BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kawasan wisata yang dikelola dibawah Perum Perhutani, dan memiliki luas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di objek Wisata Pantai Pondok Bali yang terletak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taman Lansia berlokasi di Kecamatan Bandung Wetan, Wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Darma km 11 Desa Jagara Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, Pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yaitu Kebun Raya Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian Daya Dukung Cihampelas Sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Tika (2005:4) metode deskriptif adalah metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Selatan, yang menurut administrative pemerintahan termasuk Desa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara -cara yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Cianjur. Luas wilayah Kabupaten Cianjur hektar dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada saat penelitian adalah metode kuota

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel. Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Taman Ade Irma Suryani

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Raya Puncak Km 83 simpang kawasan wisata Taman Safari Indonesia, Gambar 3.1 Lokasi Prioritas Hotel & Resort

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi KeratonKasepuhan yang dijadikan tempat penelitian, yaitu terletak

III. METODE PENELITIAN

Variable penelitian Variabel Penelitian. Pengembangan d. Penggunaan lahan. Objek Geowisata Di Kabupaten 2. Kondisi Sosial

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survey. Suharto (2003: 99) mengemukakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kampung Wisata Pasir Kunci, yang berada di RW 11 kelurahan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara-cara yang digunakan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

sakarang (Winarno Surakhmad, 1984: 39).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Wilayah Kabupaten Cianjur. : Wilayah Kabupaten Sukabumi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut.

Gambar 3.1 Peta Kota Cirebon Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

17 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah wisata alam dan pendidikan Kampung Batu Malakasari yang berlokasi di Jl. Raya Banjaran (Rencong), Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Adapun luas kawasan wisata ini yaitu ± 5 ha, dengan komponen utama yang sudah berada didalamnya meliputi Danau dan Bukit Batu, Wahana Perikanan, Wahana Perkebunan, Wahana Persawahan, Wahana Peternakan, Gedung Teatrikal, playground, dan Saung Lesehan. 2. Waktu Penelitian Waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan seluruh penulisan, pelaksanaan di lapangan, pengolahan data, penyimpulan hasil penelitian, hingga tahap penyempurnaan laporan penelitian dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) bulan. Berikut adalah Tabel 3.1 menjelaskan rincian berupa kegiatan yaitu :

18 Tabel 3.1 Waktu Penelitian Jadwal Kegiatan Bentuk Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Bimbingan Persiapan Penelitian Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Laporan B. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Menurut G. Kartasaputra dan R.G. Widyaningsih (1982 : 24) metode deskriptif ialah suatu penggambaran yang senyata-nyatanya atau setidak-tidaknya sesuai atau mendekati kesesuaian dengan senyatanya dikarenakan metode ini merupakan catatan dari masalah yang diteliti. Menurut Moh, Nasir dalam bukunya metode penelitian (1999:63) Metode

19 deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut Sugiyono (2011:8), metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:3), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumoulan data yang pokok. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner untuk mengumpulkan data yang selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistic deskriptif. Sementara metode untuk memperoleh data dilakukan dengan survey: yaitu suatu metode untuk memperoleh data yang ada pada saat penelitian dilakukan (Soehartono, 1995:35). Menurut Wardiana (2006:29) Metode survey merujuk pada teknik kuesioner yakni mengumpulakn data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden baik secara langsung maupun tertulis.

20 C. Operasional Variabel 1. Operasional Variabel Karakteristik Wisatawan Tabel 3.2 Operasional Variabel Karakteristik Wisatawan Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Karakteristik Wisatawan Geografis Demografis Fisiografis 1. Daerah asal Wisatawan 1. Jenis Kelamin 2. Umur Wisatawan 3. Tingkat Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Penghasilan 6. Statu Marital 1. Lama Kunjung 2. Pilihan Kegiatan Rekreasi 3. Pola Konsumsi Makan 4. Pola Transportasi 5. Pengeluaran 6. Frekuensi Kunjungan 7. Daya Tarik Kunjungan 8. Media Informasi 2. Operasional Variabel Persepsi Wisatawan Mengenai Fasilitas Tabel 3.3 Operasional Variabel Persepsi Wisatawan Mengenai Fasilitas Konsep Variabel Sub Variabel Dimensi Indikator Ukuran Fasilitas Wisata (X), adalah sesuatu yang bersifat melayani dan mempermudah Akomodasi F & B Tingkat kualitas pelayanan akomodasi yang berorientasi pada manusia Tingkat pemenuhan Berorientasi pada manusia Berorientasi pada 1. Tingkat kualitas pelayanan yang diberikan 2. Tingkat pemenuhan No Angket A.1 B.1

