ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

Bab 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR. (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: ELSYE SHEZARITASARI B

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang akan berguna tidak saja bagi dunia bisnis, tetapi juga masyarakat luas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN

Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

PENGARUH OPINI AUDIT, PERGANTIAN MANAJEMEN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang sudah Go public, perusahaan tentunya

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, AUDITOR OPINION, FINANCIAL DISTRESS DAN ACCOUNTING FIRM SIZE PADA AUDITOR SWITCHING

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB I PENDAHULUAN. menjembatani benturan kepentingan antara pihak principal (pemegang saham)

FENOMENA PERGANTIAN AUDITOR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB V PENUTUP. pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING

PENGARUH OPINION SHOPPING, FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Changes

Fachmy Syahtiadi Henny Medyawati Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRACT

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik.

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin

Accounting Analysis Journal

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. penerimaan opini audit going concern pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Gustha Priyatna Hadi Pramono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. disajikan oleh pihak manajemen perusahaan. Manajemen (dalam teori. keagenan disebut agen) dan pemegang saham (dalam teori keagenan

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mereka kepada pihak-pihak yang membutuhkan. SFAC No 2

BAB I PENDAHULUAN. kinerja sebuah perusahaan. Penyampaian laporan keuangan merupakan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan

Kata Kunci : Disclosure, Debt Default, Kualitas Audit, Opini audit tahun sebelumnya, Going Concern.

FAKTOR-FAKTOR TERKAIT KAP SWITCHING YANG DILAKUKAN PERUSAHAAN SECARA VOLUNTARY

FAKTOR KLIEN YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA. Arens, Alvin A., Elder, Randal J. & Beasley, Mark S Auditing and Assurance

MARGARETHA MEI EVITA SARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY. R. Meike Erika Dwiyanti, Arifin Sabeni 1

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI

NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

KAP, UKURAN TERHADAP. tahun. Sofiyan Adiguna B BISNIS

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP AUDITOR SWITCHING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh

BAB V PENUTUP. KAP, dan ukuran klien terhadap auditor switching. Dalam penelitian. ini terdapat 6 variabel yang diuji pengaruhnya terhadap auditor

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi UNP Kediri

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan diteliti dan menentukan langkah-langkah penelitian agar penelitian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen Mckling, (1976) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. principal) dengan kepentingan berbeda tersebut (Lee, 1993: 50, 65), yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

BAB II LANDASAN TEORITIS. dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda, ketidakpuasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pergantian kantor akuntan publik dalam dunia usaha dilatarbelakangi oleh banyak

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: KHUSNUL KHOIRIYAH B 200 090 221 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan judul : ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) Yang disusun oleh : KHUSNUL KHOIRIYAH NIM : B 200 090 221 Penandatanganan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, Februari 2014 Pembimbing ( Drs. Suyatmin, M. Si. ) Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) KHUSNUL KHOIRIYAH B 200 090 221 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA terhadap auditor switching. Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris yang menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan (annual report). Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Sampel yang digunakan adalah 26 perusahaan manufaktur yang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentsi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi logistik (logistic regession). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Pergantian manajemen (CEO) berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. (2) Opini auditor (OPINI) tidak berpengaruh terhadap auditor switching. (3) Kesulitan keuangan (financial distress-der) tidak berpengaruh terhadap auditor switching. (4) Ukuran KAP (KAP) berpengaruh terhadap auditor switching. (5) Persentase perubahan ROA tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Kata kunci: auditor switching, pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, persentase perubahan ROA iii

A. PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu perusahaan. Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan baik oleh pihak eksternal maupun pihak internal. Pihak internal ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan data dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin memperoleh informasi yang handal dari manajemen perusahaan mengenai pertanggungjawaban dana yang mereka inverstasikan (Mulyadi, 2002). Mengingat perbedaan berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut, maka informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut haruslah wajar, dapat dipercaya dan tidak menyesatkan bagi pemakainya sehingga dibutuhkan masing-masing pihak yang berkepentingan dapat dipenuhi. Guna menjamin kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, maka perlu adanya suatu pemerikasaan yang dilakukan oleh auditor independen. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan akuntansi keuangan Indonesia (IAPI 2011). Pembatasan tenure (masa perikatan audit) merupakan usaha untuk mencegah auditor terlalu dekat berinteraksi dengan klien sehingga menggangu independensi auditor. Salah satu anjuran adalah ketentuan pergantian KAP dan auditor secara wajib (mandatory) yang dilandasi peraturan dan alasan teroritis bahwa penerapan pergantian auditor secara wajib diharapkan akan meningkatkan independensi auditor baik secara penampilan maupun secara fisik (Giri,2010). Indonesia adalah salah satu negara yang mewajibkan pergantian kantor akuntan dan mitra audit diberlakukan secara periodik. Pemerintah telah mengatur kewajiban rotasi auditor dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang Jasa Akuntan Publik (perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1

423/KMK.06/2002). Peraturan ini menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturutturut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang maka rumusan masalah yang ingin diangat dalam penelitian ini adalah: (1). Apakah pergantian manajemen mempengaruhi perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (2). Apakah opini audit mempengaruhi perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching, (3). Apakah kesulitan keuangan perusahaan mempengaruhi perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (4). Apakah ukuran KAP mempengaruhi perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (5). Apakah presentase perubahan ROA mempengaruhi perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dengan penelitianini adalah sebagai berikut: (1). Memperoleh bukti empiris apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (2). Memperoleh bukti empiris apakah opini audit berpengaruh terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (3). Memperoleh bukti empiris apakah kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (4). Memperoleh bukti empiris apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. (5). Memperoleh bukti empiris apakah presentase perubahan ROA berpengaruh terhadap perusahaan manufaktur di Indonesia melakukan auditor switching. B. TINJAUAN PUSTAKA Teori Keagenan Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen Mckling (1976) menjelaskan adanya konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan shareholder 2

(principle). Sebagai seorang yang rasional, seorang agent akan bertindak dan berupaya untuk selalu konsisten dengan pilihannya untuk mencari keuntungan pribadi, baik agent maupun principle selalu mencari peluang keuntungan untuk memaksimalkan utilitas mereka. Peraturan Pemerintah Indonesia Mengenai Rotasi Wajib Auditor Sekarang ini, isu independensi auditor telah semakin penting dalam hal pemberian jasa audit oleh akuntan publik. Pihak pemerintah sebagai regulator diharapkan dapat memfasilitasi kepentingan dari semua pihak, baik pihak perusahaan, pihak akuntan, dan pihak eksternal. Bentuk campur tangan pemerintah dalam hal isu independensi adalah adanya peraturan-peraturan yang mewajibkan adanya rotasi auditor ataupun masa kerja audit (audit tenure) (Wijayanti,2010). Teori tentang Auditor Switching Auditor switching merupakan pergantian auditor (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang bisa berasal dari faktor klien maupun faktor auditor. Pergantian Manajemen Jansen dan Mecking (1976) menyatakan hubungan keagenan adalah suatu kontrak di mana satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang lain (agent) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dan kemudian mendelegasikan sebagai kewenangan pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Berdasarkan argumen di atas dapat disimpulkan bahwa kontrak antara principle (pemegang saham) dan agent (menejemen) merupakan kesepakatan dimana pemilik atau pemegang saham perusahaan menunjuk manajemen untuk mengelola perusahaan. Opini Audit Opini audit merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP,2001). 3

