Profil Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Problem Creating pada Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 1 Kota Bima

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI KOMPOSISI FUNGSI

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA AVRIABEL.

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

Surabaya, Pembimbing, Prof. Dr. Siti M. Amin, M.Pd NIP LEMBAR PERSETUJUAN

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA (THE THINKING ABILITY OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS)

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 6 Tahun 2017 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE PADA MATERI ALJABAR DI KELAS VIII SMP NEGERI 22 SURABAYA

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 JEMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMETIKA SOSIAL

MATHEMATICAL CONNECTION ABILITY IN SOLVING MATHEMATICS PROBLEM BASED ON INITIAL ABILITIES OF STUDENTS AT SMPN 10 BULUKUMBA

Profil Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

PROSES BERPIKIR DENGAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN KECERDASAN LOGIS- MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, ayat (1) 31, ayat (1). 1 Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

Key Words: Identification Strategies, Problem solving, Surface Area and Volume Beams

Kiki Dewi Rahmawati et al., Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa... Kata kunci: kemampuan metakognisi, metakognisi, penyelesaian masalah, polya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK

Kata Kunci: pemecahan masalah, masalah nonrutin, kesalahan siswa.

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

IMPLEMENTASI SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH LINGKARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LAPS- HEURISTIC DIKELAS X SMAN 2 BATANG ANAI

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermoral. Untuk

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

PROFIL KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOAL LINGKARAN BERDASARKAN KECERDASAN EMOSIONAL

Bella Agustin Hariyanto Bambang Soerjono. Program Sarjana, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo. Abstak

Jurnal Pendidikan Berkarakter ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 April 2018, Hal

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 KASIHAN BANTUL

PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PECAHAN DALAM BENTUK CERITA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PALOPO

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA SMA KELAS XI MELALUI METODE PROBLEM POSSING. Abstrak

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

ISMIYATI MARFUAH S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panji Faisal Muhamad, 2015

KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MATERI KUBUS DI KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 GORONTALO PADA MATERI ALJABAR

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

DESKRIPSI KEMAMPUAN GEOMETRI SISWA SMP BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

IDENTIFIKASI AKTIVITAS KARAKTERISTIK METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KESETIMBANGAAN KIMIA

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN LEVEL METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI MIA 4 SMAN 1 MENGANTI GRESIK

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATA KULIAH ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

Amira Yahya. Guru Matematika SMA N 1 Pamekasan. & Amira Yahya: Proses Berpikir Lateral 27

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang muncul pada kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT (FI)

Profil Kreativitas Mahasiswa Berdasarkan Gaya Berpikirnya dalam Memecahkan Masalah Fisika di Universitas Negeri Makassar

Kajian Penerapan Teori Polya Dalam Model Pembelajaran Tipe Think Pair Square Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nina Indriani, 2013

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH OPEN-ENDED PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT BAGI SISWA SMP

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN. Abstrak

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TERBUKA BERBASIS POLYA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX SMP NEGERI 7 JEMBER

Karina Siti Putrianingsih et al., Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa... Karina Siti Putrianingsih, Hobri, Toto' Bara Setiawan

PROFIL PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA

DEVELOPING MATHEMATICAL LEARNING BASED ON DISCOVERY LEARNING MODEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM CREATING MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TULUNGAGUNG

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

PENGARUH METODE THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DI MTs NEGERI I SUBANG

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

Transkripsi:

ISSN: 2355-4185 Profil Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika dengan Model Problem Creating pada Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 1 Kota Bima Sri Aryaningsih 1, Ramlan Mahmud 2, Nurdin Arsyad 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Makassar 2 STKIP YPUP Makassar 3 Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Negeri Makassar Email: sri.aryaningsyih@yahoo.com Abstract. The purpose of this research are to examine: (i) the problem solving ability of class VII-2 students at SMPN 1 Bima City in mathematics learning process using problem creating model; (ii) the problem solving process of class VII-2 student at SMPN I Bima City in mathematics learning process using problem creating model. This research employed qualitative approach. Data was collected though observation of learning presentation and in-depth interview. The results of this research reveal that (i) the research subjects who have high, medium, and low ability are able to solve mathematics problems well by completing all the steps of mathematics problem. However, the research sebjects have less accuracy on each problem solving result without writing the conclusion of the answers; (ii) in general, class VII-2 students can solve the mathematics problems well, but the mistakes they do are no written conclusion on the answers obtained. Keywords: problem solving, problem creating, mathematics Pendahuluan Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika sangat penting karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan sudah dimilikinya untuk diterapkan pada pemecahan masalah bersifat tidak rutin. Polya (1985) mengartikan sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan tidak segera dapat dicapai. Pembelajaran di dalam kelas merupakan tempat untuk menguji kurikulum. Setiap kurikulum diberlakukan merupakan kebijakan sangat srtategis, karena semua perubahan kurikulum terjadi di Indonesia merupakan rancangan pembelajaran memiliki kedudukan sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran menentukan proses dan hasil sebuah pendidikan dilakukan. Tujuan dari pendidikan adalah untuk mengembangkan potensis dimiliki siswa agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, sehat, ktreatif, mandiri, cakap, dan menjadi warga Negara demokratis serta bertanggun jawab. Pendidikan mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan mampu mengembangkan potensi ada dalam diri siswa, sehingga 106

