PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE STAD DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

Keyword:Question and answer, word card

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA REAL OBJECT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN PATEMON GOMBONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL MURDER DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SELANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Transkripsi:

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ismanto 1, Triyono 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Kampus Kebumen 2 3 Dosen FKIP Universitas Sebelas Maret Kampus Kebumen Jalan Kepodang 67A Telp (0287) 381169 Kebumen 54312 e-mail ismantopm@yahoo.com Abstract: The Using STAD Type with Flip Chart Media In Increasing Natural Science Learning Fourth Grade Elementary School students. The purpose of this research to describe the procedures for using STAD Type with flip chart media in increasing natural science learning, describe the problems and solutions in use of STAD Type with flip chart media in increasing natural science learning. This research is classroom action research that conducted in two cycles, each cycle includes of planning, implementation, observation, and reflection. The result shows that the using of STAD Type with flip chart media could increase natural science learning, both improved teachers in implementing the STAD Type with flip chart media, students learning activities and student learning result. Keywords: Type STAD, flip chart media, natural science, learning Abstrak: Penggunaan Tipe STAD dengan Media Flip Chart dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan prosedur penggunaan tipe STAD dengan media flip chart dalam meningkatkan pembelajaran IPA, mendeskripsikan kendala dan solusi dalam penggunaan tipe STAD dengan media flip chart dalam peningkatan pembelajaran IPA. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tipe STAD dengan media flip chart dapat meningkatkan pembelajaran IPA, baik peningkatan terhadap guru dalam melaksanakan tipe STAD dengan media flip chart, proses belajar siswa dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Tipe STAD, media flip chart, pembelajaran, IPA PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab dengan pendidikan, manusia dapat hidup sesuai dengan tujuan dan fungsinya sebagai manusia. Oleh karena itu, perlu upaya yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak. Keterlibatan semua pihak dalam pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan. Pendidikan umumnya tercipta dalam situasi formal di lingkungan sekolah melalui proses pembelajaran di kelas yang melibatkan interaksi guru dan siswa. Guru harus dapat menguasai berbagai model pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu dari komponen integral dalam system pendidikan dalam sistem pembelajaran. Menurut Ibrahim (1994) media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan pembelajaran sehingga merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan kegiatan pembelajaran (Suharjo, 2006: 108). Penggunaan media pembelajaran merupakan

suatu hal yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Kriteria untuk dapat menetapkan apakah pembelajaran itu berhasil atau tidak secara umum dapat dilihat dari dua segi, yakni kriteria ditinjau dari sudut proses pembelajaran itu sendiri dan kriteria yang ditinjau dari sudut hasil atau produk belajar yang dicapai siswa. Kedua kriteria tersebut, merupakan hubungan sebab akibat. Asumsi dasar ialah proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula. Makin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran, makin tinggi pula hasil atau produk dari pembelajaran itu. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu mata pelajaran yang membahas ilmuilmu biologi, fisika, dan kimia untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP). IPA merupakan salah satu dari banyak jenis ilmu pengetahuan, yang mempunyai tiga aspek yaitu: sebagai proses, sebagai prosedur, dan sebagai produk pembelajaran. Pendidikan IPA merupakan suatu program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai-nilai ilmiah serta rasa mencintai Sang Pencipta, serta merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik dan penggunaannya secara umum mencakup peristiwa alam. Untuk itu perlu dikembangkan suatu pembelajaran yang efektif dan efisien serta melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 2 Peniron diperoleh data bahwa siswa kelas IV kurang antusias mengikuti pembelajaran terutama pada pembelajaran IPA, dan selama ini siswa kesulitan pada pokok bahasan kenampakan bumi dan benda langit. Pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran IPA masih bersifat