DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto, T. 2001. Meningkatkan Produksi Jagung. 86 hal. Penebar Swadaya. Jakarta. Adisarwanto. 2000. Meningkatkan Kacang Tanah di Lahan Sawah Yang Kering. Penebar Swadaya. Jakarta. 88 hal. Andriano, D. dan J.T. Weber. 2001. Influence of fly ash on soil physical properties and turfgrass estabilishment. Journal of Environment Quality, 30 : 596-601 Astuti, 1988. Dampak pengatura baris tanam jagung ( zea mays l.) dan populasi kacang hijau ( Phaseolus radiates L.) dalam tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau, jagung. Jurnal agrovigori 2(2) : 76-88. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2006. Sulawesi Utara. 29 hal. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Beets, W.C. 1982. Multiple Cropping and Tropical Farming Systems. Gower Publishingcompany Limited. England. 156 hal. Barus, W.A. 2004. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai yang di Tumpangsarikan dengan Jagung terhadap Pengaturan Saat Tanam dan Jarak Tanam. Fakultas Pertanian, Universitas Amir Hamzah. Medan. Baharsjah. J.S. 1980. Pengaruh Naungan pada Berbagai tahap Perkembangan dan Populasi Tanaman terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Komponen Hasil Kedelai (glycine max l. (merill). Disertasi. Program Pascasarjan. IPB. Buhaira, 2007. Respons Kacang Tanah (Arachis hypogaea l.) dan Jagung (Zea mays l.) terhadap Beberapa Pengaturan Tanam Jagung pada Sistem Tanam Tumpangsari. Jurnal Agronomi, 1 : 41-46. Brown, 1988. Pengaruh jarak tanam dan jumlah benih terhadap pertumbuhan vegetatif jagung muda. Media sains, 2(2): 194-197. Departemen Pertanian Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan. 1998. Gema Penyuluhan Pertanian. Departemen Penyuluhan Riau. 15 hal Donald, C. M. 1963. Competition among crop and pasture plants. Adv. Agron, 15:1-118 hal. Effendi, S. dan B. Narsulistiati. 1991. Bercocok Tanam Jagung. Yasaguna. Jakarta. 103 hal.
Fachruddin, L. 2000. Budidaya kacang-kacangan. Kanisius. Yogyakarta. 118 hal. Francis, C.A., 1989. Biological Efficiencies in Multiple Cropping System.In Advances in Agronomy. Vol. 42. Acad Press. New York. Fisher, 1984. Fisiologi Tanaman Tropik. (terjemahan). Gadjah Mada Press, Yogyakarta. Gardner, F.P., Perce, B., dan R.L. Mitchell. 1991. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Fisiologi Tanaman Budidaya. Harjadi, S.S. 1993. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Harjadi. S.S. 1980. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 197 hal. Herlina. 2011. Kajian variasi jarak tanam dan waktu tanam jagung mnis dalam sistem tumpang sari jagung manis ( Zea mays saccharata Strut) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Artikel Universitas Andalas Padang. Diakses 21 Mei 2013. Hanway, J.J. 1969. Defoliasion efect on different corn hybrid as influenced by plant population on stages of development. Agron. J, 61: 534-538. Islami, T. 1999. Manipulasi Tajuk Tanaman Jagung Terhadap Hasil Tanaman Jagung dan Ubi Jalar dalam Pola Tumpang Gilir. Agrivita 21 (1): 20-24. Jumin, 2002. Pengaruh jarak tanam anatar barisan pada sistem tumpangsari beberapa varietas jagung manis dengan kacang tanah terhadap pertumbuhan dan hasil. Jurnal Agriska, 14(1): 34-37. Kasno, A. dan Winarto 1978. Kacang tanah. Badan penelitian dan pengembangan pertanian. pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan. Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang. 91 107 hal. Koswara, J. 1986. Budidaya Jagung Manis. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Kadekoh,I. 2007. Komponen hasil dan hasil kacang tanah berbeda jarak tanam dalam system tumpangsari dengan jagung yang didefoliasi pada musim kemarau dan musim hujan. J. Agroland, 14(1):11-17. Khalil, M. 2000. Penentuan waktu tanam kacang tanah dan dosis pupuk posfat terhadap pertumbuhan, hasil kacang tanah dan jagung dalam sistem tumpang sari. Agrista, 4(3) : 259-265.
