LAPORAN KEIKUTSERTAAN SEMINAR NASIONAL STANDARISASI REKOD MANAJEMEN & ARSIP DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GEDUNG BPPT, RABU 27 SEPTEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
LOGO. Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN

Mustari Irawan Kepala Arsip Nasional RI

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA A. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan

KONSEP RENCANA KINERJA TAHUNAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

KONSEP RENCANA KINERJA TAHUNAN (REVISI I) ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

-3- PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Optimalisasi JRA Untuk Peningkatan Akses Informasi Publik

PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

9 AGENDA NAWACITA. 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 8

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN NASIONAL SADAR TERTIB ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GAMBARAN UMUM DAN ARAH KEBIJAKAN BUMD, BLUD DAN BMD DALAM PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2019

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2014 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

M. Imam Mulyantono. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia

BSISO BADAN STANDARDISASI NASIONAL KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 219/KEP/BSN/9/2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

CAPAIAN DAN RENCANA AKSI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BIDANG PENATAAN TATA LAKSANA

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SRAGEN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PENGGUNAAN STANDAR, PEDOMAN DAN MANUAL DALAM PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI PAPUA

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektron

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG KOMITE TEKNIS PERUMUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA MESIN LISTRIK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.724, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kearsipan. Penyelenggaraan. Pedoman.

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BANGKA BARAT RENCANA STRATEGIS [RENSTRA] [ ]

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 66 TAHUN 2016

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PENYELENGGARAAN KEARSIPAN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN 47 HLM, LD Nomor 3 TAHUN 2013

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENTANG

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

LAPORAN KEIKUTSERTAAN SEMINAR NASIONAL STANDARISASI REKOD MANAJEMEN & ARSIP DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GEDUNG BPPT, RABU 27 SEPTEMBER 2017) OLEH ZAHRINA ROSELIANA MAZIDAH, S.Hum. NIP 215020566 BIRO PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2017

A. KEBIJAKAN KEARSIPAN NASIONALSTANDAR KEARSIPAN UNTUKMENDUKUNG E.GOV Arsip mempunyai peran penting dalam mendukung tujuan pemerintah yang tercermin pada 9 agenda prioritas (Nawa Cita) yang terdiri atas: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh WN; 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI; 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melaksanakan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; 7. Mewujudkan kemandirian enonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa; 9. Memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia Dari sembilan poin di atas yang langsung berkaitan dengan kearsipan adalah membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Penjabaran secara lebih rinci terdapat pada Buku I RPJMN 2015-2019 Arah Kebijakan dan Strategi 1. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik 2. Meningkatkan Peranan & Keterwakilan Perempuan dalam Politik dan Pembangunan 3. MembangunTransparansi&AkuntabiltasKinerjaPemerintahan 4. Menyempurnakan & Meningkatkan Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN) 5. Meningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan Kebijakan Publik Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja, melalui strategi: a.penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah; zahrina@esaunggul.ac.id Page 1

b.penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional; dan c.pemantapan implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP). Penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan pembangunan, melalui strategi: a.penguatan kebijakan e-government yang mengatur kelembagaan e-government, b.penguatan sistem dan infrastruktur e-government yang terintegrasi; c.penyempurnaan/penguatan sistem pengadaan secara elektronik serta pengembangan sistem katalog elektronik; dan d.penguatan sistem kearsipan berbasis TIK. 3.Penerapan open government, melalui strategi: a.pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) b.peningkatan kesadaran masyarakat tentang keterbukaan informasi publik; c.publikasi semua proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan anggaran ke dalam website masing-masing K/L/D; d.penyediaan ruang partisipasi publik dalam menyusun dan mengawasi pelaksanaan kebijakan publik; e.pengembangan sistem publikasi informasi proaktif dan interaktif yang dapat diakses publik; f.pengelolaan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional. Penjabaran Nawa Cita keedua di bidang kearsipan meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Salah satu arah kebijakan dan strateginya adalah membangun transparansi & akuntabilitas kinerja pemerintah 2. Dengan penerapan electronic governmnet dan open governmnet 3. E-Govt bidang kearsipan dalam bentuk e-arsip (SIKD dan SIKS) 4. Open gov bidang kearsipan dengan penerapan SIKN dan JIKN Keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lainnya. Sasaran pembinaan kearsipan pada Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, Perusahaan, Organisasi Politik Organisasi Kemasyarakatan, Perseorangan, Lembaga Kearsipan. Pembinaan yang dilakukan meliputi zahrina@esaunggul.ac.id Page 2

