THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

JURNAL. Oleh MASRIZAL

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HEALTH PHYSICAL EDUCATION AND RECREATION DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KOTO KAMPAR HULU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE COORDINATION OF EYE- HAND AGAINST THE PRECISION OF THE SERVICE OF THE CLUB THE MEN CENDANA DUMAI.

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 SIMPANG KANAN JURNAL

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

/ Handphone:

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

MHD. ARIF

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

JURNAL. Oleh ZULPIKAR

BAB IV `HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan keterampilan jump service dalam permainan bola voli di SMPN 06 Kota

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

SPORT TRAINING EDUCATION STUDIES FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING UNDER RING PADA TIM BOLABASKET PUTRA SMAN 6 PEKNBARU

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

ARTIKEL ILMIAH OLEH SYAKRINATUN PUJIARTO A1D408013

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

Weni Wirastuti 1,Saripin 2, Kristi Agust

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

Journal of Physical Education, Health and Sport

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SDN 004 PULAU BIRANDANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR JURNAL OLEH : ROSNAH

THE CORRELATION EXPLOSIVE POWERLEG MUSCLES WITH SPEED OF T KICK 0N COLLEGE STUDENTS SILAT WALET PUTI PEKANBARU

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI BAWAH DENGAN LOMPAT TINGGI GAYA GULING PERUT PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Transkripsi:

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR 1 Nurhidaya ningsi 1, Drs. Ramadi, S.Pd. M.Kes. AIFO 2, Kristi Agust, S.Pd. M.Pd 3 Nurhidayaningsi345@gmail.com,082385988438,mr.ramadi59@gmail.com, kristi.agust@yahoo.com The Study Program Education Dhysical Health And Recreation Faculty Of Teacher Training and And Aducation Riau University Abstract :based on observation of writer on the student s class nine of middle school s 27 pekanbaru found the symptoms in a disk is still not good or less max. Research is aimed to knowing a significant connection to the power arm muscles and shoulders with the results in the disk on the student s class IX of middle school s 27 pekanbaru, which amounted 47 people. The technique sampling, sample the study was the son of middle school s 27 pekanbaru, wihch has 47 people. The instrument of this test using the two hand medicine ball. The data in most analyzed using a technique the correlation of the moment. Based on the results of research and data processing in the statistics, then to conclude that for the relationship between variables X with variables Y in most value the. value r = -0,287 then r xy < r tabel that is (-0,287 < 0,291), in then Ha denied with other words there is not a significant connection between power arm muscles in this about the student s class IX of the american junior district 27 pekanbaru Key word : Our arm muscles and shoulders to throw the disc.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 27 PEKANBARU 2 Nurhidaya Ningsi 1, Drs. Ramadi, S.Pd. M.Kes. AIFO 2, Kristi Agust, S.Pd. M.Pd 3 Nurhidayaningsi345@gmail.com,082385988438,mr.ramadi59@gmail.com, kristi.agust@yahoo.com Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada siswa putra kelas IX SMP Negeri 27 Pekanbaru ditemukan gejala-gejala dalam lempar cakram diantaranya adalah kemampuan siswa dalam lemparan cakram masih kurang baik atau kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan Hubungan Power Otot Lengan Dan Bahu Dengan Hasil Lempar Cakram Pada Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 27 Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet siswa putra kelas IX SMP Negeri 27 Pekanbaru yang berjumlah 47 orang. Adapun teknik sampling yang dipergunakan adalah total sampling, Dengan demikian sampel penelitian ini adalah siswa putra SMP Negeri 27 Pekanbru yang berjumlah 47 orang. Instrumen tes ini menggunakan alat Two hand Medicine ball. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan teknik Korelasi Product moment. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa untuk hubungan antara variabel x dengan variabel y diperoleh nilai r = -0,287maka r xy < r tabel yaitu (-0,287 < 0,291), maka Ha ditolak, dengan kata lain tidak terdapat hubungan yang signifikan antara power otot lengan dan bahu dengan lempar cakram Pada Siwa Putra Kelas IX SMP Negeri 27 Pekanbaru. Kata Kunci: Power Otot Lengan Dan Bahu Dengan Lempar Cakram

3 PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan olahraga berjalan dengan sangat pesat dan olahraga juga merupan salah satu alat penunjang prestasi untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu pemerintah menganggap penting untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, semua ini bertujuan untuk menumbuhkan manusia Indonesia seutuhnya yang kuat, sehat jasmani, dan rohani. Olahraga merupakan salah satu aktivitas gerak yang selalu dilakukan oleh manusia seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Menurut Engkos Kasasih (1993:02) Olahraga merupakan kegiatan yang bermanfaat dan dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan juga mempunyai aturan. Kegiatan olahraga merupakan salah satu bentuk dari kependidikan, pendidikan jasmani merupakan rangkaian aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga,untuk membangun peserta didik yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan prestasi akademik yang tinggi. Selain itu pendidikan jasmani yang dilakukan sejak dini merupakan awal pengembangan prestasi olahraga.hal ini menunjukan betapa pentignya pembinaan pendidikan jasmani, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah. Pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah bertujuan membantu siswa dalam meningkatkan dan memperbaiki derajat kesehatan dan kesegaran jasmani melalui pengertian pengembangan, sikap positif dan keterampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas jasmani. Salah satu bagaian dalam pelakanaan kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani di sekolah adalah dengan diberikan nya kegiatan olahraga dimana salah satunya adalah jenis olahraga atletik lempar cakram. Menurut munasifah (2008:21). Lempar cakram merupakan salah satu nomor lempar dari olahraga atletik. Lempar berarti usaha untuk membuang jauh-jauh dan cakram adalah sesuatu alat berbentuk cakram/piring yang dibuang jauh-jauh. Faktor utama untuk mendapatkan hasil lemparan yang jauh meliputi : makin tinggi dan makin besar orangnya, makin baik. Lengan pun makin panjang, makin baik, demikian pula dengan tanggannya. Di samping kekuatan, keterampilan serta kecepatan harus dimiliki juga. Pelempar cakram ada yang mendasarkan lemparanya pada kekuatan otot, dan mendasarkan lemparan pada kecepatannya. Bagi pelempar bertubuh besar dapat melakukan lemparan dengan tenaga yang dahsyat. Sabaliknya bagi pelempar yang tubuhnya tidak begitu tinggi serta besar, umumnya mempunyai kecepatan yang lebih tinggi, tetapi kekuatannya kalah besar. Tipe ini berusaha mengejar kekurangan tenanga dengan mempertinggi kecepatannya. Munasifah (2008:32-33). Dalam kegiatan olahraga power tersebut dapat dikendalikan dari perananya pada suatu cabang-cabang olahraga yang lebih dominan power asiklisnya adalah melempar, menolak, dan melompat pada atletik.ismaryati (2008:59).Pembelajaran atletik lempar cakram di sekolah menengah pertama merupakan upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran gerak dasar atletik melalui metode modifikasi antara bermain sambil belajar. Nomor perlombaan yang di pelajari di sekolah adalah lempar cakram dan lompot jauh.. Namun hasil pengamatan yang penulis lakukan pada kelas IX putra SMP Negeri 27 Pekanbaru, ditemukan beberapa fenomena atau gejala, diantaranya adalah kemampuan siswa dalam lemparan cakram masih kurang baik. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang tidak mencapai target, target yang dicapainya hanya 5-8 meter. sedangkan yang di berikan oleh guru olahraga adalah 15 meter. Permasalahan ini

diduga kerena rendah atau tidak baik nya kondisi fisik ( power otot lengan dan bahu ) sehingga hasil tidak maksimal. Berdasarkan gejala-gejala atau fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian guna memperlihatkan masalah yang ada dengan judul Hubungan Power Otot Lengan Dan Bahu Dengan Hasil Lempar Cakram Pada Siswa Kelas IX Putra SMP Negeri 27 Pekanbaru. 4 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 27 Pekanbaru dan Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 APRIL 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas IX SMP Negeri 27 Pekanbaru yang berjumlah 47 orang. Adapun teknik sampling yang dipergunakan adalah total sampling. Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana keseluruhan populasi di jadikan sampel. (Sugiyono, 2010:96). Dengan demikian sampel penelitian ini adalah atlet putri yang berjumlah 47 orang. Berdasarkan jenisnya data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumbernya melalui tes pengukuran yaitu data tentang power otot lengan dan bahu dengan lempar cakram. Tes power otot lengan dan bahu dengan menggunakan alat Two hand Medicine ball bertujuan untuk mengukur power otot lengan dan bahu dalam arah vertikal (Ismaryati 2008:64). Uji normalitas data menggunakan liliefors untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, data yang dihubungkan berpola linier dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan teknik Korelasi Product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Riduwan (2005:138). Teknik ini termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya data dipilih secara acak (random) dan datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama. Rumus Pearson: r xy n X Y ( X )( Y ) i i i i 2 2 2 n X ( X ) n Y ( Y 2 1 1 1 1) keterangan: r xy = Angka Indeks Korelasi r Product moment n = Sampel ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ΣX = Jumlah seluruh skor X ΣY = Jumlah seluruh skor Y

5 HASIL PENELITIAN Data yang melalui tes pengukuran terhadap 47 orang subjek penelitian, yakni pada siwa putra kelas IX SMP Negeri 27 Pekanbaru. Variabel variabel yang ada pada penelitian ini yaitu power otot lengan dan bahu yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan lempar cakram dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. Untuk lebih jelasnya masing-masing akan di deskripsikan di bawah ini: Tabel 1: Distribusi Frekuensi Power Otot Lengan dan bahu Frekuensi No Kelas Interval Absoluf (F1) Relatif (%) 1 2.10 2.43 9 19.14 2 2.43 2.76 7 14.89 3 2.76 3.00 12 25.53 3 3.00 3.33 6 12.77 5 3.33 3.66 4 8.51 6 3.66-4.00 9 19.15 Jumlah 47 100% Berdasarkan pada tabel 1 pada halaman sebelumnya, distribusi frekuensi dari 47 orang sampel, 9 orang (19.14 %) memiliki power otot lengan dan bahu dengan rentang 2.10 2.43, 7 orang (14.89 %) memiliki nilai dengan rentang 2.43 2.76. 12 orang (25.53%) dengan rentang nilai 2.76 3.00, serta 6 orang sampel (12.77%) dengan rentang 3.66. 9 orang sampel (19.15%) dengan rentang nilai 3.66-4.00. Untuk lebih jelasnya data power otot lengan dan bahu juga bisa di lihat pada histogram bawah ini: 30 25 20 15 19,14 14,89 25,53 12,77 19,15 10 8,51 5 0 2.10 2.43 2.43 2.76 2.76 3.00 3.00 3.33 3.33 3.66 3.66-4.00 Histrogram power Otot lengan dan bahu

Data ini iambil dari hasil tes pengukuran tes lempar cakram dan didapat nilai terbaik 13.60 meter dan terendah 4.90 meter dengan menghasilkan ratarata 8.53 dengan simpangan baku 2.08.Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel pada halaman berikut ini: 6 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Lempar Cakram Frekuensi No Kelas Interval Absoluf (F1) Relatif (%) 1 4.9 6.34 6 12.77 2 6.35-7.7 12 25.53 3 7.8 9.24 13 28.89 4 9.25 10.6 8 17.02 5 10.7 12.14 6 12.77 6 12.15-13.5 2 4.25 Jumlah 47 100% Berdasarkan pada tabel 2 pada halaman sebelumnya, distribusi frekuensi dari 47 orang sampel, 16 orang (12.77 %) memiliki kemampuan lempar cakram dengan rentang 4.9 6.34, 12 orang (25.53 %) memiliki nilai dengan rentang 6.35-7.7. 13 orang sampel (28.89 %) memiliki nilai rentang 7.8 9.24, 7 orang (17.02 %) dengan rentang nilai 9.25 10.6, 6 orang (12.77 %) dengan rentang nilai 10.7 12.14. Serta 2 orang (4.25 %) dengan rentang nilai 12.15-13.5. Untuk lebih jelasnya kemampuan lempar cakram juga bisa di lihat pada histogram bawah ini: 35 30 25 25,53 28,89 20 17,02 15 10 12,77 12,77 5 0 4,25 4.9-6.34 6.35-7.7 7.8-9.24 9.25-10.6 10.7-12.14 12.15-13.5 Histogram lempar cakram

Sebelum data di analisis terlebih dahulu melakukan uji normalitas dengan Uji Liliefors. Nilai Liliefors observasi maksimum dilambangkan L0 maks, dimana nilai L0 maks < L tabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. 7 Tabel 3. Uji Normalitas data variabel X dan variabel Ydengan Uji Liliefort No Variabel Lo Lt 0,05 Keteran gan 1 Power Otot Lengan 0.1156 0.8860 Normal dan bahu 2 Lempar Cakram 0.1442 0.8860 Normal Tabel menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk power otot lengan dan bahu (X) skor Lo = 0.1156 dan Skor Lo Variabel (Y) lempar cakram = 0.1442 dengan N = 47 sedangkan Lt = pada tarap pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0.8860 yang lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari data power otot lengan dan bahu serta lempar cakram berdistrubi normal. Dari keterangan di atas diperoleh analisis Korelasi di mana r tabel pada taraf signifikan a (0,05) = -0.287 sedangkan r hitung = 0.291 berarti r hitumng < r tabel, artinya hipotesis di tolak dan tidak terdapat hubungan yang berarti antara Power otot lengan dan bahu dengan kemampuan lempar cakram. Pembahasan Power otot lengan dan bahu sangat berperan sekali dalam rangkah meningkatkan kemampuan jauh lemparan dalam olahraga lempar cakram, kerena kemmpuan ini merupukan kombinasi antara power dan dorongan dalam lempar cakram. Power maksimal didapat dari kelompok otot yang terlibat dan hasil dihasilkan seseorang siswa tergantung pada kelompok otot yang terlibat. Lengan manusia memiliki otot, seperti otot triceps yang melekat di belakang dorsal lengan atas. Fungsi dari otot triceps adalah untuk ekstensi lengan. Dengan demikian power merupakan salah satu unsur kondisi fisik dan merupakan faktor dominan terhadap prestasi seorang atlit khusus untuk nomor-nomor lempar, tolak, dalam cabang atletik. Untuk nomor-nomor tersebut sangat dibutuhkan power otot yang berdasarkan kontraksi otot tersebut terutama selain meningkatkan kecepatan, kordinasi gerak dari power otot dan fisik itu sendiri, kerena itu power merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam nomor lempar cakram. Dari penjelasan diatas diduga jika seorang siswa meiliki power otot lengan dan bahu yang baik maka memiliki prestasi lempar cakram yang baik juga. Perhitungan kolerasi antara power otot lengan dan bahu (X) dengan kemampuan hasil lempar (Y) menggunakan rumus kolerasi product moment. Kriteria pengujian jika r hitung > r tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (sudjana 1992 : 369). Dari hasil perhitungan kolerasi antara power otot lengan dan bahu dengan hasil lempar cakram diperoleh r hitung -0.287 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0,05 yaitu 0.291. Dari hasil analisis di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara power otot lengan dan bahu dengan hasil lempar cakram.

Hal ini terjadi akibat dari proses observasi, peneliti tidak melihat secara keseluruhan permasalahan, serta pengambilan data yang belum sempurna diakibatkan sampel belum bersungguh-sungguh dalam pengambilan data. Ketidak adanya hubungan antara power otot lengan dan bahu dengan lempar cakram dalam penelitian ini disebabkan oleh beberapa hal seperti siswa yang kurang semangat dalam melakukan tes, Kemudian peneliti yang juga kurang mengontrol dalam pelaksanaan tes di mana masih banyak siswa yang main-main dalam pelaksanaan tes. Sehingga hasil yag diinginkan tidak sesuai harapan yang sudah dibuatkan di dalam hipotesis. 8 SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saransaran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam pelaksanaan hasil lempar cakram, yaitu : 1. Para Pembina/Guru disarankan untuk menerapkan dan memperhatikan tentang faktor kondisi fisik apa saja yang dapat meningkatkan kemampuan lemar cakram 2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal khususnya kemampuan lempar cakram, peneliti menyarankan pada para Pembina/guru untuk memberikan latihan-latihan khusus yang dapat mengembangkan kemampuan power 3. Para siswa agar memperhatikan faktor-faktor kondisi fisik dalam menunjang prestasi lempar cakram 4. Bagi para peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kemampuan lempar cakram dan memperhatikan dalam proses pengambilan data agar tidak terjadi kesalah dalam mengambil data dan penggunaan istrumen. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsil. (2000). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: DIP Universitas Negeri Padang. Harsono. (1998). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: Rineka Cipta. IAAf. (2000). Pedoman Resmi Mengajar Atletik. Jakarta: Staf Sekretariat IAAF Ismariati. (2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: LPP UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS Press.

9 Munasifah. (2008). Atletik Cabang Cakram. Semarang: Aneka Ilmu. PASI. (1979). Pedoman Melatih Dasar Atletik. Jakarta: PASI. Riduwan & Sunarto. (2007). Pengantar STATISTIKA untuk penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sajoto. (1995). Peningkatan dan Pembinaan daya ledak Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Soeprapto. (1979). Permainan dan Metode Buku II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana. (2002). Metode statistika. Bandung: Tarsito. Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU RI No.2 pasal 18 Th. 2005). Jakarta: Sinar Grafika. Widya & Amain, D. (2004). Belajar Berlatih Gerak-gerak Dasar Atletik dalam Bermain. Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra.