TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN BERBAGAI PIHAK ANTARA CV. SARI REJEKI SUKOHARJO DAN TOKO JEMPOL BARU DALAM USAHA FURNITURE DI SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PADA PT. BENTOEL PRIMA CABANG SOLO

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai dan mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. 1 Kestabilan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin ada kehidupan bersama-sama. Interaksi sosial ini berguna

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut para pelaku bisnis melakukan banyak penyesuaian yang salah satu

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT BANK DI BPR BKK Capem BATURETNO Kab. WONOGIRI

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya dan. perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya, menyebabkan pula

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat melakukan segala macam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, tangga, sekolah, rumah sakit, dan industri-industri.

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dilihat dari adanya indikasi angka kecelakaan yang terus

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga

AKIBAT PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DALAM KELANGSUNGAN HIDUP. ( Studi Kasus Pengadilan Agama Blora)

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

NOTARIS DAN BADAN HUKUM (STUDY TENTANG TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN BADAN HUKUM)

SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

Fendhi Harsinto Aji NIM : C

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan. tujuan dri pembangunan itu sendiri. Dalam dunia usaha yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

Peran dinas perhubungan dalam mendukung peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Magelang

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia melalui perjuangan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

Oleh Ariwisdha Nita Sahara NIM : E BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara serta kehidupan trans-nasional, gerak dinamis manusia

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN BESARNYA SUKU BUNGA PINJAMAN DALAM SENGKETA HUTANG PIUTANG (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

Perlawanan terhadap sita eksekutorial (executorial beslag) oleh pihak ketiga di pengadilan negeri (studi kasus di pengadilan negeri Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan

PERJANJIAN SEWA BELI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (Studi Komparatif Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor di Beberapa Perusahaan Finance Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

SKRIPSI. Disusun Oleh : SEPTIAN DWI SAPUTRA C

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin. untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa hidup bersama dengan orang lain. Naluri untuk hidup bersama

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

PERKAWINAN USIA MUDA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PERCERAIAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN AGAMA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

TINJAUAN YURIDIS WANPRESTASI PADA PERJANJIAN LEASING

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH HAK MILIK SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI KABUPATEN BOYOLALI

Transkripsi:

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN BERBAGAI PIHAK ANTARA CV. SARI REJEKI SUKOHARJO DAN TOKO JEMPOL BARU DALAM USAHA FURNITURE DI SUKOHARJO SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan Studi Program Strata Satu Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : Hery Dwi Wahyudi C.100.040.105 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia yang merupakan salah satu negara yang sedang berkembang pada saat-saat ini sedang giat-giatnya dalam memacu pembangunannya di segala bidang kehidupannya untuk mewujudkan cita-cita bangsa seperti yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur untuk memberikan hasil serta manfaat bagi seluruh rakyat indonesia. Hal itu juga tecantum dalam Pembangunan Nasional dalam ketetapan MPR RI No.11/MPR/1993 tentang GBHN, yaitu Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, temtram, tertib dan Dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, tertib, bersahabat dan damai. Pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya tentu telah dirasakan oleh rakyat indonesia sampai pada pelosok-pelosok tanah air, semua itu tentu tidak tercapai dan berjalan efektif tanpa peran aktif dari segala lapisan masyarakat umumnya dan pemerintah pada khususnya.

Seiring dengan pembangunan nasional tersebut tanpa bisa dihindari telah banyak terjadi perkembangan, perubahan dan gejolak-gejolak yang ditandai dengan apa yang disebut arus globalisasi, khususnya dibidang ekonomi. Terlebih lagi globalisasi oleh kemajuan pesat dibidang teknologi dapat mempengaruhi stabilitas nasional dan pertahanan nasional yang pada gilirannya akan berdampak pada pelaksanaan dan hasil-hasilnya dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang. Akibat lain dari arus globalisasi tersebut adalah semakin terbukannya pasar bebas yang semakin memberikan angin segar bagi para pelaku-pelaku usaha yaitu pengusaha-pengusaha untuk menjalankan usahanya sendiri-sendiri sesuai dengan bidangnya. Dengan adanya hal tersebut maka hukum ekonomi harus benar-benar ditegakkan agar tidak terjadi pemusatan kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat banyak. Disamping juga peraturan-peraturan dan Undang-Undang yang berlaku harus juga ditegakkan agar menimbulkan rasa aman bagi masyarakat yang bergerak dibidang usaha apapun. Sehingga demokrasi ekonomi yang diletakkan dan dijadikan sebagai dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional juga dapat berjalan secara baik seiring dengan kegiatan pembangunan nasional. Sebagai kelanjutan-kelanjutan dari pembangunan dan berdasarkan pembangunan sebelumnya, laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi harus tetap diupayakan dengan mengandalkan efisiensi dan produktifitas nasional yang perwujudannya peran aktif yang luas dari masyarakat yang dijiwai oleh jiwa kepemitraan yang sehat dalam berusaha. Sehubungan dengan