siswa mampu menghadapi dan memecahkan problema akan dihadapinya. Karena pada hakekatnya pembelajaran tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal itu terjadi. Seperti dikemukakan oleh Soejadi (2000) bahwa pendidikan matematika memiliki dua tujuan besar yaitu: tujuan bersifat formal, memberi tekanan pada penataan nalar anak sebagai cara pembentukan pribadi anak, dan tujuan bersifat material, memberi tekanan pada penerapan matematika serta kemampuan memecahkan masalah matematika Sesuai dengan tujuan formal tersebut, pendidikan matematika dapat menata nalar siswa agar mereka menjadi siswa berpikir kritis karena dalam proses pembelajaran matematika daya nalar siswa senantiasa diasah. Dengan tujuan bersifat material tersebut siswa dapat menerapkan materi dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan mereka dapat memecahkan masalah (soal) matematika.berpijak pada permasalahn tersebut, maka pembelajaran pemecahan masalah menjadi sangat penting untuk diajarkan kepada siswa. Penggunaan model pembelajaran untuk persoalan mempunyai dampak positif terhadap praktek pembelajaran di kelas sebagaimana dituliskan dalam beberapa hasil penelitian. Zulkarnain (Muis, 2013) mengungkapkan bahwa pembelajaran melalui penyelesaian masalah dapat memahamkan siswa pada materi volume limas dan kerucut. Salah satu model pembelajaran dapat dikembangkan guru berdasarkan kondisi siswa cenderung masalah (soal) berdasarkan contoh diberikan guru adalah model pembelajaran problem creating. Dalam pembelajaran dengan problem creating, prosesnya diawali dengan pengajuan masalah (soal) oleh guru kepada kelompok belajar. Selanjutnya guru mengantisipasi jawaban diberikan siswa. Bila jawaban diberikan siswa adalah benar, guru mengajukan soal lanjutan masih relevan dengan soal diajukan sebelumnya dengan tingkatan kesulitannya sama atau sedikit lebih menantang. Sebaliknya, bila jawaban diberikan siswa pada soal pertama itu salah, guru memberikan soal pancingan dan membimbing mereka seperlunya agar mampu melanjutkan penyelesaian soal sebelumnya. Setelah jawaban diberikan siswa itu benar, guru memberikan soal lanjutan sebagaimana diberlakukan kepada kelompok terlebih dahulu soal dengan benar. Problem creating adalah termasuk model pembelajaran memiliki proses implementasi mirip dengan problem posing. Kedua model pembelajaran ini sama-sama diawali dengan pengajuan suatu masalah (soal) oleh guru. Langkah-langkah pembelajaran problem creating yaitu: (1) mengidentifikasi tujuan-tujuan matematisnya (identy the mathematical goal (s)), (2) menentukan konteks suatu masalah (decide on a problem context), (3) membuat masalahnya (create the problem), (4) mengantisipasi selesaian siswa (anticipate students solution), dan (5) implementasi dan refleksi (implement and reflect) (Sutiarso, 2000). 107

