BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan UNIMUS jalan Wonodri Sendang Raya no. 2 Semarang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2006. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa tingkat III. Sampel diambil dari air kumur sebelum dan satu jam, dua jam, tiga jam sesudah sikat gigi pada Mahasiswa tingkat III sebanyak 10. Sampel diambil secara purposif. D. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah NaCl fisiologis, Nutrien Agar Plate, media ENDO agar, BHI, sampel air kumur sebelum dan 13
14 satu jam, dua jam, tiga jam sesudah sikat gigi dari Mahasiswa Analis Kesehatan Muhammadiyah Semarang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol sampel,cawan petri, tabung reaksi, mikropipet,, ose mata, lampu spirtus, rak tabung reaksi, incubator, timbangan, kapas, korek api, hand counter, outoclove. E. Prosedur Kerja 1. Sterilisasi Alat Alat alat yang digunakan dalam penelitian dicuci dengan air bersih, setelah kering alat alat tersebut dibungkus dengan kertas kemudian disterilisasi dengan outoclove pada suhu 121 0 C selama 15 menit dengan tekanan 1 atm, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 60 0, C selama 30 menit. 2. Pengambilan Sampel Sampel diambil dari air kumur sebelum dan satu jam, dua jam, tiga jam sesudah sikat gigi dari Mahasiswa Analis Kesehatan Muhammadiyah Semarang. Sampel diambil sebanyak 10. Pengambilan sampel air kumur yang akan diperiksa yaitu dengan menggunakan botol steril yang sudah diisi dengan NaCl fisiologis. Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis. Mulut botol disterilisasi dahulu dengan api spirtus kemudian NaCl fisiologis yang ada didalam botol digunakan untuk kumur, setelah air kumur cukup untuk pemeriksaan kemudian dimasukan kembali dalam botol yang sebelumnya mulut botol disterilisasi kembali dengan api spirtus dan botol ditutup kembali.
15 3. Penanganan Sampel Pengambilan sampel yang akan diperiksa yaitu menggunakan botol steril. Untuk kumur menggunakan NaCl fisiologis steril yang masing masing banyaknya 25 ml. Air kumur diambil sebelum sikat gigi, satu jam, dua jam, tiga jam sesudah sikat gigi. Air kumur ditampung pada botol steril yang tertutup. Lama kumur satu menit. Sampel langsung dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi untuk dilakukan pemeriksaan. a. Hitung Kuman Dari botol sampel yang masing masing berisi 25 ml sampel air kumur, selanjutnya dipipet 1 ml dari masing masing suspensi dimasukkan ke dalam cawan petri steril yang sudah dituangi NA sesuai dengan kode yang sama. Kemudian masing masing cawan petri digoyang perlahan lahan hingga tercampur merata. Semua cawan petri diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam. Setelah ditanami pada media NA plate, kemudian diamati adanya pertumbuhan koloni pada seluruh permukaan media. Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah koloni dengan bantuan alat hand counter. Menurut Srikandi Fardiaz cara menghitung koloni pada cawan petri adalah sebagai berikut : 1. Semua koloni kuman yang tumbuh pada media Nutrien Agar Plate. 2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu dihitung sebagai satu koloni.
16 3. Satu deretan koloni yang membentuk garis tebal dihitung satu koloni. b. Identifikasi Escherichia coli Sampel yang berisi masing masing 25 ml air kumur dipipet sebanyak 1 ml langsung dimasukkan ke dalam media BHI. Media BHI diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam. Dari media BHI secara aseptis diambil dengan ose mata dan digores pada media Endo Agar. Media Endo Agar dibungkus dengan kertas dan diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan identifikasi Escherichia coli. Hasil biakan pada media Endo Agar koloni Escherichia coli tampak metalik. F. Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini adalah data primer dari hasil penelitian langsung mengenai identifikasi dan jumlah koloni mikroba yang tumbuh kemudian data ditabulasikan dalam bentuk tabel setelah itu dianalisis. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji Anova One Way untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah kuman pada mulut sebelum dan sesudah sikat gigi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah dilakukan pemeriksaan hitung kuman pada mulut sebelum dan sesudah sikat gigi pada Mahasiswa Analis Kesehatan tingkat III Universitas Muhammadiyah Semarang didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 1 : Hasil pemeriksaan jumlah koloni kuman Escherichia coli pada NA dari Mahasiswa Analis Kesehatan tingkat III Universitas Muhammadiyah Semarang Jumlah kuman per ml air kumur Kode Sebelum 1 jam sesudah 2 jam sesudah 3 jam sesudah sampel sikat gigi sikat gigi sikat gigi sikat gigi A 800 1000 920 848 B 984 1056 792 816 C 1408 904 504 552 D 584 496 936 808 E 1368 1080 960 1304 F 944 880 800 576 G 576 464 4488 400 H 1272 800 680 720 I 592 560 664 604 J 760 720 504 520 Rata-rata 928,80 796,00 724,80 715,30 Sumber : ( Data Primer, 2006 ) Dari tabel di atas tampak bahwa jumlah kuman sebelum sikat gigi dan 1 jam, 2 jam, 3 jam sesudah sikat gigi mengalami penurunan. Tabel Penghitungan Anova terhadap jumlah kuman sebelum dan sesudah sikat gigi dapat dilihat pada tabel 2. 17
18 Tabel 2 : Ringkasan hasil penghitungan Anova terhadap jumlah kuman sebelum dan sesudah sikat gigi. Sumber variasi Jumlah Rata-rata hitung df kuadrat kuadrat F Signifikan Antar kelompok 290810,80 3 96936,933 1,518 0,226 Dalam kelompok 2299138 36 Total 2589948 39 Berdasarkan hasil penelitian jumlah kuman kemudian dilakukan uji statistik yang dihitung dengan uji Anova diperoleh F hitung sebesar 1,518 dengan p-value sebesar 0,226 dengan alpha atau taraf signifikan 5 % ( 0,05 ) sehingga p- value 0,226 lebih besar dari alpha 0,05 maka Ho diterima. Jadi tidak ada perbedaan yang bermakna antara jumlah kuman sebelum sikat gigi dan sesudah sikat gigi. Hasil koloni dari isolasi media Endo Agar yang diduga bakteri Escherichia coli yaitu setelah diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 24 jam ditandai dengan warna koloni merah metalik dapat dilihat pada tabel.
