BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Berdasarkan latar belakang dan masalah yang dihadapi oleh Green Park Mall ini, maka konsep Ramah Lingkungan digunakan sebagai dasar perancangannya. Seperti diketahui bahwa permasalahan global dan kasus yang sedang dihadapi oleh bumi sekarang ini adalah pemanasan global, perubahan iklim serta rusaknya sumber daya alam. Oleh karena itu, arsitekur sebagai salah satu penyebab utama perlu dipertimbangkan kembali bagaimana agar dampak dari segala pembangunan ini dapat mengurangi segala dampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Lingkungan yang dimaksud tidak hanya terfokus pada kondisi alam, melainkan juga para pengguna yang merupakan pelaku bisnis. Dengan hal itu Pusat Perdagangan ini juga harus mengedepankan kenyamanan pengguna yang ada di dalamnya. Gambar 5.1 : Konsep dasar perancangan. 123
5.2 Konsep Tapak Gambar 5.2 : Konsep tapak. 124
5.2.1 Konsep sirkulasi tapak Gambar 5.3 : Konsep sirkulasi tapak. 125
5.2.2 Konsep iklim Gambar 5.4 : Konsep iklim. 126
5.3 Konsep Ruang Gambar 5.5 : Konsep ruang. 127
5.4 Konsep Utilitas Bangunan 5.4.1 Sistem distribusi air bersih dan air kotor Sistem distribusi air bersih menggunakan sistem downfeet. Sumber air bersih pun tidak hanya berasal dari PDAM, namun juga mengambil dari tandon penampung air hujan yang sudah mengalami penyaringan untuk pengairan lansekap dan keperluan flushing toilet serta pemadam kebakaran mandiri. Gambar 5.6 : Konsep distribusi air bersih & air kotor. 128
5.4.2 Sistem distribusi penanggulangan kebakaran Sistem penanggulangan kebakaran pada bangunan ini dirancang memiliki pompa sendiri sehingga ketika terjadi kebakaran air akan langsung bergerak menuju sprinkle dan menyirami titik api. Alat pendeteksi kebakaran terhubung dengan ruang data sehingga dari ruang tersebut akan terlihat dimana terdapat titik api berada sehingga pemadaman akan bisa dilakukan dengan lebih terfokus. Berikut adalah skema penanganan kebakaran yang terdapat di dalam gedung pusat perbelanjaan : * Jalur distribusi air = tandon kelas dua > pompa > shaft > sprinkle & hydrant bangunan. * Jalur deteksi kebakaran = titik api > smoke detector > ruang data > pompa. Gambar 5.7 : Konsep distribusi penanggulagnan kebakaran. 129
5.4.3 Sistem pendinginan aktif Pusat Perbelanjaan ini menggunakan water chilled system secara makro dan single coil twin fan system pada sistem selanjutnya yang lebih kecil dan menyebar, karena sistem tersebut lebih hemat energi dan menghasilkan kualitas udara yang lebih baik bila dibandingkan dengan sistem single fan system. Pada area tenant masing-masing pendinginan disuplai coil fan unit sehingga energi yang dikeluarkan akan semakin hemat ketika tenant tersebut tidak beroperasi, sedangkan untuk slasar dan umum pendinginan disuplai oleh AHU yang tersebar. 5.4.4 Sistem distribusi listrik Distribusi listrik tersentralisasi dengan bersumber dari satu gardu PLN sehingga pembuatan ruang-ruang yang diperlukan tetap efektif. Sedangkan distribusi dari MDP ke SDP dan pada setiap tenant memiliki tenant meter sendiri sehingga penggunaan listrik dapat diketahui dan tidak terlalu berlebihan. Gambar 5.8 : Skema distribusi listrik. 130