PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA REAL OBJECT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V SD

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN METODE STAD DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW)

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

agar menjadi manusia yang beriman, cakap, aktif, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL KELAS IV SD. Oleh: Neno Firmansyah Dewa 1), Triyono 2), Ngatman 3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI SIDOMULYO

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA REAL OBJECT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD Oleh: Sulatul Ma wadah 1), Imam Suyanto 2), Warsiti 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: sulatul@yahoo.com Abstract: The Application Of Cooperative Model STAD Type With Real Object Media in Improving Science Learning For The Fourth Grade Students Of Elementary School. The purpose research to describe steps the application model STAD with Real Object media that can increased learning result of science. This research collaborative classroom action research conducted two cycles, each cycle consisted of three meetings. Subjects were students for the fourth grade SDN 2 Karangsar. Data validating used source triangulation and techniques. Data Analysis consist of reduction, presentation of data, and drawing conclusions or verification. Research procedures each meeting: planning, implementation, observation, and reflection. Research result is the application of model STAD with Real Object can increased learning result of science the fourth grade students of elementary school. Keywords: STAD, Real Object, Learning Result, Science Abstrak: Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD dengan Media Real Object dalam Peningkatan Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SD. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model STAD dengan media Real Object yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian ini penelitian tindakan kelas kolaboratif dilaksanakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Subjek penelitian siswa kelas IV SDN 2 Karangsari berjumlah 32 siswa. Validasi data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Analisis data terdiri dari reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Prosedur penelitian setiap pertemuan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model STAD dengan media Real Object dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SD. Kata kunci: STAD, Real Object, Hasil Belajar, IPA. PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam. Keberadaannya bukanlah sematamata karena tuntutan zaman, namun karena pada dasarnya manusia tidak dapat terlepas dari alam. Oleh karena itu, mapel IPA masuk dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar. Pada hakikatnya IPA adalah sebagai proses, produk, dan sikap. IPA sebagai produk dihasilkan dari proses. Proses merupakan proses siswa untuk mendapatkan ilmu IPA tersebut, sedangkan sikap adalah sikap-sikap yang terbentuk pada proses belajar IPA (Sulistyorini, 2007). Belajar IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan, fakta-fakta, konsep-kon sep, atau prinsip-prinsip. Zaifbio mengungkapkan bahwa IPA diperoleh dengan cara khusus seperti observasi, eksperimen, praktikum, penyimpulan, penyusunan teori, observasi secara berkelanjutan, dan saling berkaitan antara cara yang satu dengan cara yang lainnya (2010). Oleh karena itu, setiap guru harus mampu menerapkan model pembelajaran yang dapat memberikan suasana belajar IPA yang sesungguhnya dan disesuaikan

dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat, diharapkan hasil belajar IPA yang diperoleh siswa pun akan lebih baik. Siswa yang berada di kelas IV pada umumnya memiliki usia antara 9 sampai 12 tahun, sehingga berdasarkan klasifikasi Piaget pada tingkat perkembangan akhir operasional konkret sampai awal operasi formal. Maka karakter siswa kelas IV adalah mempunyai rasa ingin tahu besar, belajar dengan hal-hal konkret, berfikir logis, dapat memahami dengan cara mengalami, senang berkelompok, dan masih membutuhkan orang dewasa. Pembelajaran IPA yang dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013 selama ini kurang maksimal. Berdasarkan observasi pada semester I sekitar bulan November memperlihatkan hasil: (1) guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah), tidak sesuai dengan karakter siswa kela IV (2) belum mampu memanfaatkan media atau alat peraga yang ada di sekolah, (3) tidak mem punyai inisiatif untuk mengadakan media yang lebih menarik, (4) murid tidak bersemangat mudah bosan dan mengantuk, dan (5) hasil belajar IPA rendah. Baik tidaknya hasil belajar IPA salah satunya ditentukan oleh ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran dan media pembelajaran. Salah satu alternatif model pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan hasil belajar IPA adalah dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media Real Object. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achiviement Division) merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok (Trianto, 2009: 68). Rusman (2012) mengemukakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku (hlm. 215). Lebih lanjut menurut Rusman, STAD merupakan suatu metode generik tentang pengaturan kelas dan bukan metode komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan bagi kebanyakan subjek sekolah untuk siswa, tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri untuk menambah atau mengganti materimateri ini (2012: 217). Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 4-5 orang yang heterogen dengan komponen-komponen didalamnya berupa penyampaian materi, tim, kerja kelompok, kuis dan penghargaan. Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan STAD terdiri atas enam langkah atau fase menurut Ibrahim (dalam Trianto, 2009: 71) yaitu: (1) menyampaiakan tujuan dan memotivasi siswa, (2) menyajikan/menyampaikan informasi, (3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, (4) mem bimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) evaluasi, dan (6) memberikan penghargaan. Lebih rinci lagi Rusman (2010: 215) mengemukakan langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) penyampaian tujuan dan motivasi, (2) pembagian kelompok, (3) presentas dari guru, (4) kegiatan dalam tim, (5) kuis/evaluasi, (6) penghargaan peserta tim. Selain pendapat diatas Slavin juga mengemukakan langkah-langkah pembelajaran menggunakan STAD dengan lima tahapan yang meliputi: (1) penyajian materi, (2) kegiatan kelompok, (3) tes individual, (4) perhitungan skor perkembangan individu, (5) pemberian penghargaan kelompok (Isjoni, 2012: 74).

