HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

Kata kunci: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), media audio visual, pendidikan kesehatan, perilaku ibu, balita

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KARIES GIGI PADA BALITA

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ROKOK DAN TERJADINYA ISPA PADA BALITA DI DUSUN PATUKAN AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan batuk baik kering ataupun berdahak. 2 Infeksi saluran pernapasan akut

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Morbiditas dan mortalitas merupakan suatu indikator yang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Saat ini, ISPA merupakan masalah. rongga telinga tengah dan pleura. Anak-anak merupakan kelompok

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN ISPA PADA BAYI USIA 0-12BULAN DI PUSKESMAS PANDAAN

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN UKDW. trakea bahkan paru-paru. ISPA sering di derita oleh anak anak, baik di negara

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PERAWATAN ANAK ISPA 1-5 TAHUN DI RUMAH

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

HUBUNGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL 2012

PERAN KELUARGA TERHADAP PENANGGULANGAN AWAL ISPA BUKAN PNEUMONIA PADA BALITA

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN ISPA PADA BALITA DI POSYANDU Tina Yuli Fatmawati 1

BALITA DAN IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. ISPA yang tidak mendapatkan perawatan dan pengobatan

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

HUBUNGAN ANTARA KRITERIA PEROKOK DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA KECAMATAN PRAMBANAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

Neneng Siti Lathifah Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung

Nisa khoiriah INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEKAMBUHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN SKRIPSI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA OLEH IBU YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK DAN FAKTOR INDIVIDU BALITA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI LINGKUNGAN PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DTP JAMANIS KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2010.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENYAKIT ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) PADA BALITA DI PUSKESMAS PARUGA KOTA BIMA TAHUN 2016

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Healthy Tadulako Journal (Enggar: 57-63) 57

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

PENGARUH PEER EDUCATION TENTANG ISPA TERHADAP KEMAMPUAN IBU DALAM PERAWATAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT( ISPA ) PADA BALITA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PARA ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN COTRIMOXAZOL SUSPENSI PADA ANAK DI PUSKESMAS KAYU TANGI BANJARMASIN

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Ernawati 1 dan Achmad Farich 2 ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA Tita Restu Yuliasri, Retno Anjar Sari Akademi Kebidanan Ummi Khasanah email : tita_dheta@yahoo.com Abstrak :Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ISPA dengan Penanganan Balita ISPA ISPA merupakan penyakit pernafasan yang merupakan penyebab utama kematian pada bayi dan balita. Penyakit ISPA bukan masalah kesehatan yang boleh diabaikan karena apabila penanganannya tidak benar, maka dapat berakibat menjadi parah. Namun, sebelum mengetahui pengetahuan tentang penanganan ibu dalam menghadapi anaknya yang sakit ISPA, perlu diketahui tentang pengetahuan tentang ISPA dan penanganan balita ISPA di rumah, karena hal tersebut memegang peranan penting dalam melakukan sebuah tindakan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai balita yang berjumlah 109. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 78 responden. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji korelasi yang digunakan adalah Spearman rho.tingkat pengetahuan responden tentang ISPA dalam kategori cukup dan pengetahuan tentang penanganan balita ISPA di rumah dalam kategori cukup. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa signifikansi 0,000 (p <0,05) yang artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah. Kata kunci: ISPA, pengetahuan, balita, penanganan Abstract:The Correlation Between Mothers Knowledge of ARI With The Handling ARI Toddler Acute Resparatory Infection (ARI) is a respiratory disease, which is the leading cause of death in infants and toddlers. ISPA not a health problem that should be ignored, because if not handled properly, it can result into severe. However, before knowing the knowledge of the mother in the face of handling sick child respiratory infection, you need to know about his knowledgeof ARI and ARI handling toddlers at home, because it plays an important role in performing an action.this study is a quantitative correlation method. The population in the study were all mothers with infants who totaled 109. The sample in this study amounted to 78 respondents.this study used a random sampling technique. This study used a questionnaire instrument. Correlation test used was Spearman rho. The level of knowledge about ARI category fairly and knowledge about handling the ARI toddler at home also in the category enough. Correlation test results showed that the significance value of 0,000 (p <0.05), which means that H 0 rejected and H α received. Keywords: ARI, knowledge, toddlers, handling Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 99

