I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

III. METODE PENELITIAN. pada teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. saatnya menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

I. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan kegiatan sosial. Kegiatan sosial tentu ada norma dan

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

Piranti Kohesi Leksikal Reiterasi dalam Buku Dongeng dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diawali dengan latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan

II. KAJIAN PUSTAKA. atau klausa, misalnya percakapan lisan atau naskah tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. itu terbentuk keterkaitan: satu (unit) pengalaman (experimental meaning dan

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

KOHESI DAN KOHERENSI PADA TAJUK RENCANA JAWA POS 2015

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. sehari hari. Salah satu perannya ialah bahasa merupakan alat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA KRIMINAL PADA KORAN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan bahasa pers, merupakan salah satu ragam bahasa kreatif

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang mengemukakan bahwa bahasa mempunyai fungsi yang amat penting bagi manusia terutama fungsi komunikasi. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen berbahasa, yaitu penggunaan kosakata. Penguasaan kosakata dapat menjadi dasar untuk terampil berbahasa karena dengan kosakata yang memadai akan dimungkinkan seseorang dapat menerima dan menyampaikan informasi yang luas dan kompleks secara baik sehingga kegiatan komunikasi pun berjalan dengan baik. Penutur bahasa Indonesia yang baik harus memiliki penguasaan kosakata yang luas dan mumpuni agar mampu berkomunikasi dengan lawan tutur dengan baik. Penguasaan kosakata tidak hanya ditandai oleh pengenalan kosakata, tetapi ditandai pula oleh pengenalan makna dan hubungan makna kosakata tersebut. Hubungan makna antarkata dalam kajian analisis wacana disebut relasi

2 wacana. Relasi dalam wacana sangat beragam, meliputi relasi referensi, substitusi, elipsis, konjungsi dan leksikal. Setiap wacana tulis pasti menggunakan relasi wacana di dalamnya, salah satunya adalah teks berita pada surat kabar. Surat kabar merupakan salah satu media massa yang menggunakan bahasa jurnalistik yang memiliki sifat-sifat khas yang singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik (Badudu, 1991:135). Dalam surat kabar, penggunaan relasi perlu dilakukan agar informasi yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusminto dan Sumarti (2006:24) yang menyatakan bahwa penggunaan relasi yang tidak baik menyebabkan pemahaman terhadap sebuah kalimat menjadi terganggu karena di dalam sebuah teks, kalimat yang satu mensyaratkan pengetahuan tentang kalimat yang lain. Berdasarkan TBBI (2003:431), kohesi dalam wacana ditentukan oleh adanya hubungan leksikal. Sehubungan dengan itu, Rahmina (2009) menyatakan juga bahwa penggunaan relasi (termasuk relasi leksikal) dapat memperlihatkan tautan, kepaduan atau kekohesifan dalam suatu wacana. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Chaer (1998:267) yang menyatakan bahwa persyaratan gramatikal dalam wacana dapat dipenuhi apabila dalam wacana tersebut sudah terbina yang disebut kekohesifan, yaitu adanya keserasian antara unsur satu dengan lainnya yang terdapat dalam wacana tersebut. Bila wacana itu kohesif maka terciptalah kekoherensian, yaitu isi wacana yang apik dan benar.

3 Contoh: Anak itu tidak pernah berolahraga, kecuali senam pada saat ia sekolah. Kalimat di atas adalah apik, pada contoh itu terdapat hubungan hiponim antara kata olahraga dan senam, yang pertama sebagai kata umum (hipernim), dan yang kedua sebagai kata khusus (hiponim). Penelitian ini dibatasi pada penggunaan relasi leksikal dalam satu paragraf saja, tidak dianalisis penggunaan relasi pada paragraf yang berbeda. Selain itu, penggunaan relasi leksikal memungkinkan suatu tulisan menjadi lebih menarik. Wibowo (2001:37) mengemukakan bahwa gaya penulisan yang menarik dapat diperoleh dengan menggunakan variasi kata. Kebervariasian kata dapat dihasilkan melalui penggunaan sinonim, antonim, ataupun polisemi yang merupakan penanda dari relasi leksikal. Kebervariasian itu digunakan agar tulisan menjadi tidak datar, tidak membosankan atau monoton, dan tentunya menarik minat pembaca. Jadi, suatu wacana yang baik merupakan suatu wacana yang mampu menarik perhatian pembaca. Selain menggunakan variasi kosakata, faktor lain yang membuat suatu wacana menjadi menarik untuk dibaca adalah dengan adanya kepaduan antarwacana. Kepaduan tersebut diwujudkan melalui penggunaan penanda leksikal. Tarigan (1986:5) mengemukakan bahwa kosakata mempunyai hubungan yang erat dengan gaya bahasa sehingga melalui penelitian ini dapat diperoleh suatu kesimpulan mengenai gaya bahasa penulis atau media massa berdasarkan aspek hubungan leksikal pada teks berita yang diteliti.

