BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ini sejalan dengan pendapat Tarigan (1985: 4) yang mengatakan bahwa bahasa. perasaan baik itu rasa senang, haru dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rifki Arif Nugraha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat tepat bagi individu. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak terlepas dari karya sastra,

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) universitas juga diberikan mata pelajaran bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri yang kuat untuk menepati apa yang telah direncanakan itu.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Siti Amila Rafiani Silmi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengacu dan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku. Namun, hal ini. hal itu memerlukan pemahaman dan kemampuan yang mumpuni untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa adalah simbol bunyi yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia yang memiliki makna. Bahasa digunakan sebagai alat berkomunikasi antar masyarakat. Ini sejalan dengan pendapat. Tarigan (1985, hlm. 4) mengatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan manusia, alat yang kita gunakan untuk bicara, memberikan pendapat dan menyampaikan perasaan baik itu rasa senang, haru dan sebagainya. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek penting kemampuan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kemampuan berbahasa tersebut merupakan aspek yang penting untuk mendukung kemampun dalam belajar dan berpikir. Dari keempat aspek kemampuan berbahasa, aspek kemampuan menulis yang sekarang mendapatkan perhatian khusus. Itu disebabkan, karena kemampuan menulis merupakan kemampuan yang tingkatannya paling tinggi dan paling sulit pemerolehannya, dibandingkan dengan kemampuan berbahasa yang lainnya. Oleh sebab itu tidak semua siswa memiliki kemampuan menulis dengan baik, sehingga hasil menulis siswa baik itu menulis puisi atau menulis karangan sangat rendah. Menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk dikembangkan, hal ini dikarenakan dengan meulis seseorang mampu menyampaikan perasaan, saran dan inspirasinya kepada orang lain. Dengan demi kian seseorang akan lebih leluasa dalam menyampaikan apa yang dirasakan dan dipikirkan kepada seseorang tanpa harus bertatap muka. Hal lain yang perlu diingat, bahwa menulis tidak hanya merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk menuangkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk lambang, melainkan juga menulis dengan secara terarah dan tujuan yang jelas.

2 Sebagaimana yang dipaparkan di atas, maka kemampuan menulis sangat perlu untuk dikembangkan. Apabila kemampuan menulis diabaikan, maka seseorang akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan perasaan dan pikirannya dalam bentuk lambang. Mengingat hasil menulis siswa sangat rendah, khususnya dalam menulis puisi maka penulis melakukan observasi terhadap siswa kelas V di SD Negeri Ciburial Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dari hasil observasi penulis menemukan permasalahan bahwa hasil menulispuisi siswa kelas V SD Negeri Ciburial masih sangat rendah. Ini terlihat dari hasil pretest yang dilakukan oleh penulis dari 25 siswa hanya 4% atau 1 siswa yang telah memenuhi KKM. Hal ini disebabkan oleh beberapa pemicu diantaranya rendahnya minat dan kemampuan siswa dalam menulis puisi, siswa mengalami kesulitan mencari ide pokok dan memilih diksi (kata) dan kurangnya partisipasis siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam materi menulis puisi. Hal ini menjadi salah satu faktor pemicu rendahnya hasil menulis puisi siswa. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menulis puisi seperti yang telah dipaparkan di atas, ini disebabkan oleh kekeliruan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Kekeliruan-kekeliruan guru dalam pembelajaran yaitu, pada saat pembelajaran guru tidak menggunakan media pembelajaran yang mempu mengembangkan imajinasi siswa. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat mengembangkan ide dan gagasannya, sehingga siwa kesulitan ketika menulis puisi. Selain itu, ketidak mampuan guru dalam menyampaikan materi menulis puisi. Hal ini terjadi akibat rasa kecintaan dan pengetahuan sastra yang dimiliki guru kurang. Sehingga pada saat pembelajaran menulis puisi, guru kebingungan dalam menyampaikan materi menulis puisi. Terkadang guru merasa kebingungan untuk membelajarkan menulis puisi pada siswa. Hal ini menunjukkan bahawa selain guru tidak mengusai meteri menulis puisi bebas guru puna tidak mempu memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh sekolah dan oleh lingkungan. Hal ini

3 berdampak pada tidak terselenggaranya pembelajaran yang menarik dan imajinatif. Pembelajaran cenderung monoton dan membosankan, akibatnya siswa tidak tersitimulus untuk mengembangkan ide dan gagasannya sehinggaa siswa malas untuk menulis puisi. Berdasarkan gejala yang telah dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa faktor utama penyebab rendahnya hasil menulis puisi siswa adalah guru tidak menggunakan media pembelajaran yang mempu mengembangkan imajinasi siswadan mampu menumbuhkan motivasi siswa untuk menulis puisi. Jika faktor-faktor tersebut tidak segera diberikan solusinya makan hasil belajar siswa dalam menulis puisi akan semakin menurun.kemudian timbullah rasa gelisah karena masalah dalam hal meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa belum ditemukan solusi yang tepat dalam mengatasinya. Hal tersebut dapat menyebabkan kurangnya ketertarikan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Terdapat alternatif tindakan untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan menulis puisi siswa, diantaranya menggunaan mediagambar, lagu imajinatif, audiovisual, cerita pengalaman, dan permainan kata. Media-media pembelajaran tersebut nyatanya mampu menstimulus siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi, mengembangkan ide dan gagasan, serta membantu siswa dalam menentukan tema dan ide pokok. Setelah menganalisis faktor penyebab rendahnya hasil menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Ciburial, serta analisis beberapa alternatif tindakan yang diharapkan mampu mengatasi masalah rendahnya hasil menulis puisi siswa adalah penggunaan media audiovisual. Arsyad (2002, hlm. 91) mengatakan: Media Audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

4 Prinsip dasar media audiovisual yaitu sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang menyangkut pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang tidak selalu harus tergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol yang sejenis. Media audiovisual ini dikembangkan berdasarkan prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif. Bersifat linear, menampilkan visual yang dinamis, dan cenderung merupakan bentuk representasi fisik dan gagasan yang nyata dan abstrak. Penulis memilih media audiovisual karena midia pembelajaran tersebut memungkinkan siswa dapat mengembangkan daya imajinasi dan daya kreatif dalam menuagkan ide-ide dan gagasannya, serta membantu siswa dalam menentukan tema dan ide pokok. Selain itu media audiovisual menekankan pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkret, tidak hanya didasarkan pada kata-kata belaka. Sehingga media audiovisual ini merupakan media pembelajaran yang bisa digunaka dalam semua materi pelajaran. Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat disimpulkan bawah media audiovisual merupakan media pembelajaran yang dirancang berdasarkan prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif. Dengan demikian media audiovisual ini mampu merangsang imajinasi siswa yang akan menimbulkan ide dan gagasan-gagasan yang imajinatif dan kreatif. Mengacu pada prinsip-prinsip dasar, fungsi serta keunggulan dari media audiovisual, maka diharapkan penerapan media pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negri Ciburial. Oleh karena itu, dalam proposal penelitian tindakan kelas ini penulis mengajukan judul: Penggunaan Media Audiovisual Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

5 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesiapada materi menulis puisi di kelas V SD Negeri Ciburial dengan menggunakan media audovisual? 2. Bagaimanakah peningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan menulis puisi di kelas V SD Negeri Ciburial setelah menggunakan media audiovisual? C. Tujuan Penelitian Berdasarka rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas tujuan dari penelitian ini adalaha: 1. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis puisi di kelas V SD Negeri Ciburial dengan menggunakan media audovisual. 2. Untuk memperoleh gambaran tentangpeningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan menulis puisi di kelas V SD Negeri Ciburial setelah menggunakan media audiovisual. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat dalam dua kerangka berikut. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetehuan mengenai media pembelajaran audiovisual yang dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses pembelajaran secara menyeluruh khususnya yang diarahkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi, serta sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis

6 Hasil penelitian ini dasarnya memiliki dua produk, yaitu: (1) media audiovisual yang dapat digunakan dalam meningkatkan hasil menulis puisi siswa; dan (2) data deskriptif tentang krmampuan menulis puisi siswa pada sekolah yang menjadi tempat penelitian. Diharapkan kedua hal ini dapat bermanfaat pada beberapa konteks kepentingan berikut. a. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian dapat menumbuhkan keaktifan & interaksi saat pembelajaran serta dapat memberikan motivasi belajar dan minat tulis siswa sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa dalam menulis. b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan informasi baru mengenai penggunaan media audiovisual yang dapat menjadi media baru untuk meningkatkan motivasi dan minat menulis puisi pada siswa dalam proses pembelajaran. c. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan gambaran dalam penggunaanmedia audiovisualsehingga dapat diterapkan oleh guru yang lain. d. Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitiandapat memberikan ilmu pengetahuan dan gambaran mengenai penggunaan media audiovisual untuk penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi. e. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan wawasan baru mengenai media audiovisualdan implementasinya dalam pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan minat tulis pada siswa khususnya minat menulis puisi. E. Hipotesis Tindakan Diduga, apabila guru menggunakanmedia audiovisual dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa, maka kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN Ciburial akan meningkat dan kesulitan dalam mengembangkan imajinasi, menuangkan ide (gagasan), dan pemilihan diksi (kata) yang tepat dan sesuai pun akan teratasi.

7 F. Penjelasan Istilah Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu media audiovisual sebagai variabel bebas dan kemampuan menulis puisi sebagi variabel terikat. Untuk mengarahkan peneliti dalam pengembalian data maka diperlukan adanya batasan operasional, meliputi. 1. Media Audiovisual Media audiovisual adalah media pembelajaran yang berbasis teknologi dua dimensi, meliputi media yang dapat dilihat dsn didengar. Ditayangkan menggunakan komputer/ laptop dan diproyeksikan oleh infokus. Penyajian media audiovisual yaitu guru menayangkan video yang telah disediakan dan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Video yang ditayangkan bertemakan lingkungan. 2. Kemampuan Menulis Kemampuan menulis puisi adalah kecakapan seseorang dalam mengungkapkan ide atau gagasannya kedalam sebuah tulisan berbentuk puisi yang sesusi dengan tema, amanat, diksi, imajinasi dan bunyi. Penilaian kemampuan menulis puisi diukur menggunakan tes.

8