19 Tabel 3 : Hasil koloni pada media Endo Agar yang diduga bakteri Escherichia coli yang memberikan warna merah metalik. Jenis Bakteri Kode Sebelum sikat 1 jam sesudah 2 jam sesudah 3 jam sesudah sampel gigi sikat gigi sikat gigi sikat gigi A Enterobacter Enterobacter Enterobacter Enterobacter B Enterobacter Enterobacter Enterobacter Enterobacter C E. coli E. coli E. coli E. coli D Enterobacter Enterobacter Enterobacter Enterobacter E Enterobacter Enterobacter Enterobacter Enterobacter F Enterobacter Enterobacter Enterobacter Enterobacter G Enterobacter Enterobacter Enterobacter Enterobacter H E. coli E. coli E. coli E. coli I E. coli E. coli E. coli E. coli J Enterobacter Enterobacter Enterobacter Enterobacter B. Pembahasan Dari hasil pemeriksaan terhadap jumlah kuman pada mulut sebelum dan sesudah sikat gigi, ternyata setelah dilakukan uji statistik dihitung dengan uji Anova diperoleh F hitung sebesar 1,518 sedangkan p-value sebesar 0,226 dengn alpha atau taraf signifikan 5 % ( 0,05 ) sehingga p-value (0,226 ) lebih besar dari alpha ( 0,05 ) maka Ho diterima sehingga tidak ada perbedaan yang bermakna antara jumlah kuman sebelum sikat gigi dan sesudah sikat gigi. Dari hasil pengamatan makroskopis terhadap jenis koloni pada media Endo Agar yaitu bentuk bulat, warna koloni merah metalik, elevasi cembung, tepi rata, konsistensi smoth, ternyata pada sampel sebelum dan sesudah sikat gigi setelah dilakukan pemeriksaan terhadap bakteri Escherichia coli ada yang
20 positif mengandung bakteri tersebut. Ini kemungkinan disebabkan karena pada saat menggosok gigi yang tidak benar dan Escherichia coli tahan terhadap kerja flour. Escherichia coli yang ada pada mulut berasal dari kontaminasi air yang digunakan untuk berkumur pada saat menggosok gigi. Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut biasanya mengandung bakteri. Berawal dari adanya kuman Streptococcus mutans sebagai penyebab kerusakan gigi karena menimbulkan asam saat melakukan metabolisme sehingga menyebabkan Escherichia coli dan Enterobacter tumbuh sebagai flora normal pada gigi dan mulut yang dapat masuk ke dalam mulut dan berkembang biak. Akibatnya mikroorganisme yang ada pada mulut semakin lama bertambah banyak dan dapat menimbulkan penyakit. Hal ini menunjukkan bahwa Escherichia coli dan bakteri lain selain bakteri Streptococcus mutans merupakan bakteri yang mendukung terjadinya penyakit atau infeksi. Keberadaan jumlah kuman di dalam mulut yang berlebihan menunjukkan tingkat sanitasi yng rendah, akibatnya sangt berbahaya bagi kesehatan. Escherichia coli merupakan kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal yaitu jika berada pada habitat aslinya saprofit atau apathogen dan jika berada di luar habitatnya bersifat parasit atau pathogen. Escherichia coli dapat menimbulkan penyakit diantaranya diare dan infeksi saluran kemih. Escherichia coli pada colon dapat melunakkan faeses karena menguraikan bahan organik menjadi mol-mol yang lebih kecil dan dapat memecah asam amino triptopan menjadi piruvat dengan hasil samping indol atau senyawa berbau khas faeses.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut ; 1. Rata-rata jumlah kuman sebelum sikat gigi sebanyak 928,80 koloni/ml air kumur dan 1 jam sesudah sikat gigi sebanyak 796,00 koloni/ml air kumur, 2 jam sesudah sikat gigi sebanyak 724,80 koloni/ml air kumur, 3 jam sesudah sikat gigi sebanyak 715,80 koloni/ml air kumur. 2. Tidak ada perbedaan antara jumlah kuman sebelum sikat gigi dan sesudah sikat gigi. 3. Ditemukan Escherichia coli sebanyak 3 % dan Enterobacter sebanyak 7 % B. Saran Menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride setiap habis makan sekurang-kurangnya 2 kali sehari, terutama pada malam hari menjelang tidur. 21