BAB I PENDAHULUAN. sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Daftar Efek Syariah (DES) tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Resiko keuangan tersebut meliputi kemungkinan ketidakmampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. telah diperoleh. Sumber dana dapat berasal dari dalam (internal) ataupun dari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan perusahaan merupakan

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Brigham Gapensi menyatakan bahwa, tujuan utama. perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Sugiarto 2009). Wild et al (2005) mengatakan perbandingan antara hutang dan modal

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan tujuan utama perusahaan yaitu, meningkatkan. kemakmuran para pemegang saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari eksternal. Kebijakan hutang ini dilakukan untuk menambah dana

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang saham biasa atau yang sering disebut dengan Earning Per. Tabel 1.1

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi disebabkan karena pihak manajemen sering kali memiliki tujuan

A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut perusahaan tidak bisa terus stagnan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau aktifitas perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham. karena pemilik modal memiliki banyak keterbatasan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. (principle) bisa mempercayakan dananya kepada profesional (managerial)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketersediaan dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. kemakmuran. Dalam hal ini kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dan menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan bisnis saat ini, didirikannya suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang mendukung perusahaan diantaranya adalah principal dan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB I PENDAHULUAN UKDW. maka para investor atau pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. kewirausahaan yang memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. diinvestasikan kembali guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan. 1 Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dijelaskan di bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN UKDW. melalui Foreign Direct Investment (FDI). Investor menganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi dan memasarkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hutang. Hutang adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan dividen (dividend

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjadi harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan

Berbagai konflik kepentingan dalam perusahaan baik antara manajer dengan pemegang saham, manajer dengan kreditur atau antara pemegang saham,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

yang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Mayangsari 2009 dalam Indahningrum dan Ratih 2009)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memperoleh dana dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Sedangkan jika semakin tinggi kepemilikan institusional akan mengurangi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

perusahaan sering menimbulkan konflik antar kelompok atau sering juga disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Hutang juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Makin besarnya bagian kebutuhan dana yang dipenuhi dengan dana

BAB I PENDAHULUAN. kredit oleh perbankan, Oleh karena itu, disini manager diberi kepercayaan oleh

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selama setengah abad terakhir, sektor Consumer Goods telah. mencapai pertumbuhan yang signifikan dari segi pendapatan dan imbal

BAB I PENDAHULUAN. melalui kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Namun pihak. diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan hutang merupakan salah satu keputusan pendanaan yang sangat penting bagi perusahaan. Manajer selaku pengelola perusahaan harus memilih kombinasi sumber dana perusahaan dengan teliti karena setiap sumber dana memiliki konsekuensi finansial yang berbeda-beda, termasuk hutang yang dirasakan lebih berisiko mengancam likuiditas perusahaan. 1 Kebijakan hutang diukur menggunakan debt to equity ratio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Berikut data debt to equity ratio pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014. Tabel 1.1 Perkembangan Debt to Equity Ratio Pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2011-2014 No KODE 2011 2012 2013 2014 1 AALI 0,21 0,32 0,46 0,57 2 ASII 0,02 1,03 1,02 0,96 3 BATA 0,46 0,48 0,72 0,81 4 INDF 0,69 0,73 1,04 1,08 1 Dyah Ayu Clarashinta, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2013, ( Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), hlm. 15 1

2 5 INTP 0,13 0,15 0,02 0,17 6 KAEF 0,43 0,44 0,52 0,65 7 KLBF 0,26 0,77 0,33 0,27 8 TCID 0,11 0,16 0,24 0,44 9 UNVR 1,84 2,02 2,14 2,13 Sumber : Data Sekunder yang diolah tahun 2011-2014 Debt to equity ratio (DER) menunjukan besarnya pembiayaan perusahaan yang berasal dari hutang. Penggunaan hutang yang terlalu tinggi memberikan risiko yang besar namun apabila perusahaan mampu mengelola hutangnya dengan baik, maka penggunaan hutang akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Hutang yang terlalu tinggi juga akan menimbulkan konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham sehingga memunculkan biaya keagenan hutang. Agency cost dari sisi pemegang saham dapat dikurangi dengan cara melibatkan pihak ketiga kreditur (debthholder). Free cash flow dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan kebijakan hutang. Karena semakin tinggi free cash flow suatu perusahaan maka tingkat hutang akan semakin rendah dan sebaliknya kenaikan hutang akan mengurangi free cash flow. 2 2 Eza Zahra Aziza, Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, Size, Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan yang Terdaftar di JII periode 2003-2008, (Jurnal Telah Akuntansi, 2012), hlm. 24

3 Penelitian yang dilakukan oleh Indahningrum menunjukan bahwa free cash flow memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan hutang. 3 Namun perbedaan ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Pramudita Preswari 4, Faris Ilham Yudistira 5 yang menyatakan bahwa free cash flow memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan hutang. Proporsi kepemilikan saham yang dikontrol oleh manajemen dapat mempengaruhi kebijakan hutang karena pada saat manajer mempunyai kecenderungan untuk menggunakan hutang yang tinggi bukan atas dasar maksimalisasi nilai pada perusahaan melainkan untuk kepentingan opportunistik mereka, yang menyebabkan biaya agensi hutang semakin tinggi. Kepemilikan manajerial tentunya akan menselaraskan kepentingannya dengan kepentingannya sebagai pemegang saham dan akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terlebih kebijakan hutang karena akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 6 Penelitian yang dilakukan oleh Nasir dan Harjito menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh secara negatif terhadap 3 Indahningrum, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Deviden, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Tahun 2009, (Universitas Negeri Yogyakarta, 2009), hlm. 21 4 Pramudita Pawestri, Analisis Free Cash Flow dan Manajerial Ownership Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Prespektif Pada Agency Teory Tahun 2010, Jurnal Bisnis akuntansi, 2010, Hlm.16 5 Fariz ilham yudhistira, Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Automotif & Allied Product yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012,Jurnal Telaah Akuntansi, 2012, hlm 11 6 Eza Zahra Aziza, Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan,... Jurnal Telaah Akuntansi, 2012, hlm.9

