i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

92 pulau terluar. overfishing. 12 bioekoregion 11 WPP. Ancaman kerusakan sumberdaya ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

SMP NEGERI 3 MENGGALA

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

I. PENDAHULUAN. lainnya. Keunikan tersebut terlihat dari keanekaragaman flora yaitu: (Avicennia,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang. sumber daya alam. Pasal 2 TAP MPR No.IX Tahun 2001 menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan

I. PENDAHULUAN. Semua lahan basah diperkirakan menutupi lebih dari 20% luas daratan Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

PENDAHULUAN. garis pantai sepanjang kilometer dan pulau. Wilayah pesisir

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (2007) Indonesia memiliki kawasan mangrove yang terluas

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. lainnya yang berbahasa Melayu sering disebut dengan hutan bakau. Menurut

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ekologi Hidupan Liar HUTAN. Mengapa Mempelajari Hidupan Liar? PENGERTIAN 3/25/2014. Hidupan liar?

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang...

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki mangrove terluas di dunia (Silvus et al, 1987; Primack et al,

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

C. Potensi Sumber Daya Alam & Kemarintiman Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mahluk hidup memiliki hak hidup yang perlu menghargai dan memandang

2. Dinamika ekosistem kawasan terus berubah (cenderung semakin terdegradasi),

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan daerah pertemuan antara ekosistem darat, ekosistem laut dan

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Restorasi Ekosistem di Hutan Alam Produksi: Implementasi dan Prospek Pengembangan

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis letak Indonesia berada di daerah tropis atau berada di sekitar

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu

Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Spesies dan Endemik Per Pulau

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur

I. PENDAHULUAN. Kawasan lahan basah Bujung Raman yang terletak di Kampung Bujung Dewa

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan tropis yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang

BAB I PENDAHULUAN. plasma nutfah serta fungsi sosial budaya bagi masyarakat di sekitarnya dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. atas pulau, dengan garis pantai sepanjang km. Luas laut Indonesia

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

BAB I PENDAHULUAN. seolah tidak pernah berhenti membangun. mengubah pula susunan alamiah yang mendominasi sebelumnya.

PENDAHULUAN. Gambar 1 Bange (Macaca tonkeana) (Sumber: Rowe 1996)

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabel 1.1 Luas Hutan Mangrove di Indonesia Tahun 2002 No Wilayah Luas (ha) Persen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II BAGAIMANA KETENTUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP SUAKA MARGASATWA KARANG GADING DAN LANGKAT TIMUR LAUT (KGLTL)

PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Wilayah pesisir dan lautan Indonesia terkenal dengan kekayaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

Transkripsi:

itj). tt'ii;,i)ifir.l flni:l l,*:rr:tililiiii; i:.l'11, l,.,it: I lrl : SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI DAFTAR SINGKATAN viii tx xt xii... xviii BAB l. Pendahuluan I Latar 8e1akan9..... I BAPI 1993 dan implementasinya I Tujuan 3 Pendekatan dan proses 3 Keluaran I8SAP... 5 BAB 2. Keanekaragaman Hayati demi generasi kini dan mendatang... 7 Memahami keanekaragaman hayati... 7 Sistem budaya dan pengetahuan keanekaragaman hayati..... 10 Nilai dan makna penting keanekaragaman hayati 11 Warisan bagi generasi mendatang... 16 BAB 3. Kondisi keanekaragaman hayati di Indonesia 19 Potensi 20 Ekosistem hutan... 2T Ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau kecil... 24 VI

