BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dianggap paling efektif dalam menyampaikan promosi barang maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang positif di berbagai aspek, antara lain yang paling utama adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

Transkripsi:

BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa saat ini dapat diperoleh dari teknologi yang sedang berkembang melalui media baik itu media elektronik maupun cetak, seperti televisi, radio, surat kabar, komputer, majalah, handphone, dan sebagainya. Media tersebut merupakan media komunikasi massa yang sering dipakai oleh manusia sebagai pemenuhan kebutuhannya, sehingga media tersebut mulai dianggap menjadi bagian dari kebutuhan primer. Televisi saat ini bukan lah sebuah barang mewah lagi karena sudah merupakan kebutuhan setiap orang. Televisi juga memiliki kelebihan dalam menyampaikan informasi, edukasi dan hiburan karena memiliki audio dan visual yang dipadu-padankan. Pada dasarnya orang orang tidak puas dengan hanya mendengar suara saja, tetapi dengan kehadiran televisi orang-orang akan merasa lebih puas karena adanya suara dan gambar yang ditampilkan. Pesan-pesan yang disalurkan media televisi dapat masuk di tengah-tengah keluarga, kelompok masyarakat dan dapat dinikmati oleh anak-anak, remaja, orang tua, pria dan wanita, orang yang tidak berpendidikan ataupun cendekiawan, rakyat kecil sampai pemimpin negara dan orang-orang perkotaan maupun pedesaan hingga orang yang berkebutuhan khusus. Semua orang dapat berhak menikmati siaran televisi dimanapun itu disiarkan karena kemajuan teknologi mendukung untuk semuanya. Hal ini juga seperti dikatakan oleh J.B. Wahyudi (1996 : 215)bahwa televisi sebagai media massa tidak mungkin dapat memuaskan semua orang yang memiliki latar belakang usia, pendidikan, status sosial, kepercayaan, faham golongan yang berbeda-beda. Dengan mulai berkembangnya media Indonesia maka stasiun-stasiun tv swasta mulai bermunculan Hal ini sesuai dengan langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang memberi izin pendirian stasiun televisi yang murni komersial dan dimiliki swasta. Stasiun-stasiun televisi itu adalah RCTI, SCTV, 1

MNC TV, ANTV, INDOSIAR, TRANS CORPORATION, METRO TV, TVOne dan NET. Kesembilan stasiun swasta itu berlomba-lomba untuk menarik perhatian penonton tersebut. Siaran yang disajikan oleh Televisi swasta kebanyakan bersifat hiburan seperti sinetron (sinematografi elektronik), kuis, infotainment,talkshowdll. Siaran hiburan ini sangat digemari oleh penonton. Sinetron merupakan suatu tayangan yang berisikan tentang kehidupan manusia yang dianggap mewakili citra atau identitas komunitas tertentu yang ditata sedemikian rupa sehingga hasilnya menarik perhatian dan memikat hati penontonnya. Hal ini memungkinkan bertambahnya durasi atau jam tayang sinetron-sinetron lokal. Kebanyakan sinetron-sinetron yang ada di televisi bertemakan tentang dunia remaja, percintaan, persahabatan, dan kekayaan. Dengan banyanknya sinetron bermunculan tentunya memiliki Pengaruh di dalamnya baik itu dapat dijadikan panutan dan menambah wawasan serta pengetahuan juga dapat menimbulkan peluang keuntungan bagi kalangan tertentu khususnya beberapa pedagang,seiring dengan berkembangnya teknologi. Beberapa tayangan sinetron yang sudah dibuktikan berdasarkan rating dari Media Online mempunyai minat penonton yang sangat tinggi adalah sebagai berikut. Tabel 1.1 Kaleidoskop: 10 sinetron Unggulan bulan Juli 2015 No JudulSinetron Stasiun Televisi 1 Preman Pensiun 2 RCTI 2 Kultum RCTI 3 Madun SCTV 4 Adit & Sopo Jarwo MNCTV 5 Tukang bubur naik haji the series RCTI 6 Sakinah bersamamu RCTI 7 ELIF SCTV 8 Samson & Dahlia SCTV 9 7 Manusia Harimau RCTI 2

