LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

B U P A T I S R A G E N

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008

BUPATI INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 4 TAHUN 2015 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 22 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 24 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT, Menimbang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2014

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARO

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 1 TAHUN 2013

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR 03 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI KERINCI, a. bahwa untuk melakukan Penataan Kembali terhadap organisasi Perangkat Daerah dipandang perlu untuk melakukan Perubahan terhadap Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat daerah perlu menetapkan peraturan Daerah Organisasi dan Tata Kerja perangkat Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c diatas perlu menetapkan peraturan daerah tentang perubahan kedua atas peraturan daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 21 Tahun 1957 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II dalam Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1643); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2009 Nomor 11) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2011 Nomor 13); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KERINCI dan BUPATI KERINCI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH.

Pasal I Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten kerinci Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupten Kerinci Tahun 2009 Nomor 11) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2011 Nomor 13) diubah sebagai berikut : 1. Diantara angka 4 dan angka 5 Pasal 1 disisipkan 1 (satu) angka, yakni angka 4.a dan diantara angka 12 dan angka 13 disisipkan 1 angka, yakni angka 12.a sehingga Pasal 1 Berbunyi sebagai berikut: Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Gubernur adalah Gubernur Jambi. 2. Daerah adalah Kabupaten Kerinci. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Kerinci. 4. Bupati adalah Bupati Kerinci.

4.a. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, Kecamatan, dan kelurahan. 6. Sekretariat Daerah Kabupaten Kerinci yang selanjutnya disebut Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. 7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kerinci. 8. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci yang selanjutnya disebut Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD. 9. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretaris DPRD adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kerinci. 10. Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 11. Dinas adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan urusan Pemerintahan

Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 12. Lembaga Teknis Daerah adalah merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit. 12.a.Lembaga Lain adalah Lembaga yang dibentuk sebagai bagian dari perangkat daerah dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelaksanaan peraturan perundangundangan dan tugas pemerintahan umum lainnya. 13. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah. 14. Unit Pelaksana Teknis Dinas selanjutnya disebut UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis pada dinas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan. 15. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten. 16. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dalam wilayah kerja kecamatan 17. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi hak dan kewenangan secara penuh oleh pejabat

yang berwenang sesuai dengan keahliannya, diluar jabatan struktural. 18. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Badan. 19. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 2. Ketentuan Pasal 2 ayat (1), ayat (3) dan ayat (4) diubah, ayat (5) dan ayat (6) dihapus, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut: Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Perangkat Daerah yang terdiri atas: a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Inspektorat; d. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda); e. Dinas Daerah; f. Lembaga Teknis Daerah; g. Lembaga Lain; h. Kecamatan; dan i. Kelurahan; (2) Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, terdiri dari : a. Dinas Pendidikan; b. Dinas Kesehatan; c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

d. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; e. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; f. Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan; g. Dinas Pekerjaan Umum; h. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; i. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral; j. Dinas Pertanian Tanaman Pangan; k. Dinas Peternakan dan Perikanan; l. Dinas Kehutanan dan Perkebunan; dan m. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset. (3) Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf f terdiri dari : a. Badan Kepegawaian Daerah; b. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; c. Badan Ketahanan Pangan; d. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; e. Badan Lingkungan Hidup; f. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu; g. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; h. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelas C.

(4) Lembaga Lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, terdiri atas: a. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; dan b. Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP). (5) dihapus. (6) dihapus. 3. Ketentuan Pasal 10 diubah, dan diantara Pasal 10 dan Pasal 11 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 10A sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 10 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan daerah. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Perencanaan Pembangunan daerah menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah; c. pembinaan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 10A (1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Pengembangan Sistem Perencanaan terdiri dari: 1. Sub Bidang Dokumen Perencanaan ; dan 2. Sub Bidang Pengembangan Perencanaan. c. Bidang Ekonomi terdiri dari : 1. Sub Bidang Pertanian dan Perikanan ; dan 2. Sub Bidang Industri, Jasa dan Koperasi d. Bidang Sosial Budaya terdiri dari : 1. Sub Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Tenaga Kerja; dan 2. Sub Bidang Pemerintah, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial e. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari : 1. Sub Bidang Perhubungan, Pengairan dan Pemukiman ; dan 2. Sub Bidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup dan Energi Sumber Daya Mineral f. Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) terdiri dari :

