BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL BAGI PENUNGGU PASIEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencegah dan menangani resiko sosial dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat agar kelangsungan hidup dapat dipenuhi; b. bahwa pasien rawat inap membawa konsekuensi terjadinya keadaan yang tidak stabil bagi keluarganya dan harus menunggu keluarganya yang menjalani rawat inap sehingga akan berpengaruh dalam kelangsungan hidup/pemenuhan kebutuhan hidup, maka dipandang perlu memberikan bantuan sosial untuk melindungi dari resiko sosial yang terjadi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Bantuan Sosial Bagi Penunggu Pasien; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
-2-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali tdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 8. Peraturan Bupati Badung Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL BAGI PENUNGGU PASIEN.
-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Badung. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Badung. 3. Bupati adalah Bupati Badung. 4. Dinas Sosial adalah Dinas Sosial Kabupaten Badung. 5. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat BPKAD adalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Badung. 6. Bantuan Sosial Penunggu Pasien yang selanjutnya disebut Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan berupa uang oleh Pemerintah Kabupaten Badung kepada penunggu pasien yang diberikan tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. 7. Resiko Sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerawanan sosial yang ditanggung oleh penunggu pasien, yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar. 8. Penunggu Pasien adalah keluarga atau Pihak Lain dari pasien sakit yang mendapatkan Rawat Inap pada pusat pelayanan masyarakat seperti Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung Mangusada dan rumah sakit rujukan lainnya. 9. Pihak lain adalah orang yang dipercaya atau diberikan kuasa untuk menunggu pasien rawat inap oleh pihak keluarga. 10. Warga Kabupaten Badung adalah setiap orang yang berdomisili di wilayah Kabupaten Badung yang dibuktikan dari Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) atau Kartu Keluarga (KK). 11. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung Mangusada. 12. Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat umum untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan dan/atau pelayanan medis lainya.
-4-13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Badung. 14. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disebut E-KTP adalah Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang berfungsi sebagai identitas diri dan juga berfungsi untuk mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP. 15. Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat KK adalah Kartu Identitas Keluarga yang memuat data tentang susunan keluarga dan jumlah anggota keluarga. BAB II RUANG LINGKUP DAN TUJUAN Pasal 2 Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi tujuan, sasaran, bentuk bantuan dan besaran bantuan, tata cara pengajuan, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi Pemberian Bantuan Sosial bagi Penunggu Pasien di Daerah. Pasal 3 Tujuan pemberian Bantuan Sosial yaitu untuk mencegah dan menangani resiko sosial dari kerawanan sosial Warga Kabupaten Badung, sehingga kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal. BAB III SASARAN PENERIMA Pasal 4 (1) Sasaran penerima Bantuan Sosial yaitu Warga Kabupaten Badung yang ditunjuk sebagai penunggu pasien oleh pasien / keluarga pasien sakit yang menjalani rawat inap di Kamar Kelas III pada pusat pelayanan kesehatan masyarakat. (2) Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Puskesmas se Kabupaten Badung; b. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Badung Mangusada; c. Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah; dan d. Rumah sakit rujukan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan/atau Jaminan Kesehatan Nasional.
-5- BAB IV BENTUK DAN BESARAN BANTUAN SOSIAL Pasal 5 Bantuan Sosial diberikan dalam bentuk uang dan diterima langsung oleh penunggu pasien. Pasal 6 (1) Besaran Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 paling banyak Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah). (2) Jenis Bantuan yang diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. uang makan Rp. 50.000,00 (Lima puluh ribu rupiah)/hari; b. uang transport Rp. 50.000,00 (Lima puluh ribu rupiah)/hari; dan c. uang saku Rp. 100.000,00(Seratus ribu rupiah)/hari. (3) Bantuan Sosial hanya diberikan 1 (satu) kali dalam setahun. BAB V TATA CARA PENGAJUAN Pasal 7 (1) Pengajuan Bantuan Sosial bagi Penunggu Pasien diajukan kepada Bupati. (2) Penunggu pasien yang berhak mengajukan Bantuan Sosial yaitu suami/istri/anak/orang tua/pihak lain yang dikuasakan oleh pasien. (3) Syarat-syarat pengajuan klaim Bantuan Sosial meliputi : a. Kartu Tanda Penduduk Kabupaten Badung (E-KTP) / Surat Keterangan dari Perbekel/Lurah; b. Kartu Keluarga Kabupaten Badung (KK); c. Kartu Badung Sehat (KBS); d. Surat Keterangan Rawat Inap; e Surat kuasa bagi Penunggu Pasien yang tidak tercantum dalam Kartu Keluarga.
-6- (4) Dalam hal Penunggu Pasien belum berumur 17 (tujuh belas) tahun keatas dan tidak memiliki E-KTP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, harus membuat Surat Keterangan Domisili dari Perbekel / Lurah. BAB VI TATA CARA PENYALURAN Pasal 8 Penyaluran Bantuan Sosial dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, dan mendapat verifikasi serta persetujuan dari Bupati/Pejabat yang ditunjuk. Pasal 9 (1) Bupati membentuk Tim Verifikasi yang bertugas melaksanakan verifikasi Bantuan Sosial. (2) Tim verifikasi melaksanakan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 diterima lengkap dan benar. (3) Tim verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (4) Kepala Dinas Sosial menyampaikan permohonan penyaluran dana bantuan sosial bagi penunggu pasien kepada Kepala BPKAD setelah mendapatkan persetujuan dari Bupati. BAB VII PENGELOLAAN Pasal 10 (1) Pelaksana anggaran belanja Bantuan Sosial secara teknis dilaksanakan oleh Kepala Dinas Sosial. (2) Kepala BPKAD mencairkan dana Bantuan Sosial dilakukan dengan cara Pembayaran Langsung. (3) Mekanisme penganggaran pelaksanaan dan penatausahan, pelaporan dan pertanggungjawaban Bantuan Sosial bagi Penunggu Pasien dilaksanakan berdasarkan Pedoman Pemberian Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
-7- BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Dalam hal penunggu pasien yang berhak memperoleh Bantuan Sosial tidak mengurus Bantuan Sosial sesuai dengan persyaratan untuk jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari, maka tidak akan memperoleh pelayanan Bantuan Sosial. Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 18 Agustus 2017. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatanya dalam Berita Daerah Kabupaten Badung. Ditetapkan di Mangupura pada tanggal 9 Agustus 2017 BUPATI BADUNG, TTD I NYOMAN GIRI PRASTA Diundangkan di Mangupura pada tanggal 9 Agustus 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BADUNG, TTD I WAYAN ADI ARNAWA BERITA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2017 NOMOR 45 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, TTD Komang Budhi Argawa,SH.,M.Si. NIP. 19710901 199803 1 009