Vol. 3, No. 2, September 2016 Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas dan juga mengingat bahwa di sekolah selama ini belum pernah dilakukan penelitian pembelajaran melalui problem creating untuk mengetahui kemampuan siswa dalam, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan dan proses matematika siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Kota Bima dalam pembelajaran dengan model Problem Creating. Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berusaha menggambarkan dan mendeskripsikan tingkat kemampuan dan proses siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Kota Bima dengan menggunakan model problem creating. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut: 1) Observasi keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara mengumpulkan data tentang praktek pembelajaran di kelas untuk merekap aktivitas siswa dalam proses pemecahan masalah matematika dengan menggunakan model problem creating. Peneliti dan pengamat dapat memberikan penilaian berdasarkan petunjuk ada pada lembar penilaian aktivitas siswa disedikan. 2) Wawancara, digunakan untuk mendapatkan data mengenai masalah dihadapi siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentang kemampuan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model problem creating. Wawancara digunakansetelah divalidasi oleh dua pakar (validator) dalam pendidikan matematika. 3) Tes digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan siswa dalam dengan menggunakan model problem creating. Hasil dan Pembahasan data tentang tes dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1, maka dapat dijelaskan bahwa: (a) pada soal I kelompok tersebutmampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan pemecahan masalah berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan kesimpulan dari hasil jawaban diperoleh, (b) pada soal II kelompok tersebutmampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya 108

walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan kesimpulan dari hasil jawaban diperoleh, dan (c) pada soal III kelompok tersebut mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai,, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. mampu Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisis Data tentang Tes Pemecahan Masalah Matematika soal I soal II soal III unsur diketahui dan 2. Merumuskan kalimat matematika berdasarkan unsur-unsur duketahui penyelesaian sesuai unsur diketahui dan 2. Merencanakan pemecahan masalah berdasarkan unsur-unsur penyelesaian sesuai unsur diketahui dan 2. Merencanakan berdasarkan unsur-unsur penyelesaian sesuai Pada Tabel 2 dibahas tentang rangkuman hasil analisis tes matematika pada setiap butir soalnnya. Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Data tentang Tes Pemecahan Masalah Matematika soal I soal II soal III unsur diketahui,dan tidak menuliskan unsur 2. Mampu merencanakan masalah 3. Mampu meyelesaikan sebagian masalah ada pada soal. unsur diketahui dan 2. Mampu merencanakan maslah dengan baik 3. Mampu, walaupun belum sempurna. 1. Mampu menuliskan unsur-unsur diketahui dan 2. Belum mampu merencanakan dan masalah. Berdasarkan Tabel 2, maka dapat dijelaskan bahwa: (a) pada soal I kelompok tersebut memahami unsur-unsur diketahui, dan tidak menuliskan unsur, mampu merencanakan masalah, mampu meyelesaikan sebagian masalah ada pada soal, (b) pada soal II kelompok tersebut mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan kesimpulan dari hasil jawaban diperoleh, dan (c) pada soal III kelompok tersebut hanya mampu menuliskan unsur-unsur diketahui dan, tetapi belum mampu merencanakan dan meyelesaikan masalah diberikan. 109

Vol. 3, No. 2, September 2016 Pada Tabel 3 dipaparkan hasil analisis data tes matematika pada setiap butir soal diberikan. Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis Data tentang Tes Pemecahan Masalah Matematika soal I soal II soal III unsur diketahui dan 2. Merumuskan kalimat matematika berdasarkan unsur-unsur duketahui penyelesaian sesuai. unsur diketahui dan 2. Merencanakan pemecahan masalah penyelesaian sesuai unsur diketahui dan 2. Merencanakan pemecahan masalah penyelesaian sesuai Berdasarkan Tabel 3, maka dapat dijelaskan bahwa: (a) pada soal I kelompok tersebut mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan satuan dari hasil jawaban diperoleh, (b) pada soal II kelompok tersebut mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan satuan dari hasil jawaban diperoleh, dan (c) pada soal III kelompok tersebut mampu memahami unsurunsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya berdasarkan kaedah matematika benar. Pada Tabel 4 dipaparkan hasil analisis data tes matematika pada setiap butir soal diberikan. Berdasarkan Tabel 4, maka dapat dijelaskan bahwa: (a) pada soal I kelompok tersebutmampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan kesimpulan dari hasil jawaban diperoleh, (b) pada soal II kelompok tersebutmampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu 110

menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan kesimpulan dari hasil jawaban diperoleh, dan (c) pada soal III kelompok tersebutmampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Data tentang Tes Pemecahan Masalah Matematika soal I soal II soal III unsur diketahui dan 2. Merumuskan kalimat matematika berdasarkan unsur-unsur duketahui penyelesaian sesuai unsur diketahui dan 2. Merencanakan pemecahan masalah penyelesaian sesuai unsur diketahui dan 2. Merencanakan pemecahan masalah penyelesaian sesuai Pada Tabel 5 dipaparkan hasil analisis data tes matematika untuk siswa berkemampuan tinggi, yaitu (a) pada PMM-01 subjek KT mampu memahami unsurunsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan kesimpulan dari hasil jawaban diperoleh. (b) Pada PMM-02 subjek KT mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan dengan tidak menuliskan kesimpulan dari hasil jawaban diperoleh. (c) Pada PMM-03 subjek KT mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. (d) Pada PMM-04 subjek KT mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan pemecahan masalah berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. 111

