PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS

dokumen-dokumen yang mirip
Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Sambutan Presiden RI Pd Penyerahan DIPA Tahun 2014, di Istana Bogor, tgl 10 Des 2013 Selasa, 10 Desember 2013

PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

KETENTUAN PERTIMBANGAN ATAU PERSETUJUAN DALAM UNDANG-UNDANG KEMENTERIAN NEGARA

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014

Sambutan Presiden RI pd Pelantikan Pamong Praja Muda IPDN XX Thn 2013, tgl. 28 Agt 2013, di Jabar Rabu, 28 Agustus 2013

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE VII PARTAI DEMOKRAT Minggu, 19 Oktober 2008

Bismillahirrahmanirrahim PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR RI Tentang RANCANGAN UNDANG-UNDANG OMBUDSMAN RI

Keterangan Pers Presiden RI Mengenai Pengumuman Calon Menkes dan Wamen ESDM, Bogor, 13 Juni 2012 Rabu, 13 Juni 2012

Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Sekretaris Kabinet dan Wakil-wakil Menteri KIB II, 6 Jan 2010 Rabu, 06 Januari 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

a. bahwa dengan berlakunya Undang- Undang Nomor 32 Tabun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan adanya perbedaan penafsiran beberapa ketentuan dalam

KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI Pd Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kary tgl 17 Des. 2013, di Jkt Selasa, 17 Desember 2013

Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 02 Desember 2010

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

KEPPRES 127/1999, PEMBETUKAN KOMISI PEMERIKSA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMERIKSA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

Instruksi Presiden RI setelah Rapat Terbatas Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, 17 Januari 2011 Senin, 17 Januari 2011

ACARA PRESENTASI DARI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MIKRO DAN MENENGAH, DI KANTOR KUKM Senin, 03 Maret 2008

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial, Jakarta, 14 Desember 2012 Selasa, 04 Desember 2012

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Antinarkoba Internasional, Tgl. 24 Juni 2013, Istana Negara Senin, 24 Juni 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripruna, Jakarta, 27 Oktober 2011 Kamis, 27 Oktober 2011

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Tgl 31 Des 2013, Bogor Selasa, 31 Desember 2013

Selasa, 7 Pebruari 2006

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

UTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA, JAKARTA, 8 AGUSTUS 2008

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 7 April 2011 Kamis, 07 April 2011

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 11 Agustus 2011 Kamis, 11 Agustus 2011

Sambutan Presiden RI pada Silaturahmi Kel. Besar Persatuan Tuna Netra Indonesia, Jumat, 03 Juli 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 16

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI UNTUK RUMAH TANGGA SASARAN

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-47 PROVINSI SULAWESI TENGAH RABU, 13 APRIL 2011

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG KOMITE KOORDINASI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PUTUSAN Nomor 49/PUU-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-40 KORPRI TAHUN 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.10, 2007 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. KEPEGAWAIAN. PPNS. Pengangkatan. Mutasi. Pemberhentian. Pencabutan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Wejangan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Anak-anak Nasional, tgl. 7 Juli 2013, di Istana Cipanas Minggu, 07 Juli 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PRABUMULIH,

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

Pidato Presiden Tentang Proses Hukum Bibit-Chandra

Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Bidang Polhukam, di Cipanas, Tgl. 30 Mei 2014 Jumat, 30 Mei 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 25 / P / M.Kominfo / 11 / 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI D

Kabinet Indonesia Bersatu II

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 10 Januari 2013 Kamis, 10 Januari 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengantar Presiden RI pada Sidkab Menghadapi Puasa dan Idul Fitri, Jakarta, 8 Juli 2013 Senin, 08 Juli 2013

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI TANGGAL 18 JULI 2006

PIDATO SAMBUTAN. Dr Sumarjati Arjoso. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita sekalian.

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

Konferensi Pers Presiden RI Tentang Kasus Hukum Ketua MK, tgl 5 Okt 2013, di Jakarta Sabtu, 05 Oktober 2013

