digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi di Indonesia mendorong masyarakat memperoleh segala sesuatu secara praktis dan aman dalam melakukan transaksi keuangan. Uang sebagai sistem pembayaran tidak dapat dipisahkan dari fungsinya untuk menyelesaikan transaksi keuangan. Sistem pembayaran tunai saat ini mulai berkembang dari uang yang berbentuk barang (commodity money), termasuk emas, hingga uang kertas dan logam yang dikeluarkan bank sentral (fiat money). Sementara itu, sistem pembayaran non-tunai/pembayaran giral (uang giral) berkembang dari yang berbasis warkat (cek, bilyet giro, nota debet, dan lain-lain) yang saat ini menjadi alternatif pembayaran disamping uang kartal dalam transaksi perdagangan dan jasa. Perkembangan tersebut menjadikan peran sistem pembayaran semakin penting dalam perekonomian (Mulyati dan Ascarya, 2003). Sejalan dengan itu, diperlukan adanya pihak ketiga yang menawarkan jasa untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan transaksi dalam hal ini yaitu lembaga perbankan. Bank sebagai lembaga penghimpun dana dari masyarakat memiliki fungsi melakukan transaksi lalu lintas uang baik pembayaran tunai maupun pembayaran non tunai. Dalam lalu lintas pembayaran dapat dilakukan pembayaran secara langsung maupun secara tidak langsung. Pembayaran langsung dilaksanakan dengan menggunakan uang kartal, sedangkan pembayaran tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan warkat (cek, 1
digilib.uns.ac.id 2 bilyet giro). Dalam penyelesaian transaksi khususnya pembayaran tidak langsung adalah dengan menggunakan kliring. Nasabah yang memiliki warkat dapat melakukan transaksi perdagangan maupun jasa dengan efisien, cepat, dan aman. Faktor inilah yang menjadi alasan mengapa para pelaku ekonomi dalam melakukan penyelesaian transaksi dengan pembayaran giral lebih memilih menggunakan kliring (Latumaerissa, 2011). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No 12/5/PBI/2010 tentang Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia menyatakan bahwa : Kliring adalah pertukaran data keuangan elektronik dan/atau warkat antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Data keuangan elektronik yang dimaksud adalah data transfer dana dalam format elektronik yang digunakan sebagai dasar dalam perhitungan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Warkat adalah alat pembayaran bukan tunai meliputi cek, bilyet giro, nota debet dan warkat lainnya yang disetujui Bank Indonesia untuk dikliringkan. Bank sentral sebagai otoritas moneter, pada umumnya terlibat dalam sistem pembayaran suatu negara. Salah satu alasannya adalah karena sistem pembayaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem keuangan dan perbankan suatu negara. Keberhasilan sistem pembayaran akan menunjang perkembangan sistem keuangan dan perbankan, sebaliknya risiko ketidaklancaran atau kegagalan sistem pembayaran akan berdampak negatif pada kestabilan ekonomi.
digilib.uns.ac.id 3 Grafik 1.1. Perputaran Kliring tahun 2010-2013 Sumber : Bank Indonesia Berdasarkan Grafik 1.1. diketahui bahwa jumlah perputaran kliring disetiap tahun mengalami peningkatan terutama pada peristiwa tertentu seperti pada hari raya dan menjelang tahun baru. Rata-rata volume transaksi kliring tahun 2010 sebesar 7.563.380 unit, tahun 2011 sebesar 8.238.398 unit, tahun 2012 sebesar 8.841.497 unit dan tahun 2013 7.716.499 unit. Rata-rata nominal transaksi kliring mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai dari tahun 2010 sebesar 145.475.781, tahun 2011 sebesar 163.988.518, tahun 2012 sebesar 180.849.072, dan tahun 2013 sebesar 190.340.845. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilihat bahwa minat masyarakat terhadap sistem kliring semakin tinggi sehingga jasa kliring akan sangat dibutuhkan masyarakat dalam memperlancar dan mempermudah kegiatan perekonomian mereka.
digilib.uns.ac.id 4 Seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan meningkatnya minat akan kebutuhan transaksi kliring, Bank Indonesia melakukan perluasan akses yang tidak hanya bank umum saja dapat melakukan transaksi tersebut, akan tetapi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sistem Kliring Bank Indonesia Next Generation (SKNBI-NG) merupakan langkah yang diambil Bank Indonesia setelah melaksanakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Perluasan akses, layanan yang semakin beragam dan sistem online merupakan kelebihan yang dimiliki sistem ini. Perkembangan sistem kliring ini diharapkan penyelesaian transaksi keuangan semakin cepat sehingga masyarakat semakin mudah dalam melakukan kegiatan perekonomiannya. Penjelasan diatas menjadikan penulis mengambil judul penelitian berikut: Persepsi Pengguna Jasa Kliring terhadap Sistem Kliring Bank Indonesia Next Generation (SKNBI-NG) pada PT Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta.
digilib.uns.ac.id 5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan perumusan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur kliring debet Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Next Generation (SKNBI-NG)? 2. Bagaimana persepsi nasabah terhadap pelayanan transaksi kliring di Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta? 3. Bagaimana persepsi karyawan terhadap Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Next Generation (SKNBI-NG) di Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui prosedur kliring debet Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Next Generation (SKNBI-NG). 2. Untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap pelayanan transaksi kliring di Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta. 3. Untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
digilib.uns.ac.id 6 Next Generation (SKNBI-NG) di Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis Untuk menambah pemahaman dan pengetahuan tentang persepsi pengguna jasa kliring terhadap Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Next Generation (SKNBI-NG) pada PT. Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta. 2. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan tentang persepsi nasabah terhadap pelayanan transaksi kliring di Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. 3. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan sebagai pembanding atau referensi untuk menambah pengetahuan mengenai Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Next Generation (SKNBI- NG) serta perkembangan penelitian berikutnya.
digilib.uns.ac.id 7 E. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek yang diambil dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta, yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No. 271 Surakarta. 2. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam mendukung penulisan Tugas Akhir (TA) : a. Wawancara Metode wawancara merupakan cara pengumpulan data dimana penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak PT. Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta untuk memperoleh informasi khususnya mengenai kliring. Wawancara dilakukan dengan Bapak Erfan Rudini yang merupakan karyawan bagian middle office di Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta. b. Kuisioner Metode kuisioner adalah cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dan responden memilih alternatif jawaban yang sudah tersedia. Jawaban atas pertanyaan tersebut bersifat tertutup dan terbuka, maksudnya alternatif jawaban atas pertanyaan tersebut telah disediakan dan responden diberi kesempatan menjawab yang lain diluar jawaban yang telah disediakan di pertanyaan terbuka.
digilib.uns.ac.id 8 Jumlah responden terdiri dari 30 nasabah yang ditujukan untuk mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang merupakan nasabah Bank Syariah Bukopin Kantor Cabang Surakarta. 3. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan penulis adalah deskriptif dimana metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul.