BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup sehingga pembangunan nasional berwawasan lingkungan tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENUTUP. sampailah pada kesimpulan yaitu : 1. Bahwa proses pemberian izin industri batik di Kota Yogyakarta, Dinas

BAB I PENDAHULUAN. yang membatasi tanggung jawab pemilik modal yaitu sebesar jumlah saham

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi manfaat maupun penggunaannya. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang semakin meningkat mengandung resiko pencemaran dan. yang menjadi pendukung kehidupan manusia telah rusak.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai objek kebijakan nasional sejak pertama kali Indonesia menentukan kebijakan

BAB I PARTISIPASI PELAKU USAHA RESTORAN DALAM PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN MENURUT UU NO.23 TAHUN 1997

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pembangunan yang terjadi di Indonesia sangat berdampak

karena harus mengorbankan aspek lingkungan hidup.

Bab I. Pendahuluan. pencucian pakaian atau yang lebih dikenal dengan jasa laundry. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu harta yang mempunyai sifat permanent dan dapat. dicadangkan untuk kehidupan pada masa datang.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum

BAB III METODE PENELITIAN. ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-undangan dan literatur yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan usaha pelestarian fungsi air terutama pemerintah pusat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia maka

BAB I PENDAHULUAN. dari industri masih banyak pabrik yang kurang memperhatikan mengenai

BAB I. Beranjak dari Pasal 33 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 menyatakan. oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

I. METODE PENELITIAN. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pulihnya perekonomian Amerika Serikat. Disaat perekonomian global mulai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang. Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa yang dimaksud pekerja/buruh adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi fisik bahkan kondisi sosial penyandang disabilitas pada

BAB I PENDAHULUAN. menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung. negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum, dimana salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibidang keuangan negara, yaitu undang-undang No. 17 tahun tentang Keuangan Negara, Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan yang akan dibahas, maka pendekatan masalah dalam

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Maka dari itu dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang- undangan. 2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, tujuan Negara tertuang dalam alinea keempat Pembukaan Undang-

Penegakan Hukum Administrasi Terhadap Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL) Berdasarkan Undang-Undang 32 Tahun 2009 Di Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Tenaga Kerja Harian Lepas

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan mengolah sumber daya alam dengan sebaik-baiknya yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan tentang pelanggaran (overtredingen), kejahatan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, manusia pun merasa aman untuk tinggal (rumah, bangunan tempat

BAB III METODE PENELITIAN. hukum seperti peraturan perundang-undangan, serta buku-buku. Pemberian Izin Usaha Pengeluaran hewan ternak.

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Pergeseran dimaksud tidak jarang melanggar peraturan perundangundangan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban pemerintah untuk mewujudkan tujuan-tujuan negara yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan guna

III. METODE PENELITIAN

KERTAS POSISI TENTANG PENANGANAN PENGADUAN, PENGAWASAN DAN SANKSI ADMINISTRASI. No: 001/KP/PPSA/XII/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahwa hakekat Pembangunan Nasional adalah Pembangunan Manusia Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat, termasuk tenaga kerja.tenaga kerja sebagai pelaksana. dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya tambang (bahan galian). Negara Indonesia termasuk negara yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan, sebagai mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perlindungan konsumen pada saat ini tidak dapat dipisahkan dari

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan mempelajari dan menelaah konsep-konsep dan teori-teori serta

(ASURANSI SYARIAH) PADA PT. ASURANSI TAKAFUL DI KANTOR CABANG PERWAKILAN SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 19 Jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Kemajuan perindustrian tidak lepas dari peran pemerintah. memberi kemudahan di sektor perizinan industri.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi dan industrialisasi saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Daerah memegang peranan yang sangat penting dalam

PENEGAKAN HUKUM DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERJADINYA PENCEMARAN AIR SUNGAI DI KOTA DENPASAR AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH SABLON

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam suatu kehidupan. masyarakat, terlebihi masyarakat Indonesia yang tata kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ruang adanya otonomi oleh masing-masing daerah untuk. adanya pemerintahan daerah yang menjalankan pemerintahan daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini diuraikan dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 5 Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode pendekatan, yaitu: 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan sebagai fenomena sosial yang terjadi di muka bumi ini mungkin

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. karena tanah merupakan sumber kesejahteraan, kemakmuran, dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 1 ayat (3) Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi Negara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian terhadap efektifitas hukum. 56 Dalam penelitian ini, peneliti

BAB I PENDAHULUAN. dan terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil serta mempunyai berbagai bahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam kegiatan industri dan pertanian. menyebabkan terjadinya berkurangnya sumber air bersih.

BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, segala sesuatu dituntut untuk lebih praktis. Kondisi itu makin

III. METODE PENELITIAN. Upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) mahasiswa yang bertujuan meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang hasilnya dipergunakan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis lingkungan hidup merupakan tantangan yang sangat besar pada abad ini, tantangan ini didapati berlaku terutama di Negara-negara yang sedang membangun. Karena adanya aktivitas pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan umat manusia sering pula membawa dampak terhadap perubahan lingkungan. Dewasa ini, industri telah bertambah dan berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan teknologi. Menurut sebuah harian untuk sektor industri saja Indonesia pada tahun 2000 terdapat sekitar 22.147 industri skala menengah dan besar, berdasarkan data statistik industri tahun 2003 jumlah industri sedang mencapai 113.253, jenis industri besar 36.012, dan angka ini belum termasuk industry kecil yang jumlahnya lebih dari 1.275.175. 1 Industri-industri tersebut tidak hanya berdampak positif bagi pembangunan, melainkan juga berdampak negatif yaitu berupa limbah industri yang dapat mencemari dan mengganggu keseimbangan lingkungan hidup sehingga pembangunan nasional berwawasan lingkungan tidak akan tercapai. Oleh karena industri juga berdampak negatif bagi lingkungan hidup, maka industri diatur dalam peraturan Perundang-undangan. Misalnya didalam UU No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian, khususnya Pasal 13 ayat 1: Setiap pendirian 1 Kompas, 12, Juli, 2002. 1

2 industri baru maupun perluasannya wajib memperolah Izin Usaha Industri. 2 Demikian pula dengan peraturan Perundangan lain yang diatur dalam PP No 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri pada Pasal 2 disebutkan bahwa, setiap pendirian Perusahaan Industri wajib memperoleh Izin Usaha Industri. Sehingga pertimbangan lingkungan merupakan aspek-aspek yang mengintegrasikan kepentingan lingkungan yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang pada tingkatan pengambilan keputusan yang strategis. Dengan demikian perizinan itu merupakan hal yang fundamental dalam industri dan perindustrian. Dalam UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) diatur mengenai pelaksanaan Perizinan yaitu dalam Pasal 1 angka 36 jo Pasal 22-41 UU no 32 Tahun 2009. Untuk itu perlu ada dorongan melalui program-program penataan bahkan adakalanya harus ada dilakukan upaya paksa dalam bentuk program penegakan hukum, dimana sampai saat ini belum semua dapat direalisasikan. Satu topik lagi juga perlu dikaji adalah mengenai Pengawasan maupun pengelolaan lingkungan hidup terhadap kegiatan industri di Indonesia, dimana hingga saat ini karena kurang berperan ataupun lemahnya fungsi kontrol dalam pemberian Izin dan Pengawasan terhadap kegiatan industri yang disebabkan ketidakseimbangan perbandingan antara tenaga instansi lingkungan hidup terhadap jumlah industri yang ada. Penulis dalam hal ini melihat yang terjadi dari berbagai kasus yang sampai saat 2 UU no 5 Tahun 1984, tentang, Perindustrian, pasal 13 ayat 1.

3 ini masih kotraversi dalam hal proses pengawasan/pemeriksaan/inspeksi di bidang industri dan sangat berdampak pada terhadap lingkungan. Berdasarkan uraian singkat di atas maka ada kaitan erat antara Perizinan, khususnya izin bidang Perindustrian dengan Lingkungan Hidup. Di sini berarti lingkungan hidup merupakan faktor penting dalam pemberian izin. Artinya setiap pemberian izin harus dikaitkan dengan aspek-aspek lingkungan hidup sebagai bahan Pertimbangan. Namun dalam prakteknya hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itulah penulis terdorong untuk menyusun skripsi yang berjudul PERTIMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PROSES PEMBERIAN IZIN DAN PENGAWASANNYA DALAM BIDANG INDUSTRI BATIK DI KOTA YOGYAKARTA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Pertimbangan Lingkungan Hidup dalam proses pemberian izin bidang perindustrian dan pengawasannya di kota Yogyakarta? 2. Apa saja yang menjadi kendala dalam proses pemberian izin dan pengawasannya? C. Tujuan Penelitian Bagian ini menguraikan tentang apa yang hendak di capai oleh peneliti terkait dengan masalah hukumnya. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui dan

4 mencari data yang akan dianalisis dalam upaya menjawab permasalahan hukum yang diajukan yaitu : 1. Untuk mengetahui pertimbangan yang diberikan dalam proses pemberian izin dan pelaksanaanya bagi pelaku kegiatan industri. 2. Agar mengetahui kendala-kendala yang ditemukan dalam proses pemberian izin dan pengawasan dalam suatu kegiatan industri. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penilitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahun dan pertama hokum yang terkait dengan masalah pencemaran lingkungan oleh suatu industri, khususnya mengenai pertimbangan lingkungan hidup dalam proses pemberian izin dan pengawasannya dibidang industri di Yogyakarta. 2. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya. 3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumbang saran dan masukan bagi Pemerintah Propinsi Yogyakarta dalam mengataur pemberian izin dan pengawasan industri. E. Batasan Konsep 1. Pertimbangan Lingkungan Hidup adalah Aspek-aspek yang mengintegrasikan kepentingan lingkungan yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang Pemda/Pemprop pada tingkatan pengambilan keputusan