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

PROVINSI JAWA TENGAH

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS (Transkripsi Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Mengenai Pengumuman Reshuffle Kabinet Terbatas Istana Merdeka, 7 Mei 2007) Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat sore, Salam sejahtera bagi kita semua, Saudara-saudara yang saya hormati, Hari ini, saya dengan didampingi oleh Saudara Wakil Presiden dan para Menteri Koordinator akan mengumumkan dan menyampaikan penjelasan sehubungan dengan penataan kembali atau reshuffle kabinet secara terbatas yang insya Allah akan segera kami laksanakan. Saya perlu menyampaikan penjelasan, mengapa sejak saya sampaikan sekitar dua minggu yang lalu, baru hari ini pengumuman tentang Reshuffle Kabinet Terbatas ini saya sampaikan. Hal itu semata-mata, karena kegiatan saya kurang-lebih delapan hari di luar Jakarta, mulai dari Yogyakarta, Bali, Palu dan Poso, sehingga kami lakukan secara intensif, finalisasi dari penataan kembali Kabinet beberapa hari berselang. Perlu saya jelaskan sekali lagi, bahwa reshuffle terbatas ini memiliki tujuan. Tujuan pertama tiada lain, sebagaimana saya sampaikan pada kesempatan yang lain, yaitu untuk meningkatkan efektifitas dan kinerja Kabinet yang saya harapkan akan bekerja lebih baik lagi, lebih efektif lagi dua setengah tahun mendatang sampai batas akhir dari masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu. Tujuan lain tentunya juga saya kaitkan peningkatan teamwork atau kerjasama tim internal Kabinet, dan juga berkaitan dengan apa yang sering kita dengar, sering kita sebut the right man on the right place, sehingga lebih efektif lagi, lebih meningkat lagi kinerja dari Menteri yang bersangkutan. Dengan tujuan itu, maka wujud penataan atau reshuffle kabinet terbatas adalah, pertama, kami lakukan pergantian sejumlah Menteri, diganti dari luar Kabinet, tiga orang profesional yang akan saya angkat menjadi Menteri dan dua orang kader dari partai 1

politik tertentu. Sementara itu, ada sejumlah Menteri, khususnya dua Menteri yang saya lakukan pemindahan posisi dengan harapan membawa kebaikan bagi kinerja Kabinet. Dan di luar itu, sebagaimana Saudara ketahui pula kami melakukan evaluasi dan koreksi atas apa yang dilakukan oleh para Menteri selama dua tahun setengah ini dengan tujuan untuk melakukan perbaikan kinerja di waktu yang akan datang. Proses yang saya tempuh sesungguhnya menggunakan sistem dan mekanisme yang akuntabel. Secara proposional, Saudara Wakil Presiden saya mintai pendapat dan saran-saran beliau berkaitan dengan penataan kembali Kabinet ini atau reshuffle kabinet secara terbatas, yang kita lakukan sekarang ini. Menyangkut kerjasama tim, saya juga meminta pendapat dari para Menteri Koordinator. Masukan dan saran para Menteri Koordinator amat berguna bagi saya untuk memastikan, bahwa koordinasi dan kerjasama antar Menteri di jajaran Kabinet akan berjalan lebih baik lagi. Khusus menteri atau calon menteri dari partai-partai politik tertentu yang mengalami pergantian atau pemindahan posisi, saya juga mengkonsultasikannya dengan pimpinan partai-partai politik yang bersangkutan. Meskipun tentu keputusan akhir ada pada tangan Presiden. Dalam atau dengan proses seperti itu bagaimana pun keputusan akhir tetap di tangan saya sesuai dengan kewenangan konstitusional yang saya miliki atau yang sering disebut dengan prerogatif. Ini kesempatan yang baik untuk saya sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa sekali lagi reshuffle terbatas ini bukan semacam giliran atau gantian. Mengapa saya sampaikan demikian, karena masih mengalir permintaan dari banyak pihak, dari para kader partai politik untuk duduk dalam Kabinet yang ada sekarang ini. Yang saya tafsirkan, beliau-beliau memaknainya sebagai sebuah giliran ataupun gantian dalam pemerintahan. Saya berpendapat, jika harus dilakukan giliran atau gantian atau bongkar habis secara menyeluruh tentu tidak sesuai dengan tujuan dilaksanakannya reshuffle ini yang saya sampaikan tadi. Dan tentunya juga akan menganggu kesinambungan atau kontinuitas pelaksanaan program-program pemerintah yang sedang kita jalankan. Saya mengucapkan terima kasih sebenarnya kepada beliau-beliau yang mengusulkan, 2

