BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) yaitu suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
2.2 Pengertian Informasi Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut: 1. Menurut Gordon B. Davis (1974, hal:32) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. 2. George R. Terry, Ph. D (1962, hal:1962) menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna. 3. Burch dan Strater (1974, hal:23) menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan. Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. George R. Terry, Ph. D (1962, hal:1962) menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu: 1. Tujuan si penerima Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya. 2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data Penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri. 4. Ruang dan tempat Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai. 5. Bentuk Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungankecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya. 6. Semantik Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir. 2.3 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan, pengawasan dalam suatu organisasi. (Kenneth Loudon et al, 2007, hal:15).
Sistem informasi memiliki tiga aktivitas yang dapat memproduksi informasi yang dibutuhkan suatu instansi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, manganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru. Ketiga akivitas tersebut yaitu: 1. Input (masukan) : merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar instansi. 2. Proses (processing) : mengubah data input mentah menjadi bentuk yang berarti. 3. Output (keluaran) : mengirimkan informasi yang telah diproses ke orangorang yang menggunakan informasi tersebut. INPUT PROCESSING OUTPUT Gambar 2.3 Siklus aktivitas sistem informasi. 2.4 Basis Data (Database) Basis data adalah sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redudansi data (Kenneth C. Loudon et al, 2007, hal:265). Sistem manajemen basis data (database management system-dbms) adalah peranti lunak yang memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien, dan menyediakan akses data bagi program aplikasi. DBMS bertindak sebagai antarmuka (interface) antara program aplikasi dan file data fisik.
Dewasa ini DBMS menggunakan basis data yang berbeda-beda dalam melacak berbagai entitas, atribut, dan relasi. Jenis DBMS yang populer untuk sebuah PC atau mainframe adalah DBMS relasional. Basis data relasional merepresentasikan data seperti table dua dimensi.tabel dapat dirujuk sebagai file. Setiap tabel berisi data tentang sebuah entitas dan atributnya. Ms. Access adalah DBMS relasional untuk sistem desktop, sedangkan DB2, Oracle Database, dan Ms. SQL server adalah DBMS relasional untuk mainframe besar. MySQL adalah sebuah DBMS open source yang populer, dan Oracle Database lite adalah DBMS untuk perangkat komputasi genggam. 2.5 Sekilas Mengenai Apache, PHP dan MySQL 2.5.1 Apache Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah komponen server web dari paket perangkat lunak LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP/Perl/bahasa pemrograman Python) yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Menurut statistik dari Netcraft, Apache merupakan server web yang paling banyak digunakan di dunia per 2005. Microsoft
Internet Information Services (IIS) merupakan kompetitor utama Apache, diikuti oleh Sun Java Web Server dari Sun Microsystem. 2.5.2 PHP PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum (open source) dan menamakannya PHP. PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan demikian seorang pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web menjadi lebih terjamin. PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa basis data, antara lain Oracle, Sybase, msql, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas, File.Pro, Velocis, dbase, Unix dbm.
Dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC. Juga dapat berintegrasi dengan beberapa library eksternal yang membuat Anda dapat melakukan segalanya mulai dari membuat dokumen PDF hingga mempurse XML. PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 atau bahkan HTTP. Ada beberapa cara untuk mulai menuliskan script PHP, yaitu: l. <?php Script PHP anda?> 2. <? Script PHP anda?> 3. <script language = php > Script PHP anda </script> 4. <% Script PHP arcda %> Cara pertama lebih sering digunakan karena lebih ringkas. Cara yang ketiga digunakan untuk mengantisipasi editor dan web server yang tidak dapat menerima kedua cara di atas. Selain itu kita juga bisa menggunakan cara penulisan ASP, tetapi tentu saja ada beberapa konfigurasi yang perlu ditambahkan terlebih dahulu pada file konfigurasi php.
PHP mengenal beberapa macam tipe data, antara lain integer, floating point dan string. Floating point lebih dikenal dengan nama double atau desinal. Penulisan string selalu diawali dengan tanda petik ganda (") atau tanda petik tunggal ('). Variabel adalah sebuah tempat di memori untuk menyimpan data yang nilainya dapat berubahubah. Variabel diwakili oleh kata tertentu dengan penulisan sebagai berikut: 1. Variabel dimulai dengan tanda dollar ($). 2. Harus dimulai dengan huruf atau underscore. (_) 3. Tidak boleh menggunakan tanda baca. 4. Case sensitive atau huruf besar dan huruf kecil dibedakan. Berikut kelebihan PHP dari Bahasa pemograman lain : 1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya. 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah. 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak. 5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
2.5.3 MySQL MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (DBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License. MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya yaitu: SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Berikut beberapa cara untuk pembuatan basis data pada MySQL: 1. Membuat Database Tentu saja sebelum kita dapat membuat tabel-tabel ataupun memasukkan data, kita terlebih dahulu harus membuat databasenya. Untuk membuat suatu database, gunakan perintah berikut ini: CREATE DATABASE nama database; 2. Membuka Database Setelah kita nembuat suatu database, bila ingin membuat suatu tabel atau melakakan operasi pada suat.u database, terlebih dahulu kita harus membuka database tersebut. llntuk membuka suatu database, gunakan perintah berikut ini: USE nama database ; 3. Menghapus database Untuk menghapus database beserta seluruh table di dalamnya. Perintah ini tidak berlaku jika database tidak ada atau anda tidak memiliki privilege.
Sintaksnya : DROP DATABASE nama_db 4. Menampilkan database Untuk menampilkan daftar yang ada dalam system saat itu. Sintaksnya : SHOW DATABASES; 5. Membuat Tabel Setelah database terberrtuk dan juga telah terbuka, untuk rnembuat tabel yang akan menyimpan data yang kita butuhkan dapat dilakukan dengan perintah CREATE berikut ini. CREATE TABLE nama-tabel ( Nama_ fieldl tipe_datal, nama_field2 tipe_data2, ) 6. Menghapus table Untuk menghapus table dalam database tertentu. Jika dilakukan maka semua isi, indeks dan atribut lain akan terhapus. Sintaksnya : DROP TABLE nama_tbl 7. Mendapatkan atau menampilkan informasi dari table Untuk menampilkan isi table dengan option-option tertentu. Misalnya untuk menampilkan seluruh isi table digunakan : SELECT * FROM nama_tbl
8. Untuk menampilkan kolom-kolom tertentu saja : SELECT kolom1,kolom2,... FROM nama_tbl 9. Untuk menampilkan isi suatu kolom dengan kondisi tertentu SELECT kolom1 FROM nama_tbl WHERE kolom2=isikolom MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. 3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lainlain. 6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT). 10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. 11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. 13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.