beberapa kegiatan Koordinasi penyelenggaraan kearsipan nasional, Pemberian pedoman dan standar kearsipan; Pemberian bimbingan, supervisi, fasilitasi dan konsultasi; Sosialisasi kearsipan; Pengawasan kearsipan;diklat kearsipan; Perencanaan, litbang, pemantauan dan evaluasi; Akreditasi dan sertifikasi (PP 28/2012, pasal 10). Sistem Kearsipan baik dinamis maupun statis, secara manual maupun dengan TI, secara elektronik SIKD dan SIKS. Siistem dinamis pengelolaan arsip dari tahap penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan serta penyusutan dengan disiapkan tata naskah dinas, klasifikasi arsip, JRA dan Klasifikasi Keamanan dan Akses; SDM kearsipan (arsiparis, pimpinan UK dan LK, fungsional umum pengelola kearsipan); Kelembagaan kearsipan (Unit Kearsipan dan Lembaga Kearsipan Daerah dan Perguruan Tinggi); Sarana prasarana kearsipan (persyaratan central file, records center, Depot arsip statis/arsip berkelanjutan). Pengelolaan arsip dimanis meliputi kegiatan penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan dan penyusutan. Pencipta arsip membuat tata naskah dinas, klasifikasi, JRA, klasifikasi keamanan dan akses. Sumber daya manusia di bidang kearsipan meliputi pimpinan unit kearsipan dan lembaga kearsipan; arsiparis; dan pejabat fungsional umum pengelola kearsipan. Unit kearsipan Pencipta Arsip dan Lembaga Kearsipan harus dipimpin oleh SDM yang profesional dan memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau diklat kearsipan. Arsiparis jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengolaan arsip dan pembinaan kearsipan yang dilakukan oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Unit kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam menyelenggaraan kearsipan; berada pada lingkungan sekretariat lembaga negara (biro umum). Wajib dibentuk oleh LN, Pemda, PTN, BUMN dan BUMD. Lembaga kearsipan merupakan lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan. B. STANDAR ISO Norma atau satu set peraturan tertulis. Persyaratan dituangkan dalam dokumen formal yang menciptakan kriteria,metode,proses,dan praktik rekayasa atau teknis yangseragam.suatu standar primer biasanya berada dalam yurisdiksi suatu badan standardisasi nasional. Badan Standarisasi Internasional adalah ISO. ISO terkait dengan rekod/arsip dinamis adalah ISO/TC zahrina@esaunggul.ac.id Page 3

SC 11:Archives-Records Management ISO 15489 DAN ISO 30300 SERIES; SO 15489-2001; ISO 15489-2016. Penekanan pada definisi rekod Information created,received and maintained as evidence and as an asset by an organisation or person,in pursuit of legal obligations or in transaction of business, apabila diterjemahkan menjadi Informasi dibuat, diterima dan dipelihara sebagai bukti dan sebagai aset oleh organisasi atau orang, dalam rangka memenuhi kewajiban hukum atau dalam transaksi bisnis. Penekanannya lebih pada digital environment. Alat kendali rekod (recordscontrol) metadata,klasifikasi,akses dan keamanan serta penyusutan(disposal). Membentuk kembali pendekatan analitis penilaian untuk menentukan rekod apa yang harus dicaptured,berapa lama outcome yang ditentukan. ISO 15489-1:2016 mendefinisikan konsep dan prinsip dengan pendekatan penciptaan, capturedan manajemen rekod dikembangkan. Konsep dan prinsip ini berkaitan dengan : 1. Rekod, meta data untuk rekod dan sistem rekod; 2. Kebijakan, penentuan tanggungjawab, pengawasan dan training mendukung manajemen rekod; 3. Analisis pembaruan konteks bisnis dan identifikasi kebutuhan rekod; 4. Proses untuk penciptaan, perolehan dan pengelolaan rekod. 5. ISO 15489-1:2016 diaplikasikan pada penciptaan, capture, dan manajemen rekod tanpa memandang struktur atau bentuk, untuk semua jenis bisnis dan lingkungan teknologi setiap saat. ISO 15489 bertujuan pada aspek operasional manajemen rekod fokus pada kontrol dan proses untuk pengelolaan rekod. Merupakan dasar untuk digunakan oleh praktisi manajemen rekod, dalam pernyataan prinsip2 dan proses operasional dan kendali rekod, misal penciptaan, capture, penggunaan dan pemusnahan. C. PENGEMBANGAN STANDARD DI BIDANG DOKUMENTASI DAN INFORMASI : KEARSIPAN TC 46/SC 11 -KT 01.05 SK Ka.BSN212/KEP/BSN/8/2013 tentang Keanggotaan Panitia Teknis Perumusan Standar Nasional Indonesia 01-01 Perpustakaan dan Kepustakaan, Keanggotaan Panitia Teknis Perumusan Standar NasionaI Indonesia 01-01 PerpustakaandanKepustakaan, sebagai mana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor2/KEP/BSN/1/2015 zahrina@esaunggul.ac.id Page 4

tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasionai Nomor212/KEP/BSN/8/2013 tentang Keanggotaan Panitia Teknis Perumusan Standar Nasional Indonesia 01-01 PerpustakaandanKepustakaan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Organisasi yang dibentuk dan ditetapkan oleh BSN, yang beranggotakan para ahli yang menangani lingkup tertentu dan mewakili pihak yang berkepentingan, bertugas melakukan perumusan RancanganSNI (RSNI) dan pemeliharaansni. Kegiatan yang dilakukan meliputi: Kegiatan: a) Penerjemahan dokumen ISO b) Rapat Teknis 8-12 kali : pembahasan RSNI c) Rapat Konsensus2 4 kali: Pembahasan dengan Tenaga Ahli Standardisasi(TAS) BSN d) Penyelesaian dokumen RSNI e) Penetapan SNI oleh BSN f) Jejak Pendapat g) Sosialisasi h) Monitoring danevaluasi oleh Tim Monev BSN i) MenyusundanmengusulkanProgram Nasional Perumusan Standar (PNPS) kepada BSN, yang mencakup usulan perumusan SNI baru, revisi atau amandemen SNI. j) Melaporkan status pelaksanaan perumusan RSNI setiap akhir tahun terhadap usulan PNPS tahun sebelumnya, k) Melaksanakan program pengembangan SNI sebagaimana dimaksud pada butira) yang ditetapkan oleh BSN. l) Menetapkan konseptor RSNI. m) Membentuk dan menetapkan Sub KT atas persetujuan BSN sesuai dengan kebutuhan. n) Mengoordinasikan kegiatan Sub KT untuk menjembatani hubungan Sub KT denganpusat o) Perumusan Standar (PPS)-BSN/Pusat Sistem Penerapan Standar (PSPS)-BSN dalam hal pengusulan PNPS/PNPS PK, penyerahan RSNI yang akan dilakukan jajak pendapat dan pemungutan suara serta pelaporan pelaksanaan perumusan RSNI. p) Mengevaluasi kinerja KT/SubKT dan melaporkan ke BSN q) Melaksanakan semua ketentuan yang diatur dalam PSN yang relevan dengan pelaksanaan tugasnya. zahrina@esaunggul.ac.id Page 5

r) Melaksanakan Pemeliharaan SNI dan Pengembangan SNI D. PRAKTEKPENGELOLAANREKOD DI INDONESIA JenisPerusahaan dan Organisasi pengguna jasa pengelola rekod: a) PenyediaJasaKesehatan/ RumahSakit b) Fast moving and consumer goods c) KonsultandanFirma hukum d) Media TV, koran, majalah, media elektronik e) Perusahaan MinyakdanGas f) Industriperbankan g) Lembagapendidikan h) LembagaSwadayaMasyarakat(LSM) i) LembagaRegional/ Internasional: Asean, PBB danworld Bank Kemampuan yang harus dimiliki oleh Pengelola Rekod 1. Business Functions: Pemahaman akan aktivitas yang dibutuhkan agar perusahaan dapat mencapai tujuan dan merefleksikannya dalam program kerja bidang pengelolaan rekod 2. RIM/IG Practices : Pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola rekod secara sistematis mulai dari tahap penciptaan, penggunaan, penyimpanan dan pemusnahan 3. Risk Management: Pengetahuan dalam mengelola resiko dan adanya potensi kerugian karena hilangnya asset informasi perusahaan 4. Communications and Marketing: Mampu berkomunikasi dan menyampaikan pesan dalam berbagai media untuk mensuskseskan program pengelolaan rekod di perusahaan 5. Information Technology: mampu menggembangkan, menggunakan system pengelolaan rekod atau bekerjasama dengan tim terkait untuk pengembangan sistem, aplikasi 6. Leadership: memiliki kemampuan untuk meningkatkan pemahaman karyawan akan pentingnya pengeloaan rekod dan memberikan motivasi dalam pencapaian tujuan pengelolaan rekod. zahrina@esaunggul.ac.id Page 6