BAB,1. BAB 5. Ekosistem lahan basah Agro-ekosistem... Ekosistem karst... Kondisi keanekaragaman spesies dan ganetis Keanekaragaman budaya dan kearifan tradisional I(risis keanekaragaman hayati Indonesia Tinjauan tentang pengelolaan keanekaragaman hayati Salah arah dalam pengelolaan keanekaragaman hayati -... Konteks kini dan mendatang Strategi pengelolaan keanekaragaman hayati Visi... Misi... Tujuan dan sasaran Strategi pelaksanaan IBSAP..."-... 36 40 4+ 46 47 5l 5I 62 7T 83 83 83 84 87 BAB 6. Rencana aksi keanekaragaman hayati nasional 2003-702,0 93 Arah kebijakan pengelolaan keanekaragaman hayati 93 Rencana aksi pengelolaan keanekaragaman hayati... 94 BAB 7. Prasyarat bagi implementasi IBSAP '. 107 Prasyarat ideal... "" 107 Prasyarat minimum... "" I 1l DAFTAR LAMPIRAN...:----.----...... 113 l. Kondisi hutan di Indonesia """"' II3 Z. Pesisir, laut dan pulau-pulau kecil...'....."". 116 3. Kawasanpentinglahanbasahlndonesia,perbioregion """' 1I8 4. Agro-ekosistem......"""""' I20 5. Spesies terancam menurut kelompok taksonominya (Redlist 2002)... L23 6. Beberapa tumbuhan.obatya\gdikategorikan langka di lndonesia.""""" I24 7. Daftar beberapa kebijakan yang terkait dengan pengelolaan keanekaragaman hayati lndonesia 8. 9. Bagan alir kerja IBSAP...-...'..'."" I25 -..-...""""" I28 Proses lokakarya regional... ""' I29 Di bioregion Sumatera --.--.""""" 129 Di bioregionjawa-8a1i... '."""""" 133 Di bioregion Kalimantan...'...'...."""""" 136 Di bioregion Sulawesi... """"""' 137 Di bioregion Nusa Tenggara...'.."... """"""' 14I Di bioregion Papua... """"""' L42 DAFTARPUSTAKA...... t45 vll

Z.I. Negara dengan keanekaragaman budaya tertinggi 2.2. Perbedaan antara nilai keanekaragaman hayati global dan lokal... 3.1. Peringkat negara dengan keanekaragaman dan endemisme tertinggi di dunia 3.2. Keanekaragamanspesiesdantingkatendemismedisetiapbioregion 3.3. J.'f. 3.5. 3.6. J.t. 3.8. 3.9. 3.I0. +. r- 6.I. 6.2. 6.3. 6.4. 6.5. Perkiraan sebagian nilai sumber dayahayati hutan di Indonesia Nilai manfaat total air dan jasa hidrologi kawasan TN G. Gede-Pangrango... Distribusi hutan mangrove di Indonesia... Daftar spesies pohon hutan mangrove yang dilaporkan terdapat di Indonesia... Spesies lamun di Indonesia Daftar berbagai produk yang dihasilkan oleh hutan mangrove Indonesia Perkiraan luas lahan basah Indonesia, tahun 2002... Produksi sumber daya ikan dan estimasi pemanfaatan di Danau Sentarum...,... Luas dan jumlah kawasan konservasi, September 2002... Rencana aksi pembangunan kapasitas manusia dan masyarakat dalam pengelolaan keanekaragaman hayati 2003-2020 Rencana aksi pengembangan sumber daya, teknologi dan kearifan lokal dalam pengelolaan keanekaragaman hayati 2003-2020 Rencana aksi peningkatan konservasi dan rehabilitasi keanekaragaman hayati, 2003-2020 Rencana aksi peningkatan kapasitas kelembagaan dan pranata kebijakan pengelolaan keanekaragaman hayati, 2003-2020 Rencana aksi peningkatan kapasitas penyelesaian konflik keanekaragaman hayati,2003-2020...:... IO 16 19 2L 22 )4 26 1'7 30 32 36 JI )) 94 96 98 101 L04 vltl