4 kebijakan hutang. 7 Namun perbedaan ditunjukan oleh Abdullah. Dia membuktikan bahwa kepemilikan manajerial positif dengan hutang. 8 Kebijakan dividen juga mempengaruhi tingkat penggunaan hutang. Kebijakan dividen diambil terkait dengan jumlah arus kas didalam perusahaan. Ketika perusahaan menggunakan dana yang ada untuk membiayai operasional dan tidak membagikan kepada pemilik saham, maka perusahaan kemungkinan tidak akan menggunakan pendanaan melalui hutang. Demikian juga sebaliknya ketika dana yang ada justru dibagikan sebagai dividen, maka perusahaan akan cenderung melakukan pendanaan melalui hutang. 9 Penelitian yang dilakukan oleh Wahidahwati menunjukkan bahwa bahwa terdapat pengaruh negatif antara kebijakan dividen dan kebijakan hutang. 10 Namun perbedaan ditunjukkan oleh Mahadwartha bahwa antara kebijakan dividen dengan kebijakan hutang memiliki hubungan positif. 11 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian pada beberapa peneliti untuk variabel penelitian yang sama, mendorong untuk melakukan pengujian kembali. Adapun faktor- 7 Mohammad Nasir, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Dividen, Free Cash Flow, Aktiva Tetap, Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang, (Jurnal Riset Akuntansi, 2011), hlm 12 8 Abdullah Jabid, Pengaruh Kebijakan Dividen, Kepemilikan Insider, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva Terhadap Kebijakan Hutang, (Jurnal Telaah Akuntansi, 2009), hlm. 21 9 Lenra Juni Remember Purba, Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Studi Kasus Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009,, (Universitas Diponegoro Semarang, 2009), hlm. 3 10 Wahidahwati, Pengaruh Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Teori Agensi, (Jurnal Riset akuntansi Indonesia, 2003),, hlm. 12 11 Mahadwartha, Uji Teori Keagenan dalam Hubungan Interdepensi Antara Kebijakan Hutang dan Kebijakan Deviden Tahun, (Jurnal Riset akuntansi Indonesia, 2002), hlm 9

5 faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah free cash flow, kepemilikan manajerial, dan kebijakan dividen. Penelitian sebelumnya dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dan perusahaan yang go publik. Namun dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES). Keputusan meneliti perusahaan Daftar Efek Syariah lebih disebabkan karena perusahaan-perusahaan tersebut merupakan kelompok saham yang memiliki bidang usaha sesuai dengan syariah. Seharusnya perusahaan yang bidang usahanya sesuai dengan syariah akan lebih jujur dalam penyampaian laporan keuangan, karena pertanggung jawaban selalu berkaitan dengan konsep amanah. Industri manufaktur merupakan industri dengan perusahaan yang paling banyak. Perusahaan manufaktur sendiri merupakan perusahaan yang melakukan proses produksi yang mengubah barang mentah menjadi barang jadi atau barang yang siap dikonsumsi sehingga membutuhkan dana yang cukup besar untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan dan salah satunya dengan utang. Menurut situs resmi Kemenperin, industri manufaktur merupakan salah satu sektor industri di Indonesia yang paling diminati investor asing

6 seiring pulihnya perdagangan internasional. 12 Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut mengenai kebijakan hutang. Alasan pemilihan kebijakan hutang dikarenakan kebijakan hutang sering kali menjadi penyebab konflik antara manajer dan pemegang saham. Konflik tersebut meliputi darimana sumber hutang tersebut didapatkan dan bagaimana hutang yang diperoleh tersebut akan diinvestasikan. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini berjudul Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Daftar Efek Syariah Tahun 2011-2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah free cash Flow berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014? 2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014? 12 Dyah Ayu Clarashinta, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2013, Fakultas Ekonomi UNY, 2014, hlm 20

7 3. Apakah kebijakan Dividen berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014? 4. Apakah free cash flow, kepemilikan manajerial, kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapau dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menjelaskan pengaruh free cash flow terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014. 2. Untuk menjelaskan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014. 3. Untuk menjelaskan pengaruh kebijakan dividen terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014. 4. Untuk menjelaskan pengaruh free cash flow, kepemilikan manajerial, kebijakan dividen secara simultan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2011-2014.

8 D. Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Teoritis a. Bagi kalangan akademisi, sebagai bahan referensi bagi ilmu-ilmu manajemen, khususnya manajemen keuangan b. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan dari pengetahuan serta pemahaman peneliti mengenai faktor yang mempengaruhi Kebijakan Hutang. c. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dan masukan bagi penelitian selanjutnya. 2. Kegunaan Praktis a. Memberi masukan tentang faktor yang mempengaruhi Kebijakan Hutang dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. b. Memberikan informasi dan bahan pertimbangan tentang faktor yang mempengaruhi Kebijakan Hutang penyampaian laporan keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor dan pemerintah.

9 E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah dan sistematika pembahasan. Bab II Landasan Teori berisi landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran. Sebagai bagian akhir dari bab ini disampaikan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Berisi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, identifikasi variabel, definisi operasional dan metode analisis data Bab IV Analisis Hasil dan Pembahasan Berisi tentang hasil análisis dan pengolahan data baik análisis data secara deskriptif maupun análisis hasil pengujian secara hipotesis yang telah dilakukan. Selanjutnya, dilakukan pembahasan mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Bab V Penutup Terdiri dari kesimpulan dan saran.