PENDAHULUAN Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari. ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah. Menurut WHO Pneumonia adalah penyebab terbesar kematian pada anak diseluruh dunia. Setiap tahun diperkirakan membunuh 1,4 juta anak di bawah usia lima tahun (Hildenwall et al, 2009). Di Indonesia Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah kesehatan utama. Prevalensi ISPA di Indonesia pada tahun 2013 adalah 25,0% tidak jauh berbeda dengan prevalensi pada tahun 2007 sebesar 25,5%. Prevalensi ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun sebesar 25,8% dan < 1 tahun sebesar 22,0% (Riskesdas, 2013). ISPA mengakibatkan sekitar 20-30% kematian pada balita (Depkes RI, 2010). Maka dari itu, Ibu memiliki peran besar terhadap penyembuhan balita ISPA. Dampak bila ibu tidak memberikan pengelolaan ISPA yang baik pada balitanya akan memperberat penyakitnya yaitu menjadi Pneumonia berat sehingga saat dibawa ke rumah sakit keadaannya sudah semakin memburuk. Dalam hal ini, infeksi bakteri adalah salah satu penyebab Infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA) dan diare. Penyakit Infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA) pada balita paling banyak ditemukan pada Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada tahun 2010 dilaporkan sebanyak 1.813 kasus Pneumonia, sedangkan pada tahun 2011 dilaporkan terdapat 1.739 kasus Pneumonia pada balita. Laporan dari berbagai sarana pelayanan kesehatan pemerintah menunjukkan bahwa pada tahun 2012 ditemukan 2.936 kasus Pneumonia pada balita, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 penyakit Pneumonia balita di Kabupaten Bantul dilaporkan sebanyak 1157 kasus, meningkat dibanding tahun 2011 yaitu 606 kasus Pneumonia. Kemudian pada tahun 2015 Kabupaten Bantul masih memiliki masalah kesehatan terutama masalah ISPA. Terbanyak adalah 115 kasus ISPA di Puskesmas Piyungan, menduduki terbanyak kedua adalah Puskesmas Bangutapan II dengan 97 kasus ISPA ( Dinkes Bantul, 2015). Wilayah kerja Puskesmas Piyungan memiliki tiga Desa yaitu Desa Siti Mulyo, Sri Mulyo dan Sri Martani. Pada bulan Desember 2015 Desa Sri Mulyo memiliki kunjungan balita ke Puskesmas dengan diagnosa ISPA non Pneumonia terbanyak yaitu 117 kunjungan balita ISPA non Pneumonia, kemudian diikuti desa Sri Martani 98 kunjungan balita dan Desa Siti Mulyo 77 kunjungan balita. Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 100

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Dusun Klenggotan, Sri Mulyo dari 10 responden didapatkan hasil delapan ( 80%) responden tidak mengetahui tentang ISPA atau sama dengan, hanya dua (20%) responden yang mengetahui tentang ISPA. Kemudian dari 10 responden tujuh (70%) responden tidak mengetahui penangan balita ISPA di rumah atau sama dengan, hanya tiga (30%) responden yang mengetahui penganan balita ISPA di rumah (Dusun Klenggotan, 2015). Penanganan penyakit Pneumonia yang tepat di rumah oleh orangtua dapat mengurangi tingkat keparahan dan mengurangi kematian balita akibat Pneumonia (Kemenkes RI, 2010). Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ISPA dengan Penanganan Balita ISPA di Rumah di Dusun Klenggotan. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Pendekatan penelitian ini menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Dusun Klenggotan, Desa Sri Mulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta pada bulan Desember 2015- Mei 2016. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai balita yang berjumlah 109. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 78 responden. Pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisis hipotesis menggunakan Spearman rho. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Tingkat Pengetahuan Umur Baik Cukup Kurang <25 2 2.32 9 10.46 19 22.09 25-35 4 4.65 25 29.06 8 9.30 >35 0 0 5 5.81 14 16.27 Berdasarkan Tabel 1. didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang ISPA berdasarkan umur, sebagian besar responden berumur 25-35 tahun sebanyak 25 orang (29,06%), dengan pengetahuan tentang ISPA dalam kategori cukup Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 101

