² Trend

4 Dari data diatas menunjukkan bahwa masih terdapat rata-rata ROA pada beberapa Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang mengalami penurunan dengan ditujukkannya dari data diatas rata-rata tren yang negatif ROA pada periode 2011 triwulan II 2016 sebesar -0.24. Dari hasil inilah yang dijadikan dasar untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penyebab dari penurunan nilai ROA selama 5 tahun terakhir pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. Secara teoritis, besar kecilnya nilai ROA yang dimiliki bank dapat dipengaruhi oleh tingkat kinerja bank itu sendiri dapat dari berbagai aspek seperti aspek Likuiditas, Kualitas Aset, Sensitivitas dan juga Efisiensi. Likuiditas bank merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, bank dapat membayar kembali pencairan dana yang dilakukan oleh nasabah atau deposannya yang melakukan penagihan serta bank dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan (Kasmir, 2012:315). Untuk mengukur tingkat likuiditas suatu bank dalam penelitian ini dapat menggunakan LDR dan IPR Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang didalamnya memiliki fungsi untuk mengukur jumlah komposisi yang berasal dari jumlah kredit yang diberikan oleh bank lalu dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga (Kasmir, 2012:316). LDR berpengaruh positif terhadap ROA. Investing Policy Ratio (IPR) merupakan kemampuan bank didalam kegiatannya untuk melunasi kewajiban yang mereka tanggung kepada

5 paranasabahnya sebagai deposan di bank dengan cara melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya (Kasmir, 2012:316). Kualitas Aset merupakan tingkat kemampuan bank dalam mengelola aktiva produktif yang dimiliki yang merupakan sumber pendapatan bagi bank yang digunakan untuk membiayai seluruh biaya operasional bank.untuk mengukurnya dapat menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL) dan Aset Produktif Bermasalah (APB). Non Performing Loan (NPL) merupakan kemampuan bank dalam mengelola manajemen bank dan kemampuan bank didalam mengelola adanya kredit bermasalah yang telah diberikan oleh bank kepada nasabahnya lalu dibandingkan dengan total kredit. NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Aset Produktif Bermasalah (APB) merupakan kemampuan bank untuk mengelola aset produktif keseluruhan. Jika APB semakin besar mengakibatkan semakin tinggi aset produktif bermasalah yang dihadapi oleh bank, maka akan berdampak terhadap peningkatan biaya cadangan yang akan menyebabkan laba menurun dan ROA juga akan mengalami penurunan. APB berpengaruh negatif terhadap ROA. Sensitivitas adalah kemampuan bank dalam mengetahui adanya perubahan yang terjadi pada kinerja perbankan.dimana kemampuan bank dalam menangani adanya perubahan pada kinerja yang dapat terjadi sewaktu-waktu yang sangat berpengaruh pada tingkat profitabilitas suatu bank itu sendiri. Sensitivitas

6 dapat diukur dengan menggunakan rasio Interest Rate Risk(IRR) dan Posisi Devisa Netto (PDN). Interest Rate Risk (IRR) merupakan pendapatan dan nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh fluktuasi pada tingkat suku bunga atau perubahan IRR. IRR berpengaruh positif maupun negatif. Posisi Devisa Netto (PDN) adalah rasio yang berfungsi untuk mengukur tingkat sensitivitas suatu bank terhadap perkembangan nilai tukar. Rasio PDN juga memiliki pengaruh yang positif bisa juga berpengaruh negatif terhadap ROA. Efisiensi adalah faktor penting dalam mengukur suatu kinerja bank terutama dalam kemampuannya didalam penggunaan semua faktor produksi atau sumber daya yang dimiliki bank dengan cara yang efektif. Dimana disini kemampuan bank di dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan bank itu sendiri. Tingkat efisiensi diukur dengan menggunakan rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan (BOPO) dan rasio Fee Based Income Ratio (FBIR) BOPO merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank didalam mnegelola biaya operasional yang digunakan dalam rangka untuk mendapatkan pendapatan operasional. BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Persentase nilai BOPO terjadi peningkatan, itu artinya terjadi kenaikan terhadap biaya yang dikeluarkan oleh bank dengan persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan terjadinya kenaikan dari pendapatan operasional bank jadi jumlah biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan yang diterima. Hal tersebut akan

