JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu penjualan secara langsung dan online ( , livechat, telepon). Penjualan

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. UMKM Fredshoes. Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk bahan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran

Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pakaian Pada Toko Denim Goods Surabaya

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 4. Tahun 2016 ISSN X

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. barang terlebih dahulu, kemudian dicatat. Hasil dari catatan tersebut akan direkap

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. penjual dan pihak pembeli. Sistem informasi akuntasi penjualan di CV. Kasih Karunia

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dengan tahapan SDLC, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah :

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dilakukan secara manual dengan menggunakan kertas. Proses peminjaman pada PT

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli,

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Berikut permasalahan yang kerap terjadi pada unit usaha ini:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Analisis sistem dilakukan dengan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Spesifikasi sistem yang ada pada Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan

JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. ini menggunakan model System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan analisis dan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Selama kurun waktu kurang lebih tiga minggu penulis melakukan kerja

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. pendapatan masih disimpan dalam bentuk dokumen.

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Evaluasi situasi atau problem, termasuk tinjauan dari berbagai aspek dan sudut

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Dan Sistem Informasi Perdagangan Alat Berat Multicabang Pada UD X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diambil berdasarkan model waterfall yang meliputi komunikasi, perancangan

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. Sistem yang terdapat pada SMU Negeri 1 Sidoarjo khususnya pada

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

BAB 2 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN DAN SISTEM

BAB V. Pengujian dan Impelentasi Sistem

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi.

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

PBAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang ada pada butik Indah Bordir Sidoarjo saat ini, masih terdapat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC). Untuk dapat menganalisis

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

JSIKA Vol. 5, No. 6. Tahun 2016 ISSN X

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. di PT Gading Murni Putra, melakukan berbagai kegiatan yakni melengkapi

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diharapkan mampu meningkatkan kinerja pada sistem informasi administrasi

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat kekurangan. Penyimpanan data barang, transaksi penjualan, dan data

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. sistem informasi penggajian pada PT. KARYA MANDIRI BERSAMA.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diharapkan mampu meningkatkan kinerja pada sistem informasi administrasi

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penerimaan baju laundry diawali dengan bagian operasional mencatat di nota