konvensional. Pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang menekankan pada ceramah guru, tanya jawab, dan memanfatkan LKS yang dimiliki siswa. Kegiatan pembelajaran IPA didominasi ceramah guru, siswa hanya duduk tenang dan diusahakan diam ketika guru sedang menjelaskan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan tanya jawab. Guru melontarkan pertanyaan, dan siswa yang menjawab pertanyaan selalu ditunjuk oleh guru. LKS yang dimiliki setiap siswa memiliki peranan penting dalam pembelajaran, hal ini karena guru berpedoman pada LKS, baik itu materi yang diajarkan, tugas yang dikerjakan oleh setiap siswa, maupun evaluasi yang dikerjakan sangat tergantung pada LKS. Pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran dapat dikatakan masih berpusat pada guru, belum terlihat adanya pengaktifan siswa dalam pembelajaran. Ketika wawancara dengan siswa, sebagian besar siswa mengaku merasa bosan karena terlalu sering mengerjakan tugas-tugas di LKS, siswa menganggap bahwa pelajaran IPA tidak menyenangkan, hal ini dibuktikan dengan rendahnya minat siswa dalam pembelajaran IPA. Sebagian siswa ketika pembelajaran bermain sendiri tidak memperhatikan penjelasan guru, jika belum jelas tidak ada kemauan untuk bertanya dan memilih diam. Permasalahan tersebut mengakibatkan kegiatan pembelajaran belum maksimal sesuai yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan, kegiatan pembelajaran di SD Negeri 2 Peniron kelas IV belum maksimal sesuai harapan. Pembelajaran IPA masih bersifat konvensional, keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih terlihat kurang, siswa juga kurang begitu memperhatikan penjelasan guru dan terlihat bermain sendiri. Tidak

adanya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menjadikan pembelajaran kurang menarik perhatian siswa, menjadikan siswa kurang antusias terhadap pembelajaran. Hal tersebut berimplikasi pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Data menunjukkan bahwa dari jumlah siswa sebanyak 19 anak, 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan, nilai hasil belajar pada mata pelajaran IPA semester I Tahun Ajaran 2012/2013 masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai rata-rata ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPA, siswa yang belum tuntas mencapai KKM yaitu 40%, dengan kata lain masih banyak siswa yang belum mencapai target. KKM yang telah ditentukan oleh SD Negeri 2 Peniron yaitu 70,00. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar siswa dapat dikatakan masih rendah. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap permasalahan di atas, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran IPA di SD agar terjadi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di SD Negeri 2 Peniron yang dapat dikatakan masih rendah. Kondisi tersebut mengharuskan adanya pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan pemahaman dan berimplikasi pada hasil belajar siswa. Diperlukan adanya pembaruan dalam penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat siswa aktif, interaktif, dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran, dan juga dapat memperjelas konsep-konsep yang diberikan kepada siswa yang aktif dan interaktif. Dalam hal ini peneliti mencoba melakukan inovasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Media Flip Chart. Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif model STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat-lima orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Pembelajaran kooperatif tipe STAD telah digunakan dalam bebagai mata pelajaran yang ada, mulai Matematika, Bahasa, Seni sampai dengan Ilmu Sosial dan Ilmu Pengetahuan Ilmiah lain dan telah digunakan mulai dari siswa kelas dua sampai perguruan tinggi. Agar pembelajaran semakin menarik minat dan perhatian siswa peneliti mencoba memanfaatkan media flip chart dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Susilana dan Riyana (2009: 87) mengemukakan bahwa flip chart merupakan salah satu media cetakan yang sederhana dan cukup efektif. Sederhana dilihat dari proses pembuatannya yang relatif mudah dengan memanfaatkan bahan kertas yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Efektif karena flip chart dijadikan sebagai media penyampai pesan pembelajaran secara terencana maupun secara langsung dan menjadikan percepatan ketercapaian tujuan dengan menghemat waktu bagi guru untuk menulis atau menggambar di papan tulis. Flip chart dinilai cukup efektif digunakan dalam pembelajaran IPA karena selain menghemat waktu untuk menulis atau menggambar di papan tulis juga penyajiannya yang menarik akan membuat siswa menjadi lebih antusias, bisa juga digunakan di dalam maupun di luar kelas, dan juga meningkatkan aktivitas belajar siswa jika dikelola dengan benar. Siswa akan lebih mudah dalam mempelajari suatu konsep IPA baik yang berupa proses maupun penalaran. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mengajukan judul Penggunaan Tipe STAD dengan Media Flip Chart dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN 2 Peniron Tahun Ajaran 2012/2013. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana penggunaan tipe STAD dengan media flip chart dalam meningkatkan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi dan benda langit siswa kelas IV Sekolah Dasar?, 2) Apakah tipe STAD dengan media flip chart dapat