Vol. 3, No. 2, September 2016 Tabel 5. Rangkuman hasil analisis data tentang hasil oleh subjek KT PMM-01 PMM-02 PMM-03 diketahui unsur diketahui unsur diketahui dan dan dan 2. Merencanakan 2. Merumuskan kalimat 2. Merencanakan matematika berdasarkan unsur- berdasarkan unsur- unsur duketahui unsur 3. Menggunakan penyelesaian 3. Menggunakan metode penyelesaian sesuai metode penyelesaian sesuai sesuai 5. Mampu mengecek 5. Mampu mengecek kembali hasil 5. Mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangan sedikit kekurangan PMM-04 1. Merencanakan pemecahan masalah berdasarkan unsur-unsur 2. Menggunakan metode penyelesaian sesuai 3. Mampu baik mengecek kembali hasil pekerjaannya Pada Tabel 6 dipaparkan hasil analisis data tes matematika pada siswa memiliki kemampuan sedang (KS1). Tabel 6. Rangkuman Hasil Analisis Data tentang Hasil oleh Subjek KS1 PMM-01 PMM-02 PMM-03 unsur unsur diketahui dan diketahui dan diketahui dan 2. Merencanakan 2. Merumuskan 2. Merencanakan kalimat matematika pemecahan berdasarkan unsur- masalah unsur berdasarkan duketahui unsur-unsur 3. Menggunakan 3. Menggunakan metode metode 3. Menggunakan penyelesaian penyelesaian metode sesuai sesuai penyelesaian sesuai menyelesa ikan masalah baik baik dengan baik 5. Mampu mengecek 5. Mampu mengecek 5. Mampu mengecek kembali hasil kembali hasil kembali hasil pekerjaannya pekerjaannya pekerjaannya PMM-04 diketahui dan 2. Merencanakan 3. Menggunakan metode penyelesaian sesuai 5. Mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya Berdasarkan Tabel 6, maka dijelaskan bahwa: 112

a. Pada PMM-01 subjek KS1 memahami unsur-unsur diketahui dan, merencanakan berdasarkan unsur-unsur, menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. b. Pada PMM-02 subjek KS1 memahami unsur-unsur diketahui dan, merencanakan berdasarkan unsur-unsur, menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. c. Pada PMM-03 subjek KS1 memahami unsur-unsur diketahui dan, merencanakan berdasarkan unsur-unsur, menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. d. Pada PMM-04 subjek KS1 memahami unsur-unsur diketahui dan, merencanakan berdasarkan unsur-unsur, menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. Pada Tabel 7 dipaparkan hasil analisis data tes matematika pada siswa memiliki kemampuan sedang (KS2). Berdasarkan Tabel 7, maka dijelaskan bahwa: a. Pada PMM-01 subjek KS2 mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu baik, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat kekurangan dengan tidak menuliskab kesimpulan dari hasil jawaban. b. Pada PMM-02 subjek KS2 mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merumuskan kalimat matematika berdasarkan unsur-unsur diketahui, menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu baik, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya walaupun terdapat sedikit kekurangandengan tidak menuliskan kesimpulan dari hasil jawaban. c. Pada PMM-03 subjek KS2 mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merumuskan kalimat matematika berdasarkan unsur-unsur diketahui, menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu baik, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. d. Pada PMM-04 subjek KS2 mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merumuskan kalimat matematika berdasarkan unsur-unsur diketahui, 113