4 Bahasa yang digunakan oleh insan pers adalah bahasa tulis yang dibaca oleh masyarakat setiap hari. Bahasa tulis dapat lama berada di tangan pembaca tidak seperti bahasa lisan yang sepintas di telinga pendengar. Pembaca yang kurang mengusai kaidah bahasa akan mudah dipengaruhi oleh bahasa yang dibaca. Pembaca akan meniru bukan hanya bahasa yang baik, juga bahasa yang kurang baik. Itulah sebabnya, penyebaran bahasa yang salah melalui pers lebih luas pengaruhnya daripada penyebaran melalui media lain (Badudu, 1991:136). Dengan demikian, dalam bahasa pers harus benar-benar diterapkan kaidah dan penggunaan kosakata yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Media massa cetak, terutama surat kabar, akhir-akhir ini tumbuh bagaikan cendawan di musim hujan. Di Provinsi Lampung saja, terdapat berbagai nama media massa cetak, salah satunya surat kabar Tribun Lampung. Tribun Lampung resmi berdiri sejak 8 Februari 2009. Meski tergolong baru, Tribun Lampung sudah mampu bersaing dengan koran-koran lokal terdahulunya, seperti Lampung Post dan Radar Lampung. Dalam www.tribunlampung.co.id dipaparkan bahwa oplah Tribun Lampung dapat mencapai 65.000 ekslemplar per hari sehingga surat kabar ini memang telah dikenal masyarakat luas khususnya di Bandarlampung. Menurut uraian-uraian di atas, selain tersebar di kalangan masyarakat luas karena memiliki oplah yang besar setiap harinya, surat kabar Tribun Lampung merupakan surat kabar yang termuda (baru terbit) dibandingkan surat kabar umum lainnya yang ada di Bandarlampung sehingga surat kabar Tribun

5 Lampung dipilih sebagai objek penelitian karena dianggap lebih segar dan terkini untuk diteliti. Terlebih, masih jarang penelitian yang mengambil objek surat kabar Tribun Lampung ini. Surat kabar Tribun Lampung menyajikan berita-berita yang hangat dan terkini. Di samping berita-berita politik, bisnis, hiburan, kriminal dan layanan masyarakat, surat kabar Tribun Lampung juga memuat rubrik olahraga. Peranan berita olahraga tidak kalah penting dengan rubrik-rubrik lain seperti politik, kriminalitas, ekonomi dan sebagainya, bahkan rubrik olahraga memiliki fungsi tersendiri bagi pembacanya, yakni sebagai hiburan. Setelah pembaca membaca berita politik dan kriminal yang terbilang berat dan terkadang memancing emosi, pembaca dapat meminimalisir emosinya dengan membaca berita olahraga yang lebih bersifat menghibur informasi. Dalam rubrik olahraga tersebut diberitakan kejadian penting dalam peristiwa olahraga. Penelitian difokuskan pada bidang olahraga karena belum ada penelitian sebelumnya yang menyoroti bidang olahraga, khususnya dalam penelitian bahasa. Jadi, penelitian ini dapat dikatakan penelitian baru dalam meneliti berita olahraga yang dapat dikembangkan pada penelitian-penelitian selanjutnya. Berita olahraga dalam surat kabar Tribun Lampung terdiri dari berita utama dan berita umum. Sehubungan dengan hal itu, objek penelitian dibatasi hanya pada teks berita utama karena berita utama memuat lebih banyak informasi dibandingkan berita lainnya sehingga penggunaan relasi leksikal pada berita utama akan lebih banyak ditemukan. Dengan demikian, dengan diteliti berita

6 utamanya saja dapat mewakili penggunaan relasi leksikal pada teks berita olahraga yang ada di surat kabar Tribun Lampung. Implikasi penelitian ini adalah untuk memberikan alternatif bahan pembelajaran bahasa Indonesia sehingga nantinya proses pembelajaran akan lebih bermakna. Hal tersebut disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang memuat tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, yakni pembelajaran mengidentifikasi serta menguasai perubahan, pergeseran, hubungan makna kata dan kepaduan paragraf. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dilakukanlah penelitian terhadap penggunaan relasi leksikal dalam surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010 dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimanakah penggunaan relasi leksikal pada teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010 dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penggunaan relasi leksikal pada teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010 dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.

7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Digunakan untuk menunjang referensi di bidang kebahasaan, khususnya mengenai penggunaan relasi leksikal pada media massa. b. Memperkaya hasil penelitian tentang penggunaan relasi leksikal pada media massa. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai informasi bagi redaktur surat kabar mengenai penggunaan relasi leksikal pada teks berita. b. Sebagai bahan pembelajaran untuk guru bahasa Indonesia dalam memberikan materi pelajaran khususnya penggunaan penanda relasi leksikal pada kegiatan berbahasa. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sumber data penelitian ini adalah teks berita utama olahraga surat kabar Tribun Lampung edisi April 2010. 2. Objek penelitian adalah penggunaan relasi leksikal, penanda relasi leksikal meliputi repetisi, sinonim, antonim, hiponim, dan polisemi.