BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perusahaan dituntut bekerja keras untuk memberikan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang kemudian berpengaruh terhadap berbagai sektor industri yang semakin

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan asing. Sektor pariwisata menjadi salah satu industri yang

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijaman yang berkembang pesat ini sudah banyak restaurant cepat fastfood

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perusahaan dituntut bekerja keras untuk memberikan barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertajam persaingan yang akhirnya membawa konsekuensi hanya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menengah ke bawah (m.bisnis.com, 2014). Hal ini menunjukkan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertajam persaingan yang akhirnya membawa konsekuensi hanya perusahaan

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era moderenisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

Jumlah Restoran dan Kafe

menyampaikan informasi iklan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar yang sangat luas. ( 10 Oktober 2012). Dirjen

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikn efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, khususnya aspek ekonomi dan bisnis, sehingga mengakibatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia semakin berkembang. Perekonomian di Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya persaingan dan berkembang pesatnya sektor-sektor industri dalam negeri,baik itu industri berskala besar maupun industri berskala kecil. Dari sekian banyaknya sektor industri di Indonesia yang mengalami perkembangan dan kemajuan, terdapat pula perkembangan dan kemajuan pada industri makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman merupakan industri yang potensial karena berhubungan erat dengan kebutuhan pokok manusia, sehingga industri ini mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk ketika terjadi krisis ekonomi beberapa tahun yang lalu. Pertumbuhan yang terjadi setiap tahunnya pada sektor industri makanan dan minuman dapat ditandai dengan semakin banyak dan ketatnya persaingan diantara pelaku bisnisnya.berbagai merek produk ditawaran dan diperkenalkan dengan berbagai keistimewaan, baik dalam manfaatnya maupun dalam mengkomunikasikannya. 1

2 Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu kota destinasi wisata bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus meningkat. Peningkatan tersebut secara signifikan dikontribusi oleh sektor ekonomi kreatif beserta sektor-sektor pendukung lainnya. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran berperan memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian Provinsi Jawa Barat. Berikut adalah kontribusi berbagai sektor bagi perekonomian Provinsi Jawa Barat tahun 2012 : Pertanian 6.30% 0.20% Industri Pengolahan 12% 24.20% Listrik, Gas, dan Air Bersih Bangunan / Konstruksi 40.80% 2.30% 4.90% Perdagangan, Hotel,dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Gambar 1.1 Kontribusi Berbagai Sektor Bagi Perekonomian Kota Bandung Sumber : Rancangan Pembangunan Kota Bandung 2014-2018 (perpustakaan.bappenas.go.id) Gambar 1.1 pada halaman sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat tujuh sektor yang berkontribusi bagi perekonomian kota Bandung. Kontribusi terbesar bagi perekonomian kota Bandung didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran yaitu sebesar 40,8%. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran

3 memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian kota Bandung tercermin dari banyaknya jenis usaha seperti distro, clothing, dan kuliner yang membuat Jawa Barat dijadikan sebagai kota destinasi wisata belanja serta wisata kuliner. Sektor industri makanan dan minuman terdiri atas berbagai kategori seperti mie instan, kripik pedas, tepung terigu, minyak goreng, kopi bubuk, rokok mild, saus sambal, kecap, minuman energi, roko kretek, minuman tidak bersoda dan sebagainnya. Dalam industri makanan dan minuman menawaran banyak sekali produk makan yang akan di konsumsi oleh masyarakat, salah satunya adalah keripik pedas. Berbicara mengenai kripik pedas tentu tidak terlepas dari pembahasan mengenai salah satu makan ringan yang cukup mengenyangkan, bersifat praktik dan berhaga relatif bersahabat, hal tersebut dirasakan pada perubahan gaya hidup masyarakat saat ini yang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Produk kripik pedas bahkan menjadi pilihan masyarakat Indonesia, sekarang kripik pedas bukan sekedar makanan ringan tetapi telah menjadi cemilan favorit karna sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai makan pedas. Merek suatu produk tidak hnya bertujuan sebagai daya tarik untuk konsumen, tetapi merek juga digunakan sebagai alat untuk meningkatan daya saing.fungsi merek telah berkembang menjadi salah satu alat promosi yang menyebabkan merek mempunyai peran pentng dalam menarik minat konsumen akan produk yang ditawarkan perusurhaan tersebut, sehingga akan mendorong konsumen melakukan pembelian. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, mereka akan mencari informasi mengenai merek apa yang baik atau image yang tertanam dalam merek tersebut. Image adalah esan yang diperoleh

