BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Tendi Haruman, 2008) meningkatkan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2010 : 8)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persamaan dan perbedaan yang telah mendukung penelitian ini:

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB I PENDAHULUAN. kasus laporan keuangan yang tidak disajikan secara wajar. Salah satunya

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama dengan mendirikan suatu perusahaan

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham serta nilai perusahaan (value of the firm) (Brigham dan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan suatu kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. mencurahkan perhatian terhadap CG. Skandal-skandal korporasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PANDAHULUAN. dan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, maka sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi kompetisi global seperti ini, Good Corporate Governance (GCG)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan dapat tercermin dari nilai sahamnya. Jika nilai sahamnya

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB I PENDAHULUAN. keuangan harus menyajikan informasi yang berintegritas tinggi (PSAK no. 1,

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyak bermunculan pesaing-pesaing baru didalam dunia usaha. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengelolaan perusahaan umumnya bertujuan untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ngkatan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien agar bisa bersaing dengan perusahaan lain di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal (pemegang saham, investor, pemerintah, kreditur, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara perusahaan untuk mengembangkan usahanya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi memicu munculnya perusahaan dengan jenis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memilih metode maupun estimasi yang akan digunakan. Fleksibilitas

BAB I PENDAHULUAN. Agency theory menekankan pada pentingnya pemilik modal (investor)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu informasi dari pihak eskternal dan pihak internal dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau kekayaan bagi para pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Dua komponen akrual yang utama yaitu discretionary accrual dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari sebuah kegiatan manajemen di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut harus menerapkan prinsip good corporate. governance. Prabaningrat dan Widanaputra (2015) dalam Luhwulan dan

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi akan menjadi keinginan para pemilik modal. pengelolaan keuangan (financial management). Penilaian kinerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah laba, karena laba mengandung informasi potensial yang

BAB I PENDAHULUAN. 2011). Upaya manajer perusahaan untuk mempengaruhi informasi-informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu pencatatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan gambaran dari kondisi perusahaan tersebut.

BAB I. Menurut Brigham dan Houstan (2006:7) peningkatan kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure pada

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang begitu pesat antar perusahaan telah mewarnai era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Veronica, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate. tarif pajak terhadap dividend payout ratio (DPR) perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan elemen yang menjadi pusat perhatian utama oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Tendi Haruman, 2008) Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham, karena harga saham saat ini mencerminkan penilaian investor terhadap perusahaan di masa yang akan datang. Jika perusahaan mengambil keputusan yang buruk maka harga saham akan turun. Oleh karena itu, tujuan manajemen adalah mengambil keputusan yang bisa menaikan harga saham, karena ini akan menghasilkan kekayaan bagi pemegang saham, sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2010 : 8) Penelitian yang dilakukan Dina Anggraini (2013) nilai perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan karena akan menjadi salah satu tolok ukur bagi investor dalam melihat kinerja keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya, karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan.nilai perusahaan erat kaitannya dengan Good Corporate Governance (GCG). 1

2 Good Corporate Governance(GCG) adalah suatu gambaran mengenai sistem tata kelola perusahaan yang baik dan merupakan salah satu kunci kesuksesan yang dimiliki perusahaan yang sedang berkembang serta dapat menguntungkan dalam jangka waktu yang lama. Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu kunci perusahaan untuk tumbuh sekaligus menguntungkan perusahaan dalam jangka penjang. Tujuan yang diharapkan melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG) adalah memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham.tujuan ini dicapai melalui upaya perusahaan dalam memberikan kinerja yang maksimal, baik kinerja keuangan maupun kinerja usaha lainnya melalui aspek-aspek kewajaran, transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab. Beberapa penelitian mengenai good corporate governance sudah banyak dilakukan, namun dari hasil yang diperoleh ada beberapa faktor yang berpengaruh dan tidak berpengaruh. Penelitian kali iniakan menggunakan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit sebagai variabel untuk menguji keterkaitannya dengan nilai perusahaan. Kepemilikan institusional adalah proporsi kepemilikan saham pada akhir tahun yang dimiliki oleh lembaga, seperti asuransi, bank atau institusi lain (Tarjo,2008). Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen. Adanya kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal.

3 Kepemilikan manajerial dapat diartikan sebagai pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (Direktur dan Komisaris).Kepemilikan manajerial juga dapat diartikan sebagai persentase saham yang dimiliki oleh manajer dan direktur perusahaan pada akhir tahun untuk masing-masing periode pengamatan. Proporsi dewan komisaris independenmerupakan ujung tombak dalam melakukan praktek corporate governance.oleh karena itu dewan komisaris harus bersifat independen, mempunyai integritas tinggi, dan harus lebih mementingkan kepentingan perusahaan guna meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Semakin baik independensi, maka akan membuat nilai perusahaan lebih baik di mata investor dibandingkan dengan nilai buku perusahaan tersebut. Komite audit mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta terlaksananya good corporate governance. Dari penelitian terdahulu yang terkait dengan Good Corporate Governancedidapatkan hasil yang perlu dipertimbangkan kembali penelitiannya, karena terdapat hasil yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Sukirni (2012), Enggar (2013) dan Ni Nyoman (2014) menunjukkan hasil bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut Karlina dan I Gusti Ayu Nyoman Budiasih (2015) menunjukkan hasil bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

4 Penelitian yang dilakukan Ni Nyoman (2014) menunjukkan hasil bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan Dwi Sukirni (2012)bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Dina (2013) dan Ni Nyoman (2014) menunjukkan hasil bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan Ni Ketut (2015) dan Enggar (2013) bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Dina (2013) dan Enggar (2013) menunjukkan hasil bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian tertarik untuk melakukan suatu penelitian dan mengambil judul PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN CONSUMER GOODSI NDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

5 3. Apakah proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 4. Apakah komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh good corporate governance terhadap nilai perusahaan consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan demikian perusahaan dapat mengimplementasikan GCG. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah pihak-pihak sebagai berikut: 1. Investor Bagi peneliti, dapat memperluas ilmu pengetahuan di bidang keuangan, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.. 2. Perusahaan Informasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menyikapi fenomena yang terkait dengan corporate governance serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

6 3. Peneliti selanjutnya Informasi dari penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk meneliti topik atau pembahasan yang sama dengan penelitian ini yang kemudian akan menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya di dalam melakukan penelitian lebih lanjut. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap isi dari penelitian ini, maka penulisan ini dibagi dalam lima bab sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab I ini diuraikan secara garis besar mengenai hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini, yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab II ini diuraikan hal-hal yang terkait dengan penelitian terdahulu, landasan teori yang mendasari penelitian.selain itu juga menyajikan kerangka pemikiran, dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab III ini diuraikan hal-hal mengenai rancangan, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data, sumber data, dan metode pengumpulan data, serta metode analisis data.

7 BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab IV ini diuraikan hal-hal mengenai gambaran subyek penelitian dan analisis data serta pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab V ini diuraikan hal-hal yang menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.