10 Mengetuk pintu hati SCTV Sumber: (www.tabloidbintang.com) diaksespada 22 september2015 pukul 15.46WIB Dari 10 sinetron yang penulis baca menurut tabloidbintang.com, beberapa diantaranya adalah program sinetron yang bertemakan kehidupan yakni sinteron Preman Pensiun. Dari hasil rating menunjukan bahwa tayangan sinetron masih sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, dengan begitu pengaruh terhadap perubahan sikap bagi remaja sangat besar. Serial Komedi Penuh Inspirasi tentang seseorang bernama Bahar yang sebenarnya cuma preman kecil, tapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi backing para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal. Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun. Preman Pensiun menempati peringkat pertama (RCTI), TVR 5,1/SHARE 23,1% Preman Pensiun sukses mengalahkan sejumlah sinetron kuat primetime lain nya seperti Kultum (RCTI), TVR 5,1/SHARE 21,3%, Madun (SCTV), TVR 4,3/SHARE 20,1%menyusul kemudian pada peringkat keempat Adit & Sopo Jarwo (MNCTV), TVR 4,1/SHARE 18,3%dan peringkat kelimatukang Bubur Naik Haji The Series (RCTI), TVR 4,0/SHARE 19,3%, Sakinah Bersamamu (RCTI), TVR 3,6/SHARE 19,1%, Elif (SCTV), TVR 3,5/SHARE 21,3%.Samson & Dahlia (SCTV), TVR 3,4/SHARE 17,9%, 7 Manusia Harimau (RCTI), TVR 3,3/SHARE 15,6%,dan Mengetuk Pintu Hati (SCTV) terkapar di posisi 10 dengan TVR 3,3/SHARE 13,5%(tabloidbintang.com) diakses pada tanggal 22 september 2015 pukul 16.09 WIB. Sinetron Preman Pensiundikemas berbeda dengan mengisahkan pensiunya seorang preman berbeda dengan sinteron lainya yang biasanya menampilkan kisah percintaan remaja, memiliki segmentasi penonton dewasa muda.sinetron ini sedang hangat dan ramai ditonton yang tayang di stasiun televisi RCTI. sinetron ini berkisah tentang pensiunnya seseorang yang awalnya berprofesi sebagai preman. Adalah Kang Bahar (Alm.Didi Petet) sang bos preman yang tiba-tiba ingin berhenti 3

dari dunia premanisme setelah istrinya meninggal dunia. Sebelum meninggal, istri Bahar berujar kalau dirinya akan menunggu Bahar di surga. Bahar pun tertegun dengan permintaan istrinya. Dengan keadaan masih terjun di lembah hitam itu, sulit bagi Bahar mewujudkan keinginan sang istri. Karenanya, Bahar memutuskan pensiun jadi preman. Sebagai seorang bos preman, daerah kekuasaan Kang Bahar terbilang luas. Dia menguasai sejumlah kawasan pasar, jalanan, dan terminal di bilangan Bandung. Dia juga membawahi sejumlah preman lokal, seperti Muslihat (Epy Kusnandar), Komar (Mang Drajat), Ubed (Ucup Palentin), dan sejumlah preman lain.kabar pensiunnya Kang Bahar jadi preman sengaja tidak disebarkan, sebab hanya akan menimbulkan perselisihan antarpreman di bawahnya. Itulah sekelumit mengenai cerita tayangan Preman Pensiun, dan sangat menarik perhatian terutama kaum pedagang Ecerandi kota bandung karena mem boomingnya sinetron ini kerap kali set lokasi syuting Preman Pensiun menjadi objek wisata bagi penggemar sinetron ini sehingga berpotensi menjadi peluang yang menguntungkan bagi beberapapedagang,selain jalan cerita yang unik, hal lain yang membuat penulis ingin mengangkat sinetron ini sebagai penelitian adalah pada latar pengambilan sinetron. Bertempat di Bandung yang memang terkenal dengan tanah beling dengan segala pernik kota tersebut. Berbeda dengan film lain yang menggunakan Bandung sebagai set saja, Preman Pensiun ini benar-benar menjadikan menjadikan para pemainnya benar-benar berbaur dengan kota tersebut. Diiringi musik khas Sunda seperti angklung dan seruling, menjadikan sinetron ini sangat menarik. Sinetron Preman Pensiun yang dalam pengambilan gambarnya semua dilakukan di kota bandung tentu secara tidak langsung sinetron ini memperkenalkan tempat tempat di kota bandung selain wisata yang diperkenalkan sinetron preman pensiun juga mengenalkan kuliner khas jawa barat yang ada di bandung seperti kicimpring,kue cubit, kue balok,regginang dan lain sebagainya yang mana hal tersebut banyak diburu wisatawan yang menyaksikan sinetron ini, penggemar preman pensiun banyak yang mendatangi lokasi shhoting preman 4