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai langkah-langkah pembelajaran menggunakan STAD, maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran menggunakan STAD yaitu (1) pembentukan kelompok, (2) presentasi dari guru, (3) kegiatan pembelajaran dalam tim/kelompok, (4) kuis/evaluasi, (5) penghargaan. Media Real Object atau benda nyata adalah benda yang dapat dilihat, didengar atau dialami oleh peserta didik se hingga memberikan pengalaman langsung kepada mereka (Asyhar, 2011: 54). Sedangkan menurut Permana (1999) benda nyata/asli adalah benda yang sebenarnya yang membantu pengalaman nyata peserta didik dan menarik minat semangat belajar siswa. Lebih lanjut Anitah berpendapat Real Object atau realia adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh (2009: 146). Dapat disimpulkan bahwa media Real Object (benda nyata) adalah media yang digunakan dalam pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung dan nyata sehingga proses pembelajarannya dapat lebih efektif. Padmono (2011) mengungkapkan langkah-langkah penggunaan media konkret (Real Object), yaitu: (1) memperkenalkan unit baru perlu metode khusus yang menarik perhatian siswa, (2) menjelaskan proses, benda nyata tepat untuk pengajaran yang menunjukkan proses dan tidak sekedar benda (misal benda batu cadas, cristal), (3) menjawab pertanyaan (perlu diuji sejauh mana keterlibatan siswa dalam berinteraksi dengan benda nyata), (4) melengkapi perbandingan; (5) unit akhir atau puncak (hlm 43). Lebih lanjut Sudjana & Rivai (2010:) mengemukakan langkah-langkah penggunaan media konkret (Real Object), yaitu: (1) memperkenalkan unit, (2) menjelaskan proses, (3) menjawab pertanyaanpertanyaan, (4) melengkapi perbandingan, (5) unit akhir atau puncak. Maka dapat disimpulkan langkahlangkah penggunaan media Real Object, yaitu: (1) menyiapkan media, (2) menjelaskan cara penggunaan media, (3) penggunaan media, (4) partisipasi siswa,dan (5) kesimpulan. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object yakni: (1) pembentukan kelompok, (2) presentasi dari guru, (3) kegiatan pembelajaran dalam tim, (4) kuis/evaluasi, dan (5) penghargaan peserta tim. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimana langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV SDN 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013?, (2) apakah penerapan model kooperatif Object dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV SDN 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013?. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV SDN 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013, (2) untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang energi dan penggunaannya melalui penerapan model kooperatif Object dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN 2 Karangsari tahun ajaran 2012 /2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013. Waktu pelaksanaannya tindakan adalah pada semester II yakni bulan Februari s.d. Maret 2013. Penelitian ini dibuat dengan rancangan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang bersumber dari dokumen, siswa, guru, dan peneliti. Teknik pengumpulan datanya

menggunakan observasi, studi dokumentasi, dan tes. Validasi data menggunakan triangulasi teknik, dan triangulasi sumber. Analisis data terdiri dari reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan /verifikasi. Prosedur penelitian tindakan ini menggunakan model Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2008) yang meliputi 4 tahap yaitu; perencanaan, pelaksanaan, penga-matan, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Perencanaan dilaksanakan untuk menganalisis kurikulum, analisis silabus, membuat: skenario, RPP, LKS, lembar evaluasi, lembar observasi, dsb. Pelaksanaan yang dimaksud adalah saat peneliti sedang melaksanakan tindakan. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan dan diamati oleh 3 observer. Refleksi dilaksanakan setelah data diperoleh yakni setelah semua tindakan pada siklus I selesai. Refleksi dilaksanakan untuk menguraikan kelebihan dan kekurangan sehingga dapat diperbaiki melalui perencanaan siklus selanjutnya. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi indikator kinerja sebagai berikut: (1) penerapan langkah-langkah media Real Object mencapai 85% dilihat dari aktivitas guru dan aktivitas siswa. Data diperoleh melalui observasi oleh 3 pengamat, (2) hasil belajar siswa mencapai 80% dengan KKM 70 hasil evaluasi. Pencapaian langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media Real Object berdasarkan lembar observasi pembelajaran, pencapaian target 85% tercapai apabila guru telah melaksanakan sedikitnya 17 deskriptor dari 20 deskriptor yang ada, jadi jika kurang dari 17 maka persentase yang ditargetkan belum tercapai. Pencapaian proses pembelajaran dengan target 85% diukur menggunakan lembar observasi. Proses pembelajaran dikatakan sudah mencapai target 85% apabila sedikitnya siswa telah melaksanakan 17 indikator dari 20 indikator yang ada dalam proses pembelajaran. Pencapaian hasil belajar berdasarkan hasil evaluasi, dengan target 80% yang telah ditentukan oleh peneliti dapat tercapai jika sedikitnya ada 26 siswa dari 32 siswa yang ada mendapatkan nilai tuntas diatas KKM 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Setiap pertemuan, pembelajaran terdiri dari 3 kegiatan, yaitu (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Kegiatan awal meliputi salam, berdoa, mengecek kahadiran siswa, apersepsi, dan acuan. Kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Penerapan model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object yang dilaksanakan pada kegiatan inti dan kegiatan akhir. Tahap penerapan model kooperatif Object terdiri dari 5 tahap yaitu: (1) pembentukan kelompok, (2) presentasi dari guru, (3) kegiatan pembelajaran dalam tim/kelompok, (4) kuis/evaluasi, dan (5)penghargaan peserta tim. Pelaksanaan kelima tahapan tersebut dalam pembelajaran adalah tahap 1 guru membagi siswa kedalam 6 kelompok secara heterogen artinya dalam kelompok tersebut ada anak laki-laki meupun perempuan, ada yang pintar atau kurang pintar dan sebagainya, sedangkan siswa berkumpul sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan denga tertib, kemudian tahap 2 guru mempresentasikan atau menjelaskan materi, disela-sela guru menjelaskan materi guru juga mendemonstrasikan materi menggunakan media Real Object, dilanjutkan tahap 3 siswa belajar secara tim/kelompok dengan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru, siswa belajar bersama siswa yang sudah bisa mengajari yang belum bisa. Setelah siswa belajar dalam tim kemudian tahap 4 siswa mengerjakan kuis/evaluasi secara individu, Berdasarkan hasil evaluasi, pada tahap 5 guru mengumumkan tim terbaik dan memberikan hadiah kepada tim terbaik selanjutnya guru dan

siswa memberikan ucapan selamat kepada tim terbaik. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan 2 pengamat lain mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam penerapan model kooperatif Object dalam pembelajaran IPA kelas IV. Peneliti juga melakukan dokumentasi selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi setiap akhir pertemuan. Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama dua siklus yang dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan, secara keseluruhan pembelajaran melalui penerapan media Real Object dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN 2 Karangsari dinyatakan telah berhasil dengan sangat baik. Keberhasilan tersebut karena terjadi peningkatan pada aktivitas guru dan siswa menerapkan model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object dalam pembelajran IPA sehingga persentase ketuntasan belajar siswa sudah memenuhi indikator kinerja penelitian. Berikut adalah pembahasan dari pelaksanaan pembelajaran IPA melalui penerapan media Real Object dalam pembelajaran IPA kelas IV SDN 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013. Penerapan model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object dinyatakan berhasil apabila telah mencapai indikator kinerja minimal 85% dilihat dari aktivitas guru pada saat menerapkan dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, sedangkan hasil belajar IPA yang diperoleh siswa dikatakan berhasil apabila pada mencapai indikator kinerja 80% dengan KKM 70. Pada siklus I penerapan model kooperatif Object belum baik. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian ketuntasan yang diperoleh pada siklus I belum mencapai indikator kinerja. Aktivitas guru belum berhasil mencapai indikator kinerja yang ditentukan, rata-rata yang diperoleh siklus I yaitu 57%, aktivitas siswa juga rata-rata yang diperoleh pada siklus I belum mencapai indikator, besar rata-rata yang diperoleh yaitu 63%. Belum tercapainya indikator kinerja dikarenakan pada siklus I guru belum menguasai langkah-langkah penerapan model STAD dengan media Real Object, serta siswa juga masih bingung dengan model dan media pembelajaran yang digunakan jadi siswa masih pasif saat pembelajaran. Setelah tindakan siklus I, peneliti melaksanakan refleksi melalui diskusi da analisis video pembelajaran bersama observer. Solusi dari kendala-kendala di siklus I dijadikan pedoman untuk perencanaan siklus II. Pada siklus II rata-rata aktivitas guru yang diperoleh adalah 89,5% sedangkan pada aktivitas siswa 87%. Tindakan penerapan model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object pada siklus II sudah berhasil mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan karena sudah lebih dari 85%. Baik penerapan media Real Object maupun hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator kinerja. Guru telah mampu menerapkan model pembelajaran Object dengan runtut dan baik. Siswa pun telah menunjukkan peningkatan. Siswa terlihat lebih aktif mengikuti pembelajaran dan aktif mengikuti tahapan penerapan media Real Object. Hasil belajar siswa juga semakin meningkat dari siklus I ke siklus II serta telah mencapai indikator kinerja. Berikut data yang diperoleh dari hasil observasi siklus I dan siklus II. Tabel 1 Data Hasil Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD dengan Media Real Object Siklus I dan II Persentase Siklus Guru Siswa I 57% 63% II 89,5% 87% Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam menerapkan model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object selalu

meningkat dari siklus I sampai siklus II. Pencapaian akhir pada siklus II telah mencapai indikator kinerja. Dengan meningkatnya proses pem belajaran berpengaruh terhadap hasil evaluasi atau hasil belajar yang dicapai siswa. Adapun tabel 2 berisi tentang hasil evaluasi siswa dari siklus I-II Tabel 2. Data Hasil Belajar IPA Siswa pada Siklus I-II Siklus Persentase (%) Pertemuan 1 2 3 Ratarata I 87,5 81,2 87,5 85,4% II 90,5 96,6 100 95,8% Berdasarkan tabel 2 pada siklus I- II terjadi peningkatan juga pada hasil belajar siswa. Pada siklus I rata-rata persentase yang tuntas 85,4% sedangkan yang belum tuntas 14,6%. Pada siklus II rata-rata yang tuntas adalah 95,8% sedangkan yang belum tuntas 4,2% terjadi peningkatan sebesar 10,4% dari rata-rata siklus I ke siklus II dari 85,4% menjadi 95,8%. Berdasarkan uraian hasil belajar siklus I-II maka dapat disimpulkan bahwa media Real Object dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013. Secara umum peningkatan yang diperoleh pada siklus II dapat dikatakan memuaskan pada aspek penerapan model kooperatif Object maupun pada hasil belajar, sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan PTK sampai siklus II. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suyadi bahwa selesainya suatu siklus dalam penelitian tergantung pada kepuasan guru dan siswa dalam pencapaian prestasi (2010). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal: (1) langkah-langkah penerapan model kooperatif Object dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV SDN 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013 terdiri dari lima tahap yaitu: (a) pembentukan kelompok, (b) presentasi dari guru, (c) kegiatan pembelajaran dalam tim/kelompok, (d) kuis/ evaluasi, (e) penghargaan peserta tim; (2) penerapan model kooperatif tipe STAD dengan media Real Object dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV SDN 2 Karangsari tahun ajaran 2012/2013 jika dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran atau langkahlangkahnya. Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan adalah (1) untuk guru, sebelum melaksanakan model pembelajaran kooperatif Object perlu persiapan yang matang baik secara pribadi maupun menyiapkan kemampuan siswa untuk mendukung penerapan model ini serta menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran, (2) untuk siswa, sebaiknya terus mengembangkan kemampuan-kemampuan yang telah diperoleh melalui pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Real Object, dan (3) untuk peneliti lain, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media Real Object, menuntut pemahaman dan penguasaan tahapantahapannya. Oleh karena itu, sebelum akan melaksanakan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Object, siswa harus sudah diberikan penjelasan atau gambaran tentang model dan media tersebut agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa memuaskan. DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. (2009a). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Arikunto, Suhardjono & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asyhar, R. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.

Isjoni. (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Padmono. (2012b). Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Pelangi Press. Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sudjana. N & Rivai. A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset. Sulistyorini, S. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pen- didikan, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Semarang (Unnes) dan Tiara Wacana. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zaifbio (2010). Pengertian Pendidikan IPA dan Perkembangannya. Diperoleh 1 November 2012 dari http://zaifbio.wordpress.com/201 0/04/29/pengertian-pengertianipa-dan-perkembangannya/html.