5 yang strategis, yakni pada tataran kebijakan (policy), rencana (plan), atau program. 2. Perizinan: Salah satu bentuk pelaksanaan fungsi peraturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki oleh Pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. 3 3. Industri Batik merupakan semua kegiatan industri berupa pengolahan barang menjadi lebih tinggi penggunannya termasuk rancang bangun, dalam hal ini pengolahan produk Batik. 4. Pengawasan lingkungan hidup: kegiatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup dan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah untuk mengetahui tingkat ketaatan penanggung jawab usaha atau kegiatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan. F. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, dimana berfokus pada aspek pemberian Izin dan proses pelaksanaan pengawasan /inspeksi pada suatu kegiatan industri batik di lakukan oleh pejabat yang berwenang. 3 Adrian Sutedi, S.H., M.H., Hukum Perizinan dan Sektor Pelayanan Publik, Sinar Grafika, Jakarta,2010, hal,169.

6 2. Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data yaitu: a. Data Primer, yaitu berupa data yang diperoleh secara langsung melalui penelitian lapangan dalam hal ini pihak yang terkait langsung dengan instasi Dinas Perizinan, BLH, Dinas Perindustrian Yogyakarta dan juga Pelaku usaha industri Batik. b. Data sekunder, yaitu berupa data yang diperolehdari mengamati, mempelajari, membaca, bahan-bahan hukum maupun kepustakaan dan dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian ini, dimana dalam data ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu 1) Bahan hukum Primer yaitu berupa peraturan perundangundangan yang mengatur tentang proses pemberian izin maupun pengawasanya pada industri di Yogyakarta yaitu: a) UU no 5 tahun 1984 tentang Perindustrian b) PP No 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri c) UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup d) Kep.Men-LH No 17 Tahun 2001 tentang Pengawasan e) Permen Perindustrian No 78 Tahun 2007 tentang Peningkatan Efektifitas Industri Kecil dan Menengah.

7 f) Perwal Yogyakarta No 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tuhas Pokok Lembaga Teknis Daerah. g) Perwal Yogyakarta No 33 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Perizinan h) Perwal Yogyakarta No 63 Tahun 2008 tentang Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup. i) UU no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup j) Perwal Yogyakarta No 140 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Dokumen Lingkungan. 2) Bahan hukum Sekunder: berupa bahan hkum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer adalah dengan cara melakukan studi pustaka terhadap peraturan perundang-undangan, buku-buku literatur dan peraturan lain yang ada relevansinya dengan objek penelitian untuk selamjutnya diseleksi, dikaji dan dipertimbangkan relevansinya dengan masalah yang akan diteliti.data yang diperoleh dari buku-buku karya ilmiah, jurnal maupun surat kabar, dan petunjuk berupa penjelasan dari pejabat Dinas Perizinan Yogyakarta, sebagai pejabat yang mengeluarkan izin, dan Badan Lingkungan hidup.

8 3. Metode Pengumpulan data a) Wawancara yaitu membuat tanya jawab secara interview atau dengan diskusi dengan nara sumber maupun dengan responden tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan. b) Kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengidentifikasi, mempelajari dan mengkaji berbagai bahan/sumber dari buku-buku, dokumen atau karya ilmiah. 4. Responden a) Kepala Dinas Perizinan kota Yogyakarta b) Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Yogyakarta (kepala BLH) c) Kepala Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta d) Pelaku usaha kegiatan Industri Batik 5. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian kepustakaan maupun wawancara di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif, artinya analisis dengan menggunakan ukuran kualitatif. Data yang diperolah dari kepustakaan maupun wawancara di lapangan baik secara lisan maupun tertulis kemudian diarahkan, dibahas dan diberi penjelasan dengan ketentuan yang berlaku, kemudian disimpulkan dengan metode induktif, yaitu menarik kesimpulan dari hal umum ke hal yang khusus.

9 G. Sisitematika Penulisan Penulisan hukum ini disusun secara sistematis dalam 3 BAB yang merupakan suatu rangkaian dan saling berhubungan satu sama lain. 1. BAB I: PENDAHULUAN Permulaan Bab ini berisi Latar Belakang tentang penelitian yang harus dilakukan oleh penulis, kemudian dirumuskan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, sisitematika penulisan hukum dan daftar pustaka. 2. BAB II: PEMBAHASAN Bab ini akan dibahas mengenai tinjauan terhadap pertimbangan lingkungan hidup dalam proses pemberian perizinan, baik itu dikaji dari syarat maupun ketentuan didirikannya suatu industri dan juga pengawasannya terhadap kegiatan industri, dalam konteks industri Batik. 3. BAB III: PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan membicarakan tentang hasil analisa dari keseluruhan penelitian, sedangkan saran diberikan kepada Dinas Perizinan, Badan Lingkungan Hidup, pelaku kegiatan industri.