BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jembatan merupakan bangunan pelengkap jalan yang berfungsi sebagai penghubung dua ujung jalan yang terputus oleh sungai, saluran, lembah dan selat, atau laut, jalan raya dan jalan kereta api (Pekerjaan Umum, 2008). Maka jembatan merupakan infrastruktur vital yang mendukung pergerakan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya. Selain itu, menurut Supriyadi (2000) jembatan dapat diasumsikan memiliki fungsi keseimbangan (balancing) dari sistem transportasi karena mencakup dalam 3 hal: a. Sebagai pengontrol kapasitas dari sistem transportasi. Sebagai contoh apabila lebar jembatan tidak memenuhi lebar jalur yang diperlukan arus lalulintas, maka laju lalulintas akan terhambat. b. Mempunyai biaya tertinggi per mil dari sistem transportasi. c. Apabila jembatan mengalami keruntuhan, sistem transportasi akan lumpuh. Oleh karena pentingnya fungsi jembatan maka diperlukan evaluasi kelayakan terhadap kinerja jembatan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam pemakaian jembatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah tahun 2013, total panjang jembatan di Provinsi Jawa Tengah yaitu 24.135 M dengan panjang total jembatan pada Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) sepanjang 1.200 M. Dalam mendukung perekonomian dan industri, Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) dilalui beragam kendaraan dari kendaraan ringan hingga berat (hingga MST 10 ton) dengan lalu lintas harian rata-rata yang cukup tinggi. Maka diperlukan evaluasi mendalam terhadap kelayakan konstruksi jembatan pada JJLS, yang kemudian apabila diketahui mengalami kerusakan maka dapat dilakukan perbaikan atau penggantian jembatan. 1
Dalam usulan penelitian ini akan dilakukan penilaian kondisi Jembatan Kali Bogowonto pada ruas Jaringan Jalan Lintas Selatan di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan Bridge Management System 1993. Dengan menggunakan BMS tersebut, diharapkan nilai kondisi jembatan dapat diketahui dan dapat diambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu sehingga dapat meyakinkan apabila jembatan masih dalam kondisi aman dengan perencananaan penanganan yang tepat meliputi rehabilitasi, pemeliharaan, perkuatan atau penggantian jembatan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang usulan penelitian, dapat dirumuskan suatu permasalahan yang akan menjadi obyek penelitian, yaitu: a. Bagaimana prosedur penelitian kondisi jembatan dengan menggunakan metode Bridge Management System 1993 (BMS 1993). b. Bagaimana nilai kondisi jembatan berdasarkan penelitian di lapangan menggunakan metode Bridge Management System 1993. c. Bagaimana usulan perbaikan yang sesuai berdasarkan hasil skrining teknis dari software IBMS. d. Bagaimana analisis Rencana Anggaran Biaya dari usulan perbaikan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: a. Melakukan penelitian kondisi Jembatan Kali Bogowonto, kemudian memasukkan data nilai jembatan ke dalam BMS 1993. b. Mengetahui nilai kondisi dan usulan penanganan yang dihasilkan oleh BMS 1993. c. Menentukan rencana penanganan yang sesuai dengan nilai kondisi jembatan dari hasil proses skrining teknis menggunakan software IBMS. d. Menyusun Rencana Anggaran Biaya dari usulan penanganan. 2
1.4 Batasan Masalah Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini antara lain: a. Penelitian dilakukan pada Jembatan Kali Bogowonto di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah dengan mengambil jenis jembatan berupa jembatan rangka baja. b. Jumlah total jembatan yang dievaluasi sebagai objek penelitian yaitu 1 (satu) buah jembatan, sehingga tidak dilakukan penyusunan ranking kondisi terhadap jembatan lainnya. c. Jembatan yang diteliti berada di ruas Jalan Nasional, pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 ditandai dengan garis warna merah. d. Digunakan Bridge Management System 1993 untuk menilai kondisi jembatan. e. Penilaian kondisi kerusakan dilakukan secara pengamatan visual langsung di lapangan. f. Pengolahan data kondisi jembatan menggunakan program komputer berupa Sistem Informasi Manajemen IBMS dan penanganan yang dihasilkan bersifat indikatif, sehingga diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan perencanaan perawatan. g. Rencana anggaran biaya (RAB) disusun berdasarkan usulan penanganan dari skrining teknis IBMS dan untuk pemeliharaan rutin tidak dimasukkan ke dalam anggaran biaya. 1.5 Keaslian Penelitian Sejauh penulis ketahui bahwa belum ditemukannya penelitian mengenai evaluasi kondisi Jembatan Kali Bogowonto dengan menggunakan standar BMS 1993. 3
Gambar 1.1 Peta Ruas Jalan Nasional dan Provinsi (Sumber: Dinas Bina Marga Prov. Jawa Tengah) 4
Gambar 1.2 Peta Jalan Kabupaten Purworejo (Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Purworejo) 5