DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN DANA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BUPATI LAMONGAN TENTANG BUPATI LAMONGAN, bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan. iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes, RI., 2013).

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26.A TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 29 TAHUN

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DI KABUPATEN KARANGASEM

2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG

4400); 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerimaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan;

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 19 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATIEMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR : 0i\ TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN TARIF KAPITASI

PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 37 TAHUN 2014 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG. dan Jaminan

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. IV.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

TENTANG BUPATI SERANG,

WALIKOTA TASIKMALAYA

=========================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN

Transkripsi:

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN BUPATI NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN DANA NON KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI TANGERANG, : a. bahwa Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan Dana Non Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 44 Tahun 2014; b. bahwa beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan Dana Non Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang perlu dilakukan penyesuaian dengan aspek ruang lingkup pelayanan dan pembayaran pelayanan non kapitasi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tangerang tentang Perubahan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan Dana Non Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang...

-2-3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4456); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 264, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5372); 10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255); 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 81); 12. Peraturan Menteri

-3-12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nmor 1400); 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 874); 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1287); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 09 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0810); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 04 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 04, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0411); 17. Peraturan Bupati Kabupaten Tangerang Nomor 98 Tahun 2015 tentang Perubahan Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan pada Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum; 18. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 38 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang; 19. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 89 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN PERATURAN BUPATI NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN DANA NON KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG. Pasal I

-4- Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 44 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi dan Dana Non Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang, diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan pada BAB II Bagian Kedua ayat 2 dan Bagian Ketiga diubah ruang lingkupnya sehingga BAB 2 Bagian Kedua ayat 2 dan Bagian Ketiga berbunyi sebagai berikut: BAB II FKTP DAN RUANG LINGKUP PELAYANAN FKTP Bagian Kesatu FKTP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang Pasal 4 FKTP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang merupakan UPT Puskesmas milik Pemerintah Kabupaten Tangerang yang memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. Bagian Kedua Ruang Lingkup Pelayanan FKTP Yang Dibayarkan Melalui Kapitasi JKN Pasal 5 (1) Ruang lingkup pelayanan pada FKTP yang pembayarannya melalui kapitasi JKN terdiri dari: a. pelayanan kesehatan non spesialistik; dan b. pelayanan gigi. (2) Pelayanan kesehatan non spesialistik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. administrasi pelayanan, terdiri dari; 1. biaya administrasi pendaftaran Peserta untuk berobat; dan 2. penyediaan dan pemberian surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di FKTP. b. pelayanan promotif preventif, terdiri dari: 1. kegiatan penyuluhan kesehatan perorangan; 2. imunisasi dasar; 3. keluarga berencana; dan 4. skrining kesehatan. c. pemeriksaan

-5- c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; d. upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi; e. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; f. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; g. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama, terdiri dari: 1. pemeriksaan darah sederhana antara lain apusan darah tepi, trombosit, leukosit, eosinol, eritrosit, golongan darah, laju endap darah dan malaria; 2. pemeriksaan urine sederhana antara lain pemeriksaan warna, berat jenis, kejernihan, PH, leukosit, eritrosit; 3. pemeriksaan feses sederhana antara lain benzidin test, mikrospik cacing; dan h. pemeriksaan penunjang sederhana lain yang dapat dilakukan di FKTP; i. pelayanan rujuk balik dari fasilitas kesehatan lanjutan; j. pelaksanaan prolanis dan home visit; (3) Pelayanan gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. administrasi pelayanan, terdiri dari: 1. biaya administrasi pendaftaran Peserta untuk berobat; dan 2. penyediaan dan pemberian surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di FKTP. b. pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis; c. premedikasi; d. kegawatdaruratan oro-dental; e. pencabutan gigi sulung; f. pencabutan gigi permanen tanpa penyulit; g. obat pasca ekstraksi; h. tumpatan komposit (GIC); i. skelling gigi, dengan ketentuan 1 (satu) kali dalam setahun; j. pelayanan gigi lainnya yang dapat dilakukan pada FKTP sesuai dengan panduan praktik klinik dari Persatuan Dokter Gigi yang berlaku. Bagian Ketiga