meningkatkan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi dan bena langit siswa kelas IV Sekolah Dasar?, 3) Apakah kendala dan solusi penggunaan tipe STAD dengan media flip chart dalam meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV Sekolah Dasar? Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan prosedur penggunaan tipe STAD dengan media flip chart dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi dan benda langit siswa kelas IV Sekolah Dasar, 2) tipe STAD dengan media flip chart dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi dan benda langit siswa kelas IV Sekolah Dasar, 3) mendeskripsikan penyelesaian kendala dan solusi yang dihadapi dalam penggunaan tipe STAD dengan media flip chart dalam peningkatan pembelajaran IPA siswa kelas IV Sekolah Dasar. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Peniron Kecamatan Pejagoan pada semester II tahun ajaran 2012/2013, yakni mulai bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Mei 2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Peniron tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 19 siswa terdiri atas 10 siswa lakilaki dan 9 siswa perempuan. Sumber data penelitian ini yaitu siswa, guru, teman sejawat sebagai observer dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan tes. Validitas penelitian ini menggunakan triangulasi teknik trangulasi teknik dan sumber. Triangulasi teknik yaitu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu observasi, wawancara, dan penilaian hasil belajar. Triangulasi sumber data berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbedabeda dengan teknik yang sama, sumber data meliputi siswa, peneliti dan observer. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis langkah-langkah penggunaan STAD dengan media flip chart dalam pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Analisis data statistik deskriptif untuk menganalisis data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi dan benda langit. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif meliputi 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah pengumpulan data. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sugiyono (mengutip Miles dan Huberman) bahwa ada tiga langkah pengolahan data kualitatif (2011), yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua siklus, dan untuk setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini menerapkan model Spiral (Arikunto, 2009) yang meliputi 4 tahap yaitu: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) pengamatan, dan d) refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran IPA menggunakan tipe STAD dengan media flip chart pada siswa kelas IV SDN 2 Peniron dilaksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan dengan alokasi waktu 3x35 setiap pertemuan. Data rata-rata hasil observasi yang diperoleh dari tiga observer terkait penggunaan tipe STAD dengan media flip chart pada pembelajaran IPA oleh guru pada siklus I sampai siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Persentase Kegiatan Guru pada Siklus I dan II Pelaksanaan Persentase Tindakan Siklus I Siklus II Pertemuan 1 63,10 83,33 Pertemuan 2 70,24 85,71 Pertemuan 3 77,38 88,10 Rata-rata 70,24 85,71 Berdasarkan table 1 dinyatakan bahwa pada siklus I dalam penggunaan tipe STAD dengan media flip chart memperoleh rata-rata mencapai 70,24%. Pada siklus II hasil pengamatan mengalami peningkatan sebesar 16% yaitu mencapai 85,71%. Mengenai ratarata langkah pembelajaran menggunakan tipe STAD dengan media flip chart yang dilaksanakan siswa selama siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Persentase Kegiatan Siswa pada Siklus I dan II Pelaksanaan Persentase Tindakan Siklus I Siklus II Pertemuan 1 64,29 84,52 Pertemuan 2 69,05 86,90 Pertemuan 3 78,57 89,29 Rata-rata 70,63 86,90 Berdasarkan table 2 dinyatakan bahwa pada siklus I dalam penggunaan tipe STAD dengan media flip chart memperoleh rata-rata mencapai 70,63%. Pada siklus II hasil pengamatan mengalami peningkatan sebesar 16% yaitu mencapai 86,90%. Tabel 3 Perolehan Hasil Belajar pada Siklus I dan II Tindakan Hasil Belajar IPA Rerata Nilai Ketuntasan (%) Pretest 56 15,79 Siklus I 79 89,47 Siklus II 