1. Sub Bidang Penelitian dan Statistik; dan 2. Sub Bidang Monitoring, Pengendalian dan Evaluasi. g. Unit Pelaksana Teknis Badan. h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. 4. Ketentuan Bagian Kedua Puluh Satu Pasal 26 diubah, dan diantara Bagian Kedua Puluh Satu dan Bagian Kedua Puluh Dua disisipkan 1 (satu) Bagian dan 3 (tiga) Pasal, Yakni Bagian Kedua Puluh Satu a, Pasal 26A, sehingga berbunyi sebagai berikut : Bagian Kedua Puluh Satu Badan Ketahanan Pangan Pasal 26 (1) Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pengkajian, analisis dan perumusan kebijakan dalam upaya menjamin ketahanan pangan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan; b. penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan pangan; c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang ketahanan pangan; d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketahanan pangan; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 26A (1) Susunan organisasi Badan Ketahanan Pangan terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan terdiri dari: 1. Sub Bidang Ketersediaan Pangan; dan 2. Sub Bidang Kerawanan dan Pemberdayaan Pangan d. Bidang Distribusi dan Harga Pangan terdiri dari: 1. Sub Bidang Distribusi Pangan; dan 2. Sub Bidang Harga Pangan e. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan terdiri dari:

1. Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan; dan 2. Sub Bidang Keamanan Mutu Pangan. f. Unit Pelaksana Teknis Badan. g. Kelompok Jabatan Fungsional (2) Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. 5. Ketentuan Bagian Kedua Puluh Tiga Pasal 29 diubah dan diantara Pasal 29 dan Pasal 30 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 29A sehingga berbunyi sebagai berikut: Bagian Kedua Puluh Tiga Badan Lingkungan Hidup Pasal 29 (1) Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan Hidup. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 29A (1) Susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup terdiri dari: a. Kepala Badan ; b. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Progam Evalausi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pengawasan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan terdiri dari : 1. Sub Bidang Pengawasan Lingkungan; dan 2. Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan. d. Bidang Konservasi Lingkungan terdiri dari : 1. Sub Bidang Konservasi Tanah dan Air; dan 2. Sub Bidang Konservasi Keanekaragaman Hayati. e. Bidang Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari : 1. Sub Bidang Pengelolaan Kebersihan; dan 2. Sub Bidang Pertamanan. f. Unit Pelaksana Teknis Badan.

(2) Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. 6. Ketentuan Bagian Kedua Puluh Empat Pasal 30 diubah, dan diantara Pasal 30 dan Pasal 31 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 30A sehingga berbunyi sebagai berikut : Bagian Kedua Puluh Empat Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Pasal 30 (1) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang penanaman modal dan pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 30A (1) Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu terdiri dari: a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program Evalausi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Data, Informasi, Pelayanan Umum dan Pengaduan terdiri dari : 1. Sub Bidang Data, Informasi dan Dokumentasi; dan 2. Sub Bidang Pelayanan Umum dan Penanganan Pengaduan. c. Bidang Pengolahan dan Penerbitan Perizinan dan Non Perizinan mengkoordinasikan Tim Teknis. d. Bidang Penanaman Modal terdiri dari : 1. Sub Bidang Perencanaan dan Promosi; dan 2. Sub Bidang kerjasama dan Pengawasan. e. Unit Pelaksana Teknis Badan.

(2) Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. 7. Diantara Bagian Kedua Puluh Tujuh dan Bagian Kedua Puluh Delapan disisipkan 1 (satu) Bagian dan 1 (satu) Pasal, Yakni Bagian Kedua Puluh Tujuh a dan Pasal 33A sehingga berbunyi sebagai berikut: Bagian Kedua Puluh Tujuh a Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Pasal 33 (1) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan kebijakan dan program penyuluhan yang sejalan dengan kebijakan dan program penyuluhan provinsi dan nasional;

b. pelaksana penyuluhan dan mengembangkan mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, pengemasan dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha; d. pelaksana pembinaan pengembangan kerjasama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana serta pembiayaan penyuluhan; e. penumbuhkembangan dan memfasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan bagi pelaku utama dan pelaku usaha; dan f. pelaksanaan peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil, swadaya dan swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan. Pasal 33A (1) Susunan Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat terdiri dari:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Penyuluh terdiri dari: 1. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Penyuluh; dan 2. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelaku Utama dan Pelaku Usaha. d. Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan dan Penerapan Teknologi terdiri dari : 1. Sub Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan; dan 2. Sub Bidang Penerapan Teknologi. e. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan terdiri dari: 1. Sub Bidang Kelembagaan Penyuluhan; dan 2. Sub Bidang Ketenagaan Penyuluhan. f. Unit Pelaksana Teknis Badan Balai. g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. 8. Diantara BAB V dan BAB VI disisipkan 1 (satu) BAB dan Pasal, Yakni BAB VA dan Pasal 39A sehingga berbunyi sebagai berikut : BAB VA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN Pasal 39A (1) Pada Badan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dan Unit Pelaksana Teknis Badan untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa daerah kecamatan. (2) Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (3) Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci. Ditetapkan di Sungai Penuh pada tanggal 16 April 2012 BUPATI KABUPATEN KERINCI, dto H. MURASMAN Diundangkan di Sungai Penuh pada tanggal 17 April 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KERINCI, H. DASRA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2