21 kegiatan atau aktifitas pengunjung/ wisatawan yang dilakukan dalam rangka mendapatkan pengalaman rekreasi. (Marpaung, 2002:69 Sanitasi Aksesibilitas Fasilitas Aktif Fasilitas Pendukung kebutuhan makan dan minum yang berorientasi pada manusia Tingkat kebersihan yang berorientasi pada manusia Tingkat kondisi air bersih yang belum dibangun Tingkat kondisi aksesibilitas yang layak untuk dibangun Tingkat keamanan fasilitas wisata Tingkat kelayakan bangunan penangkaran rusa Tingkat keragaman aktivitas wisata yang berorientasi pada manusia Tingkat penataan fasilitas yang berorientasi pada manusia Tingkat kebutuhan sumber/pusat informasi yang praktis Tingkat kondisi area parker yang layak dibangun Tingkat kondisi kecukupan jumlah yang berorientasi pada masyarakat manusia Berorientasi pada manusia Layak untuk dibangun Layak untuk di bangun Keamanan Layak untuk dibangun Berorientasi pada manusia Layak untuk dibangun Praktis Layak untuk dibangun Layak untuk dibangun kebutuhan makan dan minum 3. Tingkat kebersihan area F & B 4. Tingkat kondisi sumber air bersih 5. Tingkat kondisi aksesibilitas menuju KBM 6. Tingkat keamanan dalam penggunaan fasilitas wisata 7. Penangkaran Rusa 8. Tingkat keragaman aktivitas rekreasi B.2 C.1 D.1 E.1 E.2 E.3 9. Penataan fasilitas/ sarana wisata E.4 10. Tingkat kebutuhan sumber/ pusat informasi 11. Tingkat kondisi area parkir 12. Tingkat kondisi kecukupan jumlah toilet F.1 F.2 F.3

22 D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan gejala individu, kasus dan masalah yang diteliti yang ada di daerah penelitian yang menjadi objek penelitian (Sumaatmadja, 1988; 112). Menurut Sugiyono (1999 : 72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Bintaro(1992 : 42) dapat diartikan sebagai himpunan individu atau subjek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Berdasarkan pengertian diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subjek / objek individu yang berkaitan dengan kegiatan kepariwisataan kawasan wisata Kampung Batu Malakasari yang mencakup pengunjung. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan (Sumaatmadja, 1988; 112). Menurut Sugiyono (2010:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini diambil secara random dimana tiap titik, garis atau bidang dipilih secara random/acak bila tiap unsur yang terdapat dalam populasi tersebut memiliki

23 probabilitas yang sama untuk dipilih (simple random sampling). Sedangkan teknik penentuan sampel dilakukan dengan teknik aksidental. Menurut Sugiyono (2003:60), teknik aksidental adalah suatu teknik penentuan sampel berdasarkan ketidaksengajaan, yaitu siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai data. a. Sampel Wilayah Sampel wilayah dalam penelitian ini adalah Kampung Batu Malakasari yang terletak di Desa Malakasari, Baleendah. b. Sampel Responden Sampel responden dalam penelitian ini adalah pengunjung/ wisatawan yang datang ke kawasan objek wisata Kampung Batu Malakasari sebanyak 100 orang karena menurut Roscoe dalam Sugiyono (2010:91) mengemukakan bahwa jumlah sampel 30 sampai dengan 500 orang termasuk ukuran sampel yang layak dalam peneltian. Jumlah ini juga telah memenuhi batas minimum 30 sampel yang didasarkan pada pertimbangan untuk pengolahan statistik menurut Guilford & Fruchter (1978). Kerlinger dan Lee (2000) juga mengatakan bahwa semakin besar jumlah sampel penelitian, error statistik yang muncul akan semakin kecil. Berikut adalah rumus Slovin yang dimaksud :