hal itu, kebijaksanaan pembangunan ekonomi dilaksanakan dengan dan melalui delapan belas sektor pembangunan yang mana salah satunya adalah sektor kehutanan. Sektor ini ditambahkan dalam rangka menjaga dan memelihara fungsi tanah, air, udara, iklim dan lingkungan hidup untuk memberikan menfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat karena hutan merupakan salah satu penentu ekosistem. Dalam Repelita VI dinyatakan bahwa pembanguanan perhutanan mencakup semua upaya untuk memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain, serta ekosistemnya. Dengan demikian pembangunan kehutanan mencakup aspek pelestarian lingkungan hidup, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan sosial, baik didalam maupun diluar hutan negara. Pemanfaatan hasil-hasil hutan telah dapat dimanfaatkan baik oleh negara maupun pihak swasta, badan usaha, industri besar, industri menengah, dan industri rumah tangga. Didalam kenyataannya telah dapat memberikan kontribusi dan andil yang cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja, baik itu dalam pengolahan-pengolahan kayu maupun industri-industi rumah tangga yaitu dalam bidang usaha meubel atau furniture. Pada perkembanganya, kedua pihak kemudian sepakat mengadakan perjanjian kerjasama jual-beli furniture yang didasarkan asas kebebasan berkontrak dalam KUHPerdata dan saling menguntungkan kedua belah pihak, selain untuk mempererat kerjasama hubungan antara kedua belah pihak. Dengan telah disepakatinya perjanjian itu, maka para pihak telah terikat sadar

akan hak dan kewajibannya masing-masing. Sehingga tercipta perjanjian yang tegas, jelas dalam hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. Jadi berdasarkan perjanjian yang dibuat antara CV. Sari Rejeki (pihak pertama) dengan Toko Jempol Baru (pihak kedua), ketika melakukan transaksi pemesanan barang yang dilakukan dua (2) hari sebelumnya, pihak CV. Sari Rejeki telah mempersiapkan daftar barang yang akan dipesan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Jika terjadi kekeliruan dikemudian hari, barang akan dikembalikan lalu dikirimkan lagi sesuai dengan permintaan pihak pertama. Tanpa merugikan salah satu pihak, biasanya CV. Sari Rejeki tetap memberikan dispensasi waktu maksimal satu minggu, jika belum juga terealisasi, pembatalan pemesanan barang dilakukan sesuai kesepakatan bersama. Kesimpulannya yakni, terhadap perjanjian lain sekalipun kita akui termasuk didalam perjanjian yang telah dibuat, hanya berdasarkan kesepakatan-kesepakatan antara kedua belah pihak yang berkepentingan, Maka ketentuan dalam buku III KUH perdata tidak berlaku, dalam artian kalaupun nanti kita melihat adanya penerapan ketentuan buku III atas perjanjian yang lain, maka penerapanya tidak otomatis akan dilakukan, tetapi atas dasar kepercayaan analogi yang mendasar sesuai aturan perundangundangan Walaupun perjanjian telah dibuat sedemikian mungkin dengan adanya sales contract, akan tetapi terdapat hal-hal yang belum diatur secara tegas dan khusus. Akibatnya terjadi masalah masalah atau perbedaan-perbedaan penafsiran isi perjanjian tersebut atau pun masalah perjanjian kurang sesuai

dengan prakteknya dilapangan. Sehingga diperlukan kesamaan pikiran dengan tetap memperhatikan pasal 1338 dan pasal 1339 KUHPerdata yang berbunyi: Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya Perjanjian tidak hanya mengikat hal-hal yang tegas dinyatakan di dalamnya, tetapi untuk segala sesuatu yang menurut sifat persetujuan diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan atau undang-undang Maka berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan prosese terjadinya perjanjian kerjasama jual beli furniture tersebut, juga mengenai hak dan kewajiban yang timbul didalamnya sera permasalahan yang terjadi menyangkut perjanjian tersebut yaitu dengan membuat judul, TINJAUAN YURIDIS TERJADINYA PELAKSANAAN PERJANJIAN BERBAGAI PIHAK ANTARA CV. SARI REJEKI DALAM USAHA FURNITURE DI SUKOHARJO B. Pembatasan Masalah Maksud pembatasan masalah adalah untuk membatasi terhadap hal-hal yang khusus yang akan diteliti dan menjadi pokok bahasan dalam penulisan. Dengan adanya pembatasan masalah tersebut, dapat diharapkan penulisan ini terarah dan terfokus serta tidak menyimpang dari permasalahan yang akan dibahas.

