BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pangan penduduk selalu meningkat dari tahun ke tahun. Terdapat. yaitu beras merah dan beras hitam (Lee, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis beras yang dikembangkan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Padi hitam (Oryza sativa L ) merupakan varietas lokal Indonesia yang

SEAFAST Center disintesis dari asam. (Cronizer et

Tugas Kelompok. Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat. Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn

BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. Beras merupakan makanan yang penting bagi masyarakat negara Asia.

BAB I PENDAHULUAN. daya genetik pertanian yang dimiliki Provinsi D.I. Yogyakarta. Beras hitam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Padi merupakan salah satu tanaman pangan yang penting di dunia. Hampir

PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai

4 Pembahasan. 4.1 Senyawa Asam p-hidroksi Benzoat (58)

BAB I. PENDAHULUAN. mempunyai nilai gizi cukup tinggi (Simatupang et al., 2005). Di antara jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Formatted: Different first page header. Formatted: Spanish (Mexico) Formatted: Spanish (Mexico)

BAB I. PENGANTAR. sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan tanaman biji-bijian yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu makanan pokok di

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) termasuk sayuran buah yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bacillus thuringiensis merupakan salah satu bakteri patogen serangga yang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang terus meningkat. Segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2007 menjadi 2,1 pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Hasil riset tersebut

I. PENDAHULUAN. seluruh dunia dan tergolong spesies dengan keragaman genetis yang besar.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang (WHO, 2008 dalam Jemal et al., 2011). Menurut data dari

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Kedelai. diberi nama nodul atau nodul akar. Nodul akar tanaman kedelai umumnya dapat

I. PENDAHULUAN. Tanaman lidah buaya sudah dimanfaatkan sebagai tanaman hias, bahan

BAB I PENDAHULUAN. biji. Setiap bagian tumbuhan akar, batang, daun dan biji memiliki senyawa

Pengertian Mitokondria

HASIL DAN PEMBAHASAN

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Juli 2017 memiliki suhu harian rata-rata pada pagi hari sekitar 27,3 0 C dan rata rata

BAB I PENDAHULUAN. kedelai di Indonesia semakin meningkat seiring kesadaran masyarakat akan peran

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

diregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al.

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi sebagian besar penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dan dominan dalam

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Sub Divisi : Angiospermae, Ordo :

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum. L) merupakan sayuran umbi yang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kedelai Varietas Detam-1. Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan


I. PENDAHULUAN. Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman pangan utama keempat dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu hasil pertanian

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, setiap makhluk hidup atau organisme akan sampai pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widdy Hardiyanti, 2013

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

BAB I PENDAHULUAN. bunga anggrek yang unik menjadi alasan bagi para penyuka tanaman ini. Di

I. PENDAHULUAN. obat, sehingga keberadaan tanaman ini menjadi lebih diminati. Tanaman sirih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

TINJAUAN PUSTAKA. warnanya menjadi pekat dengan rasa dan aroma yang menggugah selera makan (Suardi dan

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. alami untuk pembuatan obat, pestisida, parfum, penyedap rasa dan zat

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

KESEHATAN IKAN. Achmad Noerkhaerin P. Jurusan Perikanan-Untirta

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan serealia utama penghasil beras yang dikonsumsi sebagai makanan

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4. Borok Pada Ikan Mas yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

I. PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok lebih dari separuh penduduk dunia. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hayatun Nufus, 2013

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga untuk mendukung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting dan utama di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Kebutuhan akan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk selalu meningkat dari tahun ke tahun. Terdapat beberapa jenis beras yaitu beras putih dan beras yang memiliki pigmen warna yaitu beras merah dan beras hitam (Lee, 2010). Padi hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen, berbeda dengan padi putih atau padi warna lain (Suardi et al., 2009). Padi hitam umumnya mempunyai kadar antosianin sehingga mempunyai bulir berwarna ungu. Semakin tinggi kadar antosianin maka warna ungu pada bulir beras akan semakin pekat hingga menjadi warna kehitaman (Suliartini et al., 2011). Beras hitam memiliki kandungan beta karoten dan antosianin sebesar 804,16 mg/100 g dan 393,93 ppm (Krisamtini dan Heni, 2010a). Setiap tanaman memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Kondisi lingkungan tempat tanaman berada dalam batas toleransi tanaman tersebut, tetapi seringkali tanaman mengalami perubahan lingkungan yang dapat menyebabkan menurunnya produktivitas dan bahkan kematian tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa setiap tanaman memiliki faktor pembatas dan daya toleransi terhadap lingkungan (Purwadi, 2011). 1

2 Cekaman lingkungan adalah kondisi lingkungan yang memberikan tekanan pada tanaman dan mengakibatkan respon tanaman terhadap faktor lingkungan tertentu lebih rendah daripada respon optimumnya pada kondisi normal. Cekaman lingkungan dapat berupa faktor abiotik dan faktor biotik. Faktor abiotik dapat berupa cahaya, air, suhu dan zat hara dalam tanah, sedangkan yang termasuk faktor biotik ialah herbivora, parasit atau patogen dan predator (Mahmuddin, 2009). Penyakit hawar daun merupakan cekaman tumbuhan faktor biotik utama pada padi di Indonesia dan di negara - negara penghasil padi lainnya di Asia yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) (Suryadi, 2008). Penyakit hawar daun bakteri (HDB) tercatat sebagai salah satu faktor pembatas upaya peningkatan produksi padi (Pascuzzi, 2007), menurunkan hasil padi 30-40% (Kadir et al., 2007) dan menurunkan mutu beras yang dihasilkan (Wibowo, 2002). Pada tanaman padi terdapat senyawa kimia primer (protein, lemak dan karbohidrat) dan senyawa sekunder (asam organik, mineral dan senyawa fenolik) berperan penting dalam sistem pertahanan tanaman terhadap infeksi pathogen atau hama (Kumar dan Sudhar, 1985). Proteomik mempunyai peranan penting pada fungsi genomik padi dan digunakan untuk mengkaji respon faktor lingkungan seperti hormon giberelin, JA dan auxin (Yang dan Komatsu, 2004) serta untuk mengetahui langsung protein target yang berperan dalam respon pertahanan (Konishi et al., 2001). Sifat dinamis pada proteome mampu melihat perubahan ekspresi protein selama siklus sel. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa rangsangan intraseluler dan

