BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian bencana yang datang silih berganti menimbulkan trauma pada

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

MANAJEMEN STRES PADA INDIVIDU YANG SELAMAT (SURVIVOR) DARI BENCANA ALAM. Kartika Adhyati Ningdiah

Makalah Analisis Kasus : Bencana Merapi. Disusun oleh : Carissa Erani

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

BAB 1 PENDAHULUAN. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, terbentuk dari kata tsu yang berarti. longsoran yang terjadi di dasar laut (BMKG, 2013).

OLEH : Letkol Laut ( K/W) Drg. R Bonasari L Tobing, M.Si INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA BENCANA

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengalami trauma sekunder tidak mengalami langsung kejadian. korban trauma. (Figley, McCann & Pearlman, dalam Motta 2008).

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata.

I. PENDAHULUAN. Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yg ditimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI AWAL KETEGANGAN (STRESS) PADA MANUSIA BERBASIS PC DIUKUR DARI SUHU TUBUH, KELEMBABAN KULIT DAN DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

STRATEGI KOPING ANAK DALAM PENGATASAN STRES PASCA TRAUMA AKIBAT PERCERAIAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki wilayah negara yang sangat luas. Terbentang mulai dari 6 0 LU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

Sekolah Petra (Penanganan Trauma) Bagi Anak Korban Bencana Alam

Penanganan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Korban Bencana Lumpur Sidoarjo dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan diantaranya adalah tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang mengarah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Adhyatman Prabowo, M.Psi

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang, masalah dalam kehidupan sehari-hari semakin marak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek fisik, psikis, dan psikososial (Dariyo, 2004). Jika dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah-masalah ini akan mendorong tumbuh dan berkembangnya fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB II TINJAUAN TEORI

MITIGASI BENCANA BENCANA :

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus

BAB I PENDAHULUAN Posisi Indonesia dalam Kawasan Bencana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Lanjut usia (lansia) adalah perkembangan terakhir dari siklus kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

Pengantar Psikologi Abnormal

Penanganan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Korban Bencana Lumpur Sidoarjo dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak penduduknya yang mengalami gangguan jiwa, salah satu gangguan jiwa yang paling

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. antara keduanya yang terjadi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Pratama Monindra Amusement Park Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. respon terhadap penanggulangan bencana sangat berperan penting.

Pedologi. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN.5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA.8 5W 1H BENCANA.10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA.39 KLASIFIKASI BENCANA.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha!7

BAB I PENDAHULUAN. 1

DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini berbagai bencana terjadi di Indonesia. Dimulai dari gempa bumi, tsunami, banjir bandang hingga letusan gunung merapi. Semua bencana tersebut tentu saja menyisakan trauma tersendiri pada masing-masing korban. Pada tugas akhir ini, akan dibahas lebih lanjut tentang korban gempa bumi, khususnya anak-anak. Trauma akan menyebabkan gangguan pada pertumbuhan anak, terutama pada perkembangan psikologis yang belum matang untuk menghadapi bencana yang terjadi. Trauma merupakan suatu gangguan psikologis yang tidak terlihat dari luar dan akan bertumbuh seiring usia jika tidak ditangani secara serius. Dampak yang ditimbulkan antara lain terganggunya keseimbangan emosional dan mental seseorang. Jika hal ini sudah mengakar pada pribadinya, maka akan sangat sulit untuk dihilangkan. Trauma yang berkepanjangan akan menyebabkan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang berdampak pada sensitivity (kerapuhan). PTSD ini menyebabkan terjadinya stres dini pada otak anak. Stres dini pada otak anak akan mengakibatkan dampak negatif pada sejumlah sel-sel otak dan saraf di mana sel tersebut terhubung. Kerusakan pada sel otak dan saraf tersebut berdampak pada produksi hormon dalam tubuh karena menganggu kinerja kelenjar endokrin di otak. Hal ini berakibat sangat buruk bagi anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan. Pada usia dini, kelenjar endokrin di otak mulai aktif melakukan mensekresikan hormon, salah satunya adalah hormon adrenalin. Hormon adrenalin akan diproduksi secara berlebihan jika anak terus menerus merasakan ketakutan dan ketegangan apabila mengingat hal buruk yang telah terjadi. Kenangan akan bencana terus menerus masuk dalam amigdala (struktur saraf di bagian depan belahan otak besar). Hal ini akan berpengaruh terhadap perkembangan hippocampus dan hypothalamus yang berhubungan dengan saraf amigdala. Fungsi Universitas Kristen Maranatha 1