Kesulitan Keuangan Perusahaan Kesulitan keuangan merupakan penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi (Platt 2002). Ukuran KAP Ukuran KAP merupakan ukuran yang digunakan untuk menentukan besar kecilnya suatu Kantor Akuntan Publik. Ukuran KAP menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara profesional, sebab KAP menjadi kurang tergantung secara ekonomi kepada klien. Klien juga kurang dapat mempengaruhi opini auditor. KAP besar cenderung memberikan opini kebangkrutan perusahaan klien (lenox, 1999 dalam Giri, 2010). Presentase Perubahan ROA ROA (Return on Assets) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi yang mengukut kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa lalu, kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA diperoleh dari total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menadai aset tersebut (Hanafi dan Halim, 2005). Hipotesis H1: Pergantian Manajemen berpengaruh terhadap Auditor Switching. H2: Opini Audit berpengaruh terhadap Auditor Switching. H3: Kesulitan Keuangan Perusahaan berpengaruh terhadap Auditor Switching. H4: Ukuran KAP berpengaruh terhadap Auditor Switching. H5: Presentase Perubahan ROA berpengaruh terhadap Auditor Switching. 4

C. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris untuk membuktikan hipotesis yang telah disusun terhadap variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini juga merupakan penelitian data sekunder yang dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi yang menerbitkan publikasi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2010. Dasar penentuan pemilihan sampel adalah sampel yang memenuhi kelengkapan data. Metode pengumpulan sampel (sampling method) yang digunakan adalah purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan sampel yang berdasarkan tujuan penelitian. Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010 secara berturut-turut. b. Sampel yang diambil adalah persahaan manufaktur yang telah listing di BEI sebelum periode pengamatan. c. Mempunyai laporan audit yang dipublikasikan bersamaan dengan periode pengamatan. Metode Analisis Data Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitaif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dengan penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalah analisis regresi logistik (logistic regression). Alasan penggunaan alat analisis regresif logistik (logistic regression) adalah karena variabel dependen bersifat dikotomi (melakukan auditor switching dan tidak melakukan auditor switching). Asumsi 5

normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (matrik) dan kategorial (non-matrik). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik (logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresif logistik (logistic regression) dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali,2009). Model regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: SWITCH= RA+ ε Keterangan: SWITCH CEO OPINI DER KAP ROA RA ε : auditor switching : konstanta : koefisien regresi : pergantian manajemen : opini audit : kesulitan keuangan : ukuran KAP : presentase perubahan ROA : reputasi auditor : tingkat kesalahan D. Hasil Penelitian Logistic Regression Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariate dengan logistic regression (binary logistic). Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA terhadap auditor switching (auditor switching). Dari perhitungan Logistic Regression dengan program SPSS Release 15.0 diperoleh hasil sebagai berikut (Lampiran 11): 6

Tabel IV.8 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Logistic Regression B S.E. Wald df Sig. Exp(B) CEO 1.518.475 10.224 1.001 4.563 OPINI 1.370 1.087 1.589 1.207 3.936 DER.290.301.927 1.336 1.337 KAP 1.042.502 4.313 1.038 2.836 ROA -.001.003.126 1.723.999 Constant -2.485.636 15.287 1.000.083 Nagelkerke R 2 = 0,215 Hosmer and Lemeshow Test = 6,564 (0,584) Percentage Correct Predicted Overall = 76,0 Sumber: data diolah, Lampiran 11 Berdasarkan hasil analisis regresi logistic di atas, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: SWITCH = -2,485 + 1,518 (CEO) + 1,370 (OPINI) + 0,290 (DER) + 1,042 (KAP) 0,001 (ROA) + e i Uji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit) Pengujian model dilakukan dengan Hosmer and Lemeshow Test yang memperoleh Chi-Square sebesar 6,564 dengan probabilitas = 0,584 (lihat Lampiran 11). Karena nilai p> yaitu 0,584 > 0,05 pada taraf signifikansi 5% (p>0,05), maka model regresi yang digunakan dinyatakan fit atau cocok. Hal ini menunjukkan bahwa pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya auditor switching. Uji Keseluruhan Model Pengujian keseluruhan model dilakukan dengan -2 Log Likehood pada Block=0 dengan Block = 1. Jika nilai -2 Log Likehood pada Block=0 lebih besar daripada -2 Log Likehood pada Block = 1, maka model regresi sudah baik. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai -2 Log Likehood pada Block=0 sebesar 128,425, sedangkan nilai -2 Log Likehood pada Block = 1 adalah sebesar 7