-6- Bagian Ketiga Ruang Lingkup Pelayanan FKTP Yang Dibayarkan melalui Non Kapitasi JKN Pasal 6 (1) Ruang lingkup pelayanan kesehatan pada FKTP yang dibayarkan BPJS Kesehatan melalui non kapitasi terdiri dari: a. Pelayanan ANC; b. Pelayanan persalinan; c. Pelayanan Nifas (Ibu dan Neonatus); d. Pelayanan KB; e. Pelayanan rawat inap tingkat pertama; f. Pelayanan Laboratorium dan penunjang diagnostic lain;dan g. pelayanan ambulan. (2) Pelayanan persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. observasi; b. pertolongan persalinan normal; c. pertolongan persalinan per vaginam dengan penyulit, khusus FKTP dengan fasilitas PONED; d. pelayanan gawat darurat persalinan; e. pemberian obat; f. akomodasi dan makan pasien; dan g. rujukan. (3) Pelayanan KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi : a. Pemasangan IUD dan Implant;dan b. Suntik KB (3 bulan). (4) Pelayanan rawat inap tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi: a. administrasi pelayanan, terdiri dari: 1. biaya administrasi pendaftaran Peserta untuk berobat; dan 2. penyediaan dan pemberian surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di FKTP. b. pemeriksaaan, pengobatan, dan konsultasi medis; c. perawatan dan akomodasi di ruang perawatan; d. tindakan medis kecil/sederhana oleh dokter maupun paramedis; e. persalinan per vaginam tanpa penyulit maupun dengan penyulit; f. pelayanan

-7- f. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai selama perawatan; dan g. pelayanan transfusi darah sesuai indikasi medis. (5) Pelayanan Laboratorium dan penunjang diagnostic lain, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f meliputi : a. Pemeriksaan darah sederhana antara lain pemeriksaan hemoglobin, Gula darah sewaktu; b. Pemeriksaan urine sederhana antara lain Protein;dan c. Pelayanan skrining kesehatan antara lain pemeriksaan IVA Test, Papsmear. 2. Ketentuan pada BAB 2 Bagian Kedua ayat 2 dan Bagian Ketiga diubah ruang lingkupnya sehingga BAB 2 Bagian Kedua ayat 2 dan Bagian Ketiga berbunyi sebagai berikut: BAB V PEMANFAATAN DANA NON KAPITASI JKN Bagian Kesatu Pelayanan Persalinan Pasal 23 (1) Dana Non Kapitasi JKN atas jenis pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak antara lain ANC, persalinan, PNC, KB dan Laboratorium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a dimanfaatkan untuk: a. pembayaran jasa pelayanan; dan b. belanja operasional pelayanan. (2) Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan Ibu dan Anak antara lain ANC, Persalinan, PNC, KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk tiap FKTP sebesar 75% (tujuh puluh lima (3) Alokasi untuk belanja operasional pelayanan kesehatan Ibu dan Anak antara lain ANC, Persalinan, PNC, KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk tiap FKTP sebesar 25% (dua puluh lima (4) Alokasi

-8- (4) Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan Laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk tiap FKTP sebesar 50% (lima puluh (5) Alokasi untuk belanja operasional pelayanan kesehatan Laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk tiap FKTP sebesar 50% (lima puluh persen) dari penerimaan Dana Non Kapitasi JKN. Bagian Kedua Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama Pasal 24 (1) Dana Non Kapitasi JKN atas jenis pelayanan rawat inap tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dimanfaatkan untuk: a. pembayaran jasa pelayanan kesehatan; dan b. belanja operasional rawat inap tingkat pertama. (2) Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk tiap FKTP sebesar 25% (dua puluh lima (3) Alokasi untuk belanja operasional rawat inap tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk tiap FKTP sebesar 75% (tujuh puluh lima (4) Belanja operasional rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. belanja makan dan minum; b. pengadaan barang habis pakai; dan c. pemeliharaan; (5) Penggunaan Dana Non Kapitasi JKN untuk belanja operasional pelayanan rawat inap tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (6) Jasa pelayanan rawat inap yang belum dibayarkan pada tahun berjalan dapat dianggarakan dan dibayarkan pada tahun anggaran selanjutnya sesuai dengan mekaninsme penyusunan APBD dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Ketiga

-9- Bagian Ketiga Pelayanan Ambulan Pasal 25 (1) Dana Non Kapitasi JKN atas pelayanan ambulan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf c merupakan pengganti transpor dalam pelayanan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di FKTP. (2) Besaran tarif pelayanan ambulan sebagai pengganti transport perjalanan dalam merujuk pasien sesuai dengan ketentuan standar biaya perjalanan dinas pada pemerintah Kabupaten Tangerang. Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 8 Juni 2015 BUPATI TANGERANG, Ttd. Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 8 Juni 2015 A. ZAKI ISKANDAR SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, Ttd. ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015 NOMOR 104