BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut UU no.20 tahun 2003 tentang. sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. diserahi tanggung jawab untuk memengaruhi peserta didik sehingga mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan. kebiasaan sekelompok orang yang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pembentukan karakter bangsa perlu dilakukan penataan terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pendidik harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai tempat penelitin sehingga perlu utuk diadakannya penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan cermin kecerdasan dan kemajuan suatu bangsa. Negara yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan, karena dengan pendidikan kualitas hidup manusia akan lebih meningkat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1990, h. 263) pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang, kelompok, kelompok orang, dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Munib (2004, h. 34) pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang yang diberikan tanggungjawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Purwanto (2002, h. 10) pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat. Dalam arti lain, pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik (siswa). 1

2 Tujuan pendidikan nasional menurut UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasarkan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Pendidikan pada kenyataannya merupakan kebutuhan dasar manusia. Manusia dalam kenyataan hidupnya menunjukkan bahwa ia membutuhkan suatu proses belajar untuk memahami jati dirinya dan menjadi dirinya. Bentuk usaha sadar dan terencana dalam konteks pendidikan yang dimaksud adalah sekolah formal. Sekolah merupakan wadah untuk melaksanakan proses pembelajaran yang didalamnya terdapat kegiatan mendidik. Dalam pembelajaran tentunya akan terjadi interaksi antara siswa dan guru. Siswa adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedangkan guru adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Untuk mencapai kegiatan belajar mengajar yang efektif perlu adanya motivasi belajar yang kuat. Kenyataan ada kondisi rendahnya motivasi belajar di sekolah menyebabkan prestasi belajar dalam mata pelajaran ekonomi menjadi kurang maksimal, hal ini dapat diketahui dari rata-rata ulangan harian pelajaran

3 ekonomi yang nilainya masih dibawah standar ketuntasan minimal, seperti di SMA Negeri 12 Bandung. Berdasarkan tinjauan langsung di SMA Negri 12 Bandung, penggunaan metode pembelajaran menggunakan metode konvensional (metode ceramah). Penggunaan metode yang digunakan tersebut maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar dari sekian banyak siswa, sebagian tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yakni 7,5. Berikut ini nilai rata-rata ulangan mata pelajaran Ekonomi di kelas X IPS 1 dan kelas X IPS 2 di SMA Negeri 12 Bandung : Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ulangan Harian Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-Rata X IPS 1 34 66,43 X IPS 2 38 62,22 Sumber: SMA Negeri 12 Bandung 2016 Kurangnya motivasi membuat peserta didik tidak memperhatikan ketika guru mata pelajaran ekonomi sedang menjelaskan materi ajar, kebanyakan peserta didik sibuk dengan kepentingannya sendiri seperti bermain handphone, ngobrol dengan teman sebangkunya. Teguran dari guru tidak diperhatikan dan bersikap acuh tak acuh. Peserta didik merasa jenuh dengan pembelajaran yang ada sehingga tidak adanya motivasi belajar dan mengakibatkan rendahnya hasil

4 belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa di sekolah dapat ditimbulkan dari beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa kemampuan intelektual siswa (internal quation) dan bakat yang dimiliki, selain itu kepribadian juga dapat menjadi penyebab rendahnya hasil belajar karena bersumber dari sikap seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam hal ini sikap siswa dalam proses belajar terutama ketika memulai kegiatan belajar merupakan bagian penting untuk diperhatikan karena aktifitas belajar siswa selanjutnya banyak ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai suatu kegiatan belajar, sikap ketertarikan pada suatu kegiatan, sehingga siswa merasa senang dan memberi perhatian pada mata pelajaran serta kemauan dalam belajar. Ketidaktertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran, telihat pada penyampaian materi pelajaran yang bergantung kepada guru kreatif dan pemanfaatan media yang menarik sehingga dapat memerikan suasana baru dalam proses pembelajaran. Seiring perkembangan jaman, munculnya teknologi yang sangat pesat saat ini membuat revolusi yang besar terhadap dunia, semua pekerjaan terasa mudah dan murah. Demikian pula dalam pendidikan yang berkaitan dengan Pembelajaran di sekolah harus menggunakan beberapa variasi media pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan ilmu kepada anak didik yang semakin maju dan canggih, yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar, pembelajaran lebih menarik, dan peserta didik dapat lebih lama dalam mengingat pesan yang diterima, lebih termotivasi dalam belajar. Dengan peningkatan kualitas belajar

5 pada tingkat yang maksimal, peserta didik lebih senang terhadap pelajaran, dapat menambah minat dan hasil belajarnya, menambah minat untuk berpikir dan belajar sendiri dalam pelajaran ekonomi. Seperti yang dikemukakan Sanaky (2009, h. 1 2) bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran adalah penggunaan media secara efektif mempertinggi kualitas yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkakan penggunaan media pembelajaran adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada khususnya. Salah satu bentuk media pembelajran yang dapat mmenampilkan pesan yang memotivasi adalah media pembelajaran audio-visual. Media pembelajaran audio-visual merupakan media yang menyampaikan materi dengan menggunakan suara dan gambar salah satu contohnya adalah pemutaran video yang berkaitan dengan materi ajar yang akan disampaikan oleh guru. Namun pada kenyataannya, di SMA Negeri 12 Bandung penggunaan media pembelajaran audio-visual belum digunakan secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran. Pada umumnya para guru hanya menggunakan media konvensional (ceramah dan pemberian tugas), guru masih terlalu fokus terpacu dengan buku panduan sekolah bahkan media yang digunakan dominan buku teks, dan white board, sehingga peserta didik menganggap dengan menghapal dan membaca akan dapat menguasai materi yang membuat peserta didik cepat merasa

6 bosan, jenuh dan tidak termotivasi yang mempengaruhi kelancaran proses belajar dan hasil belajar. Berdasarkan uraian masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH PENERAPAN MEDIA AUDIO- VISUAL TERHADAP PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA NEGERI 12 BANDUNG. (Studi Kasus Pada Kelas X IPS 2 Materi Ajar Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Otoritas Jasa Keuangan). 1.2. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Media yang digunakan kurang maksimal dengan kemajuan teknologi sekarang. 2. Pembelajaran siswa pada mata pelajaran ekonomi masih kurang efektif. 3. Siswa kurang aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran, karena dalam pembelajaran menggunakan media konvensional. 1.3. Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah 1.3.1 Rumusan Masalah Atas dasar latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah:

7 1. Bagaimana penerapan media audio-visual pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 12 Bandung? 2. Bagaimana pembelajaran siswa dengan menggunakan media audio-visual di SMA Negeri 12 Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh media audio-visual terhadap pembelajaran siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 12 Bandung? 1.3.2 Batasan Masalah Mengingat berbagai hambatan ataupun keterbatasan yang ada pada peneliti, maka tidak semua masalah yang didefinisikan dibahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian maka yang menjadi fokus penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media audio-visual terhadap pembelajaran siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS 2 materi ajar tentang bank, lembaga keuangan dan otoritas jasa keuangan tahun ajar 2015-2016. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan judul dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan media audio-visual di SMA Negeri 12 Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran siswa dengan menggunakan media audio-visual di SMA Negri 12 bandung.

8 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap pembelajaran siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 12 Bandung. 1.5 Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan agar hasil penelitian yang dituangkan dalam karya ilmiah ini mampu memberikan manfaat, sebagai berikut : 1.5.1 Manfaat Praktis a. Bagi Lembaga (sekolah): Sebagai bahan kajian bagi lembaga (sekolah) untuk lebih meningkatkan usaha-usaha pendidikan, khususnya dalam penggunaan media pembelajaran yang baik. b. Bagi guru: Mempermudah guru dalam menyampaikan materi ajarnya dan dapat lebih mudah dipahami oleh siswa/peserta ajar dalam pembelajaran. c. Bagi siswa: Siswa dapat lebih mudah memahami dalam mengikuti materi yang disampaikan oleh pengajar saat proses pembelajaran berlangsung. 1.5.2 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi khasanah pendidikan ekonomi dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat

9 memberi gambaran atau alternative mengenai pengaruh media audio-visual terhadap pembelajaran siswa pada mata pelajaran ekonomi yang ada pada saat peneliti observasi. Diharapkan guru terinspirasi untuk menerapkan media yang sesuai dengan kondisi siswa dan upaya pengembangan ilmu ekonomi. 1.6 Definisi Operasional Supaya tidak terjadi perbedaan pemahaman tentang istilah-istilah yang digunakan, maka beberapa istilah perlu didefinisikan secara operasional. Berikut ini istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini: 1. Dalam kamus bahasa indonesia (2007, h. 849) pengaruh didefinisikan sebagai daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. 2. Gagne dan Brigs (dalam Arsyad, 2013, h. 4) secara implisit mengungkapkan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan komputer. 3. Usman dan Setiawati (2006, h. 14) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi yang edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

10 Memperhatikan pengertian pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan pengaruh media audio-visual terhadap pembelajaran siswa pada mata pelajaran ekonomi, pada penelitian ini adalah daya yang timbul dari suatu perbuatan menerapkan alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran dalam proses pembelajaran yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi yang edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.