7 mengakibatkan laba bank akan menurun dan ROA juga mengalami penurunan. FBIR adalah keuntungan yang didapatkan oleh bank atas kegiatannya mencakup transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa lainnya.rasio FBIR digunakan untuk mengukur kemampuan bank didalam menghasilkan pendapatan bagi bank akan tetapi pendapatan yang didapat diluar bunga. Jika FBIR naik maka ROA mengalami peningkatan.hal ini terjadi apabila FBIR meningkat berarti terjadi peningkatan pada pendapatan operasional selain bunga lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pendapatan operasional bank.akibatnya laba bank akan meningkat dan ROA juga akan mengalami peningkatan.sehingga FBIR berpengaruh positif terhadap ROA. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan ROA manajemen bank harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi ROA. Berdasarkan latar dibelakang di atas makadalam penelitian ini memilih topik penelitian yang berjudul Pengaruh Likuiditas, Kualitas Aset, Sensitivitas, dan Efesiensi Terhadap ROA Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dari itu permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa?

8 2. Apakah LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan 3. Apakah IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan 4. Apakah NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan 5. Apakah APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan 6. Apakah IRR secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 7. Apakah PDN secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 8. Apakah BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan 9. Apakah FBIR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan 10. Diantara rasio-rasio tersebut, manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FBIR secara bersama-sama terhadap ROA pada Bank

9 Umum Swasta Nasional Devisa. 1. Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh positif LDR secara parsial 2. Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh positif IPR secara parsial 3. Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh negatif NPL secara parsial 4. Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh negatif APB secara parsial 5. Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh IRR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 6. Untuk mengentahui tingkat signifikan pengaruh PDN secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 7. Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh negatif BOPO secara parsial 8. Untuk mempengetahui tingkat signifikan pengaruh positiffbir secara parsial 9. Untuk mengetahui rasio diantara pengaruh LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FBIR manakah yang memiliki pengaruh paling dominan diantara rasio-rasio tersebut terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan pada latar belakang masalah, perumusan masalah, dan

10 tujuan penelitian yang telah diuraikan pada penjelasan diatas, maka manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Perbankan Penelitian ini berharap dapat menjadi acuan bagi perbankan untuk dapat mengetahui bagaimana mengambil keputusan untuk meningkatkan dan mempertahankan profitabilitas perbankan di masa yang akan datang. 2. Bagi Penulis Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang perbankan yang berkaitan dengan pengaruh rasio-rasio keuangan perbankan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang telah diterapkan pada teori-teori mata kuliah sehingga lebih paham dan mengetahui tentang dunia perbankan terutama yang berhubungan dengan kinerja bank khususnya pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 3. Bagi STIE Perbanas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan koleksi penelitian di perpustakaan sehingga dapat dijadikan perbandingan atau bahan referensi bagi mahasiswa dan mahasiswi yang akan melakukan penelitian pada semester selanjutnya, serta dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi semua mahasiswa yang akan mengambil judul yang sama untuk dijadikan bahan pembanding. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini ditulis dalam lima bab dimana antara masing-masing bab yang ada memiliki keterkaitan. Berikut penjelasnnya :

11 BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan mengenai penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya serta teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti, kerangka pemikiran, serta hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada sub bab ini menguraikan rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. BAB IV :GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini membahas gambaran subjek penelitian, analisis data yang terdiri dari analisis deskriptif, pengujian hipotesis, dan pembahasan. BAB V :PENUTUP Pada bab ini membahas tentang kesimpulan yang berisi hasil akhir dari analisis data, keterbatasan penelitian dan saran bagi pihak yang terkait dengan hasil penelitian.