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA GADING MURNI PUTRA Gilang Wiradhyaksa 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukmaaji 3) S1 / Jurusan Sistem Fakultas Teknologi dan Informatika Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email: 1) gilang.tyaz@gmail.com, 2) arifin@stikom.edu, 3) anjik@stikom.edu Abstract: Gading Murni Putra is one of the companies that have major business in sector of stationery and office/school supplies and pring. During this time, Gading Murni Putra has only one information system that record all direct and online (email, livechat, by phone) transaction, so the transaction data is mixed together. Additionally, transaction that occur every day just recorded and not processed o a usefull information for decision making. Based on those problem, sales information system was created. This system has several process. Process for receiving sales order, sales transaction, and receipt of goods. For sales order and sales transaction process, it has each transaction for direct and online (email, livechat, by phone) transaction. This information system can generate report for most or least item sold, most profitable item, customer history report and customer mapping report. Report for most or least item sold and most profitable item can be separated by type of transaction, direct or online (email, livechat, by phone). This information system can be used by manager to evaluate sales transaction for each direct and online (email, livechat, by phone) transaction, in addition it can also be used by manager to knowing the information about customer. Keyword : Sales, Most item sold, Information system Gading Murni Putra adalah salah satu perusahaan yang mempunyai bidang usaha utama di sektor perdagangan alat tulis dan perlengkapan kantor/sekolah dan percetakan, baik dalam perdagangan eceran maupun perdagangan grosir. Gading Murni Putra memiliki dua cara dalam melakukan proses penjualan, yaitu penjualan secara langsung dan online (email, livechat, telepon). secara langsung adalah proses penjualan yang pelanggan datang ke Gading Murni untuk membeli barang secara langsung, sedangkan pada proses penjualan online (email, livechat, telepon) adalah penjualan yang dimana pelanggan tidak perlu datang ke Gading Murni, tetapi hanya perlu mengirim email atau menggunakan telepon ataupun melalui livechat yang ada di website Gading Murni Putra. Saat ini di Gading Murni Putra hanya terdapat satu Sistem untuk mencatat seluruh transaksi, baik transaksi secara langsung maupun online (email, livechat, telepon), sehingga pencatatan antara penjualan langsung dan online tercampur menjadi satu yang mengakibatkan manajer tidak dapat mengevaluasi penjualan untuk masing-masing jenis penjualan. Selain itu transaksi yang terjadi setiap hari hanya dicatat dan tidak diolah menjadi suatu informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan kedepannya. Mengakibatkan manajer tidak dapat mengetahui manakah barang yang paling laku secara langsung atau online (email, livechat, telepon), golongan apa dan merk yang mana, barang yang tidak laku, barang yang paling menguntungkan pada transaksi langsung, online (email, livechat, telepon) atau keduanya, dan siapa saja pelanggan yang harus diberi penawaran barang baru atau barang promo, karena manajer hanya mendapatkan laporan hasil penjualan secara keseluruhan. Dari permasalahan tersebut, maka dibuat Sistem untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk membantu manajer dalam mengevaluasi penjualan. Output yang akan dihasilkan dari Sistem ini adalah informasi barang yang paling laku pada transaksi langsung maupun online (email, livechat, telepon), informasi barang yang kurang laku, informasi barang yang paling menguntungkan pada transaksi langsung dan online (email, livechat, telepon), informasi barang apa saja yang paling sering dibeli oleh masing-masing pelanggan. -informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu evaluasi dan meningkatkan penjualan dengan mengetahui mana barang yang laku, tidak laku, maupun yang menguntungkan. Selain itu juga dapat digunakan untuk menawarkan produk kepada pelanggan yang tepat. METODE Metode merupakan tahapan yang dibutuhkan pada saat proses pengerjaan tugas akhir ini sehingga dalam pengerjaannya dapat dilakukan dengan sistematis. Metode pengembangan yang digunakan adalah model Waterfall. Gambar 1. SDLC Model Waterfall (Pressman, 2015:42) JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 1

