PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam pemerintahan Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Jember yang demokratis, Pemilihan Umum Raya Anggota Badan Perwakilan Mahasiswa, Ketua dan Wakil Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa Universitas Jember dilaksanakan secara langsung oleh mahasiswa; b. bahwa pemilihan umum Pemilihan Umum Raya Anggota Badan Perwakilan Mahasiswa, Ketua dan Wakil Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa diselenggarakan secara demokratis dan beradab dengan partisipasi mahasiswa seluas-luasnya yang dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil; c. bahwa dalam menjalankan tugasnya Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa harus sesuai dengan ketentuan dan aturan untuk menjaga nama baik, marwah dan martabat lembaga sehingga bisa mendapatkan kepercayaan oleh Civitas Akademika. d. bahwa Undang-Undang Pemilihan Umum Raya belum dapat mencakup segala macam teknis pelaksanaan Pemilihan Umum Raya bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, d perlu membentuk Peraturan Komisi Pemilihan Umum Universitas Jember tentang Kode Etik Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Mengingat a. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; b. Pasal 21 ayat (6) Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Jember; c. Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Universitas Jember nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Raya;
Memutuskan : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA TENTANG KODE ETIK KOMISI PEMILHAN UMUM MAHASISWA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat Pemilu Raya, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Universitas Jember berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar IKM Universitas Jember Tahun 2017 yang bertujuan untuk melakukan pemilihan anggota Badan Perwakilan Mahasiswa dan ketua serta wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BPM/ BEM) Universitas Jember. 2. Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa, selanjutnya disebut KPUM adalah lembaga penyelenggara pemilu raya yang mempunyai tanggung jawab untuk menyusun dan mengatur pelaksanaan Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Universitas Jember. 3. Kode Etik Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa, selanjutnya disebut Kode Etik KPUM, adalah satu kesatuan landasan norma moral, etis dan filosofis yang menjadi pedoman bagi perilaku Komisi pemilihan umum yang diwajibkan, dilarang, patut atau tidak patut dilakukan dalam semua tindakan dan ucapan. 4. Undang Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa, yang selanjutnya di sebut UUD IKM meruakan dasar hukum tertinggi dalam pelaksanaan sistem keorganisasian mahasiswa Universitas Jember. 5. Undang-Undang Pemilihan Umum Raya, yang selanjutnya disebut UU Pemira merupakan dasar hukum penyelenggaraan pemilu raya. 6. Tim Transisi adalah sebuah tim yang dibentuk untuk menjalankan tugas dan fungsi BEM dan BPM sebelum terbentuknya BEM dan BPM definitif. 7. Panitia Pengawas Pemilu Mahasiswa yang selanjutnya disebut sebagai Panwaslu M adalah lembaga yang bertugas untuk mengawasi jalannya penyelenggaraan pemilu raya guna menjaga ketertiban, kelancaran dan menghindari adanya kecurangan baik dari peserta maupun dari penyelenggara pemiluraya. 8. Panitia Pemungutan Suara, yang selanjutnya di singkat sebagai PPS adalah kepanjangan tangan dari KPUM untuk menjalankan pemungutan suara di E-TPS yang sudah di sediakan. BAB II LANDASAN DAN PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU Bagian Kesatu Landasan Etika dan Perilaku