Vol. 3, No. 2, September 2016 menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu baik, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. Tabel 7. Rangkuman Hasil Analisis Data tentang Hasil oleh Subjek KS2 PMM-01 PMM-02 PMM-03 diketahui unsur diketahui unsur diketahui dan dan dan 2. Merencanakan 2. Merumuskan kalimat 2. Kurang dalam matematika merencanakan berdasarkan unsur- unsur berdasarkan unsur- duketahui unsur 3. Menggunakan 3. Menggunakan metode penyelesaian metode penyelesaian 3. Menggunakan sesuai sesuai metode penyelesaian sesuai 5. Mampu mengecek 5. Mampu mengecek kembali hasil kembali hasil 5. Mampu mengecek pekerjaannya pekerjaannya kembali hasil walaupun terdapat walaupun terdapat pekerjaannya sedikit kekurangan sedikit kekurangan PMM-04 diketahui dan 2. Merencanakan 3. Menggunakan metode penyelesaian sesuai baik 5. Mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya Pada Tabel 8 dipaparkan hasil analisis data tes matematika pada siswa memiliki kemampuan rendah (KR). Berdasarkan Tabel 8, maka dapat dijelaskan bahwa: a. Pada PMM-01 subjek KR mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu masalah dengan baik, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. b. Pada PMM-02 subjek KR mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu masalah dengan baik, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. c. Pada PMM-03 subjek KR mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu masalah dengan baik, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. 114

d. Pada PMM-04 subjek KR mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, mampu merencanakan berdasarkan unsur-unsur, mampu menggunakan metode penyelesaian sesuai, mampu masalah dengan baik, dan mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya. Tabel 8. Rangkuman hasil analisis data tentang hasil oleh subjek KR PMM-01 PMM-02 PMM-03 diketahui unsur unsur diketahui dan diketahui dan dan 2. Merencanakan 2. Merencanakan 2. Merumuskan kalimat berdasarkan unsur- matematika unsur 3. Menggunakan 3. Menggunakan metode penyelesaian duketahui metode penyelesaian sesuai 3. Menggunakan sesuai metode penyelesaian sesuai 5. Mampu mengecek 5. Mampu mengecek kembali hasil kembali hasil pekerjaannya pekerjaannya baik 5. Mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya PMM-04 diketahui dan 2. Merencanakan pemecahan masalah 3. Menggunakan metode penyelesaian sesuai baik 5. Mampu mengecek kembali hasil pekerjaannya Pada Tabel 9 dipaparkan hasil analisis data tes matematika pada setiap butir soal diberikan. Tabel 9. Rangkuman Hasil Analisis Data tentang Hasil Pemecahan Masalah Matematika PMM-01 PMM-02 PMM-03 PMM-04 1. Siswa sudah mampu memahami unsurunsur diketahui dan 2. Menuliskan rencana dengan baik 3. Mampu cukup baik mengecek kembali jawaban diberikan 1. Siswa sudah mampu memahami unsurunsur diketahui dan 2. Menuliskan rencana dengan baik 3. Mampu cukup baik mengecek kembali jawaban diberikan 1. Siswa sudah mampu memahami unsurunsur diketahui dan 2. Menuliskan rencana dengan baik 3. Mampu cukup baik mengecek kembali jawaban diberikan 1. Siswa sudah mampu memahami unsurunsur diketahui dan 2. Menuliskan rencana dengan baik 3. Mampu cukup baik mengecek kembali jawaban diberikan 115

Vol. 3, No. 2, September 2016 Berdasarkan Tabel 9 dapat dijelaskan bahwa pada setiap masalah diberikan Siswa sudah mampu memahami unsur-unsur diketahui dan, menuliskan rencana pemecahan, mampu cukup baik, dan mampu mengecek kembali jawaban diberikan. Ini menunjukkan bahwa pada setiap masalah diberikan siswa kelas VII-2 mampu cukup baik dan yakin dengan jawaban diberikan. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan serta temuan penelitian telah dikemukakan, maka beberapa kesimpulan dapat dikemukakan, yaitu: 1) Proses matematika subjek memiliki kemampuan tinggi mampu memecahkan maslah matematika dengan baik dengan semua langkahlangkah penyelesaian maslah matematika. Tetapi subjek berkemampuan tinggi ini kurang teliti pada setiap hasil pengerjaannya. 2) Proses matematika subjek memiliki kemampuan sedang pertama (KS1) mampu memecahkan maslah matematika dengan baik dengan semua langkah-langkah penyelesaian maslah matematika dengan baik dan teliti pada setiap nya. 3) Proses matematika subjek memiliki kemampuan sedang kedua (KS2) mampu memecahkan maslah matematika dengan baik dengan semua langkah-langkah penyelesaian maslah matematika. Tetapi subjek berkemampuan sedang ini kurang teliti pada setiap hasil pengerjaannya. 4) Proses matematika subjek memiliki kemampuan rendah mampu memecahkan maslah matematika dengan baik dengan semua langkahlangkah penyelesaian masalah matematika dengan baik dan teliti dalam setiap penyelesaiannya. 5) Kemampuan dimiliki oleh siswa kelas VII-2 dalam matematika, secara umum mampu memecahkan masalah matematika dengan baik. Tetapi kesalahan banyak dilakukan siswa adalah tidak menuliskan kesimpulan dari jawaban diperoleh. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka beberapa saran antara lain: 1) Bagi guru dalam rangka memperbaiki kemampuan siswa untuk menyelesaiakan masalah matematika maka dalam proses pembelajaran guru perlu membiasakan siswa masalah matematika dengan memberikan soal berbentuk soal cerita. 116