menyarankan calon-calon Menteri, saya sebut demikian, baik yang disampaikan secara tertulis kepada saya maupun melalui SMS, baik pula yang disampaikan sendiri oleh tokoh-tokoh yang bersangkutan maupun melalui pihak-pihak lain. Saya mengucapkan terima kasih, karena saya menilai bahwa niat dan tujuannya baik. Tokoh-tokoh itu ingin menyumbangkan pikiran dan tenaganya di jajaran Kabinet untuk tujuan yang baik pula. Terus terang nama-nama yang diusulkan oleh banyak pihak itu untuk menjadi Menteri, baik yang berasal dari Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, gubernur, partai politik maupun profesional yang jumlahnya lebih dari 25 orang tokoh. Sesungguhnya memiliki kapasitas yang layak untuk menjadi Menteri. Namun saya meminta maaf, karena tidak dapat memenuhi permintaan itu sesuai dengan tujuan reshuffle dan arti dari penataan kembali kabinet yang kami laksanakan sekarang ini. Saya yakin pada kesempatan mendatang siapa pun yang memimpin pemerintahan nanti, tokoh-tokoh baik itu yang nama-namanya ada pada saya mempunyai peluang yang besar untuk mengabdi di jajaran pemerintahan, di lingkungan kabinet, insya Allah. Saya juga ingin memberikan klarifikasi tentang isu yang masih beredar sekarang ini, seolah-oleh Presiden disandera atau ditekan oleh partai-partai politik atau oleh pihak lain. Saya sampaikan, isu itu tidak benar. Sekali lagi, tidak benar. Memang ada komunikasi dan konsultasi saya dengan pihak-pihak tertentu, tapi tidak dalam artian penekanan kepada Presiden dalam proses reshuffle ini. Justu saya berterima kasih dan menyampaikan rasa hormat serta penghargaan kepada para pimpinan partai-partai politik dan pihak-pihak lain yang sungguh menghormati kewenangan saya selaku Presiden dalam pengangkatan dan pemberhentian menteri sesuai dengan Bab V Pasal 17 Undang-Undang Dasar 1945. Klarifikasi lain yang perlu saya sampaikan adalah sebagaimana yang diberitakan oleh media massa tentang sejumlah menteri yang dianggap sakit, sehingga harus diganti. Atas instruksi saya pada tanggal 4 Mei 2007 yang lalu, Tim Dokter Kepresidenan Republik Indonesia telah melaporkan secara tertulis hasil pemeriksaan kesehatan menteri pada tahun 2007. Menurut catatan dan laporan tertulis itu, secara umum para Menteri masih dapat menjalankan tugas dan pekerjaannya sebagai menteri, meskipun 3

beberapa menteri ada catatan-catatan khusus. Kecuali Menteri Dalam Negeri, Saudara Muhammad Ma ruf, saya masih menunggu laporan akhir dari Tim Dokter Kepresidenan dengan bekerja sama dengan Tim Dokter yang merawat beliau di Singapura sekarang ini. Setelah saya terima laporan yang lengkap, definitive, baru akan saya ambil keputusan menyangkut keberadaan Menteri Dalam Negeri, apakah Pak Ma ruf masih bisa menjalankan tugas beliau nanti atau karena tidak bisa lagi menjalankan tugasnya harus menjalani perawatan kesehatan? Tentu perlu dilakukan penggantian jabatan Menteri Dalam Negeri. Saya akan menyampaikan sekarang nama-nama menteri yang diganti atau yang dipindahkan posisinya. Pertama, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Saudara Sugiharto diganti oleh Saudara Sofyan Djalil. Yang kedua, posisi Menteri Komunikasi dan Informatika yang ditinggalkan oleh Saudara Sofyan Djalil diisi oleh Saudara Muhammad Nuh, seorang profesional, mantan Rektor ITS Surabaya, dan seorang pakar teknologi informasi. Yang ketiga, Jaksa Agung, Saudara Abdulrahman Saleh diganti oleh Saudara Hendarman Supandji, mantan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus dan mantan Ketua Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Yang keempat, Menteri Sekretaris Negara, Saudara Yusril Ihza Mahendra diganti oleh Saudara Hatta Rajasa. Yang kelima, posisi Menteri Perhubungan yang ditinggalkan oleh Saudara Hatta Rajasa akan diisi oleh Saudara Jusman Syafii Djamal, seorang profesional, mantan Direktur Utama PT. DI periode 2000-2002 dan anggota Tim Nasional Evaluasi Keselamatan Transportasi yang bekerja beberapa saat yang lalu. Yang keenam, Menteri Hukum dan HAM, Saudara Hamid Awaludin diganti oleh Saudara Andi Mattalata, ahli hukum, Ketua Fraksi Golkar DPR RI. 4

Yang ketujuh, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Saudara Syaifullah Yusuf diganti oleh Saudara Muhammad Lukman Edy, kader dari Partai Kebangkitan Bangsa. Itulah nama-nama yang mengalami pergantian, termasuk yang mengalami pemindahan posisi dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Saya dan Wakil Presiden pada kesempatan yang baik ini mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para menteri dan Jaksa Agung yang akan meninggalkan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu. Para menteri tersebut telah bekerja dan berbuat untuk menyukseskan program pemerintah dalam keadaan yang tidak mudah. Masingmasing memiliki jasa dan sumbangan penting bagi kabinet, khususnya dan pemerintah serta negara umumnya. Saya yakin dan mendoakan, agar beliau-beliau tetap dapat berperan dan mengabdi bagi bangsa dan negaranya. Sebagai catatan saudara-saudara, saya pribadi dan Saudara Wakil Presiden, Bapak Muhammad Jusuf Kalla juga pernah diganti atau mengalami reshuffle dari posisi menteri beberapa tahun yang lalu. Alhamdulillah kami bisa kembali di jajaran pemerintahan dengan melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara. Dan tentu pada saatnya nanti, ketika para menteri baru dilantik, saya mengucapkan selamat dan selamat bertugas kepada para menteri dan Jaksa Agung baru tersebut. Demikianlah penjelasan saya. Saya ucapkan terima kasih atas perhatian Saudara. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Biro Pers dan Media Rumah Tangga Kepresidenan 5