Pasal 2 1. Kode Etik berlandaskan pada: a. Undang-Undang Dasar IKM Universitas Jember Tahun 2017; b. Undang-Undang Pemilu Raya Mahasiswa Universitas Jember; c. sumpah/janji jabatan sebagai KPUM; dan d. Asas Penyelengaraan Pemilu Raya Mahasiswa. 2. Kode Etik bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh anggota KPUM 3. Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, c,, dan huruf d berlaku bagi jajaran sekretariat KPUM dengan penegakannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait penegakan disiplin dan kode etik keanggotaan. Pasal 3 Kode Etik bertujuan untuk menjaga kemandirian, integritas, kredibilitas, nama baik, marwah dan martabat anggota serta lembaga KPUM KPUM berpedoman pada asas: a. mandiri; b. jujur; c. adil; d. kepastian hukum; e. tertib; f. kepentingan umum; g. keterbukaan; h. proporsionalitas; i. profesionalitas; j. akuntabilitas k. efisiensi;dan l. efektivitas. Pasal 4 Bagian Kedua Prinsip Dasar Etika dan Perilaku Pasal 5 KPUM dalam menjalankan tugasnya berkewajiban: a. menjunjung tinggi, Undang-Undang Dasar IKM Universitas Jember Tahun 2017, dan peraturan perundang-undangan; b. menjunjung tinggi kepentingan Universitas Jember ;dan c. menjaga dan memelihara nama baik Universitas Jember. d. memelihara dan menjaga kehormatan lembaga KPUM ; e. menjalankan tugas sesuai visi, misi, tujuan, dan program lembaga KPUM ; f. menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil rapat yang dinyatakan sebagai rahasia sampai batas waktu yang telah ditentukan atau sampai masalah
tersebut sudah dinyatakan untuk umum sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; g. menghargai dan menghormati sesama lembaga KPUM dan pemangku kepentingan Pemilu Raya;dan h. melakukan segala upaya yang dibenarkan etika sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan sehingga memungkinkan bagi setiap mahasiswa yang berhak memilih terdaftar sebagai pemilih dan dapat menggunakan hak memilihnya. i. menjaga dan memelihara tertib sosial dalam penyelenggaraan Pemilu Raya; j. mengindahkan norma dalam Penyelenggaraan Pemilu Raya;dan k. menghormati kebhinnekaan mahasiswa Universitas Jember. Pasal 6 KPUM dalam pribadinya berkewajiban: a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. menjunjung tinggi sumpah/janji jabatan dalam melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban, dan tanggungjawabnya; c. menjaga dan memelihara netralitas, imparsialitas, dan asas-asas Penyelenggaraan Pemilu Raya yang jujur, adil, dan demokratis; d. tidak mengikutsertakan atau melibatkan kepentingan pribadi, kelompok, organisasi lain maupun keluarga dalam seluruh pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajibannya; e. melaksanakan tugas-tugas sesuai jabatan dan kewenangan yang didasarkan pada Undang-Undang Dasar IKM Universitas Jember Tahun 2017, dan keputusan yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu Raya; f. Mencegah segala bentuk dan jenis penyalahgunaan tugas, wewenang, dan jabatan, baik langsung maupun tidak langsung g. Menolak untuk menerima uang, barang, dan/atau jasa atau pemberian lainnya yang apabila dikonversi melebihi standar biaya umum dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) jam, dalam kegiatan tertentu secara langsung maupun tidak langsung dari calon peserta Pemilu Raya dan tim kampanye; h. menyatakan secara terbuka dalam rapat apabila memiliki hubungan keluarga atau sanak saudara dengan calon, peserta Pemilu Raya, atau tim kampanye. BAB III PELAKSANAAN PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU Pasal 7 Dalam melaksanakan asas mandiri dan adil, KPUM berkewajiban: a. bertindak netral dan tidak memihak terhadap partai politik tertentu, calon, peserta Pemilu Raya, dan media massa tertentu; b. memperlakukan secara sama setiap calon, peserta Pemilu Raya, calon pemilih, dan pihak lain yang terlibat dalam proses Pemilu Raya;