Karena pada saat soal cerita diperlukan kemampuan memahami masalah, membuat rencana penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali jawaban diperoleh. 2) Bagi peneliti khususnya dan guru pada umumnya, perlu menerapkan pembelajaran dengan problem creating untuk membantu siswa dalam soal-soal matematika. Sebelum menerapkan pembelajaran problem creating di kelas, maka perlu diperhatikan guru adalah memahami langkah-langkah pelaksanaan problem creatingdanmaksud terkandung pada setiap langkah ada. Selain itu guru harus lebih hati-hati ketika mengantisipasi jawaban siswa, karena setiap langkah dilakukan siswa dalam menyelesaiakan soal (masalah) tidak selalu benar. Untuk itu guru perlu menyiapkan soal-soal pacingan sesuai dengan bentuk kesalahan jawaban siswa mungkin akan terjadi. Soal pancingan tersebut akan diajukan kepada kelompok belajar belum dapat soal diajukan semula, sebelum mereka (siswa) memperbaiki kesalahan dan melanjutkan penyelesaian soal tersebut. Daftar Pustaka Barlow, T, A. (2010). Building Word Problems What Does it Take? (jurnal) NCTM7(3) : 146. DBE3. (2008). Modul Pengajaran dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup: Matematika. Jakarta. USAID DBE3. Tatang, H. (2000). Strategi Pemecahan Masalah (Problem-Solving) Dalam Pembelajaran Matematika.Makalah (online).diakses 11 Februari 2015. Hudojo, H. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Husna. (2013). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair-Share (Tps).Jurnal Peluang, (online) Volume 1, Nomor 2, April 2013, ISSN: 2302-5158. Diakses 11 Februari 2015. Ikram, M. (2013). Eksplorasi penalaran siswa dalam trigonometri ditinjau dari kemampuan berpikir logis pada siswa kelas XI-IPA. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar. UNM. Islamuddin, H. (2012). Psikologi pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. John A. dan Van De Walle. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah PengembanganPengajaran. Jilid Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga. Juhari, A. (2014). Profil Proses Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Karakter Lreatif Siswa. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar. UNM. Kurinasih, I. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya. Kata Pena. Lisnawaty. (2010). Keefektifan Pengajuan Soal (Problem Posing) dalam Pembelajaran Matematika SMP Negeri 1 Maros. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar. UNM. 117

Vol. 3, No. 2, September 2016 Muis, A. (2013). Penerapan Pembelajaran Problem Creating Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas XI IPA.7 SMAN 1 Kota Bima. Tesis Diterbitkan. Malang. PPs UM. Nurwijaya, S. (2014). Profil Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa SMP Negeri 1 Watampone. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar. UNM. Pasandaran, R. F. (2014). Profil berpikir dalam masalah aljabar berpadu pada Taksonomi SOLO ditinjau dari tingkat efikasi diri pada siswa SMP Al- Azhar Palu. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar. UNM. Polya, G. (1985). How to Solve It: A new aspect of mathematics method (2 nd ed). Princeton, N.J., PrincetonnUniversity Press. Siswono, T.Y.E. (2008). Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa University Press. Suherman, E. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung: UPI dan IMSTEP JICA. Sutiarso, S. (2000). Problem Possing Strategi Efektif Meningkatkan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal. Volume 6 No 5. Hal 631. Syafar, S. (2013). Profil Taksonomi Pengetahuan Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua variable Dirinjau dari Gaya Kognitif. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar. UNM. Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional.Jakarta. Bumi Aksara. Yuwono, I. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika secara Membumi. Disertasi Tidak Diterbitkan. Surabaya: PPs Surabaya. 118