MIKROSKOP Ambil mikroskop dengan hati-hati dengan cara memegang lengan mikroskop, lalu letakkan diatas meja datar. Hindari sentuhan-sentuhan terhadap lensa, apabila bagian lensa mikroskop terlihat kotor bersihkan dengan cara hati-hati dan lembut dengan menggunakan kertas lensa. Sedangkan bagian-bagian non-optik bisa dibersihkan dengan flanel yang bersih. Putar revolver untuk mengatur perbesaran lensa objektif, dengan posisi lensa objektif berada satu poros dengan lensa okuler. Atur cahaya dan diafragma untuk mengetahui kekuatan cahaya yang masuk. Hasil pencahayaan bisa dilihat dari lensa okuler yang tampak terang dan berbentuk bulat. Letakkan preparat pada meja objek tepat pada lubang preparat. Agar tidak bergeser jepit dengan penjepit objek. Atur fokus dengan cara memutar pemutar kasar (makrometer) agar objek tampak jelas. Lalu putar pemutar halus (mikrometer) untuk mempertajam objek. Pengaturan ini dilakukan dengan cara melihat objek dari lensa okuler. Apabila bayangan objek tampak maka untuk memperbesar objek gantilah lensa objektif dengan ukuran 10 kali, 40 kali atau 100 kali. Penggantian dilakukan dengan cara memutar revolver hingga terdengar bunyi klik. Bila pengamatan dengan menggunakan mikroskop telah selesai, simpan pada lokasi yang kondusif dan tidak lembab. Mikroskop yang ditaruh di daerah yang lembab bisa menyebabkan lensa berjamur dan ini menyebabkan sulitnya melihat objek yang ingin diteliti. Dan jangan lupa bersihkan dari hal-hal yang mengotori mikroskop.
LAMINARY AIR FLOW Nyalakan lampu UV minimum selama 30 menit sebelum laminary air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari pandangan mata. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam laminary air flow cabinet disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus. Meja dan dinding dalam Laminary Air Flow disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk mensterilkan. Blower pada Laminary Air Flow dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam Laminary Air Flow. Laminary Air Flow siap untuk digunakan. PERINGATAN!!! Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan alkohol untuk merendam peralatan. Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media dan benda lain di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara. Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol (nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelas di tempat yang terang, HATI-HATI!!). Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru disemprot alkohol atau spiritus. Bersihkan Laminary Air Flow Cabinet setelah selesai bekerja. Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas dan sebagainya didalam alat.
INKUBATOR A. Cara Menghidupkan Untuk mengoperasikan inkubator, colokkan kabel inkubator pada sumber daya listrik. Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak dalam ruang inkubator kemudian tutup pintu inkubator. Jika persiapan sampel telah selesai. Tekan tombol power pada posisi ON maka alat akan langsung menyala ditandai dengan lampu yang menyala. B. Cara Penggunaan Set suhu dengan menekan tombol SET secara lama sambil menekan tombol atas dan bawah sampai mencapai suhu yang diinginkan, kemudian lepaskan tombol SET setelah suhu yang dinginkan tercapai. C. Cara Mematikan Bila inkubasi telah selesai, matikan alat dengan menekan kembali tombol power pada posisi OFF. Lepaskan colokan pada sumber daya listrik. D. Cara Perawatan Untuk perawatan bersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai digunakan. Rak dapat dilepas untuk memudahkan membersihkan dengan cara ditarik.
COLONY COUNTER Pilihlah cawan yang jumlah koloninya antara 30 300. Letakkan cawan yang dipilih pada alat penghitungan colony counter. Hitunglah jumlah koloni bakteri (perhitungan dapat dilakukan dengan meletakkan cawan terbalik). Manfaat garis tebal pada dasar berpola kotak-kotak itu sebagai pedoman. Dengan alat perhitungan mekanis ditangan, hitunglah jumlah koloni pada baris teratas, lalu dari kiri kekanan pada baris dibawahnya dan seterusnya. Untuk menghindarkan dilakukannya penghitungan koloni secara 2 kali, hitunglah hanya koloni-koloni yang terletak dari kiri di atas garis yang membatasi kotak yang koloninya sedang dihitung. Kalkulasikan jumlah organisme per ml biakan dengan cara mengalikan jumlah koloni yang terhitung dengan faktor pengencerannya.
AUTOCLAVE Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu. Nyalakan autoclave, diatur dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121 o C. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 menit dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati. Cara Perawatan Autoclave : Pastikan listrik selalu stabil. Gunakan selalu minimal aquadest. Selalu kuras air pada chamber autoclave (max 5x operasional). Pastikan air dalam chamber selalu cukup Selalu kalibrasi autoclave minimal setahun sekali.