3 ekstraseluler seperti suhu, stres serta sinyal apoptosis (Godovac, 2001). Sehingga dapat menganalisis perbandingan ekspresi pola protein pada sel abnormal dan sel normal (Banks et al., 2000). Dalam aplikasi pertanian, proteomik dapat memudahkan identifikasi protein dalam penekanan dan perlawanan terhadap patogen sehingga dapat memudahkan perbaikan jaringan dari tanaman yang terkena patogen (Kim, 2004). Shah dan Klessing (1999) menyatakan bahwa pada tanaman padi terdapat Patogenesis Related Protein (PR protein) yang berperan dalam meningkatkan ketahanan terhadap Xoo. Ekspresi pertahanan pada tanaman dijumpai dengan munculnya PR Protein dengan berat molekul 17,64 kda dan juga dari beberapa defense related enzyme yaitu PAL untuk LOX (Sayari et al., 2014). Kagale et al., (2004) melaporkan bahwa pada tanaman yang terkena infeksi Xoo mengalami peningkatan aktivitas kitinase, peroksidase, polypehol oksidase, b-1,3-glukanase dan PAL. Kim et al., (2007), meneliti keterlibatan lima gen yang menyandi enzim dalam biosintesis antosianin yaitu PAL, kalkon sintase (CHS), flavanon 3β - hidroksilase (F3H), dihidroflavonol 4-reduktase (DFR), dan antosianidin sintase (ANS). Fenilalanin ammonia liase (PAL) adalah enzim yang diinduksi pada jalur fenilpropanoid dalam biosintesis berbagai produk alami fenilpropanoid seperti lignin, pigmen, flavonoid, dan fitoaleksin. Senyawa biologis aktif yang berada dalam tanaman bertindak sebagai elisitor yaitu untuk menginduksi resistensi pada tanaman inang sehingga dapat mengurangi penyebaran dan pelebaran infeksi (Vidhyasekaran, 1992). Aktivitas PAL dipengaruhi oleh respon biotik dan abiotik

4 termasuk serangan patogen, jaringan yang terluka, radiasi UV, paparan logam berat, suhu rendah, dan rendahnya tingkat nitrogen, fosfat, atau ion (Dixon dan Paiva, 1995). Aktivitas PAL merupakan respon stres yang bisa dijadikan kontrol regulasi. Kontrol aktivitas dapat terjadi melalui beberapa mekanisme yaitu penghambatan produk, regulasi transkripsi dan translasi, post translational inaktivasi dan proteolisis, enzim/kompartemensi subselular, dan regulasi umpan balik metabolit (Adomas et al., 2007). Saat ini diketahui berbagai varietas padi hitam dengan kandungan antosianin yang bervariasi. Beberapa tanaman padi hitam yang mempunyai kadar antosianin tinggi yaitu cempo ireng 428,39 mg/100 g, pari ireng 230,48 mg/100 g, padi hitam magelang 196,34 mg/100 g. Sedangkan varietas padi hitam yang mempunyai kadar antosianin rendah adalah melik 100,06 mg/100 g, jlitheng 53,22 mg/100 g, dan padi hitam bantul 90,22 mg/100 g (Kristamtini, 2014). Dengan perbedaan kadar antosianin pada berbagai varietas menarik digunakan untuk menganalisis perbedaan pathway dalam mekanisme pertahanan tanaman yang terinfeksi bakteri Xoo. Pada saat ini studi mengenai mekanisme pertahanan padi hitam terhadap patogen belum diketahui dalam literatur sehingga pada penelitian ini dirancang untuk mengetahui mekanisme jalur pertahanan pada berbagai variasi padi hitam yang terserang penyakit hawar daun bakteri.

5 B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimanakah tingkat ketahanan padi hitam setelah infeksi Xoo? 2. Bagaimanakah aktivitas enzim Phenilalanine Ammonia Lyase pada padi hitam setelah infeksi Xoo? 3. Bagaimanakah profil protein padi hitam (Oryza sativa L.) setelah infeksi Xoo? C. Tujuan Berdasarkan permasalahan yang diajukan, maka tujuan dilakukannya penelitian yaitu: 1. Menganalisis tingkat ketahanan padi hitam setelah infeksi Xoo. 2. Menganalisis aktivitas enzim Phenilalanine Ammonia Lyase pada padi hitam setelah infeksi Xoo. 3. Mengetahui profil protein padi hitam (Oryza sativa L.) setelah infeksi Xoo dengan menganalisis berat molekul protein.

6 D. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini meliputi: 1. Memberikan informasi mengenai tingkat ketahanan padi hitam terhadap infeksi Xoo dengan menggunakan AUDPC. 2. Memberikan informasi mengenai aktivitas enzim Phenilalanine Ammonia Lyase setelah infeksi Xoo pada padi hitam sebagai pertahanan suatu tanaman terhadap infeksi. 3. Memberikan informasi mengenai profil protein pada padi hitam setelah infeksi Xoo.