112,339. Artinya nilai -2 Log Likehood pada Block=0 lebih besar daripada dengan -2 Log Likehood pada Block = 1 (128,425 > 112,339), maka model regresi sudah baik. Artinya bahwa model regresi pengaruh pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA terhadap auditor switching merupakan regresi yang baik atau fit. Uji Koefisien Determinasi Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11), sehingga dapat dikatakan bahwa hasil pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang baik. Nilai koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 21,5% variasi dari auditor switching dapat dijelaskan oleh pergantian manajemen, opini audit, kesulitan keuangan, ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA. Sedangkan sisanya sekitar 78,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Pengujian Koefisien Regresi Nilai koefisien variabel pergantian manajemen (CEO) bernilai positif dan signifikan dengan nilai Wald sebesar 10,224 dan nilai p-value sebesar 0,001 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05), maka H 1 diterima. Artinya pergantian manajemen berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Nilai koefisien variabel opini auditor (OPINI) bernilai positif dan tidak signifikan dengan nilai Wald hanya sebesar 1,589 dan nilai p-value sebesar 0,207 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05), maka H 2 ditolak. Artinya opini auditor tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Nilai koefisien variabel kesulitan keuangan (DER) bernilai positif dan tidak signifikan dengan nilai Wald hanya sebesar 0,927 dan nilai p-value sebesar 0,336 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05), maka H 3 ditolak. Artinya kesulitan keuangan tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Nilai koefisien variabel ukuran KAP (KAP) bernilai positif dan signifikan dengan nilai Wald sebesar 4,313 dan nilai p-value sebesar 0,038 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05), maka H 4 diterima. Artinya ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. 8

Nilai koefisien variabel persentase perubahan ROA (ROA) bernilai negatif dan tidak signifikan dengan nilai Wald hanya sebesar 0,126 dan nilai p-value sebesar 0,723 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05), maka H 5 ditolak. Artinya persentase perubahan ROA tidak berpengaruh terhadap auditor switching. E. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pergantian manajemen (CEO) berpengaruh signifikan terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi logistik memperoleh nilai Wald = 10,224 dan p-value = 0,001 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) maka H 1 diterima. Hal ini berarti manajemen perusahaan yang baru cenderung akan mencari KAP yang selaras dalam pelaporan dan kebijakan akuntansinya 2. Opini auditor (OPINI) tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi logistik memperoleh nilai Wald = 1,589 dan p-value = 0,207 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H 2 ditolak. Hal ini berarti opini yang diberikan auditor bukanlah faktor yang mendorong manajemen melakukan pergantian terhadap auditor. 3. Kesulitan keuangan (financial distress-der) tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi logistik memperoleh nilai Wald = 0,927 dan p-value = 0,336 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) maka H 3 ditolak. Hal ini berarti perusahaan yang sedang dalam kondisi financial distress cenderung tidak melakukan pergantian KAP karena auditor switching pada suatu perusahaan yang terlalu sering akan meningkatkan fee audit. 4. Ukuran KAP (KAP) berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi logistik memperoleh nilai 9

Wald = 4,313 dan p-value = 0,038 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05) dan H 4 diterima. Hal ini berarti ukuran KAP merupakan faktor yang mendorong manajemen melakukan auditor switching. KAP Big Four cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit dan menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan KAP Non Big Four. Sehingga untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan dan untuk menarik minat investor, perusahaaan akan menggunakan jasa audit dari KAP besar. 5. Persentase perubahan ROA tidak berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2008-2011. Hasil regresi logistik memperoleh nilai Wald = -0,001 dan p-value = 0,723 ditolak pada taraf signifikansi 5% (p>0,05) dan H 5 ditolak. Hal ini berarti persentase perubahan ROA bukan salah satu faktor yang mendorong manajemen melakukan auditor switching. Rendahnya kinerja manajemen perusahaan ini tidak dapat diperbaiki dengan mengganti auditor yang lebih berkulaitas yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah: 1. Sampel penelitian hanya terbatas pada perusahaan manufaktur yang ada di BEI dan tidak mengikutsertakan perusahaan-perusahaan di bidang lain sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan. 2. Periode pengamatan yang relatif pendek karena hanya empat tahun (2008-2011), sehingga hasil penelitian kurang mencerminkan fenomena yang sesungguhnya. 3. Faktor-faktor yang diteliti hanya pergantian manajemen, opini auditor, ukuran KAP, kesulitan keuangan, dan perubahan ROA, sedangkan masih banyak faktor lain yang mungkin memiliki pengaruh terhadap kebijakan auditor switching. 10

Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Penelitian mendatang hendaknya menggunakan semua jenis perusahaan, sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili semua karakteristik dalam populasi, sehingga tingkat generalisasinya lebih baik dan dapat diterapkan pada seluruh perusahaan di BEI. 2. Periode pengamatan pada penelitian selanjutnya hendaknya lebih diperpanjang yaitu lebih dari empat tahun, sehingga hasil penelitian mencerminkan fenomena yang sesungguhnya dan hasil penelitian akan lebih baik dan dapat digunakan sebagai bahan referensi. 3. Penelitian mendatang dapat menambah faktor lain karena ada kemungkinan faktor lainnya yang memnberikan pengaruh terhadap keputusan auditor switching perusahaan seperti ukuran perusahaan klien, pertumbuhan perusahaan, kepemilikan saham manajemen, kepemilikan saham institusional, dan lain-lain. 11

DAFTAR PUSTAKA Atmini, Sari dan Wuryana. 2005. Manfaat Laba dan Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Textile Mill Products dan Apparel and Other Textile Products terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, hal. 460-474. Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, hal. 1-13. Fanny, Margaretta dan Saputra, S. 2005. Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emite Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, hal. 966-978. Ghozali, 2005, 2006, 2009, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi keempat. Semarang : Universitas Diponegoro. Giri, Efraim Ferdinan. 2010. Pengaruh Tenur Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor diindonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-26. Jensen, Michael C dan Meckling W. H. 1976. Theory of The Firm : Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Ekonomics 3. Hal 305-360. Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat. Mardiyah, A. A. 2002. Pengaruh Perubahan Kontrak, Keefektifan Auditor, Reputasi Klien, Biaya Audit, Fakto Klien, dan Faktor Auditor Terhadap Auditor Changes : Sebuah Pendekatan dengan Modal Kontinjensi RPA. Seminar Nasional Akuntansi V. Semarang. McCue, M. I. 1991. The Use of Cash Flow to Analyze Financial Distress in California Hospitals. Hospital and Health Service Administration, 36 : 223-241. Menteri Keuangan, 2003, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 tentang Jasa Akuntan Publik, Jakarta. Menteri Keuangan, 2008, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, Jakarta. 12

Mulyadi, 2002. Auditing. Buku Satu Edisi kelima. Jakarta : Salemba Empat. Nasser, et. Al. 2006. Auditor Client Relationship : The Cose ofaudit Tenure and Auditor Switching In Malaysia. Managerial Auditor Journal, val. 21, No. 7, PP. 724-737. Platt, H, and M.B. Platt.2002. Predicting Financial Distres. Journal of Financial Service Profesionals, 56 : 12-15. PT. Bursa Efek Indonesia. 2008-2011. Indonesia Capital market Directory 2008-2011. Jakarta : PT. Bursa Efek Indonesia. Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default dan Opini Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, hal 1-25. Sartono, A. 2004. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi keempat. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Sinarwati, Ni Kadek. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-20. Susan dan Trisnawati, Estralita. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan Auditor Switch. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol. 13 No. 2. Agustus 2011, 131-144. Suparlan dan Andayani, Wuryan. 2010. Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-25. Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2009. Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit-Suatu Studi dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark. Simposium nasional Akuntansi XII, Palembang, hal. 1-34. Wijayani, Evi Dwi dan Januarti, Indira. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yanng Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching. Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh, hal 1-25. 13