hippocampus berhubungan dengan ingatan serta navigasi ruang. Jika trauma tidak ditangani secara serius, anak akan terus menerus mengingat kenangan buruk yang terjadi sebelumnya. Begitu pula dengan kemampuan navigasi ruang akan terganggu sehingga anak seringkali merasakan kebingungan dan putus asa. Hypothalamus sendiri berfungsi untuk menghubungkan nervous system dengan sistem endokrin. Sistem endokrin bekerja mensekresikan hormon dan mengandung banyak sel darah. Sistem endokrin akan terus terpacu untuk menghasilkan hormon adrenalin jika nervous system memberikan rangsangan yang kuat dan terus menerus. Produksi adrenalin yang tinggi akan menyebabkan anak terus menerus merasa waspada dan tidak tenang. Demikian siklus ini akan terus berputar jika trauma tidak segera disembuhkan. Di sisi lain, anak usia dini cenderung berada pada tahap perkembangan dan pembelajaran. Perkembangan yang dimaksudkan di sini mencakup perkembangan kognitif, emosional, dan psikologis (perkembangan kompleks pembentuk kepribadian). Sedangkan pembelajaran mencakup tentang hal yang dilihat, didengar dan dirasakan. Apa yang mereka tangkap pada tahap awal, itulah yang akan bertumbuh sebagai persepsi dasar dalam berpikir. Itulah mengapa penting anak harus diberikan pemahaman yang benar tentang semua hal. Proses pemulihan trauma pasca bencana memerlukan suatu media yang tepat dan sesuai dengan psikologis anak. Media yang digunakan haruslah memiliki stimulus yang kuat dan dapat menginterpretasikan sikap dan motivasi anak. Stimulus (rangsangan) dapat diwujudkan dalam material dan visual (bentuk dan gambar). Berdasarkan semua hal tersebut, maka akan dirancang suatu starter kit dengan memperhatikan material dan visual yang sesuai dengan psikologis anak serta mengandung nilai-nilai positif yang bermanfaat untuk proses pemulihan trauma pada anak pasca bencana. Starter kit ini juga disiapkan untuk mengantisipasi trauma lanjutan dengan memberi pemahaman pada anak jika terjadi gempa lagi di kemudian hari mengingat kondisi geografis Indonesia yang berada di antara empat lempeng yang terus bergerak dan sangat rawan terhadap bencana gempa. Universitas Kristen Maranatha 2

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah 1. Bagaimana trauma berpengaruh terhadap perkembangan psikis dan mental anak serta apa saja gejala-gejala negatif yang ditimbulkan jika tidak ditangani secara serius? 2. Bagaimana proses pemulihan yang efektif bagi anak penderita trauma melalui bantuan media terapi yang sesuai? 1.2.2 Ruang Lingkup 1. Media permainan ini ditujukan untuk anak penderita trauma gempa usia 3 hingga 5 tahun karena pada usia ini anak sudah mulai dapat merasakan sesuatu dan mengambil kesimpulan. Itulah mengapa anak perlu diberi pemahaman yang jelas untuk memperbaiki pikiran negatif yang timbul dalam dirinya. 2. Permainan dilakukan di bawah bimbingan pengawas (guru atau lembaga sosial lainnya) 3. Penyembuhan trauma dilakukan melalui media playtherapy dengan penggunaan elemen visual yang sesuai dengan keadaan psikologis anak. 4. Permainan yang akan dirancang terdiri dari 2 tahap : tahap awal untuk menghibur dan tahap akhir untuk memberi informasi tentang sebab terjadinya gempa pada anak. 1.3 Tujuan Perancangan Adapun tujuan dilaksanakannya perancangan ini, yaitu : Untuk menjelaskan pengaruh negatif trauma terhadap perkembangan sistem emosi anak yang berpangkal pada kinerja kelenjar endokrin di otak. Mengurangi dan bahkan menghilangkan gejala-gejala negatif tersebut seperti munculnya Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang akan berefek jangka panjang terhadap psikis anak. Untuk membantu memulihkan trauma anak dengan bantuan starter kit yang berisi media playtheraphy sesuai usia anak serta dibantu dengan pemantauan rutin oleh pengawas. Universitas Kristen Maranatha 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Studi Pustaka : Studi pustaka akan dilakukan untuk memperoleh teori yang jelas tentang psikologi anak, trauma dan efek negatifnya (PTSD), serta kategori mainan dan pengemasan yang cocok bagi anak. Studi pustaka terdiri dari buku dan jurnal ilmiah. Wawancara Wawancara dilakukan pada 3 pihak dengan tujuannya masing-masing : 1. Pusat Mitigasi Bencana Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang gempa secara lebih detail serta usaha apa saja yang mungkin dilakukan untuk memberitahukan pada masyarakat khususnya anak-anak. 2. Psikolog anak (Bpk. Yuspendi, M.psi) Wawancara untuk memperoleh informasi tentang keadaan psikologis anak usia dini serta elemen-elemen apa saja yang dibutuhkan untuk perancangan suatu media permainan yang efektif. 3. Para orang tua anak yang berlokasi di Padang Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang mainan apa saja yang paling disukai anak mereka, termasuk elemen-elemen visualnya, seperti warna dan bentuk. Website Informasi website sehubungan dengan teknis pembuatan permainan, termasuk studi banding dengan objek-objek permainan yang pernah ada sebelumnya. Universitas Kristen Maranatha 4

1.5 SKEMA PERANCANGAN Diagram 1 Skema Perancangan Sumber : data pribadi Universitas Kristen Maranatha 5