4 sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap suatu (Rangkuti,2003 ; 83). Persepsi yang positif dan kepercayaan konsumen terhadap suatu merek yang akan menciptakan brand image yang positif. Brand image adalah kumpulan keyakinan atau kepercayaan atas merek tertentu (Kotler, 2005 ; 226). brand image akan menjadi prioritas utama dijadian acuan bagi konsumen sebelum melakukan pembelian. Oleh karena itu perusahaan harus dapat menciptakan suatu merek yang menarik dan menggambarkan manfaat produk yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga konsumen memiliki persepsi yang positif terhadap merek tersebut. Brand image yang baik merupakan salah satu aset bagi perusahaan karena brand mempunyai suatu dampak pada setiap persepsi konsumen, dimana masyarakat akan mempunyai kesan positif terhadap perusahaan. Konsumen tidak hanya menggunakan harga sebagai indikator kualitas, tetapi juga sebagai indikator biaya yang dikeluarkan untuk ditukar dengan model produk atau manfaat produk. Karenanya,melihat sejauh mana merek yang disandangkan dapat memepengaruhi penilaian konsumen terhadap citra merek dari produk tersebut.berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan citra merek yang mereka miliki diantaranya inovasi produk tersebut, penetapan harga yang bersaing, dan promosi yang tepat sasaran. Semakin baik citra merek produk yang dijual,maka semakin tinggi proses keputusan pembelian oleh konsumen. Proses keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan kualitas produk tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah produk

5 barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak dibidang Produk kripik pedas berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mempertahankan citra merek produk yang mereka miliki. Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang satu berbeda dengan produk yang lainnya.proses keputusan pembelian oleh konsumen adalah keputusan yang melibatkan persepsi terhadap citra merek,dan harga. Melihat dari semakin besarnya peluang pasar yang ada pada industri kripik pedas yang bertujuan untuk memenuhi makanan ringan masyarakat Indonesia, maka semakin banyak pula pelaku bisnis yang tertarik yang terjun pada sektor industri. Di Indonesia sendiri penjualan kripik pedas masih didominasi oleh beberapa prusahaan, diantaranya PT.Maicih,PT.Karuhun,dan PT.Bojes. berikut adalah data yang menunjukan tentang besarnya peluang pasar pada industri kripik pedas dilihat dari jumlah penjualan kripik pedas yang ada di Jawa Barat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini : Tabel 1.1 Daftar Jumlah Penjualan Kripik Pedas Jawa Barat (dalam ribuan bungkus) Periode 2013-2015 Tahun Nama perusahaan Harga kripik 2013 2014 2015 Kripik Maicih 65.315 67.458 70.101 Rp. 17.000 Kripik pedas Karuhun 63.673 59.731 62.465 Rp.18.000 Kripik Bojes 49.562 50.953 51.032 Rp. 12.000 Sumber :Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa secara umum penjualan kripik pedas di Jawa Barat mengalami peningkatan atau dalam arti lain telah terjadi peningkatan jumlah konsumsi kripik pedas di Jawa Barat. Di Jawa Barat saja

6 mencapai 183,598 bungkus pada tahun 2015 sedangan pada sebelumnya hanya sebesar 178,450 bungkus pada tahun 2013. Dari data diatas industri kripik pedas di Indonesia terus mengalami peningkatan dan kemajuan, sehingga pelaku pasarnya menjadi semakin banyak dan menjadikan semakin ketatnya persaingan dalam industri ini. Tabel 1.2 Daftar Jumlah Penjualan Kripik Pedas di kota Bandung (dalam ribu bungkus)periode 2013-2015 Nama perusahaan Tahun Harga kripik 2013 2014 2015 Kripik Maicih 7.899 8.542 8.994 Rp. 17.000 Kripik pedas Karuhun 7.101 6.790 6.985 Rp.18.000 Kripik Bojes 5.412 5.741 5.977 Rp. 12.000 Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Dari tabel diatas dapat dilihat kripik pedas merek Maicih masih menjadi market leader dalam industri kripik pedas di kota Bandung,dengan menguasai jumlah penjualan dalam tiga tahun berturut-turut dalam periode 2013-2015. Kripik pedas Karuhun memiliki tingkat penjualan yang tidak stabil diantara dua merek lainnya, yaitu 7.101 bungkus pada tahun 2013, 6.790 bungkus pada tahun 2014, 7.091 bungkus pada tahun 2015. Kondisi di atas mengindikasikan bahwa produk pesaing telah memecah benak konsumen akan kripik pedas karuhun, terutama pada merek kripik pedas Maicih yang menjadi pesaing terberat sebagai kripik pedas yang sama-sama ditujukan untuk segmen pasar menengah, citra merek kripik pedas Karuhun masih kalah dibanding kripik pedas Maicih dikarenakan produk kripik pedas Maicih lebih dahulu keluar dan dikenal masyarakat dibanding produk kripik pedas Karuhun, dengan pangsa pasar kripik

7 pedas karuhun yang cenderung harganya lebih mahal maka dapat diindikasikan bahwa telah terjadi penurunan tingkat keputusan pembelian konsumen terhadap produk kripik pedas karuhun. Tabel 1.3 Daftar Jumlah Penjualan Kripik Pedas di produsen kripik pedas Karuhun Jalan PHH Mustafa Blok C No.19 (dalam ribu bungkus) Periode 2013-2015 Tahun Nama Perusahaan 2013 2014 2015 Kripik Karuhun 1.544 1.104 1.296 Sumber : PT.Kripik Pedas Karuhun Dlihat dari tabel diatas, penjualan kripik pedas Karuhun mengalami penurunan pada tahun 2014 dengan jumlah 1.104 bungkus, dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebanyak 440 bungkus dan pada tahun 2015 kripik pedas Karuhun mengalami kenaikan jumlah penjualan sebesar 1.296 bungkus atau ada peningkatan sebesar 192 bungkus dari tahun 2014. 1.2 Hasil Survey Pendahuluan Penelitian Pendahuluan Mengenai Citra Merek Kripik Karuhun No Dimensi Pertanyaan SS S CS TS STS Total Apakah gambar kemasan keripik pedas Karuhun lebih terkenal dibanding 20% 23.4% 16.6% 26.6% 13.4% 100% merek lain. Citra 1 Apakah reputasi merek merek kripik 23.4% 16.6% 23.4% 16.6% 20% 100% pedas Karuhun baik Apakah anda menyukai gambar 23,4% 26.6% 20% 16.6% 13,4% 100%

8 No Dimensi Pertanyaan SS S CS TS STS Total kemasan kripik pedas Karuhun Apakah anda selalu menempatkan kripik pedas Karuhun sebagai pilihan utama dibanding merek lain. 13.4% 20% 16.6% 23.4% 26.6% 100% Apakah anda tau dengan baik tentang merek kripik pedas Karuhun. Apakah seluruh keluarga anda suka mengkonsumsi keipik pedas karuhun. 26.6% 16.6% 20% 23.4% 13.4% 100% 13.4% 20% 16.6% 23.4% 26.6% 100% Penelitian Pendahuluan Mengenai Bauran Pemasaran Kripik Karuhun No Dimensi Pertanyaan SS S CS TS STS Total Kripik karuhun menawarkan banyak pilihan 20% 23.4% 23.4% 16.6% 16.6% 100% menu baru yang beragam. 1 Product Anda mengenal dengan baik produk yang 23.4% 16.6% 26.6% 20% 13.4% 100% ditawarkan kripik karuhun Apakah kripik pedas aruhun tidak 23.4% 26.6% 20% 13.4% 16.6% 100%

9 No Dimensi Pertanyaan SS S CS TS STS Total cepat kadaluarsa Harga dari menu kripik yang ditawarkan sesuai 23.4% 23.4% 16.6% 16.6% 20.0% 100% 2 Price dengan rasa dari makanan Harga kripik pedas Karuhun lebih murah dibanding kripik pedas lainnya 20% 10% 23.4% 20% 26.6% 100% Lokasi penjual kripik karuhun mudah dijangkau dan strategis 23.4% 26.6% 16.6% 13.4% 20% 100% 3 Place Lokasi kripik karuhun dapat dilihat dengan jelas 20% 23.4% 26.6% 10% 10% 100% dari jarak pandang normal. Iklan (brosur, internet, dan poster) yang dipakai kripik 20% 23.4% 26.6% 13.4% 16.6% 100% 4 Promotion karuhun menarik minat anda. Kripik karuhun sering melakukan 23.4% 20% 26.6% 13.4% 16.6% 100%

10 No Dimensi Pertanyaan SS S CS TS STS Total promosi penjualan (kupon, voucher, bazar, dan pameran dagang) Kriprik karuhun sering melakukan sponsorship 23.4% 13.4% 26.6% 20% 16.6% 100% pada acaraacara tertentu. Anda datang kripik karuhun karena rekomendasi dari teman. 20% 23.4% 20% 16.6% 20% 100% Penelitian Pendahuluan Mengenai Keputusan Pembelian Kripik karuhun Dimensi Pertanyaan SS S CS TS STS Jumla h Kepu tusan Pembe lian Pemilihan produk/ jasa Waktu Pembelian Anda produk kripikkaruhun karena menyediakan membeli banyak variasi produk Anda membeli kripik karuhun karena kualitas produk yang ditawarkan baik Anda membeli kripik kauhun 1 sampai 2 kali dalam seminggu sekali Anda membeli kripik karuhun lebih dari 2 kali dalam satu 23.4 % 20% 23.4% 16.6% 16.6% 100% 26.6% 20% 23.4% 16.6% 13.4% 100% 23.4% 26.6% 20% 13.4% 16.6% 100% 23.4% 23.4% 16.6% 16.6% 20% 100%

11 Dimensi Pertanyaan SS S CS TS STS Jumla h minggu Jumlah Anda membeli Pembelian produk kripik karuhun dengan jumlah / 13.4% 16.6% 20% 26.6% 23.4% 100% kuantitas yang banyak Anda membeli kripik karuhunlebih dari satu jenis 16.6% 13.4% 20% 23.4% 26.6% 100% Metode Anda memilih Pembayara produk kripik n karuhun karena metode 23.4% 26.6% 20% 13.4% 16.6% 100% pembayaran yang mudah Pembayaran via credit dan debit card di kripik karuhun mudahdilakukan 20% 20% 23.4% 16.6% 20% 100% Sumber: konsumen di jln Phh Mustafa blok C no 19 Dari Tabel 1.3 dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Hasil Tabel Citra Merek 1. Konsumen merasa sangat tidak setuju jika kripik pedas Karuhun sebagai pilihan utama dibanding merek lain dengan hasil 26.6% 2. Konsumen merasa tidak setuju jika kripik pedas Karuhun menjadi makanan yang di konsumsi oleh seluruh dengan hasil 26.6%. b. Hasil Tabel Harga 1. Konsumen merasa sangat tidak setuju jika harga kripik pedas Karuhun lebih murah dibanding kripik pedas lainnya degan hasil 26.6% c. Hasil Tabel Keputusan Pembelian 1. Konsumen tidak setuju jika membeli produk kripik karuhun dengan

12 jumlah / kuantitas yang banyak dengan hasil 26.6% 2. Konsumen sangat tidak setuju jika membeli kripik karuhun lebih dari satu jenis dengan hasil 26.6%. Berdasarkan fenomena diatas yaitu pangsa pasar, tingkat penjualan, tingkat popularitas, dan tingkat kepuasan pembelian kripik pedas Karuhun yang rendah,maka didapatkan informasi adanya masalah pada citra merek dan harga kripik pedas Karuhun. Citra merek dan harga merupakan hal yang sangat penting yang erat hubungannya dalam hal mempengaruhi konsumen untuk mengambil suatu keputusan pembelian. Berkaitan degan pilihan terhadap suatu produk,yang dipertimbangkan oleh konsumen yaitu citra merek (brand image). perusahaan harus menciptakan merek yang kuat, agar konsumen dapat membedakan antara produk perusahaan dengan produk perusahaan pesaingnya. Suatu merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suaru merek yang dapat dipengaruh keputusan seseorang dalam membeli (Levy dan Weitz 2011). Selain citra merek yang kuat perusahaanpun harus menentukan harga yang tepat bagi produk yang akan di jual serta sesuai dengan kemampuan membeli konsumen. harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Selain itu, harga adalah unsur penting dalam sebuah perusahaan dimana dengan adanya harga maka perusahaan akan mendapatkan income bagi keberlangsungan perusahaan. Menurut Kotler dan keller (2012:410) yang dialih bahasakan oleh

13 Bob Sabran harga merupakan satu - satunya unsur bauran pemasaran yang sifatnya fleksibel dimana setiap saat dapat berubah menurut waktu dan tempatnya dan harga juga merupakan hal yang di perhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Berdasarkan fenomena yang ada dan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kripik Pedas Karuhun (Survei konsumen di jln Phh Mustafa blok C no 19) 1.3 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Penelitian 1.3.1 Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas dan melakukan identifikasi ternyata permasalahan yang terjadi pada kripik pedas Karuhun antara lain : 1. Citra merek kripik pedas Karuhun masih kalah dibandingkan dengan kripik pedas pesaing. 2. Kripik pedas karuhun tidak menjadi makanan favorit keluarga 3. Harga kripik pedas Karuhun lebih mahal dari harga pesaing 4. Terdapat penurunan penjualan produk kripik pedas Karuhun dari tahun 2013 2014. 5. Kripik pedas karuhun mengalami kenaikan dari tahun 2014 2015. 6. Penjualan kripik pedas Karuhun masih rendah dibanding dengan kripik pedas pesaing.

14 7. Konsumen membeli kripik pedas Karuhun masih dalam jumlah kecil 8. Konsumen membeli produk kripik pedas Karuhun tidak lebih dari satu jenis 9. Kripik pedas karuhun masih tertinggal dalam market leader dari kripik pedas pesaing. 10. Kripik pesaing mendominasi tiga tahun berturut turut dalam industri kripik pedas di kota bandung. 1.3.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari identifikasi tersebut, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai Citra Merk (Brand Image) produk kripik pedas Karuhun 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai Harga (Price) produk kripik pedas Karuhun 3. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian produk kripik pedas Karuhun 4. Seberapa besar pengaruh Citra Merk (Brand Image) dan Harga (Price)terhadap proses keputusan pembelian pada produk kripik pedas Karuhun 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang akan diteliti, maka tujuannya adalah untuk menganalisis dan mengetahui :

15 1. Tanggapan konsumen mengenai Harga (Price) produk kripik pedas Karuhun 2. Tanggapan konsumen mengenai Citra Merk (Brand Image) produk kripik pedas Karuhun 3. Tanggapan konsumen mengenai proses keputusan pembelian produk kripik pedas Karuhun 4. Besarnya pengaruh Citra Merk (Brand Image) dan Harga (Price)terhadap proses keputusan pembelian kripik pedas Karuhun 1.5 Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama: 1. Kegunaan Teoritis a. Dapat menambah pengetahuan bagi penulis mengenai Citra Merk (Brand Image) dan Harga (Price) serta bagaimana dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Sebagai penelitian lebih lanjut dan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang akan mengambil topik serupa. c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khsusunya mengenai manajemen pemasaran. 2. Kegunaan Praktis. a. Bagi penulis Dari penelitian ini peneliti mendapatkan pengalaman langsung yaitu

16 bidang manajemen pemasaran dan lebih mengetahui tentang pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian kripik pedas Karuhun. b. Bagi Perusahaan Penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai pentingnya pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen. c. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sumbangan pikiran yang bermanfaat untuk para pembaca yang akan mengadakan penelitian pada bidang yang sama.