pensiun untuk berfoto di lokasi syuting tentu ini menjadi wisata baru di kota bandung.(www.wisatajabar.com diakses pada 6 desember 2015 pukul 15.41) Dari fenomena diatas tentu sinetron preman pensiun membawa daya tarik terhadap masyarakat maupun wisatawan untuk mengunjungi tempat tempat wisata di kota bandungsinetron ini juga tak menutup kemngkinan memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat maupun wisatawan kota bandung tentang kriminal di jalanan di kota bandung dengan menampilkan beberapa adegan kriminal yang terjadi dijalanan seperti copet yang beraksi di dalam angkot. Hal yang mengkhawatirkan adalah yang mana saat ini angka kriminalitas di Kota Bandung juga ikut meningkat. Memasuki triwulan pertama di tahun 2015, angka kriminalitas di Kota Bandung meningkat 5%. Meski jumlah tersebut cukup kecil untuk ukuran kota metropolitan, namun hal tersebut cukup mengkhawatirkan Angka kejahatan jalanan di Kota Bandung ini naik sampai kurang lebih 5% ucap Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Ngajib (www.sindonews.comdiakses pada 26 januari 2016 pukul 20.51), yang membuat penulis tertarik untuk meneliti sinetron ini karena di dalam sinetron ini ialah yang mana sinetron preman pensiun mendatangkan banyak manfaat dan memberikan pengetahuan tentang criminal jalanan di kota bandung juga di sisi lain kriminal jalanan di kota bandung meningkat sampai kurang lebih 5% hal hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi sikap waspada pada masyarakat kota bandung khusunya penumpang angkot,apalagi angkot saat ini merupakan salah satu transportasi yang masih banyak dipilih baik oleh masyarakat local maupun wisatawan di kota bandung itu terilihat dari jumlah angkot yang ber operasi di kota bandung saat ini mencapai 5.521 buah yang melayani lebih dari 20 rute (www.academia.edu diakses pada 25 januari 2016, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini, berdasarkan informasi dan fenomena yang penulis ceritakan diatas maka peneliti memutuskan untuk mengangkat judul Pengaruh Terpaan Media Sinetron Preman PensiunTerhadap Sikap Waspada Penumpang Angkot Di Kota Bandung 5