TAHAP KOMUNIKASI Pada tahapan ini dilakukan wawancara dan observasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan pada saat pengerjaan tugas akhir ini. Wawancara dilakukan dengan pihak manajer Gading Murni Putra, sedangkan observasi dilakukan dengan datang langsung ke Gading Murni Putra. Hasil wawancara dengan pihak manajer Gading Murni Putra yaitu kondisi Sistem pada Gading Murni Putra saat ini tidak ada yang membedakan antara transaksi langsung dan online. Selain itu manajer kesusahan dalam memutuskan beberapa hal untuk meningkatkan penjualan. Hasil dari observasi di Gading Murni Putra berupa data pada tahun 2015 dan data master barang yang dijual oleh Gading Murni Putra. TAHAP PERENCANAAN Tahap komunikasi dilakukan pada bulan pertama hingga kedua, studi literatur dilakukan terusa dari bulan pertama hingga bulan terakhir. Tahap pemodelan dilakukan pada bulan ketiga hingga awal bulan keempat. Tahap construction berupa pembuatan perangkat lunak dilakukan pada pertengahan bulan ketiga hingga bulan kelima. Tahap deployment mulai dilakukan pada bulan ketiga pada saat pembuatan perangkat lunak hingga bulan terakhir. TAHAP PEMODELAN Berikut adalah gambar input proses output diagram yang menggambarkan pemodelan sistem informasi penjualan. Input Data Data Data Pesanan Data Pembelian Data Data Data Data Proses Pesanan Proses Output Data Pesanan Data Data barang yang paling laku & kurang laku barang yang paling menguntungkan Pemetaan History Gambar 2. Diagram Input Proses Output 1. Proses Pesanan Proses tersebut merupakan proses untuk mencatat barang yang dipesan oleh pelanggan. Proses ini membutuhkan input data barang yang diperoleh dari pelanggan yang memesan barang. Data ini berisi rincian nama dan jumlah barang yang dipesan. Dan terdapat jenis pemesanan yang menandakan pelanggan memesan melalui secara Pemesanan langsung adalah pemesanan yang pelanggan datang langsung ke Gading Murni dan melakukan pemesanan. Sedangkan pemesanan online (email, livechat, telepon) adalah pemesanan yang dilakukan melalui telepon, email atau livechat pada website Gading Murni Putra. Setelah proses pemesanan, pelanggan mendapatkan bukti pemesanan berupa nota pesanan. 2. Proses Proses tersebut merupakan proses untuk mencatat pembelian barang oleh pelanggan. Proses ini membutuhkan input data barang yang akan dibeli oleh pelanggan. Terdapat 2 cara untuk memperoleh data tersebut, pertama yaitu melalui data pesanan jika pelanggan telah melakukan pemesanan sebelumnya. Kedua, data diperoleh dari pelanggan yang membeli barang tanpa melalui pemesanan. Pada proses ini juga terdapat tanggal penjualan terjadi dan jenis penjualan yang menandakan penjualan dilakukan secara langsung atau online (email, livechat, telepon). langsung adalah penjualan yang pelanggan datang langsung ke Gading Murni dan melakukan pembelian. Sedangkan penjualan online (email, livechat, telepon) adalah penjualan yang dilakukan melalui telepon, email atau livechat pada website Gading Murni Putra. Setelah proses penjualan, pelanggan mendapatkan buktu penjualan berupa nota penjualan. 3. Proses Proses tersebut merupakan proses untuk mencatat pembelian barang oleh Gading Murni Putra. Proses ini digunakan untuk mengisi jumlah barang yang habis atau jumlah barang yang tersisa lebih sedikit dari batas stock minimal. Proses ini membutuhkan input data barang berupa nama barang, jumlah dan harga beli barang. Proses ini juga mengubah harga pokok persediaan barang yang bergantung pada harga beli barang. Metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok persediaan ini adalah metode average. Rumus perhitungannya (Soemarso, 2009:389) : (1) Dimana : HPP : Harga pokok persediaan HP : Harga pokok persediaan tersedia dijual KT : Kuantitas persediaan tersedia dijual 4. Proses Dalam proses ini terdapat 3 proses untuk menghasilkan 3 jenis informasi, yaitu : JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 2

a. barang paling laku yaitu dengan memproses data barang, transaksi penjualan dan detail penjualan. Kemudian data tersebut dikelompokkan berdasarkan kode barang, selanjutnya jumlah terjual untuk barang yang sama dijumlahkan. Setelah itu data ditampilkan dan diurutkan berdasarkan jumlah terjual dari yang paling banyak hingga paling sedikit. Data yang b. barang kurang laku yaitu dengan memproses data barang, transaksi penjualan dan detail penjualan. Kemudian data tersebut dikelompokkan berdasarkan kode barang, selanjutnya jumlah terjual untuk barang yang sama dijumlahkan. Setelah itu data ditampilkan dan diurutkan berdasarkan jumlah terjual dari yang paling sedikit hingga paling banyak. Data yang c. barang paling menguntungkan Proses untuk menghasilan informasi ini yaitu dengan memproses data barang, transaksi tersebut dikelompokkan berdasarkan kode barang. Selanjutnya jumlah terjual untuk barang yang sama dijumlahkan. Berikut rumus utuk menghitung keuntungan setiap barang (Hanafi, 2010:32) : (2).. (3)... (4) Dimana : pjb : bersih jbt : Jumlah barang terjual hj : Harga jual hpp : Harga pokok penjualan hp : Harga pokok k : Keuntungan Kotor (Laba Kotor) Setelah keuntungan setiap barang diperoleh dari perhitungan, kemudian data ditampilkan dan diurutkan berdasarkan keuntungan dari yang paling banyak hingga paling sedikit. Data yang 5. Proses Dalam proses ini terdapat 3 proses untuk menghasilkan 3 jenis informasi, yaitu : a. pelanggan yang sering melakukan transaksi yaitu dengan memproses data barang, pelanggan, tersebut dikelompokkan berdasarkan id pelanggan, selanjutnya jumlah transaksi dan jumlah item untuk pelanggan yang sama dijumlahkan. Setelah itu data ditampilkan dan diurutkan berdasarkan jumlah transaksi dari yang paling banyak hingga paling sedikit. Data yang ditampilkan juga berdasarkan jenis penjualan yaitu langsung atau online (email, livechat, telepon). b. pelanggan dengan nilai transaksi tinggi yaitu dengan memproses data barang, pelanggan, tersebut dikelompokkan berdasarkan id pelanggan, selanjutnya jumlah transaksi, jumlah item dan total penjualan untuk pelanggan yang sama dijumlahkan. Setelah itu data ditampilkan dan diurutkan berdasarkan total penjualan dari yang paling banyak hingga paling sedikit. Data yang c. pemetaan pelanggan yaitu dengan memproses data barang, pelanggan, tersebut dikelompokkan berdasarkan id pelanggan, selanjutnya jumlah transaksi untuk pelanggan yang sama dijumlahkan. Setelah itu data ditampilkan berdasarkan jenis barang yang dipilih oleh pengguna dan diurutkan dari yang paling banyak hingga paling sedikit. Untuk proses yang telah dijelaskan tersebut, dibuatlah suatu rancangan context diagram. Adapun gambar context diagram dapat dilhat pada gambar 3. Nota Pesanan Nota Data Gudang Data Data Pesanan 0 Sistem Paling Laku + Kurang Laku History Pelangg an Pemetaan Pelangg an Paling Menguntungkan Manajer Gambar 3. Context Diagram Sistem Context Diagram dari sistem informasi penjualan ini menggambarkan hubungan entitas- JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 3

USERNAME = USERNAME ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN ID_JABATAN = ID_JABATAN ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN KODE_PEMESANAN = KODE_PEMESANAN ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN KODE_PENJUALAN = KODE_PENJUALAN ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN KODE_PEMESANAN = KODE_PEMESANAN MERK_BARANG = MERK_BARANG KODE_BARANG = KODE_BARANG KODE_PENJUALAN = KODE_PENJUALAN JENIS_BARANG = JENIS_BARANG KODE_BARANG = KODE_BARANG KODE_BARANG = KODE_BARANG JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN 2338-137X entitas secara umum dengan proses yang terjadi di dalam sistem. Tedapat 3 entitas, yaitu: pelanggan, gudang dan manajer. Entitas pelanggan memberikan input berupa data pelanggan dan data pesanan. Maka sistem akan menyimpan data pelanggan dan data pesanan untuk nantinya digunakan dalam proses penjualan. menerima bukti pesanan secara fisik berupa nota pesanan. Entitas gudang memberikan input berupa data penerimaan barang. Sistem akan menyimpan data ini dengan menjumlahkan jumlah barang yang sudah ada dengan jumlah barang yang diterima. Entitas manajer hanya menerima output berupa laporan barang yang paling laku dan kurang laku, laporan barang yang paling menguntungkan, laporan history pelanggan dan laporan pemetaan pelanggan. Laporan-laporan tersebut didapatkan dari sistem yang mengolah data transaksi penjualan. Diagram berjenjang merupakan gambaran secara umum sistem informasi penjualan. Berikut ini merupakan diagram berjenjang, dapat dilihat pada gambar 4. 1 Transaksi Pesanan 2 Transaksi 0 Sistem 3 Transaksi 4.1 4 4.2 Gambar 4. Diagram Berjenjang Sistem. field-field yang terdapat pada setiap tabel. Pada PDM tabel-tabel telah siap digunakan dan diimplementasikan pada sistem. PDM berguna untuk membantu dalam membuat database. Berikut ini merupakan PDM, dapat dilihat pada gambar 6. USERNAME PASSWORD KARYAWAN ID_KARYAWAN USERNAME ID_JABATAN NAMA_KARYAWAN ALAMAT_KARYAWAN JENIS_KELAMIN NO_TELEPON LOGIN varchar(30) varchar(50) varchar(10) varchar(15) JABATAN ID_JABATAN NAMA_JABATAN REALISASI_PESANAN KODE_PENJUALAN varchar(7) KODE_PEMESANAN varchar(7) PELANGGAN ID_PELANGGAN NAMA_PELANGGAN ALAMAT_PELANGGAN KOTA_PELANGGAN NO_TELEPON EMAIL JENIS_PELANGGAN TRANSAKSI_PEMESANAN KODE_PEMESANAN varchar(7) ID_KARYAWAN ID_PELANGGAN TANGGAL datetime STATUS_PEMESANAN varchar(10) JENIS_PEMESANAN varchar(10) varchar(30) varchar(50) varchar(15) varchar(30) varchar(15) TRANSAKSI_PENJUALAN KODE_PENJUALAN ID_KARYAWAN ID_PELANGGAN TOTAL_HARGA TANGGAL JENIS_PENJUALAN JENIS JENIS_BARANG BARANG KODE_BARANG varchar(6) MERK_BARANG JENIS_BARANG NAMA_BARANG varchar(30) STOCK_BARANG STOCK_MINIMAL HARGA_BARANG Gambar 6. Physical Data Model Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap construction dan deployment terjadi pada tahap ini, yaitu pembuatan perangkat lunak dan laporannya. Sistem informasi yang dibuat untuk memberikan solusi pada permasalahan diatas adalah sistem informasi yang dapat mencatat transaksi online dan langsung secara terpisah serta dapat menghasilkan laporan-laporan manajerial yang dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Terdapat 3 proses transaksi : 1. Proses Pesanan Proses penerimaan pesanan dilakukan dengan mengisi form pemesanan berdasarkan data dari pelanggan. Adapun form pemesanan dapat dilihat pada gambar 7. varchar(7) datetime varchar(10) PENERIMAAN_BARANG KODE_PENERIMAAN varchar(7) KODE_BARANG varchar(6) ID_KARYAWAN HARGA_BELI JUMLAH_BARANG MERK MERK_BARANG DETAIL_PEMESANAN KODE_BARANG KODE_PEMESANAN JUMLAH_PEMESANAN varchar(6) varchar(7) DETAIL_PENJUALAN KODE_BARANG KODE_PENJUALAN JUMLAH_PENJUALAN JUMLAH_HARGA varchar(6) varchar(7) Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan struktur data model secara detail dalam bentuk logik/konsep rancangan pembuatan database yang terdiri dari beberapa entitas dan hubungan dasar antar entitas tersebut. Berikut ini merupakan CDM, dapat dilihat pada gambar 5. Log in Username Password Jabatan ID_Jabatan Nama_Jabatan ID_ Nama_ Alamat_ Kota_Pelang gan No_Telepon Email Jenis_Pelang gan Merk Merk_ Jenis Jenis_ Karyawan ID_Karyawan Nama_Karyawan Alamat_Karyawan Jenis_Kelamin No_Telepon Melayani Transaksi Pemesanan Kode_Pemesanan Tanggal Status_Pemesanan Jenis_Pemesanan Kode_ Nama_ Stock_ Stock_Minimal Harga_ Gambar 7. Form Pemesanan Transaksi Kode_ Total_Harga Tanggal Jenis_ Kode_ Harga_Beli Jumlah_ Gambar 5. Conceptual Data Model Sistem Setelah pengisian form pemesanan selesai, pelanggan akan mendapatkan bukti pemesanan berupa nota pemesanan yang dapat dilihat pada gambar 8. PDM terbentuk dari CDM (Conceptual Data Model) yang menggambarkan tabel-tabel penyusun JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 4

Gambar 8. Nota Pemesanan 2. Proses Proses penjualan dilakukan dengan mengisi form penjualan. Ada 2 cara untuk mengisi form penjualan, pertama yaitu melalui pesanan dimana pesanan yang sudah dicatat akan direalisasikan menjadi penjualan. Kedua berdasarkan data yang didapat dari pelanggan. Adapun form penjualan dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 11. Form Pada implementasi selanjutnya yaitu pembuatan laporan. Terdapat 4 laporan yang dihasilkan dari sistem informasi ini, yaitu : 1. Laporan Paling Laku dan Kurang Laku Laporan barang paling/kurang laku ini dapat dilihat berdasarkan jenis penjualan yaitu online, langsung ataupun keduanya. Laporan ini juga dapat dilihat berdasarkan periode atau tanggal sesuai dengan keinginan pengguna dalam hal ini manajer. Berikut adalah laporan barang yang paling laku dapat dilihat pada gambar 12 dan 13. Gambar 9. Form Setelah pengisian form penjualan selesai, pelanggan akan mendapatkan bukti penjualan berupada nota penjualan yang dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 12. Laporan Paling Laku (online) Gambar 10. Nota 3. Proses Proses penerimaan barang dilakukan dengan mengisi form penerimaan berdasarkan data barang yang diterima. Adapun form penerimaan dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 13. Laporan Paling Laku (langsung) Dalam laporan pada gambar 12 dan 13 terlihat bahwa barang pada penjualan online, transaksi lebih banyak dilakukan. Sehingga penting bagi Gading Murni Putra untuk terus meningkatkan pelayanan penjualan secara online. 2. Laporan Paling Menguntungkan Laporan barang paling menguntungkan ini adalah laporan yang menampilkan barang yang paling menguntungkan perusahaan dalam segi uang, bukan kuantitas barang. Adapun laporan barang paling menguntungkan dapat dilihat pada gambar 14 dan 15. JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 5