c. menolak segala sesuatu yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap pelaksanaan tugas dan menghindari dari intervensi pihak lain; d. tidak mengeluarkan pendapat atau pernyataan yang bersifat partisan atas masalah atau isu yang sedang terjadi dalam proses Pemilu Raya; e. tidak mempengaruhi atau melakukan komunikasi yang bersifat partisan dengan pemilih; f. tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol, lambang atau atribut yang secara jelas menunjukkan sikap partisan pada partai politik atau peserta Pemilu Raya tertentu; g. tidak memberitahukan pilihan politiknya secara terbuka dan tidak menanyakan pilihan politik kepada orang lain; h. memberitahukan kepada seseorang atau peserta Pemilu Raya selengkap dan secermat mungkin akan dugaan yang diajukan atau keputusan yang dikenakannya; i. menjamin kesempatan yang sama kepada setiap peserta Pemilu Raya yang dituduh untuk menyampaikan pendapat tentang kasus yang dihadapinya atau keputusan yang dikenakannya; j. mendengarkan semua pihak yang berkepentingan dengan kasus yang terjadi dan mempertimbangkan semua alasan yang diajukan secara adil; k. tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari peserta Pemilu Raya, calon peserta Pemilu Raya, perusahaan atau individu yang dapat menimbulkan keuntungan dari keputusan lembaga KPUM. Pasal 8 Dalam melaksanakan asas kepastian hukum, KPUM berkewajiban: a. melakukan tindakan dalam rangka Penyelenggaraan Pemilu Raya yang secara tegas diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan; b. Melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemilu Raya yang sesuai dengan yurisdiksinya; c. melakukan tindakan dalam rangka Penyelenggaraan Pemilu Raya, menaati prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;dan d. menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pemilu Raya sepenuhnya diterapkan secara tidak berpihak dan adil. Pasal 9 Dalam melaksanakan asas jujur, keterbukaan, dan akuntabilitas, KPUM berkewajiban: a. menjelaskan keputusan yang diambil berdasarkan peraturan perundang- undangan, tata tertib, dan prosedur yang ditetapkan; b. membuka akses publik mengenai informasi dan data yang berkaitan dengan keputusan yang telah diambil sesuai peraturan perundang- undangan; c. menata akses publik secara efektif dan masuk akal serta efisien terhadap dokumen dan informasi yang relevan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. menjelaskan kepada publik apabila terjadi penyimpangan dalam proses kerja lembaga KPUM serta upaya perbaikannya; e. menjelaskan alasan setiap penggunaan kewenangan publik;
f. memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan mengenai keputusan yang telah diambil terkait proses Pemilu Raya;dan g. memberikan respon secara arif dan bijaksana terhadap kritik dan pertanyaan publik. Pasal 10 Dalam melaksanakan asas kepentingan umum, KPUM berkewajiban: a. memberikan informasi dan pendidikan pemilih yang mencerahkan pikiran dan kesadaran pemilih; b. memastikan pemilih memahami secara tepat mengenai proses Pemilu Raya; c. membuka akses yang luas bagi pemilih dan media untuk berpartisipasi dalam proses Penyelenggaraan Pemilu Raya; d. menciptakan kondisi yang kondusif bagi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya atau memberikan suaranya;dan e. memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung bagi pemilih yang membutuhkan perlakuan khusus dalam menggunakan dan menyampaikan hak pilihnya. Pasal 11 Dalam melaksanakan asas proporsionalitas, KPUM berkewajiban: a. mengumumkan adanya hubungan atau keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan situasi konflik kepentingan dalam pelaksanaan tugas KPUM ; b. menjamin tidak adanya KPUM yang menjadi penentu keputusan yang menyangkut kepentingan sendiri secara langsung maupun tidak langsung;dan c. tidak terlibat dalam setiap bentuk kegiatan resmi maupun tidak resmi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. Pasal 12 Dalam melaksanakan asas profesionalitas, efisiensi, dan efektivitas, KPUM berkewajiban: a. menjamin kualitas pelayanan kepada pemilih dan peserta sesuai dengan standar profesional administrasi Penyelenggaraan Pemilu Raya b. bertindak berdasarkan standar operasional prosedur dan substansi profesi administrasi