JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENAMBAHAN KAIT PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KUAT LENTUR RANGKAIAN DINDING PANEL DENGAN PERKUATAN TULANGAN BAMBU YANG MENGGUNAKAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG DENGAN TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

PENELITIAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN DAN TANPA PEMAKAIAN SIKAFIBRE

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL

Studi Eksperimental Kuat Geser Pelat Beton Bertulang Bambu Lapis Styrofoam

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

Rojul Gayuh Leksono et al., Analisis dan Pengujian Batang Elemen Struktur Beton Bertulang Berlubang 1

Jhohan Ardiyansyah, et al.penentuan Lendutan Pelat Beton Bertulang Bambu dan Baja...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

BERAT VOLUME DAN KEKAKUAN PLAT SATU ARAH PADA PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU DENGAN LAPIS STYROFOAM

PENINGKATAN KUAT LENTUR PADA BETON DENGAN PENAMBAHAN FIBER POLYPROPHYLENE DAN COPPER SLAG (TERAK TEMBAGA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU DENGAN BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN KAWAT GALVANIS DIPASANG SECARA MENYILANG PADA TULANGAN BEGEL BALOK BETON UNTUK MENINGKATKAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON DENGAN TULANGAN MODEL RANGKA DARI KAYU MERANTI DENGAN VARIASI JARAK ANTAR BEGEL

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

PERBANDINGAN KUAT LENTUR SATU ARAH PELAT BETON TULANGAN BAMBU DENGAN PELAT BETON TULANGAN BAMBU ISI STYROFOAM PUBLIKASI ILMIAH TEKNIK SIPIL

N. Retno Setiati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PS BALL SEBAGAI PENGGANTI PASIR TERHADAP KUAT LENTUR BETON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

Resty Rekmala., Pengujian Serta Analisis Perilaku Elemen Tekan Persegi Berkubang (Hollow) Terhadap 1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS DAN PENGUJIAN PERILAKU DARI VARIASI LUBANG PADA BATANG ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PENAMPANG PERSEGI TERHADAP BEBAN LENTUR

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

PENGUJIAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT UJI TEKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS BEBAN AKSIAL MAKSIMUM KOLOM BETON BERPENAMPANG LINGKARAN DAN SEGI EMPAT

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Quality control yang kurang baik di lapangan telah menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beton adalah material buatan yang sejak dahulu telah digunakan dalam bidang

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN UNSATURATED POLYESTER RESIN TERHADAP MUTU BETON K-350 EFFECT OF ADDITION UNSATURATED POLYESTER RESIN IN MIXED CONCRETE K-350

KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE V SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR DENGAN JARAK TAKIKAN 4 CM DAN 5 CM PADA BETON NORMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah umum Jalan sesuai dalam Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004 tentang JALAN, sebagai berikut :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PLAT LANTAI PRACETAK DENGAN BETON RINGAN

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB 3 METODE PENELITIAN


REVIEW OF BAMBOO REINFORCEMENT USAGE ON PLATE CONCRETE WITH ADDITION OF HIGH AT MIDSPAN

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

Analisis Bambu Walesan, Bambu Ampel dan Ranting Bambu Ampel sebagai Tulangan Lentur Balok Beton Rumah Sederhana

KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN ABU SEKAM PADI DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempermudah penyebaran fiber kawat secara merata kedalam adukan beton. Dari

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

PENGARUH METODE TWO-STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT TEKAN BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU YANG TERKANG PADA JALUR TEKANNYA

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH DIAMETER DAN KUAT TEKAN INKLUSI TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR

STUDI EKSPERIMEN KAPASITAS TARIK DAN LENTUR PENJEPIT CONFINEMENT KOLOM BETON

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT (SERAT KAWAT) PADA DAERAH TARIK BALOK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan ISSN 0000-0000, Jurnal homepage: http://jurnal.unej.ac.id/index.php/jrsl Kontribusi Kuat Lentur Polikarbonat Pada Pelat Beton Berpori 1 The Contribution of Polycarbonate Flexural Strength into Porous Concrete Slab Dwi Nurtanto a, 2 a Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember ABSTRACT Polycarbonate is thermoplastic polymer group. It is easily formed using heat. Plastic has many advatages, namely thermal resistance compared to other types of plastic, resistant to impact, and very clear.the purpose of this research is to replace steel in reinforced concrete with polycarbonate and it is expected to contribute a good flexural strength on the porous concrete slab. The test specimen is 40x40x5 cm and the variation widths of polycarbonate are 2 cm, 4 cm, and 6 cm. Polycarbonates are arranged in the x direction and y direction, such as the reinforcement in concrete slab. The distance between the pores in concrete slab is 8 cm. Once the concrete aged 28 days, the next step is testing the flexural strength. The results show the concrete compressive strength is 24.699 MPa. The biggest average flexural test is in porous concrete slab with diameter of reinforcement is 6 mm. Meanwhile, for porous concrete slab without reinforcement and porous concrete slab with polycarbonate have flexural strength which is almost the same. This is because there is no bond between polycarbonate and concrete, so that the adhesion between them is very small and virtually nonexistent. In addition, the results show that there is no contribution of polycarbonate flexural strength in concrete slab. Keywords: polycarbonate, flexural strength, porous concrete, plate, contribution ABSTRAK Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik yang mudah dibentuk dengan menggunakan panas. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan sangat bening. Tujuan penelitian ini adalah mengganti material baja pada beton bertulang dengan polikarbonat dan diharapkan dapat memberikan kontribusi kuat lentur yang baik pada pelat beton berpori. Ukuran benda uji adalah 40x40x5 cm, dimana variasi ukuran lebar polikarbonat adalah 2 cm, 4 cm dan 6 cm. Polikarbonat disusun dalam arah x dan arah y, seperti penulangan pada pelat beton. Selanjutnya dilakukan pengecoran. Jarak antar pori pada pelat beton adalah 8 cm. Setelah beton berumur 28 hari maka dilakukan pengujian kuat lentur. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan karakteristik beton adalah sebesar 24.699 MPa. Hasil kuat lentur rata-rata yang paling besar terjadi pada pelat beton berpori dengan tulangan diameter 6 mm, sedangkan untuk plat beton berpori tanpa tulangan dan dengan polikarbonat hasil kuat lenturnya hampir sama. Hal ini dikarenakan tidak adanya lekatan antara lembaran polikarbonat dan beton, sehingga daya lekat polikarbonat terhadap beton sangat kecil dan bisa dikatakan tidak ada. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa tidak adanya kontribusi kuat lentur polikarbonat pada beton berpori. Kata kunci: polikarbonat, kuat lentur, beton berpori, pelat, kontribusi 1 Info Artikel: Received 1 Juli 2016, Received in revised form 15 September 2016, Accepted 1 November 2016 2 E-mail: tanto.teknik@unej.ac.id (D. Nurtanto) Nurtanto 1