1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti akan merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Berapa besar terpaan media pada penumpang angkot? 2. Berapa besar sikap waspada penumpang angkot? 3. Berapa besar pengaruh terpaan media sinteron preman pension terhadap sikap waspada penumpang angkot di kota bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk Mengetahui berapa besar terpaan media pada penumpang angkot 2. Untuk mengetahui berapa besar sikap waspada penumpang angkot. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan media sinetron preman pensiun terhadap sikap waspada penumpang angkot di kota bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Kegunaan penelitian ini diantaranya adalah: 1. Aspek Teoritis Secara teoritis penulis berharap agar penelitian ini dapat mengembangkan kajian studi ilmu komunikasi khusus nya konsentrasi broadcast, tentang Pengaruh Terpaan Media tayangan Preman Pensiunterhadap sikap Waspada Penumpang Angkot di Kota Bandung. Beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan bagi penelitian yang sejenis. Selain itu juga diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan bagi pihak akademis, khususnya mahasiswa. 2. Aspek Praktis Secara praktis penulis berharap agar penelitian ini dapat menambah pengetahuan persinetronan di Indonesia bagi pembaca mengenai pengaruh tayangan Preman Pensiunterhadap Sikap waspada dan cemas wisatawan, dan diharapkan dapat memperkaya alternatif penelitian tentang pengaruh acara televisi serta menambah 6

sudut pandang masyarakat akan kelayakan sinetron indonesiauntuk tujuan stasiun televisi maupun Rumah Produksi. 1.5 Tahapan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti membagi proses menjadi beberapa tahap-tahap yang dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih 2 bulan. Tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian tersebut adalah: Tabel 1.2 Tahapan Penelitian No 1 Ide 2 Pengumpulan Data Mencari Teori 3 yang bersangkutan 4 Analisis Data 5 Validitas Data TahapPenelitian Proses pemilihan ide yang dianggap menarik dan sesuai untuk dijadikan bahan penelitian Pengumpulan data dalam bentuk primer dan sekunder Mencari Teori yang bersangkutan dengan penelitian Penulis Teori yang di gunakan akan di aplikasikan di hasil penelitian Data Yang Sudah terkumpul akan di analilis dengan pendeketan Untuk membuktikan kebeneran dari hasil penelitian yang telah dilakukan 6 7 Hasil Akhir Penelitian Kesimpulan dan Saran Hasil dari Penelitian yang telah dilakukan Menyimpulkan seluruh proses penelitian dari awal hingga akhir lalu memberikan saran dan diharapkan dapat menjadi refrensi dalam penelitian selanjutnya 7

Teori Terpaan Media akan digunakan peneliti karena tujuan peneliti ingin mengetahui pengaruh tayangan Sinetron Preman Pensiun terhadap sikap waspada Penumpang Angkot Di kota bandung karena menurut peneliti perubahan sikap dari sinetron merupakan salah satu dari terpaan media. Sehingga dengan teori ini dapat menjelaskan kepada peneliti bagaimana beberapa pedagang dalam menyaksikan Sinetron Preman Pensiun baik dilihat dari frekuensi maupun durasi penggunaan, serta perhatian yang diberikan pada program acara tersebut. Dalam penelitian ini berdasarkan fenomena dan teori pendukung untuk penelitian ini makan peneliti akan menggambarkan alur penelitian sebagai berikut: Alur Penelitian Fenomena Teori Pendukung Rumusan Masalah Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan Gambar 1.1 Sumber : Arikunto (2010:13) 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memudahkan peneliti dalam mendapatkan data yang dibutuhkan, maka peneliti mengadakan penelitian di Kota Bandung.Sesuai dengan pembahasan yang telah dibahas di latar belakang, maka penelitian akan dilakukan, sebagai berikut: a. Lokasi Penelitian : Kota Bandung 8

b. Waktu Penelitian : Oktober November 2015 Tabel 1.3 Waktu Dan Kegiatan Penelitian no Kegiatan 1 Pencarian ide,penentuan topikpenelitian, judulpenelitian, datasekunder. 2 Pembuatanproposal Bab I,IIdan III 3 Penelitian denganmengumpulkan data primer berupa wawancaramendalam kepada informan 4 Analisis Data denganmengorganisasikan datalalu dijabarkan kedalamunit-unit, kemudiammembuat pola 5 Penarikan simpulanpenelitian dan saran oktober november desember Januari februari maret 9

10