Gambar 14. Laporan Paling Menguntungkan (online) Gading Murni Putra harus meningkatkan pelayanan dalam transaksi onlinenya. Gambar 15. Laporan Paling Menguntungkan (langsung) Dalam laporan pada gambar 14 dan 15 terlihat bahwa barang Kursi Diploma H dengan merek Savello adalah barang yang memiliki keuntungan terbesar pada periode pertama tahun 2016. Transaksi tersebut terjadi secara online. Sehingga Gading Murni Putra dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan pelayanan transaksi yang terjadi secara online. 3. Laporan History Laporan History pelanggan adalah laporan yang menampilkan jumlah transaksi pelanggan berdasarkan jumlah transaksi dan total nilai transaksi. Adapun laporan history pelanggan dapat dilihat pada gambar 16 dan 17. Gambar 16. Laporan History (online) Gambar 17. Laporan History (langsung) Dalam laporan pada gambar 16 dan 17 terlihat bahwa total penjualan dari transaksi pelanggan yang dilakukan secara online di Gading Murni Putra nilainya lebih besar dibandingkan dengan yang transaksi yang dilakukan secara langsung. Hal ini dikarenakan transaksi online jauh lebih mudah dilakukan, sehingga untuk kedepannya 4. Laporan Pemetaan Laporan pemetaan pelanggan adalah laporan yang menampilkan pelanggan yang paling sering melakukan transaksi berdasarkan jenis barang yang dipilih. Laporan ini dapat digunakan manajer sebagai acuan jika ingin mempromosikan / menawarkan barang kepada pelanggan yang membutuhkan. Adapun laporan pemetaan pelanggan dapat dilihat pada gambar 18. Gambar 18. Laporan Pemetaan Dalam laporan pada gambar 18 terlihat bahwa barang dengan jenis kertas hanya dibeli oleh PT. Sehat Selalu, CV. Sejahtera Maju, CV. Adi Daud, UD. Jaya Baru. Sehingga jika manajer ingin menawarkan barang baru dengan jenis kertas maka dapat memberikan penawaran utama kepada 4 pelanggan tersebut. KESIMPULAN Setelah dilakukan analisis dari hasil uji coba dan evaluasi sistem maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi ini telah menghasilkan laporan yang terpisah masing-masing untuk jenis penjualan langsung, online (email, livechat, telepon) ataupun keduanya. Selain itu sistem informasi ini juga telah menghasilkan laporanlaporan yang dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Laporan itu diantaranya adalah laporan barang yang paling/kurang laku, laporan barang yang paling menguntungkan, laporan history pelanggan, laporan pemetaan pelanggan. RUJUKAN Soemarso, S.R. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat Hanafi, Mahmud M. 2010. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 6

Pressman, Roger. S. 2015. Software Engineering. New York: McGrawHill Education. JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 7