82 91,23 Berdasarkan tabel 3 dinyatakan bahwa pada tes awal/pretest persentase ketuntasan belajar memperoleh 15,79% dengan rerata nilai 56, pada siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 89,47% dengan rerata nilai 79, dan meningkat lagi pada siklus II yaitu persentase ketuntasan mencapai 91,23% dengan rerata nilai 82. Pada siklus I guru menggunakan model kooperatif tipe STAD sesuai pendapat Slavin (2009: 11) dan dipadu dengan langkah penggunaan flip chart sesuai dengan pendapat Indriana (2011: 133) yaitu: a) persiapan, dimana guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 anak dan menempatkan media flip chart pada tempat yang memingkinkan dapat menjangkau seluruh siswa, b) presentasi kelas, guru menyampaikan pelajaran dikelas, c) kerja kelompok siswa bekerja dengan lembar kegiatan siswa dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran, d) penarikan kesimpulan, guru dan siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok dan menyimpulkan materi secara keseluruhan dengan membuka kembali lembaran-lembaran flip chart, e) kuis, siswa mengerjakan kuis secara individu, f) pemberian penghargaan, kelompok dengan rata-rata skor peningkatan tertinggi berhak memperoleh pengahargaan berupa sertifikat yang menarik dari guru. Tetapi pada pelaksanaannya masih ditemukan kendala yaitu penempatan flip chart yang belum menjangkau seluruh siswa, guru masih mendominasi jalannya pembelajaran, kurangnya keterlibatan siswa dalam penarikan kesimpulan, hal ini menjadikan pembelajaran kurang sesuai dengan pendapat Slavin. Data hasil observasi terhadap guru pada siklus I menunjukkan rerata yang diperoleh oleh guru sebesar 70%. Angka ini belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan sehingga diadakan tindakan siklus berikutnya. Pengamatan pada siklus I juga dilaksanakan pada proses belajar siswa. Kendala yang muncul dari siswa yaitu: kurang percaya diri dan malu sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang, terdapat beberapa siswa yang tidak terlibat saat diskusi. Fakta tersebut belum sesuai dengan pendapat Suharjo (2006: 86) yang menyatakan bahwa bahwa pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses penciptaan stimulasi kepada kelompok peserta didik, baik itu secara individu atau kelompok sehingga terjadi proses belajar

dalam diri siswa. Adapun solusi untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya yaitu memotivasi atau meningkatkan rasa percaya diri siswa agar tidak malu untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, senantiasa mendorong siswa agar konsentrasi dan fokus dalam mengikuti pembelajaran. Data hasil observasi terhadap siswa pada siklus I menunjukkan rerata yang diperoleh oleh guru sebesar 71%. Angka ini belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan sehingga diadakan tindakan siklus berikutnya. Pembelajaran yang dilaksanakan guru dan proses belajar siswa akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar menurut Sudjana (1992) adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Padmono, 2009: 26). Ketuntasan belajar pada siklus I mencapai 89%. Pada pertemuan 1 siklus I diperoleh data ketuntasan siswa hanya mencapai 69% sehingga guru melaksanakan kegiatan bimbingan individu agar dapat mencapai indikator yang ditentukan. Adapun rerata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 79. Tindakan siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi siklus I. pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah mengalami perbaikan dengan menemukan dan melaksanakan solusi dari kendala pada siklus I agar mengalami peningkatan dan agar sesuai dengan langkah-langkah penggunaan model kooperatif tipe STAD sesuai dengan pendapat Slavin (2009: 11) dipadu dengan langkah penggunaan flip chart sesuai pendapat Indriana (2011: 133) yaitu: a) persiapan, dimana guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 anak dan menempatkan media flip chart pada tempat yang memingkinkan dapat menjangkau seluruh siswa, b) presentasi kelas, guru menyampaikan pelajaran dikelas, c) kerja kelompok siswa bekerja dengan lembar kegiatan siswa dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran, d) penarikan kesimpulan, guru dan siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok dan menyimpulkan materi secara keseluruhan dengan membuka kembali lembaran-lembaran flip chart, e) kuis, siswa mengerjakan kuis secara individu, f) pemberian penghargaan, kelompok dengan rata-rata skor peningkatan tertinggi berhak memperoleh pengahargaan berupa sertifikat yang menarik dari guru. Persentase rata-rata yang diperoleh guru mencapai 86%. Peningkatan juga terjadi pada proses belajar siswa dengan menemukan dan melaksanakan solusi dari kendala pada siklus I yaitu sesuai pendapat Degeng (1989) yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa (Wena, 2009: 2) dalam hal ini keaktifan siswa lebih ditingkatkan, meskipun masih terdapat kendala yaitu keaktifan siswa didominasi oleh siswa berkemampuan akademik tinggi, interaksi siswa dan guru kurang maksimal. Namun proses belajar siswa mengalami peningkatan, data hasil pengamatan terhadap proses belajar siswa pada siklus II menunjukkan rerata yang diperoleh siswa mencapai 87%. Pada pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada siklus II. Hasilnya sudah sangat baik, dan hasil ini sudah sesuai dengan pendapat Sudjana (1992) tentang hasil belajar, yaitu kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Padmono, 2009: 26). Kemampuan yang dimiliki siswa meningkat, berdasarkan data ketuntasan belajar siswa mencapai 91% dengan rerata nilai mencapai 87%. Pada siklus II baik pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, proses belajar siswa maupun hasil belajar sudah mencapai indikator kinerja yang ditentukan yaitu 80%, sehingga tidak dilaksanakan tindakan pada siklus berikutnya. SIMPULAN DAN SARAN Penggunaan tipe STAD dengan media flip chart dalam peningkatan pembelajaran IPA dapat disimpulkan sebagai berikut: Penggunaan model kooperatif tipe STAD dengan media flip chart yang dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang kenampakan bumi dan benda langit siswa kelas IV SD Negeri 2 Peniron Tahun Ajaran 2012/2013 yang dilaksanakan dengan langkah-langkah: a) persiapan, b) presentasi kelas, c) kerja kelompok, d) penarikan

kesimpulan, e) kuis, f) pemberian penghargaan. Penggunaan model kooperatif tipe STAD dengan media flip chart dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi dan benda langit siswa kelas IV SD Negeri 2 Peniron Kecamatan Pejagoan Tahun Ajaran 2012/2013. Pada siklus I memperoleh persentase 70%, sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 16% yaitu menjadi 86%. Peningkatan pembelajaran IPA ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai siswa yang mencapai KKM dengan persentase ketuntasan dan rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan. Pada nilai awal siswa persentase siswa yang memperoleh nilai KKM dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 16% dengan rata-rata nilai 56. Setelah diadakan tindakan terjadi peningkatan pada setiap siklus yaitu pada siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 89% dengan rata-rata nilai 79. Sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan siswa mencapai 91% dengan nilai rata-rata 82. Kendala dan solusi penggunaan model kooperatif tipe STAD dengan media flip chart dalam meningkatkan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi dan benda langit siswa kelas IV SD Negeri 2 Peniron Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu jenis penelitian yang diambil oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif maka peneliti harus berkolaborasi dengan guru dalam melaksanakan tindakan. Kendala yang dihadapi guru yaitu: a) guru belum menempatkan flip chart pada posisi yang dapat menjangkau seluruh siswa, b) ketidaksetujuan siswa dengan pengelompokkan secara heterogen, c) keaktifan siswa didominasi oleh siswa berkemampuan akademik tinggi, d) kurang tegas dalam mengawasi kegiatan kuis, e) interaksi pembelajaran antara guru dengan siswa belum terlaksana dengan maksimal. Solusi yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut yaitu: a) guru menempatkan flip chart pada posisi yang dapat menjangkau seluruh siswa, b) menjelaskan kepada siswa agar dapat bekerjasama dengan semua teman, c) mendorong siswa agar semua terlibat dalam pembelajaran, d) memanfaatkan waktu kuis sesuai yang direncanakan, e) guru meningkatkan interaksi pembelajaran terhadap siswa. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan maka ada beberapa saran membangun yang peneliti sampaikan yaitu bagi sekolah dan bagi guru. Bagi sekolah yaitu: 1) untuk memberikan fasilitas berupa media flip chart dan kelengkapan praktikum dalam pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan media flip chart, 2) penggunaan model kooperatif tipe STAD dengan media flip chart dapat dijadikan sebagai alternatif dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar IPA. Bagi guru yaitu: 1) dalam pembelajaran IPA menggunakan tipe STAD dengan media flip chart, guru hendaknya memotivasi siswa agar keaktifan tidak didominasi oleh siswa berkemampuan akademik tinggi, 2) dalam pembelajaran IPA menggunakan tipe STAD dengan media flip chart, guru hendaknya memanfaatkan waktu diskusi maupun kuis sesuai dengan yang direncanakan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Slavin, R. E. (2009). Cooperative Learning. Terj. Narulita Yusron. Bandung: Nusa Media Susilana, R. & Riyana, C. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima