GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

MAKSUD DAN TUJUAN. sebagai acuan pemberian izin belajar, keterangan lulus pendidikan dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil.

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/PMK. 01/2012 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 45

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Penyesuaian Ijazah. Pencantuman Gelar. Pelaksanaan. Pedoman.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS "IBUKOTA JAKARTA TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 18 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK

BUPATI POLEWALI MANDAR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KUALIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL UMUM

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 33 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN KETERANGAN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya pembinaan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan untuk meningkatkan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan, perlu memberi kesempatan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti pendidikan dengan izin belajar dan keterangan belajar; b. bahwa untuk mewujudkan objektivitas dan keseragaman serta kelancaran proses pemberian izin belajar dan keterangan belajar, perlu mengatur pedoman teknis pemberian izin belajar dan keterangan belajar bagi Pegawai Negeri Sipil; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Pemberian Izin Belajar dan Keterangan Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339); 5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2,3,10 dan 11 Tahun 1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 58); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN KETERANGAN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Izin Belajar adalah persetujuan tertulis yang diberikan oleh Gubernur kepada Pegawai Negeri Sipil yang akan mengikuti studi dengan biaya mandiri (swadana). 3. Studi dengan Biaya Mandiri (Swadana) adalah kegiatan studi berbagai jenjang/strata dengan biaya sepenuhnya merupakan tanggung jawab Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. 4. Keterangan Belajar adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh Gubernur kepada Pegawai Negeri Sipil / Calon Pegawai Negeri Sipil yang memiliki ijazah yang lebih tinggi dari ijazah yang dijadikan dasar pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Peraturan ini dimaksudkan sebagai acuan pemberian Izin Belajar dan Keterangan Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil. (2) Peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan objektivitas dan keseragaman serta kelancaran pemberian Izin Belajar dan Keterangan Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil.

BAB III KEWENANGAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR Pasal 3 (1) Pegawai Negeri Sipil yang akan mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, harus memperoleh Izin Belajar dari Gubernur. (2) Gubernur dapat memberikan kuasa pemberian Izin Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. (3) Kuasa pemberian Izin Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam Keputusan Gubernur. Pasal 4 Pemberian Izin Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah untuk program pendidikan jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Diploma, Srata 1 (S1), Strata 2 (S2), profesi, spesialis I, Strata 3 (S3), dan Spesialis II. Pasal 5 Izin Belajar untuk tingkat SLTP dan SLTA dapat berupa izin mengikuti kegiatan pembelajaran dan ujian persamaan pada institusi yang ditentukan oleh Kementerian yang memiliki tugas dan fungsi di bidang pendidikan. BAB IV PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pasal 6 Persyaratan permohonan Izin Belajar: a. Pegawai Negeri Sipil yang telah memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil; b. kegiatan pendidikan dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak mengganggu pelaksanaan tugas kedinasan kecuali memperoleh izin dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah; c. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; d. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; e. tidak pernah melanggar kode etik Pegawai Negeri Sipil tingkat sedang atau berat; f. tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;

g. pendidikan yang akan ditempuh dapat mendukung pelaksanaan tugas jabatan pada unit organisasi dan/atau proyeksi jabatan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan di masa yang akan datang; h. biaya pendidikan ditanggung oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; i. program studi di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapatkan persetujuan/akreditasi minimal B dari lembaga yang berwenang; j. Pegawai Negeri Sipil tidak berhak untuk menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi kecuali terdapat formasi, dengan menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut untuk penyesuaian ijazah/pengakuan gelar dalam administrasi kepegawaian bermaterai cukup; k. lokasi tempat belajar dengan tempat kerja atau tempat tinggal terjangkau dan dapat ditempuh dalam waktu yang relatif singkat; dan l. pendidikan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan negeri atau swasta yang terakreditasi minimal B dan bukan merupakan pendidikan jarak jauh, kelas jauh, atau kelas Sabtu-Minggu. Pasal 7 Prosedur dalam pemberian Izin Belajar: a. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan Izin Belajar kepada Gubernur melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah dinyatakan diterima sebagai pelajar/mahasiswa dengan melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6; b. Badan Kepegawaian Daerah melakukan penilaian permohonan Izin Belajar dan memberi rekomendasi persetujuan atau penolakan penerbitan Izin Belajar kepada Gubernur atau pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 disertai penjelasan; c. pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam huruf b harus sudah menerbitkan/menolak permohonan Izin Belajar paling lambat 1 (satu) bulan sejak diterimanya permohonan Izin Belajar oleh Badan Kepegawaian Daerah; dan d. penolakan Izin Belajar oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam huruf b dikeluarkan dalam bentuk surat penolakan disertai penjelasan. BAB V HAK, KEWAJIBAN, DAN SANKSI Pasal 8 Hak kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Izin Belajar adalah menerima gaji, kenaikan gaji berkala dan hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 9 Kewajiban kepegawaian Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh Izin Belajar meliputi: a. menyampaikan laporan kemajuan akademik secara berkala tiap semester kepada kepala unit kerjanya masing-masing; b. menyampaikan laporan akhir studi kepada Gubernur atau pejabat yang berwenang secara hierarki melalui kepala unit kerjanya yang dilampiri dengan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang serta skripsi/tesis/disertasi bagi S1/S2/S3 paling lambat 1 (satu) bulan setelah lulus/wisuda; dan c. bagi Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh ijazah Strata 3 (S3), mempresentasikan disertasinya di hadapan Gubernur atau pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. Pasal 10 (1) Pegawai Negeri Sipil yang hendak melakukan perpindahan program studi dan/atau perguruan tinggi mengajukan permohonan kepada Gubernur melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah. (2) Pegawai Negeri Sipil yang melakukan perpindahan program bidang studi dan/atau perguruan tinggi tanpa izin tertulis dari pejabat yang berwenang, tidak dapat diproses untuk penyesuaian ijazah/pengakuan gelar dalam administrasi kepegawaian. Pasal 11 (1) Pegawai Negeri Sipil yang tidak menyampaikan laporan kemajuan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a diberi sanksi berupa peringatan tertulis oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah. (2) Pegawai Negeri Sipil yang tidak menyampaikan laporan akhir studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b diberi sanksi berupa peringatan tertulis oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. (3) Pegawai Negeri Sipil yang tidak mengindahkan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), tidak dapat diproses untuk penyesuaian ijazah/pengakuan gelar dalam administrasi kepegawaian. Pasal 12 (1) Surat Izin Belajar dapat dicabut atau dinyatakan tidak berlaku apabila: a. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan melanggar ketentuan yang ditetapkan dalam Surat Izin Belajar; dan/atau b. pendidikan yang ditempuh melanggar kaidah pendidikan atau norma akademik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Selain pencabutan Surat Izin Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI PEMANTAUAN/EVALUASI Pasal 13 (1) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib memantau, menilai dan mengevaluasi Izin Belajar Pegawai Negeri Sipil melalui laporan kemajuan belajar. (2) Laporan kemajuan belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Gubernur melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah. BAB VII KETERANGAN BELAJAR Pasal 14 (1) Pegawai Negeri Sipil yang memiliki ijazah lebih tinggi dari ijazah yang digunakan sebagai dasar pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil dan ijazah tersebut diperoleh sebelum diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dapat diberikan Keterangan Belajar oleh Gubernur. (2) Gubernur memberikan kuasa pemberian Keterangan Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pejabat sebagai berikut: a. Sekretaris Daerah untuk Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c. b. Asisten Sekretariat Daerah yang membidangi kepegawaian untuk Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan Penata Tingkat I golongan ruang III/d. c. Kepala Badan Kepegawaian Daerah untuk Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a sampai dengan Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d. Pasal 15 (1) Keterangan Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) sebagai syarat dalam proses kenaikan pangkat penyesuaian ijazah. (2) Keterangan Belajar maksimal diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang memiliki ijazah setingkat lebih tinggi dari ijazah yang tercantum dalam keputusan kenaikan pangkat terakhir dan/atau keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. (3) Keterangan Belajar diberikan apabila: a. program studi pendidikan dalam ijazah yang dimiliki relevan dengan tugas pokok dan fungsi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; dan

b. program studi pendidikan diselenggarakan oleh lembaga penyelenggara pendidikan negeri atau swasta yang telah terakreditasi dan/atau telah mendapat izin penyelenggaraan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau jabatan lain yang berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan berwenang menyelenggarakan pendidikan dan bukan merupakan pendidikan jarak jauh atau kelas jauh. Pasal 16 Prosedur dalam pemberian Keterangan Belajar: a. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan mengajukan permohonan Keterangan Belajar kepada Gubernur melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah dengan menyertakan ijazah yang lebih tinggi dari ijazah yang dijadikan dasar pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil; b. Badan Kepegawaian Daerah melakukan penilaian permohonan Keterangan Belajar dan memberi rekomendasi persetujuan atau penolakan penerbitan Keterangan Belajar kepada Gubernur atau pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 disertai penjelasan; c. pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam huruf b harus sudah menerbitkan/menolak permohonan Keterangan Belajar paling lambat 1 (satu) bulan sejak diterimanya permohonan Keterangan Belajar oleh Badan Kepegawaian Daerah; dan d. penolakan Keterangan Belajar oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam huruf b dikeluarkan dalam bentuk surat penolakan disertai penjelasan. Pasal 17 Format surat pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf j, format Surat Izin Belajar, dan format Surat Keterangan Belajar tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 (1) Pada saat berlakunya Peraturan Gubernur ini Izin Belajar yang sudah ada tetap berlaku sampai dengan yang bersangkutan selesai melaksanakan Belajar sesuai dengan izin yang diberikan. (2) Pegawai Negeri Sipil yang sedang menjalankan Studi dengan Biaya Mandiri dan belum memiliki Surat Izin Belajar sebelum ditetapkannya Peraturan Gubernur ini, dapat mengajukan permohonan penerbitan Surat Izin Belajar sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. Pasal 19 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 12 Maret 2014 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd HAMENGKU BUWONO X Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 12 Maret 2014 SEKRETARIS DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd ICHSANURI BERITA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014 NOMOR 16 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM, ttd SUMADI Pembina Tingkat I (IV/b) NIP. 19630826 198903 1 007

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL I. Format Surat Pernyataan SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIP : Pangkat / Gol. Ruang : Jabatan : Instansi : dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya: a. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; b. Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. Tidak akan menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan saya bersedia dituntut di muka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Pemerintah, apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar. Yogyakarta,... Yang membuat pernyataan materai Rp 6.000,- (...) NIP....

II. Format Surat Izin Belajar PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kepatihan Danurejan 55213, Telepon : 512665, 562811 SURAT IZIN BELAJAR Nomor : 892 / Memperhatikan surat...(dari instansi yang mengajukan permohonan)... Nomor: (nomor surat instansi)...tanggal...(tanggal surat permohonan)... Perihal Permohonan Izin Belajar dan berpedoman Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor:. Tahun.. tentang Pemberian Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah DIY, dengan ini diberikan izin bagi: Nama : NIP : Pangkat / Gol Ruang : Jabatan : Instansi : untuk menempuh pendidikan pada Program Studi.. di..(nama sekolah/universitas) dengan ketentuan: 1. Pendidikan diselenggarakan diluar jam kerja; 2. Kegiatan pendidikan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan negeri atau swasta yang telah mendapatkan persetujuan/akreditasi minimal B dari lembaga yang berwenang; 3. Biaya pendidikan ditanggung oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; 4. Tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan khususnya dalam pelayanan umum kepada masyarakat; 5. Tidak menuntut penyesuaian ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi. 6. Penggunaan gelar akademik dalam administrasi kepegawaian dilakukan sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku. 7. Setelah selesai pendidikan melaporkan secara tertulis kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta c.q. Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Kepala Instansi yang bersangkutan. Demikian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Yogyakarta, a.n. GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (JABATAN PEJABAT YANG MENGESAHKAN) Tembusan: 1. 2. 3. NAMA PEJABAT NIP.....

III. Format Surat Keterangan Belajar PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Kepatihan Danurejan 55213, Telepon : 512665, 562811 SURAT KETERANGAN BELAJAR Nomor : 892 / Memperhatikan surat...(dari instansi yang mengajukan permohonan)... Nomor: (nomor surat instansi)...tanggal...(tanggal surat permohonan)... Perihal Permohonan Surat Keterangan Belajar dan berpedoman Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor:. Tahun tentang Pemberian Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah DIY, dengan ini menerangkan bahwa: Nama : NIP : Pangkat / Gol Ruang : Jabatan : Instansi : telah memiliki Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah pada Program Studi.. di....(nama sekolah/universitas) tahun lulus... Demikian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Yogyakarta, a.n. GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (JABATAN PEJABAT YANG MENGESAHKAN) Tembusan: 1. 2. 3. NAMA PEJABAT NIP... GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd HAMENGKU BUWONO X

Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM, ttd SUMADI Pembina Tingkat I (IV/b) NIP. 19630826 198903 1 007