BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan moral siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

menyatakan bahawa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. prasarana, guru, siswa serta model dan metode pengajarannya.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia dalam menghadapi masa depan demi terciptanya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan perilaku manusia agar menjadi manusia pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah komponen yang berperan penting sebagai modal utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

I. PENDAHULUAN. Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggungjawab semua pihak

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sehari-harinya. Perlu diketahui bahwa pendidikan adalah proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran peserta didik.

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah beranggapan bahwa profesional guru dan dosen dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana dalam mencerdaskan manusia tersebut. hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan tertentu baik bersifat akademis maupun nonakademis

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilaksanakan agar peserta didik dapat belajar secara efektif.

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, tanpa keikutsertaannya kegiatan belajar-mengajar tidak akan. berjalan dengan baik. Sebagaimana dikemukakan Mulyasa:

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektulitas saja melainkan juga

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia yang serba modern dan kehidupan yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan saat ini adalah kualitas hasil pembelajaran di sekolah, dimana sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

INSTRUMEN AKREDITASI MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan diperlukan guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional seperti yang tertulis pada Undang-undang nomor 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk berbudaya, karenanya manusia selalu berupaya

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksinya dengan lingkungan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangat ditentukan oleh tingkat

kedalam bentuk nilai maupun sebuah pernyataan. Tabel 1.1 Tuntas Persentase (orang) % % % %

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sapto Purnomo STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Pertamina Sengkuang Sintang

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. kelak dapat mengangkat harkat martabat bangsanya. kepribadian dan keterampilan memberikan hasil yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian dan definisi Pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dan prestasi murid adalah guru. bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar, seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh guru yang telah dipelajari oleh peserta didik. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh faktorfaktor yang mempengaruhi diantaranya faktor internal (minat, motivasi dan kreativitas) sedangkan faktor eksternal (lingkungan belajar, keadaan sosial ekonomi dan kompetensi guru). Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus diperhatikan. Prestasi belajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, untuk mewujudkan hal tersebut aspek utama yang perlu diperhatikan adalah kualitas guru. Kualitas guru yang dimaksud adalah guru yang memiliki kualifikasi tertentu sesuai dengan prasyarat minimal sebagai seorang guru yang profesional. 1

2 Seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru dalam BAB II tentang Kompetensi dan Sertifikasi Pasal 2, yakni Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah guru dituntut harus memiliki dan menguasai kompetensi guru sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 Tentang Guru dan Dosen yaitu Kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial supaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena baik tidaknya pendidikan dilihat dari prestasi belajar yang diperoleh siswa di sekolah. Adapun pengertian kompetensi menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, yakni sebagaimana tercantum dalam BAB I Ketentuan Umum pasal 1 ayat (1) sebagai berikut bahwa Kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Guru perlu memiliki keahlian bidang studi serta mampu memindahkan ilmunya kepada siswa sehingga dapat terjadi proses belajar mengajar yang baik. dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa seperti yang diharapkan. Sebab tanpa guru yang kompeten, kualitas pendidikan tidak akan tercapai

3 Melihat dan memahami pentingnya kompetensi bagi seorang guru dalam pembentukan kepribadian siswa dan prestasi belajar yang harus dicapai merupakan masalah yang harus dipecahkan, sebab tanpa guru yang kompeten, kualitas pendidikan tidak akan tercapai. Hal ini membawa dampak terhadap terciptanya sumber daya manusia yang orientasinya berpusat pada keberhasilan pendidikan anak didik di sekolah. Kewirausahaan sebagai ilmu yang sangat penting dan berpengaruh pada masa sekarang ini sangat perlu untuk mendapatkan prioritas sehingga membawa hasil yang lebih baik dan berdayaguna. Untuk itu guru yang mengajar Kewirausahaan dituntut harus memiliki dan menguasai kompetensi sebagai guru, dan sekolah seharusnya memiliki fasilitas yang baik sesuai dengan standar nasional mengenai sarana dan prasarana sekolah karena jika tidak, tujuan pembelajaran tidak akan berhasil. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan peneliti di SMK 2 YAPIM Medan diketahui bahwa prestasi belajar siswa kelas X pada tiga tahun belakangan ini mengalami penurunan, terkhusus pada mata pelajaran kewirausahaan. Sementara berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan peneliti terhadap beberapa siswa di SMK 2 YAPIM Medan ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kurang optimal. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut, ada dua faktor yang memiliki pengaruh yang dominan sebagai penyebab prestasi belajar siswa tidak optimal, yaitu kemampuan guru dalam

4 memberikan pengajaran dalam hal ini bisa juga disebut guru kurang menguasai kompetensinya dalam mengajar. Peneliti menemukan bahwa prestasi belajar Kewirausahaan siswa di sekolah ini masih tergolong rendah dan banyak siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dibawah ini disajikan tabel persentase ketuntasan siswa hasil belajar siswa di SMK 2 YAPIM Medan yang didapat dari hasil observasi awal penulis. Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Siswa Kelas X SMK 2 Yapim Medan Kelas KKM Tuntas Persentase Tidak Persentase Jumlah (%) Tuntas (%) Siswa X AP-1 70 21 52.50% 19 47.50% 34 X AP-2 70 24 60.00% 16 40.00% 35 X AP-3 70 19 47.50% 21 52.50% 36 X AP-4 70 18 45.00% 22 55.00% 35 Data Diolah dari Nilai Ujian Kewirausahaan siswa Kelas X SMK 2 YAPIM Medan. Fakta lain yang penulis temukan bahwa terdapat perbedaan nilai diantara siswa juga sangat mencolok, beberapa siswa memiliki nilai ujian yang memuaskan tetapi beberapa diantaranya bahkan harus remedial beberapa kali untuk memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini mungkin sangat dipengaruhi oleh kualitas guru dalam mendidik siswa. Untuk itu guru Kewirausahaan di SMK 2 YAPIM Medan dituntut harus menguasai kompetensi sebagai guru yang profesional untuk menghasilkan siswa yang berkualitas dalam arti memiliki prestasi yang baik secara merata terhadap seluruh siswa melalui proses belajar mengajar.

5 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan Siswa SMK 2 YAPIM Medan Tahun Ajaran 2013/2014. 1.2. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah penelitian ini adalah : 1. Prestasi belajar siswa masih tergolong rendah. 2. Terdapat perbedaan nilai yang mencolok diantara siswa. 3. Guru Kewirausahaan tidak memiliki kompetensi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. 1.3. Pembatasan Masalah Agar masalah dalam penelitian ini lebih fokus dan tidak menyimpang dari apa yang ingin diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada permasalahan sebagai berikut: 1. Kompetensi guru yang diteliti adalah kompetensi mengajar guru yang ditinjau dari segi kompetensi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

6 2. Prestasi belajar siswa yang diteliti adalah prestasi belajar mata pelajaran Kewirausahaan di kelas X semester I SMK 2 YAPIM Medan Tahun Ajaran 2013/2014 1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas agar lebih spesifik maka dirumuskan masalahnya yaitu : Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari kompetensi guru terhadap prestasi belajar Kewirausahaan siswa SMK 2 YAPIM Medan Tahun Ajaran 2013/2014? 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan dari kompetensi guru terhadap prestasi belajar Kewirausahaan siswa SMK 2 YAPIM Medan Tahun Ajaran 2013/2014. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Memberikan masukan pada SMK 2 YAPIM Medan guna meningkatkan prestasi belajar siswa ditinjau dari kompetensi guru. b. Sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar.

7 c. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian relevan.