Agar penulisan ini dapat mencapai sasaran seperti yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan masalah yaitu melakukan peninjauan secara yuridis perjanjian, apakah perjanjian yang dilakukan CV Sari Rejeki Sukoharjo tersebut telah sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku, seperti mengenai, syarat sahnya perjanjian, asas perjanjian, ada wanprestasi dalam perjanjian tersebut atau tidak dan sebagainya. Dengan adanya pembatasan masalah, diharapkan penelitian yang akan dilakukan dapat terarah serta sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan dan dapat menghasilkan penelitian yang obyektif serta ilmiah sesuai dengan prinsip-prinsip penelitian yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. C. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian yang ilmiah. Dengan perumusan masalah diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

1 Bagaimanakah proses terjadinya perjanjian tinjauan yuridis terjadinya Pelaksanaan Perjanjian berbagai pihak antara CV. Sari Rejeki dalam usaha furniture di Sukoharjo 2. Apakah hak-hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing pihak dalam perjanjian? 3. Permasalahan-permasalahan apakah yang timbul dan bagaimanakah cara mengatasinya? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memerikan manfaat, yang sesuai dengan apa yang dikehendaki.adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui secara jelas gambaran proses terjadinya Pelaksanaan Perjanjian berbagai pihak antara CV. Sari Rejeki dalam usaha furniture di Sukoharjo b. Terjadinya Untuk mengetahui secara jelas apa saja yang menjadi hak dan kewajiban yang timbul dari adanya dan timbulnya perjanjian kerjasama jual beli furniture tersebut. c. Untuk mengetahui secara jelas permasalahan-permasalahan yang timbul dalam melaksanakan perjanjian kerjasama furniture tersebut dan penyelesaian-penyelesaian yang dilakukan kedua belah pihak.

2. Tujuan subyektif a. Untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan utama dalam penyusunan penulisan hukum guna melengkapi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar kesarjanaan dibidang ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. b.untuk memperluas dan mengembangkan wawasan berfikir, menambah kemampuan menulis khususnya dalam penulisan ilmiah dibidang ilmu hukum khususnya hukum perdata mengenai perjanjian serta tanggap terhadap permasalahan yang terjadi. c. Untuk lebih mendorong, cara berfikir yang kritis dan kreatif terhadap perkembangan Hukum di Indonesia. E. Manfaat penelitian Tinggi rendahya nilai dari suatu penelitian selain ditentuka oleh metode penelitianya juga ditentukan oleh besarnya manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian tersebut. Dalam hal ini yang menjadi manfaat atau kegunaan dalam penelitian ini adalah : 1. Kegunaan teoritis a. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang penulis peroleh di bangku perkuliahan dan membandingkanya dengan praktek-praktek dilapangan. b. Untuk melatih diri dalam suatu karangan ilmiah. c. Untuk memberikan masukan pemikiran dibidang ilmu hukum, khususnya hukum perdata.

2. Kegunaan praktis Untuk memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat umum yang belum mengetahui tentang beberapa perjanjian F. Metode Penelitian Penelitian adalah merupakan kegiatan ilmiah guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara Metodologis dan Sistematis. Metodologis berarti dengan menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah, sedangkan sistematis berarti sesuai dengan pedoman atau aturan penelitian yang berlaku ilmiah untuk suatu karya ilmiah. Pelajaran yang memperbincangan metode-metode ilmiah untuk penelitian disebut metodologi research 1 Adapun metode atau teknis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas dan lengkap mengenai obyek yang menjadi permasalahan. Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian Diskriptif adalah : Suatu cara untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang keadaan atau gejala-gejala lainya. Maksudnya adalah terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat 1 SUTRISNO HADI, Metodologi Research I, cet.xvii, Yayasan penerbit fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1985, hal.4).

membantu memperkuat teori-teori lama atau didalam kerangka menyusun teori-teori tersebut. 2 2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi penelitian di CV. Sari Rejeki Sukoharjo 3. Jenis Data a. Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dilapangan dari pihak yang ada hubungannya dengan Pelaksanaan Perjanjian berbagai pihak antara CV. Sari Rejeki dalam usaha furniture di Sukoharjo b. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan. Dalam hal ini diperoleh dari beberapa literatur atau dokumen-dokumen resmi, hasil hasil penelitian, peraturan perundangundangan serta buku buku ilmiah 3 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang digunakan pada pokoknya dengan 2 cara, yaitu : 2 (Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1984, Hal. 10 ). 3 RONNY HANINTIJO SOEMITRI, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, jakarta,1988,hal.52

a. Studi Kepustakaan ( Librari Research) Adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan membaca dan mempelajari literatur-literatur, buku-buku, dokumen-dokumen, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah perjanjian jual beli. b. Studi Lapangan (field Research) Adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan terjun langsung dilapangan untuk mengamati dan mempelajari obyek masalah yang diteliti. Adapun teknik ini ditempuh dengan cara : 1. Wawancara (interview) Yaitu suatu cara yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data melalui tanya jawab secara lisan dan langsung kepada pihak yang berwenang yang mempunyai hubungan langsung dengan obyek penelitian. Interview yang dilakukan penulis adalah dengan cara wawancara bebas terpimpin. Dimana dalam cara ini digunakan daftar pertanyaan yang akan dijawab secara lisan oleh responden untuk mendapatkan jawaban yang akurat dan sistematis 2. Observasi (pengamatan) Adalah suatu proses untuk mengadakan penjagaan tentang perilakuan manusia atau sekelompok manusia sebagaimana terjadi dalam kenyataan, kemudian deskripsi lengkap tentang kehidupan sosial. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung terutama yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Menurut Lincoln dan Goba menyatakan bahwa maksud mengadakan wawancara adalah untuk mengkontrusikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motifasi, tuntutan kepedulian, dan lain-lain kebulatan, merekontruksikan kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatankebulatan itu sebagaimana yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang 4 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu uraian cara-cara analisa, yaitu suatu kegiatan yang mana suatu data yang kita peroleh diedit terlebih dahulu, untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan analisa yang sifatnya kualitatif. Analisa kualitatif ini untuk menghasilkan data deskriptif yang merupakan kata-kata tulisan dan uraian-uraian dari orang lain dan perilaku yang diamati. 5 Dengan menggunakan metode kualitatif bagi seorang peneliti khususnya, bertujuan untuk mengerti dan memahami gejala yang ditelitinya 6. Karena data yang dikumpulkan adalah data kualitatif maka teknik analisa datanya menggunakan model analisa kualitatif interaktif. Dimana tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data serta penarikan kesimpulan (verifikasi) dapat dilakukan dengan cara aktifitasnya yang berbentuk interaksi antara komponen dan proses pengumpulan data 4 (LEXI J.MOLEONG, Metodologi Penelitian Kualitatif, penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990, Hal.135). 5 MARIA S.W. SUMARJONO, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian, Yogyakarta, 1989, hal.16 6 SOERJONO SOEKAMTO, Op.Cit, HAL. 32

sebagai proses siklus, sehingga data yang terkumpul akan benar benar mewakili dan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Adapun skema cara kerja analisa data tersebut dapat kita gambarkan sebagai berikut: 7 Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) Dalam teknik analisa data ini setelah data terkumpul selanjutnya bisa kita kemukakan dalam sajian data ataupun dengan langkah mengolah data ( mereduksi data ) tersebut untuk mengklasifikasikan data-data yang perlu dipakai dan data - data yang akan dibuang kemudian data-data tersebut baru disajikan. Tetapi bisa juga setelah data-data disajikan baru kemudian direduksi dengan menghapuskan data-data yang tidak dipakai. Setelah melalui tahap reduksi data maupun sajian data barulah dapat ditarik kesimpulan (Verifikasi). Tetapi bila dalam penarikan kesimpulan ini dirasa masih ada data-data yang kurang maka kita bisa kembali ketahap awal dari pengumpulan data untuk mencari data-data yang kurang. 7 HB. SUTOPO, Metodologi Penelitian Kualitatif Bagian II, UNS Press, Surakarta, 1980, HAL. 32

G. Sistematika Skripsi Dalam penulisan penelitian yang berjudul : TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA CV. SARI REJEKI DALAM USAHA FURNITURE DI SUKOHARJO ini penulis akan menggunakan sistematika skripsi sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Metode penelitian G. Sistematika skripsi BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan umum tentang perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Saat Lahirnya Perjanjian 3. Beberapa Asas Perjanjian 4. Syarat Sahnya Perjanjian 5. Jenis atau macam-macam Perjanjian 6. Akibat Hukum dari Suatu Perjanjian 7. Prestasi, Wanprestasi, dan Akibatnya 8. Overmacht dan Akibatnya

9. Resiko 10. Berakhirnya Perjanjian B. Tinjauan tentang Perjanjian Jual Beli Furniture 1. Bentuk Perjanjian Jual Beli Furniture CV. Sari Rejeki Sukoharjo 2. Pengertian Perjanjian Jual Beli Furniture 3. Pedoman Pengaturan Hukum Perjanjian Jual Beli Furniture. BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian B. Bagaimanakah proses terjadinya Pelaksanaan Perjanjian berbagai pihak antara CV. Sari Rejeki dalam usaha furniture di Sukoharjo C. Apakah yang menjadi Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban masing- masing pihak yang timbul dan adanya perjanjian tersebut? 1. Tinjauan tentang kewajiban-kewajiban dan hak-hak dalam syarat-syarat perdagangan meubel atau furniture. 2. Kewajiban-kewajiban dan hak-hak para pihak D. Hambatan-hambatan apakah yang timbul dan bagaimanakah cara penyelesainnya? BAB IV: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran