Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baden Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan aspek penting bagi setiap

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya dan karakter bangsa kini mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. disegala bidang. Salah satu dari pembangunan Nasional di Indonesia adalah di

BAB I PENDAHULUAN. Ketrampilan sosial merupakan kemampuan individu untuk bergaul dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi terhadap segala sesuatu yang menarik perhatiannya. 1 Tidak diragukan. pendidikan yang mempengaruhinya. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita ketahui bahwa keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006 Oleh : Rini Rahmawati NIM K 7402135 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini para remaja usia sekolah semakin banyak yang melakukan tindakan menyimpang bahkan cenderung kriminal. Hal ini bisa terjadi karena pada usia remaja emosinya belum stabil dan masih dalam proses pencarian jati diri, sehingga apa yang mereka lakukan sering terjadi berdasarkan emosi sesaat tanpa berpikir dahulu bahwa akibat perbuatan yang dilakukannya akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Dalam hal ini, pendidikan baik formal maupun informal memiliki peranan penting dalam mengatasi degradasi kepribadian remaja khususnya yang masih berstatus sebagai pelajar. Orientasi pendidikan bukan hanya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan siswa tetapi juga membantu siswa menemukan jati dirinya dalam bentuk kepribadian yang positif. Kepribadian dapat diartikan sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Kepribadian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan (seperti : fisik, sosial, kebudayaan, spiritual). Peranan sekolah dan keluarga sebagai pihak yang berhubungan langsung dalam pembentukan kepribadian siswa sangat penting dan harus saling mendukung. Keluarga (terutama orang tua) mempunyai pengaruh pertama dan utama dalam pembentukan kepribadian anak. Watak, moral dan kepribadian seseorang pada dasarnya diperoleh dari keluarga. Sekolah melanjutkan dan melengkapi pendidikan. Sekolah yang baik akan memperhatikan siswa secara menyeluruh, meliputi aspek kehidupan dan kepribadian anak (siswa).

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional maupun sosial. Sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian siswa, baik dalam cara berfikir, bersikap maupun cara berperilaku. Sekolah berperan sebagai substitusi keluarga dan guru substitusi orang tua. Sekolah sebaiknya berupaya untuk menciptakan 1 iklim yang kondusif atau kondisi yang dapat memfasilitasi siswa (yang berusia remaja) untuk mencapai perkembanganya. Tugas-tugas perkembangan remaja itu menyangkut aspek-aspek kematangan dalam berinteraksi sosial, kematangan personel, kematangan dalam mencapai filsafat hidup dan kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pihak sekolah perlu menyelenggarakan kegiatan penunjang selain penyampaian materi berupa kegiatan belajar mengajar. Kegiatan penunjang tersebut berupa ekstrakurikuler yang dapat menyalurkan bakat dan minat siswa ke arah yang positif. Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler meliputi : Pramuka, PKS, UKS, Sanggar Kesenian dan lain sebagainya. Kegiatan Pramuka memiliki banyak manfaat yang positif dalam pengembangan pengetahuan dan kepribadian siswa. Oleh karena itu, Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Gerakan Pramuka mendidik dan membina anak-anak dan pemuda Indonesia dengan tujuan agar menjadi manusia berkepribadian dan berbudi pekerti luhur serta menjadi Warga Negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna. Kegiatan Pramuka di SMK N 3 Surakarta dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 14.00 sampai 16.30 WIB. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain mencatat teori (pengetahuan) tentang Kepramukaan, kerja bakti, diskusi, permainan, perkemahan. Perkemahan merupakan kegiatan penting dalam Kepramukaan. Perkemahan yang diselenggarakan SMK N 3 Surakarta meliputi Kemah Pelantikan Ambalan, Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) dilaksanakan pada pertengahan semester untuk mengakrabkan siswa kelas I dengan siswa kelas II, Kemah Raya dilaksanakan pada akhir tahun ajaran.

Selain kegiatan Pramuka yang dilaksanakan di sekolah, keluarga memiliki peranan yang sangat penting dan besar pengaruhnya dalam upaya mengembangkan kepribadian anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Setiap orang tua berkeinginan untuk mendidik anaknya dengan baik dan berhasil. Mereka berharap mampu membentuk anak yang mempunyai kepribadian, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbakti kepada orang tua, berguna bagi dirinya, keluarganya, masyarakat, nusa, bangsa, agama serta menjadi anak yang cerdas dan terampil. Bimbingan orang tua perlu dilaksanakan dalam lingkungan keluarga sebab orang tua adalah pembentuk pribadi yang pertama dalam kehidupan anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup orang tua merupakan unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Menurut Maslow keluarga merupakan lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan anak. Melalui perawatan dan perlakuan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhan - kebutuhan dasarnya, baik fisik, biologis maupun sosiopsikologisnya. Apabila anak telah memperoleh rasa aman, penerimaan sosial dan harga dirinya, maka anak dapat memenuhi kebutuhan tertingginya yaitu perwujudan diri (self-actualization). Dari berbagai faktor yang mempengaruhi kepribadian siswa yang telah dikemukakan di muka, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kepribadian siswa ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu kegiatan Pramuka dan bimbingan orang tua. Dapat dikatakan bahwa kegiatan Pramuka dan bimbingan orang tua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepribadian siswa. Mengacu pada kedua faktor yang mempengaruhi kepribadian siswa tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang PENGARUH KEPRAMUKAAN DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA KELAS I SMK NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2005/2006.

B. Identifikasi Masalah. Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka berbagai permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut : 1. Emosi pada usia remaja yang belum stabil sering mengakibatkan remaja khususnya pelajar sering melakukan tindakan menyimpang. 2. Koordinasi yang kurang baik antara pendidikan formal (sekolah), informal (keluarga) dan nonformal (masyarakat) dapat memicu terjadinya degradasi kepribadian remaja khususnya kalangan pelajar. 3. Faktor pembawaan maupun lingkungan yang tidak kondusif dapat menghambat perilaku individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. 4. Tidak semua sekolah dapat menyelenggarakan atau mengelola kegiatan Pramuka yang sesuai dengan tujuan dari gerakan Pramuka. 5. Tidak semua orang tua dapat memberikan bimbingan yang tepat sesuai perkembangan anak, baik secara fisik maupun secara psikologis. C. Pembatasan Masalah. 1. Ruang Lingkup Penelitian a. Kepramukaan Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia agar menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna. b. Bimbingan Orang Tua Bimbingan yang dilaksanakan dalam lingkungan keluarga sebagai pembentuk pribadi yang pertama dalam kehidupan anak untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. c. Kepribadian Siswa Kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan.

2. Objek Penelitian a. Variabel Bebas : Kepramukaan dan Bimbingan Orang Tua b. Variabel Terikat : Kepribadian Siswa 3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SMK N 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. D. Perumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di muka, maka dapat peneliti rumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK N 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara kepramukaan terhadap kepribadian siswa kelas I SMK N 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK N 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006? E. Tujuan Penelitian. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK N 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kepramukaan terhadap kepribadian siswa kelas I SMK N 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK N 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. F. Manfaat Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara praktis maupun teoritis sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis. a. Bagi Kepala Sekolah dapat menjadikan bahan masukan untuk lebih meningkatkan kegiatan Pramuka karena kepribadian siswa dapat berpengaruh pada citra sekolah. b. Bagi orang tua dapat menjadi bahan masukan sehingga dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pembimbing anak. c. Bagi siswa dapat memberikan motivasi agar senantiasa menjaga sikap dan perilakunya baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. 2. Manfaat Teoritis. a. Menambah pengetahuan mengenai kegiatan Pramuka dan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. b. Mengetahui teori-teori dan cara-cara yang tepat bagi orang tua dalam membimbing anak. c. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan sosial terutama dalam bidang psikologi kepribadian.