PENDAHULUAN 2 Kontribusi Kuat Lentur Polikarbonat Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Pelat beton berpori yang menjadi salah satu solusi dalam konstruksi perkerasan jalan merupakan produk yang dapat dikatakan berhasil dalam memenuhi harapan sebagai konstruksi yang ramah lingkungan. Pelat beton berpori diaplikasikan pada perkerasan jalan, terutama pada jalan-jalan yang ada pada area perumahan, trotoar, area parkir terbuka, dan juga area taman. Dengan adanya pori pada beton bisa membuat daerah resapan sehingga diharapkan jalan tidak tergenang air terlalu lama. Penggunaan perkerasan beton sebagai jalan raya atau jalan lingkungan dapat menjadi pilihan yang baik untuk suatu wilayah. Untuk perkerasan beton tanpa tulangan umumnya dibuat dengan tebal minimal 30 cm, dengan tulangan baja biasanya tebal minimal 20 cm. Pelat berpori tanpa tulangan memiliki kuat lentur sekitar 400-an kg dan ukuran pelat 40x40x5. Dengan adanya tulangan berupa polikarbonat diharapkan adanya kenaikan lterhadap kuat lenturnya. Sebagai bahan pembanding, nantinya akan direncanakan juga pelat beton berpori dengan memakai tulangan baja. Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik yangmudah dibentuk dengan menggunakan panas. Plastik jenis ini digunakan secara luas dalam industri kimia saat ini. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan sangat bening. Polikarbonat banyak dijual berupa lembaran, dan ada jenis dua lapisan dimana diantara lapisan berupa lubang dengan tujuan sebagai tempat aliran udara sehingga dapat mengurangi hawa panas akibat pemakaian polikarbonat. Kelemahan dari beton berpori adalah mempunyai kuat tekan yang rendah. Kuat tekan berbanding lurus dengan kuat lentur. Pada konstruksi jalan, jika kuat tekan rendah maka kuat lentur dari konstruksi akan rendah juga. Kelemahan ini merupakan akibat dari banyaknya rongga udara akibat dari sedikitnya atau bahkan tidak ada sama sekali agregat halus dalam campuran beton, adanya campuran additive beton, dan adanya pemberian tekanan gas yang cukup tinggi dalam campuran beton. Hidayat (2011) [1] melakukan penelitian mengenai pengaruh variasi ukuran tulangan bambu terhadap kuat lentur. Benda uji berupa pelat beton dengan ukuran 80x45x3 cm. Terdapat variasi ukuran sirip bambu sebagai perkuatan daerah tarik. Variasi pertama adalah ukuran sirip bambu 0,8x0,8 cm arah memanjang pelat dan 1x1 cm arah melintang pelat. Variasi kedua adalah ukuran sirip bambu 0,6x0,6 cm arah memanjang pelat dan 0,8x0,8 cm arah melintang pelat. Variasi ketiga adalah ukuran sirip bambu 0,5x0,5 cm arah memanjang pelat dan 0,6x0,6 cm arah melintang pelat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi tulangan bambu belum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kuat lentur pelat beton. Pathurahman dan Kusuma (2003) [2] melakukan penelitian mengenai bambu yang digunakan sebagai tulangan balok beton. Balok direncanakan memiliki tulangan liat (underreinforced) dan tidak memiliki tulangan tekan. Semua balok diberi tulangan bambu pilinan dari bambu galah dengan diameter 12 mm dan diberi lapisan kedap air. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode four point load, sehingga pada bagian balok diharapkan akan terjadi lentur murni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata perbandingan antara momen retak awal (eksperimen) dengan momen perhitungan (teoritis) sebesar 115.26%, hal ini menunjukkan adanya kecocokan antara teori dan ekperimen. Simpangan standar yang cukup besar yaitu 35.31% dapat diartikan bahwa kualitas tulangan kurang seragam. Disimpulkan bahwa bambu memiliki peluang untuk digunakan sebagai tulangan, khususnya untuk struktur beton sederhana

ISSN 0000-0000, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, 1-6 Dalam penelitian ini akan dicoba pembuatan pelat beton berpori dengan jarak lubang 8 cm, ukuran pelat 40x40 cm, dengan tebal pelat 5 cm diberi tulangan berupa polikarbonat. Diharapkan pelat beton berpori ini mempunyai kuat lentur yang cukup tinggi dan ramah lingkungan. Sebagai output luaran diharapkan pelat berpori ini dapat dimanfaatkan sebagai jalan trotoar, tempat parkir kendaraan, jalan perumahan atau pedesaa yang intesitas beban kendaraannya tidak berat. METODE PENELITIAN Material Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain adalah: semen, pasir, batu pecah dengan diameter maksimum 10 mm, polikarbonat, kayu, kawat bendrat, tulangan baja diameter 6 mm dan air. Benda Uji Benda uji yang digunakan adalah pelat beton berpori (5x40x40 cm) dengan jarak antar lubang 8 cm. Spesifikasi benda uji adalah sebagai berikut: 1. Ukuran pelat adalah 40x40 cm dengan ketebalan 5 cm dan jarak pori 8 cm 2. Variasi penulangan adalah: Tanpa tulangan Tulangan baja dua arah dengan diameter 6 mm dan jarak 8 cm Tulangan polikarbonat dua arah dengan jarak 8 cm. Variasi lebar adalah 2 cm, 4 cm, dan 6 cm. 3. Masing-masing benda uji pelat dibuat sebanyak 4 buah 4. Jumlah total benda uji (4 x 5) = 20 buah Data yang akan diamati adalah beban lentur maskimum saat benda uji mengalami kehancuran dan pola retakan uji lentur. Gambar 1. Model Benda Uji Plat Beton Berpori Nurtanto 3

Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Gambar 2. Set Up peralatan Pengujian Kuat Lentur HASIL DAN PEMBAHASAN Kuat Tekan Untuk campuran beton (mix design) pada desain pelat beton berpori menggunakan perbandingan volume. Perbandingan volume yang sering dipakai dalam masyarakat yaitu 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, dan factor air semen sebesar 0,5. Pengecoran dilakukan pada tanggal 22-23 September 2014. Benda uji berupa silinder dengan ukuran 15x30 cm. Perawatan benda uji beton direndam dalam air selama 28 hari. Pengetesan kuat tekan pada tanggal 20 Nopember 2014. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat hancur rata-rata adalah 24,93 MPa seperti pada tabel 1. Tabel 1. Kuat Tekan Beton Benda Uji Luas (cm2) Beban hancur (KN) Kuat hancur Kuat Rata2 Deviasai Karakateri stik A 176,625 441 24,968 B C 176,625 176,625 443 437 25,081 24,742 24,93 0,231 24,699 Pengujian Kuat Lentur Pelat Beton Berpori Pengujian kuat lentur dilakukan dengan pembebanan yang diberikan secara bertahap sampai mencapai pembebanan maksimum dan sampai benda uji mengalami patah atau 4 Kontribusi Kuat Lentur Polikarbonat

ISSN 0000-0000, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, 1-6 kegagalan struktur. Kalibrasi pembacaan pivoting ring adalah setiap 1 dif: 14,38844 kg. Hasil pengujian kuat lentur pelat berpori rata-rata sebesar 22 Dif seperti tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengujian Kuat Lentur Tipe Pelat Beton Berpori Kuat Lentur (Dif) Kuat Lentur Rata-Rata (Dif) Kuat Lentur Rata-Rata (Kg) Tanpa Tulangan Dengan Tulangan diameter 6 mm Lembaran polikarbonat lebar 2 cm Lembaran polikarbonat lebar 4 cm Lembaran polikarbonat lebar 8 cm 20 24 23 38 35 36 37 25 25 22 20 25 20 22 22 316.457 36,5 525,178 23,25 334,531 20,75 298,560 22 316,457 Berdasarkan hasil pengujian kuat lentur pelat beton berpori, diketahui bahwa benda uji dengan tulangan mempunyai kuat lentur paling besar. Hal ini disebabkan karena besi mempunyai lekatan yang baik dengan beton sehingga timbul komposit diantara kedua material tersebut dan menambah kuat lentur pelat beton. Untuk hasil kuat lentur dari pelat beton berpori dengan penambahan penulangan lembaran polikarbonat, bila dibandingan dengan tanpa adanya penambahan material nilai kontribusinya ada yang lebih besar, lebih kecil dan hampir sama. Kontibusi lembaran polikarbonat terhadap kuat lentur hampir tidak ada karenakan perbedaan nilai kuat lenturnya hampir sama dengan pelat tanpa tulangan. Degan kata lain, lembaran polikarbonat dan beton tidak bisa berkomposit satu dengan yang lain. Atau dengan kata lain, daya lekatan polikarbonat terhadap beton dapat dikatakan tidak ada. KESIMPULAN Dari penelitian pelat beton berpori dengan jarak lubang 8 cm dengan memakai lembaran polikarbonat sebagai tulangan, dapat disimpulkan bahwa: tidak ada kontribusi kuat lentur Nurtanto 5

Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan dari lembaran polikarbonat di dalam pelat dikarenakan lekatan antara polikarbonat dan beton tidak ada. Sehingga tidak terjadi komposit di antara kedua material tersebut. DAFTAR PUSTAKA Hidayat, M. T., 2011, Pengaruh Varian Ukuran Tulangan Bambu Terhadap Kuat Lentur Panel Lapis Sirip Bambu dengan Takikan pada Permukaan Panel, Jurnal Rekayasa Sipil, Vol. 5 No. 1. Pathurahman, J.F., Kusuma D.A. 2003. Aplikasi Bambu Pilihan sebagai Tulangan Balok Beton. Civil Engineering Dimension Vol 5 No. 1, 39-44 6 Kontribusi Kuat Lentur Polikarbonat