BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan. kebiasaan sekelompok orang yang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. menunjang masa depan agar lebih baik. Pendidikan dalam hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup. Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita adalah negara yang memperhatikan pendidikan bangsanya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pranata pembangunan sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

meningkatkan hasil belajar. Pengertian belajar itu sendiri menurut Morgan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. semua orang untuk memiliki pengetahuan agar tidak tertinggal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berfikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan pada umumnya di bagi menjadi tahap prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam UU. SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan menurut Sani Abdullah (2014, hlm. 3) bahwa Pendidikan memberikan kemungkinan pada peserta didik untuk memperoleh kesempatan, harapan, dan pengetahuan agar dapat hidup secara lebih baik. Besarnya kesempatan dan harapan bergantung pada kualitas pendidikan yang di tempuh. Pendidikan juga dapat menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan agar sebuah kondisi menjadi lebih baik. Pendidikan yang berkualitas tentunya melibatkan peserta didik untuk aktif belajar dan mengarahkan terbentuknya nilai-nilai yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam menempuh kehidupan. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan berbagai cara diantaranya penyesuaian kurikulum yang kemudian di kenal dengan Kurikulum 2013. 1

2 Menurut Mulyasa. E (2013, hlm. 9) Kurikulum 2013 adalah Pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap Pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Hosnan. M (2014. Hlm 34) mengatakan bahwa Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik mengingatkan kita bahwa pembelajaran bukan hanya diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu di peroleh peserta didik. Peneliti melihat pola pikir seperti ini belum dimiliki peserta didik, berdasarkan pemahaman peserta didik tentang pendekatan saintifik. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkontruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagsai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Daryanto, 2014, hlm. 51) Pendekatan saintifik termasuk pendekatan yang kreatif dan inovatif, menjadikan peserta didik yang diberi tahu menjadi peserta didik yang mencari tahu, dari guru yang merupakan sumber belajar menjadi belajar dari beraneka macam sumber, dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik jauh berbeda dengan pembelajaran konvensional dimana guru merupakan satu-satunya sumber

3 informasi peserta didik dan guru selalu aktif menjelaskan, menuntun peserta didik hingga peserta didik mengerti. Dengan cara ini waktu yang dibutuhkan dalam proses peserta didik dari tidak mengerti menjadi paham membutuhkan waktu yang lama, sehingga kurang efisien. Dalam pendekatan ini masalah yang diberikan guru selalu berdasarkan fenomena yang selama ini terjadi di kehidupan para peserta didik, lalu peserta didik mencoba mencari jawaban dari masalah yang diberikan secara mandiri. Dalam kegiatan belajar mengajar hasil belajar merupakan salah satu faktor terpenting untuk mengukur sejauh mana pencapaian peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Kunandar (2015, hlm. 324), beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu kesiapan guru dalam mengajar dan kesiapan peserta didik, respon peserta didik, penguasaan guru terhadap materi dan kemampuan guru dalam berkomunikasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah adanya pendekatan yang kreatif dan inovatif, serta penguasaan terhadap kelas, suasana dikelas didominasi dengan sikap peserta didik yang diam dan tidak memperlihatkan motivasi untuk mendengarkan materi. Hal tersebut dikarenakan guru hanya menjelaskan dan mendiktekan materi kepada peserta didik. Aktivitas belajar peserta didik yang tidak maksimal selaras dengan pencapaian hasil belajar peserta didik. Hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar yang telah dilalui peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari penugasan materi yang dilambangkan dengan angka angka. Hasil belajar mencakup ranah spiritual, sosial, kognitif, dan keterampilan. Namun antara setiap peserta didik memiliki hasil belajar yang berbeda. Ada yang mendapatkan hasil belajar yang baik dan sebaliknya. Berdasarkan hasil observasi awal mengenai hasil belajar peserta didik khususnya mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung di peroleh informasi bahwa hasil belajar pada semester ganjil masih rendah, hal ini dapat di lihat dari nilai UAS semester ganjil sebagai berikut :

4 Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X Teknik Sepeda Motor SMK Pasundan 2 Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017 No Kelas Nilai Rata-Rata KKM 1 X TSM A 73 75 2 X TSM B 69 75 3 X TSM C 70 75 4 X TSM D 74 75 5 X TSM E 72 75 Nilai Rata-Rata 71,6 75 Sumber : SMK Pasundan 2 Bandung Dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMK Pasundan 2 Bandung, rendahnya hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ini di karenakan.beberapa faktor antara lain salah satunya penerapan pendekatan saintifik yang kurang optimal dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran masih konvensional dan hal itu berdampak terhadap hasil belajar peserta didik yang masih kurang memuaskan. Berdasarkan permasalahan diatas dibutuhkan perbaikan proses pembelajaran dengan pemilihan pendekatan yang sesuai salah satunya dengan menerapkan pendekatan saintifik pada proses pembelajaran di kelas untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran Prakarya dan Kewriusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar peserta didik. Ada atau tidaknya pengaruh penerapan pendekatan saintifik dalam penelitian ini dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasakan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMK

5 PASUNDAN 2 BANDUNG (Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Sub Pokok Pengolahan Kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017) B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah diatas maka, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Guru belum optimal dalam menerapkan pendekatan saintifik. 2. Guru masih mengggunakan pendekatan konvensional pada saat proses belajar mengajar pada mata pelajaran kewirausahaan dan masih mendominasi pada saat pembelajaran (teacher center). 3. Peserta didik kurang mengenal pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik khususnya kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung 4. Hasil belajar peserta didik yang rendah dipengaruhi oleh aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas masih kurang. 5. Motivasi belajar peserta didik pada Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan masih rendah yang terlihat dari adanya peserta didik yang mengantuk pada saat pembelajaran, mengobrol dan tidak konsentrasi di kelas. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah penerapan pendekatan saintifik pada kelas eksperimen di SMK Pasundan 2 Bandung? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol di SMK Pasundan 2 Bandung?

6 3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan saintifik dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional di SMK Pasundan 2 Bandung? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah penerapan pendekatan saintifik pada kelas eksperimen di SMK Pasundan 2 Bandung 2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol di SMK Pasundan 2 Bandung 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan saintifik dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional di SMK Pasundan 2 Bandung E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dengan di adakannya penelitian ini maka diharapkan dapat memberi masukan positif dan menambah sumbangan bagi ilmu pengetahuan untuk kajian lebih lanjut mengenai penerapan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Diharapkan dapat memberikan suatu masukan bagi sekolah dalam mengembangkan pendekatan saintifik yang baik sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan standar mutu pembelajaran prakarya dan kewirausahaan khususnya dan disekolah pada umumnya.

7 b. Bagi guru a) Melalui penelitian ini guru dapat menerapkan pendekatan saintifik dengan baik dan tepat dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran prakarya dan kewirausahaan dalam meningkatkan kemampuan berfikir kreatif serta dapat memberikan variasi pengajaran pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. b) Dengan membiasakan peserta didik belajar dengan pendekatan saintifik yang baik dan tepat, maka akan meningkatkan hasil belajar peserta didik tersebut semaksimal mungkin. c. Bagi peserta didik Dengan menggunakan penerapan pendekaran saintifik diharapkan peserta didik dapat meningkatkan kemampuan pemahaman belajar, meningkatkan keaktifan dan kemampuan berfikir serta meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peserta didik pun semakin termotivasi untuk belajar karena partisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan suasa pembelajaran semakin variatif dan tidak monoton. d. Bagi Peneliti Bagi peneliti penelitian ini berguna untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana peran penerapan saintifik terhadap hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan. e. Bagi Peneliti Selanjutnya Agar mencoba pada kelas lain yang berbeda dan pelajaran yang berbeda pula. F. Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi operasional ini dimaksudkan untuk memberikan kejelasan makna serta penegasan istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang terkandung dalam penelitian. Maka agar tidak terjadi

8 pemahaman yang berbeda tentang variabel-variabel yang digunakan dan juga untuk memudahkan peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat bekerja lebih terarah, maka beberapa variabel-variabel perlu didefinisikan secara operasional. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Pengaruh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011, hlm. 400) adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 2. Penerapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011, hlm. 399) adalah proses, cara, perbuatan menerapkan atau mempraktikan. 3. Pendekatan Saintiifik menurut M. Hosnan (2014, hlm. 34) bahwa Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, prinsip yang ditemukan. 4. Hasil Belajar menurut Sudjana (2016, hlm. 22) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Memperhatikan pengertian istilah diatas, maka dimaksud dengan pengaruh penerapan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar peserta didik adalah daya yang akan timbul dari serangkaian kegiatan pembelajaran yang meliputi langkahlangkah mengamati, menanya, mengumpulkan infromasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan konsep temuan yang membentuk daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah pada kegiatan belajar. G. Sistematika Skripsi 1. Sampul 2. Lembar pengesahan 3. Lembar motto dan persembahan 4. Lembar pernyataan keaslian skripsi