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pengetahuan Pendidikan Baik Cukup Kurang SD 0 0 0 0 0 0 SMP 0 0 2 2.32 12 13.95 SMA 3 3.48 33 38.37 29 33.72 Sarjana 3 3.48 4 4.65 0 0 Berdasarkan Tabel 2. didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang ISPA berdasarkan pendidikan, sebagian besar responden SMA sebanyak 33 orang (38.37%), dengan pengetahuan tentang ISPA dalam kategori cukup Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Variable Bebas Pekerjaan Baik Cukup Kurang Bekerja 6 6.97 26 30.23 11 12.79 Tidak Bekerja 1 1.16 12 13.95 30 34.88 Berdasarkan Tabel 3. didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang ISPA berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden tidak bekerja sebanyak 30 orang (34,88%), dengan pengetahuan tentang ISPA dalam kategori kurang. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Pengetahuan Paritas Baik Cukup Kurang Primigravida 2 2.32 13 15.11 16 18.60 Multigravida 4 4.65 26 30.32 25 29.06 Grandegravida 0 0 0 0 0 0 Berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang ISPA berdasarkan paritas, sebagian besar responden multgravida sebanyak 26 orang (30,32%), dengan pengetahuan tentang ISPA dalam kategori cukup. Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 102

Tabel 5. Tingkat Pengetahuan dan Penanganan Ispa No Variabel Baik (>75-100%) Parameter Cukup (56-75%, ) Kurang (<56%) Spearm an s rho 1 Tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA 6 6.97 39 45.34 41 47.67 0,000 2 Penanganan balita ISPA dirumah 4 4.65 45 52.32 37 43.02 0,000 Berdasarkan Tabel 5. menunjukkan bahwa sebagian besar responden memilik tingkat pengetahuan kurang sebanyak 41 orang (47.67%) dan sebagian besar responden melakukan penanganan balita ISPA di rumah dalam kategori cukup berjumlah 45 orang (52.32%). Hasil analisis bivariat menunjukkan p value 0,000 (p< 0.05). Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan penanganan balita ISPA di rumah. PEMBAHASAN Klenggotan diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dalam kategori cukup (29.06%) dan ibu yang berusia 25-35 tahun. Untuk pengetahuan tentang penanganan balita ISPA di rumah juga dalam kategori cukup 29.06% pada ibu yang berusia 25-35 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, usia ibu berpengaruh pada tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah di Dusun Klenggotan. Penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Cuwin (2009). yang menyatakan bahwa usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia tengah (41-60 tahun) seseorang tinggal mempertahankan prestasi yang telah dicapai pada usia dewasa. Sedangkan pada usia tua (> 60 tahun) adalah usia tidak produktif lagi dan hanya menikmati hasil dari prestasinya. Umur merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan pengetahuan seseorang termasuk dalam pengetahuan tentang penanganan balita ISPA di rumah. Klenggotan diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dalam kategori cukup 38.37% pada ibu yang berpendidikan SMA. Untuk pengetahuan tentang penanganan Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 103

balita ISPA di rumah juga dalam kategori cukup 41.86% pada ibu pada ibu yang berpendidikan SMA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pendidikan ibu berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah di Dusun Klenggotan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) tentang factor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan, pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor penentu untuk melakukan penanganan balita ISPA. Klenggotan diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dalam kategori kurang 34.88% pada ibu yang tidak bekerja. Untuk pengetahuan tentang penanganan balita ISPA di rumah dalam kategori cukup 32.55% pada ibu yang bekerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pekerjaan ibu berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah di Dusun Klenggotan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Dalam hal ini ada hubungan antara ibu yang berada dalam lingkungan kerja dan lingkungan rumah (tidak bekerja). Menurut KKBI pekerjaan adalah suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Diharapkan ibu yang bekerja akan mendapatkan informasi atau pengetahuan yang lebih banyak. Dalam penelitian ini ada hubungan antara ibu yang bekerja dan tidak bekerja sehingga ibu yang bekerja mempunyai pengetahuan yang cukup tentang ISPA dan penanganan balita ISPA di rumah sedangkan ibu yang tidak bekerja memiliki pengetahuan dalam kategori kurang tentang ISPA dan penanganan balita ISPA di rumah. Klenggotan diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dalam kategori cukup 31.64% pada ibu multigravida. Untuk pengetahuan tentang penanganan balita ISPA di rumah juga dalam kategori cukup 36.70% pada ibu multigravida. Sehingga dapat Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 104

disimpulkan bahwa, paritas ibu berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah di Dusun Klenggotan. Hasil tersebut di dukung oleh teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan. Dalam hal ini ibu multigravida dominan memiliki pengalaman pribadi dalam merawat anak sehingga mempunyai pengetahun lebih banyak dari ibu primigravida yang mayoritas baru mengenal ataupun belajar dalam merawat anak. Klenggotan diketahui bahwa sebagian besar ibu balita memiliki pengetahuan tentang ISPA dalam kategori kurang berjumlah 41 ibu atau sebanyak 47.67% dan ibu yang memiliki pengetahuan tentang penanganan balita ISPA di rumah juga dalam kategori kurang berjumlah 45 ibu atau sebanyak 52.32%. Serta, hasil dari tingkat pengetahuan ibu tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah menunjukkan signifikasi<0,05 yang artinya H0 ditolak dan Hα di terima atau ada hubungan pengetahuan ibu tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah. Dalam hal ini pengetahuan ibu berpengaruh positif terhadap penanganan ibu pada balita ISPA di rumah. Semakin baik pengetahuan ibu yang memiliki balita maka semakin tinggi pula penanganan balita ISPA di rumah. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Notoatmodjo (2005) pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu. Penanganan di rumah sangat penting dalam penatalaksanaan anak dengan infeksi saluran pernafasan. Sebagian besar anak bisa di sembuhkan dengan penanganan di rumah dengan baik. Dalam hal ini bila ibu memiliki pengetahuan yang kurang mengenai ISPA dapat menimbulkan buruknya perawatan dan penanganan anak ISPA di rumah, namun bila ibu memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai ISPA, maka kemungkinan tingkat kesembuhan akan tinggi dan mengecilkan terjadinya komplikasi. Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 105

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1. Bahwa usia, pendidikan, pekerjaan dan paritas berpengaruh terhadap pengetahuan tentang ISPA dan penanganan balita ISPA di rumah di Dusun Klenggotan, Desa Sri Mulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta tahun 2016. 2. Menunjukkan signifikasi < 0,05 yang artinya H0 ditolak dan Hα diterima atau ada hubungan pengetahuan ibu tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah. Dalam hal ini pengetahuan ibu berpengaruh positif terhadap penanganan ibu pada balita ISPA di rumah. Semakin baik pengetahuan ibu yang memiliki balita maka semakin tinggi pula penanganan balita ISPA di rumah. SARAN 1. Dusun Klenggotan Agar digunakan sebagai bahan masukan dan informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah terutama pada ibu yang berusia > 35 tahun, ibu yang berpendidikan SMP, ibu yang tidak bekerja dan ibu primigravida. 2. Institusi Pendidikan Agar digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pengetahuan tentang ISPA dengan penanganan balita ISPA di rumah, terutama bagi mahasiswi Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Bantul, Yogyakarta. 3. Peneliti Selanjutnya Agar dapat digunakan sebagai studi pendahuluan untuk penelitian ke depan sehingga dapat melakukan penelitian tentang faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA dengan observasi dan metode lain. DAFTAR RUJUKAN Departemen Kesehatan, RI 2007. Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita. Jakarta; Depkes RI. Depkes.RI.2005.Profil.Kesehatan.Indonesia.2005.http://www.depkes.go.id/resources/dow nload/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/profil-kesehatan-indonesia-2005.pdf. Diakses tanggal 10 Januari 2016 Pukul 09.35 WIB Depkes RI. (2002). Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut untuk Penanggulangan Pneomunia Pada Balita. Jakarta: EGC. Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 106

Hildenwall et all. 2009. Care-Seeking In The Development Of Severe. Kemenkes.RI.2010.Profil.Kesehatan.Indonesia.(2010).http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatanindonesia-2010.pdf. Diakses tanggal 10 Desember 2015 Pukul 09.51 WIB KKBI 2013. Jenis Pekerjaan. http://langgocity.blogspot.co.id/2009/08/judulskripsi.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015 Pukul 08.46 Wib Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta. Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Tita Restu Tuliasri,dkk, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu... 107