Kartasapoetra,A.G. 1988. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan di Daerah Tropik. Bina Aksara. Yogyakarta. 225 hal. Lakitan, B. 1996. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafika Persada. Jakarta. 200 hal. Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. 43 hal. Mariani, S.M. 2009. Pengaruh Intensitas Naungan dan Kombinasi Pemupukan N dan P terhadap Pertumbuhan, produksi simplisia serta kandungan andrographolida pada sambiloto. Andrographis paniculata. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Bogor. Mattjik, A.A. dan I.M. Sumertajaya. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press. Bogor. 276 hlm. Palungkun, R. dan A. Budiarti. 2002. Sweet Corn Baby Corn. Penebar Swadaya. Jakarta. 79 hal. Purnomo dan R. Hartono., 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 51-55 hal. Ridwan dan Dahono. 1995. Jarak dan waktu tanam jagung pada tumpangsari dengan kacang tanah di lahan kering. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Rukmana, K. 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Yogyakarta. 102 hal. Rukmana. 2007. Budidaya Kacang Tanah. Kanisius. Yogyakarta. 98 hal. Ruskandi, 2003. Prospek usaha tani jagung sebagai tanaman sela di antara tegakan kelapa. Buletin Teknik Pertanian, 8 (2) : 55-59. Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 182 hal. Sudjadi, M. dan Y. Supriati. 2001. Perbaikan teknologi produksi kacang tanah di Indonesia. Buletin Agrobio, 4 (2) : 62-68 Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. 276 hal. Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sastrahidayat dan D.S. Soemarno,. 1991. Budidaya Tanaman Tropika. UsahaNasional. Surabaya. 92 hal. Sumarno. 1986. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Sinar Baru. Bandung. 79 hal Somaatmadja. 1990. Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. 89 hal. Suprapto. 1999. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. 32 hal. Suwena, M. 2002.Peningkatan produktivitas lahan dalam system pertanian akrab lingkungan. Institut Pertanian Bogor. 20 April 2008). Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 237 hal. Suwarto, S. Yahya, Handoko, dan M. A. Chozin. 2005. Kompetisi tanaman jagung dan ubi kayu dalam sistem tumpangsari. Bulletin Agron, 33:1-7 Salisbury, F.B. and C. W. Ross. 1992.Plant Physiology. Wadsworth Publ. Co, USA. 432Hal. Sarman, S. dan Ardiyaningsih. 2000. Analisis pertumbuhan dan produktivitas tiga varietas kedelai pada pola penanaman sistem tumpangsari. Jurnal Agronomi, Hal 4. Soetedjo, P. 1992. Pengaruh waktu pemangkasan dan model tanam jagung dalam system tumpangsa dengan beberapa jarak tanam kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Thesis. Program pasca sarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Sundari, T., Soemartono, Tohari dan W. Mangoendidjojo. 2005. Keragaan hasil dan toleransi genotipe kacang hijau terhadap penaungan. Ilmu Pertanian, 12 (1): 12-19 Sundari, T., Soemartono, Tohari, dan W. Mangoendidjojo. 2008. Anatomi daun kacang hijau genotipe toleran dan sensitif naungan. Buletin Agronomi, (36) (3) 221-228. Suhartina. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang Kacangan dan Umbi-umbian. Balai penelitian tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian. Malang. 153 hal. Turmudi, E. 2002. Kajian pertumbuhan dan hasil dalam sistem tumpangsari jagung dengan empat kultivar kedelai pada berbagai waktu tanam. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 4 (2) : 89-96
Theresia, S.C. 2009. Respon tanaman jagung pada sistem monokultur dengan tumpangsari kacang-kacangan terhadap ketersediaan unsur hara dan nilai kesetaraan lahan di lahan kering. Jurnal ganec swara, 3(3) : 17-21. Trustinah. 1993. Biologi Kacang Tanah. Balai Penelitian Tanaman Malang. Malang. 9-16 hal Wardhana, W. 2010. Pengaruh waktu tanam terhadap pertumbuhan dan pruduksi pada sistem tanam tumpangsari ubi jalar dan jagung manis. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian. IPB. Wargiono, J.,E. Tuherkih., Zulhaid., N. Heryani dan S. Effendi. 1997. Waktu Tanam Klom Ubi Kayu dalm Pola Monokultur dan Tumpangsari. Penelitian pertama tanaman pangan, 15(2):55-61.