9 5. Abstrak 6. Kata Pengantar 7. Ucapan Terimakasih 8. Daftar isi 9. Daftar tabel 10. Daftar gambar 11. Daftar lampiran 12. Bab I Pendahuluan Bagian yang berisi pernyataan tentang pendahuluan atau bagian awal dari skripsi, yang di dalamnya berisi sub bab, seperti berikut: a. Latar Belakang Masalah : sub bab yang memaparkan konteks penelitian yang dilakukan serta alasan peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap hasil belajar peserta didik di SMK Pasundan 2 Bandung. b. Identifikasi Masalah : sub bab yang merupakan titik tertentu yang memperlihatkan ditemukannya masalah penelitian ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk (keterhubungan, dampak, sebab, akibat dan lainnya) serta banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi oleh oleh peneliti yang ada di SMK Pasundan 2 Bandung khususnya di kelas X Teknik Sepeda Motor. c. Rumusan Masalah : sub bab mengenai pertanyaan umum tentang konsep atau fenomena spesifik yang diteliti atau diidentifikasi topic atau variabel variabel yang menjadi focus penelitian mengenai apakah penerapan pendekatan saintifik berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. d. Tujuan Penelitian : 1) Penjabaran secara singkat dalam bentuk kalimat deklaratif tentang masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah dan diharapkan dapat dicapai atau dipecahkan melalui proses pencarian informasi secara sistematis sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku.

10 Tiap sub tujuan diawali dengan kalimat aktif (misalnya, untuk mengetahui). 2) Merupakan tujuan yang eksplisit berupa pembaruan atau peningkatan apa yang dikehendaki. 3) Merupakan tujuan yang implisit berupa peningkatan diri guru dan pemahaman mengenai teori tentang cara mempraktikan masalah tersebut. e. Manfaat Penelitian 1) Mengemukakan untuk siapa penelitian tersebut bermanfaat. Dalam hal ini hasil penelitian dapat bermanfaat bagi guru, kelas, siswa, orang tua siswa, atau pihak-pihak lain. 2) Rumusan manfaat penelitian berdasarkan pada topik atau masalah yang diteliti. 3) Pernyataan yang menunjukkan untuk siapa penelitian ini bermanfaat; dinyatakan dengan jelas dan praktis. f. Definisi Operasional Definisi penelitian mengemukakan pembatasan dari istilah-istilah yang diberlakukan dalam penelitian sehingga teripta makna tunggal terhadap pemahaman permasalahan dan penyimpulan terhadap pembatasan istilah dalam penelitian yang memperlihatkan makna penelitian sehingga mempermudah peneliti dalam memfokuskan pembahasan masalah. g. Sistematika Penulisan Skripsi Terdiri dari penjelasan sistematika skripsi yang digunakan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan skripsi dan sesuai dengan sistematika yang ada. 13. Bab II Kajian Teori dan Kerangka pemikiran Bagian yang berisi pernyataan tentang pendahuluan teori teori yang didukung oleh penelitian terdahulu yang menghasilkan keerangka pemikiran serta asumsi dan hipotesis, yang di dalamnya berisi sub bab, seperti berikut :

11 a. Teori teori utama dan teori teori turunannya dalam bidang yang dikaji. b. Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti mengenai prosedur, subyek dan temuannya. c. Kerangka pemikiran dan diagram paraadigma penelitian d. Asumsi dan hipotesis penelitian 14. Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Di dalam metode penelitian terdiri dari : a. Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti. b. Desain penelitian merupakan penyampaian secara eksplisit oleh peneliti mengenai jenis penelitian yang akan digunakan peneliti hingga detail dan menyeluruh. c. Subjek penelitian adalah suatu yang diteliti, baik orang, benda, ataupun lembaga yang akan dikenao simpulan hasil penelitian. Sedangkan objek penelitian merupakan sifat keadaan dari suatu benda, orang atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. d. Pengumpulan data dan instrument penelitian penjelasan mengenai metode yang digunakan dan instrument yang digunakan. e. Teknik analisis data yaitu merupakan penjelasan bagaimana data atau informasi hasil penelitian itu diolah. f. Prosedur penelitian merupakan penjelasan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian. 15. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Deskripsi data awal penelitian b. Deskripsi pelaksanaan penelitian c. Deskripsi hasil penelitian d. Pembahasan 16. Bab V Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan berisi pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian,

12 b. Saran merupakan rekomendasi yang ditujukan kepada pembuat kebijakan, pengguna hasil dan bagi peneliti berikutnya. 17. Daftar pustaka 18. Lampiran 19. Riwayat Hidup

13