Hutan hujan tropis merupakan gudang kekayaan alamyangsemakin terancam keberadaannya....-... 7 2.2. Padang rumput adalah bagian bentang alam yang dominan di Nusa Tenggara.... 8 2.3. Terumbu karang, ekosistem laut yang rentan terhadap gangguan kegiatan manusia... 8 2.4. Pola cangkang kelima jenis penyu laut yang mencari makan dan bersarang di perairan Indonesia. 9 2.5. Kegiatan pembukaan hutan untuk pemanfaatan lain tidak hanya mengubah bentang alam tetapi sering menjadi faktor pemicu kepunahan spesies tumbuhan dan hewan: 9 2.6. Degradasi lahan sebagai akibat kegiatan yang berorientasi ekonomi jangka pendek saja.,... 10 2.7. Hubungan manusia dengan lingkungan yang tampak dalam karya seni yang mengekspresikan keunikan alam di masing-masing daerah....rr.,.i... tl 2.8. Kegiatan budidaya tumbuhan obat; potensi pemanfaatan berkelanjutan yang masih perlu terus dikembangkan. 13 2.9. Habitat mangrove memiliki nilai ekonomi penting bagi masyarakat dan menyediakan tempat perkembangbiakan bagi berbagai spesies ikan dan burung. t4 2.10. Kawasan taman nasional menyimpan berbagai nilai keanekaragaman hayati yang berman fiaat bagi kesej ahteraan manusia dan kelestarian lingkungan.... T7 3.1. Gua, sebagai salah satu habitat yang belum banyak diketahui di Indonesia 19 3.2. ' Bekantankahau (Nasalislawatus) adalahmonyetendemikdikalimantan... 20 3.3. Palem, tanaman multiguna yang paling banyak dijumpai di hutan-hutan lndonesia. 20 3.4. Perubahan tutupan hutan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, 1900-2010.... 23 3.5. Kebakaran hutan yang dapat menimbulkan berbagai dampak kerugian ekonomi dan lingkungan fisik maupun biologis... 24 3.6 Penangkapan ikan merupakan kegiatan ekonomi penting bagi masyarakat di sekitar muara-muara sungai. 25 3.7. Propagul (alat perkembangbiakan) padarhizophoramucronata.... 28 3.8. Pesut mahakam, mamalia air tawar endemik di Kalimantan.... 29 3.9. Lokasi penelitian ekosistem padang lamun di seluruh Indonesia...:... 3i 3.10. Peta ancaman terhadap terumbu karang di wilayah lndonesia. 34

3.ri. 3.r2. 3.13. 3.14. 3.15. 3.16. 3.r7. 3.18. 1.r. 4.2. Waduk sebagai ekosistem lahan basah. Tata ruang yang semrawut menyebabkan sungai tidak dapat berfungsi secara efektif Penggundulan hutan menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan Pemukiman di bantaran sungai menekan fungsi ekologis sungai... Agroforestri atau wanatani merupakan salah satu upaya pemanfaatan lahan untuk meningkatan ekonomi masyarakat perdesaan dan memelihara keanekaragaman flora dan fauna Sawah sebagai salah satu kegiatan konversi alam... Peta sebaran kawasan karst di Indonesia... Komodo adalah reptilia purba endemik yang saat ini masih dapat disaksikan di TN Komodo... Perdagangan ilegal satwa liar marak dijumpai diberbagai daerah... Penebangan kayu ilegal dan pencurian kayu yang kerap terjadi di taman nasional Jutaan hektar hutan mangrove dikonversi menjadi tambak dalam dekade terakhir ini... Kebun raya adalah salah satu lokasi pelestarian spesies di luar habitat aslinya... Hutan gundul akibat pemanfaatan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan secara utuh Kebakaran hutan menyebabkan perubahan iklim lokal, regional, dan global... Krisis lingkungan akan menyebabkan bencana lingkungan seperti banjir dan tanah Iongsor... 36 37 38 39 40 43 AA a1 +7 52 5+ )) 62 66 7L

2.I 2.2 3.r 3.2 Metode valuasi ekonomi keanekaragaman hayati Kawasan konservasi: Modal atau beban? Beberapa contoh manfaat ekonomi lahan basah Krisis air... L2 l3 3.3 4.L 4.2 4.3 4.4 +.5 4.6 Kearifan tradisional dalam pengelolaan keanekaragaman hayati laut... 48 Konvensi tentang keanekaragaman hayati: Kewajiban dan manfaat 53 MandatJakarta: Konservasi keanekaragaman hayati pesisir dan laut 54 ICDP : Harapan penuh tantangan L-angkah penting dalam pengembangan informasi tentang keanekaragaman hayati... 58 Penebangankayu ilegal 60 Akibat salah kebijakan lahan gambut sejuta hektar 64 ^1 'f.i Pertambangan di kawasan hutan: Dualisme kebijakan... 68 4.8 Inisiatif di bidang kebijakan dan kelembagaan... 78 xl