Pemilu Raya; c. bertindak hati-hati dalam melakukan perencanaan dan penggunaan anggaran agar tidak berakibat pemborosan dan penyimpangan; d. melaksanakan tugas sebagai KPUM dengan komitmen tinggi; e. menggunakan waktu secara efektif sesuai alokasi waktu yang ditetapkan oleh KPUM f. tidak melalaikan pelaksanaan tugas yang diatur dalam organisasi KPUM ;dan g. menggunakan keuangan yang bersumber dari dana rektorat dalam melaksanakan seluruh kegiatan Penyelenggaraan Pemilu Raya. Pasal 13 Dalam melaksanakan asas tertib, KPUM berkewajiban: a. memastikan seluruh informasi yang disampaikan kepada publik berdasarkan data
dan/ataufakta; b. memastikan informasi yang dikumpulkan, disusun, dan disebarluaskan dengan cara sistematis, jelas, dan akurat; c. memberikan informasi mengenai Pemilu Raya kepada publik secara lengkap, periodik dan dapat dipertanggungjawabkan;dan d. memberitahu kepada publik mengenai bagian tertentu dari informasi yang belum sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan berupa informasi sementara. BAB IV KETERTIBAN Pasal 14 a. Anggota KPUM wajib dalam menjalankan tugasnya untuk menyelenggarakan pemiluraya termasuk perencanaan pelaksanaan pemiluraya yang di dalamnya terdapat rapat anggota, rapat pimpinan divisi dan rapat divisi. b. Anggota KPUM wajib menjunjung tinggi semanagat kekeluargaan dan saling menghargai sesama anggota KPUM. c. Anggota KPUM wajib menjaga lingkungan sekitar kantor sekretariat untuk menciptakan suasana yang kondusif dan representatif dari universitas jember. BAB V TATA CARA PENEGAKKAN KODE ETIK Pasal 15 a. Penegakan kode etik dilaksanakan oleh ketua KPUM; b. setiap pelanggaran yang ditindaklanjuti harus melalui proses pelaporan secara resmi oleh Panwaslu M / Tim Transisi/Anggota KPUM yang di ajukan kepada Ketua KPUM; c. Apabila Ketua KPUM yang di nilai melanggar Kode Etik Maka proses Pengajuan Laporan ditujukan kepada Tim Transisi sehingga dapat ditindaklanjuti melalui keputusan Tim Transisi dengan tetap menjadikan kode etik KPUM sebagai dasar penilaian pelanggaran yang dilakukan. BAB VI SANKSI Pasal 16 1. KPUM yang melanggar Kode Etik dikenai sanksi. 2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. Sanksi Administratif dikarenakan kelalaian dalam menjalankan tugas akan dilakukan dengan cara pemberian Teguran lisan, apabila tidak mengindahkan teguran tersebut dalam kurun waktu 24 jam maka akan di berikan Surat Peringatan (SP) Pertama yang bersifat pemanggilan yang harus dipenuhi dalam kurun waktu 24 jam, apabila tidak mengindahkan maka akan diberikan Surat Peringatan Kedua yang bersifat meminta alasan dan kejelasan yang harus dipenuhi dalam kurun waktu 2 X 24 jam, apabila tetap tidak mengindahkan maka akan diberikan Surat Peringatan Ketiga yang bersifat keputusan lembaga dengan dilampiri Berita acara
Pemberhentian dan Pencabutan SK ; b. Sanksi Pelanggaran yang dilakukan dikarenakan memanfaatkan jabatan yang di miliki untuk kepentingan pribadi atau golongan maka akan diberikan sanksi berupa pembekuan SKPI yang akan di ajukan kepada pimpinan Universitas dengan di dahului oleh laporan resmi dari pihak Panwaslu maupun laporan Anggota KPUM; c. Sanksi di karenakan melakukan tindak pidana maka akan dilaporan kepada pihak yang berwajib. d. Surat Peringatan pertama dan kedua di terbitkan oleh Ketua KPUM; e. Surat Peringatan ketiga di terbitkan oleh Ketua KPUM dengan sebelumnya melakukan rapat anggota untuk mengambil keputusan bersama secara musyawarah mufakat; f. Setiap keputusan yang diambil terkait sanksi akan di sampaikan kepada Tim Transisi untuk dimintakan pertimbangan dan penindakan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Kode Etik KPUM ini akan diatur kemudian oleh KPUM sesuai dengan kebutuhan. 2. Kode Etik KPUM ini berlaku sejak ditetapkan. Disahkan di Jember Pada Tanggal 19 Agustus 2017 KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERITAS JEMBER, MOCH. MUSTA ANUL KHUSNI