24 n = Keterangan : N 1+N e 2 n N e : Jumlah sampel : Jumlah seluruh anggota populasi : Nilai toleransi terjadinya kesalahan Tabel 3.4 Data Kunjungan Wisatawan BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES TOTAL KUNJUNGAN THN THN KENAIKAN 2011 2010 STUDENT TOUR 20 268 818 324 764 1,299 23 75 125 1,483 769 1,992 7,960 2,564 5,396 UMUM BOOKINGAN 1,377 3,564 2,852 3,749 4,582 8,084 9,079 1,151 4,413 1,472 1,472 3,239 45,034 1,709 43,325 452 1,857 561 911 1,014 1,023 3,202 2,191 1,987 1,542 1,995 1,345 18,080 7,396 10,684 TOTAL 1,849 5,689 4231 4984 6363 10406 12304 3417 6525 4497 4236 6576 71074 11669 59405 Sumber : Manajemen Kampung Batu Malakasari Dalam penelitiasn ini banyaknya atau besaran nilai toleransi yang diinginkan adalah sebesar 10%. Maka dengan menggunakan rumus Slovin, berikut adalah perhitungannya : n = 71.074 1+71.7074 10% 2 n = 99.985 (100 responden) Maka berdasarkan perhitungan tersebut di atas, jumlah minimum sampel wisatawan yang masuk dalam wilayah kajian penelitian yang harus diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang/responden.

25 E. Alat Pengumpul Data Alat penelitian dibutuhkan untuk mengambil data-data yang diperlukan agar sesuai / relevan dengan apa yang diinginkan, serta sesuai dengan objek penelitian. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pedoman wawancara, yaitu digunakan saat melakukan wawancara dengan sampel responden dalam penelitian. 2. Kuisioner yang disebarkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Kampung Batu Malakasari. 3. Kamera digital untuk mengambil kondisi aktual dan juga sebagai dokumentasi. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung penelitian yang dilakukan, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data agar data yang didapat sesuai dengan yang diinginkan. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan dua cara yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni yang asli. Informasi dari tangan pertama atau responden. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara : a. Observasi Lapangan Dengan observasi lapangan peneliti secara langsung akan mendapatkan data primer dengan melakukan pengamatan dan

26 pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. b. Wawancara Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang penting yang diinginkan. Apabila kita melakukan kegiatan wawancara maka akan terjadi hubungan antara dua orang atau lebih, dimana keduanya berperilaku sesuai dengan status dan peranan masing-masing. Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data primer yang membantu dan melengkapi pengumplan data yang tidak dapat diungkapkan oleh teknik observasi, teknik ini dilakukan dengan cara mewawancarai pengelola. c. Studi Literatur Studi literatur merupakan alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Teknik penelitian ini penulis gunakan untuk memperoleh bahan-bahan yang penyusun butuhkan secara tertulis. Selain itu penyusun juga menggunakan teknik ini untuk melengkapi pengetahuan tentang masalah-masalah yang diteliti dengan mempelajari dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan penyusunan data yang penyusun lakukan.

27 d. Kuesioner Kuesioner dilakukan dengan menyerahkan form isian kepada wisatawan yang berisikan tentang karakteristik pengunjung, karakteristik perjalanan wisata, obyek wisata, dan preferensi pengunjung. Penyebaran kuesioner dilakukan selama beberapa hari yaitu pada hari biasa (weekdays) dan pada hari Sabtu dan Minggu (weekends). 2. Data Sekunder a. Studi Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan melihat, membaca, mempelajari, kemudian mencatat data yang ada hubungannya dengan obyek penelitian. Mengambil data dari berbagai sumber seperti, dokumen, peta, artikel, brosur, peraturan pemerintah, undang-undang kepariwisataan atau data dari pemerintah setempat. F. Teknik dan Analisis Pengolahan Data 1. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan editing data, editing adalah meneliti kembali data yang dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah terkumpul tersebut cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Hal-hal yang diteliti dalam melakukan editing data adalah memeriksa kembali kelengkapan pengisian angket, memperjelas keterbacaan tulisan, kesesuaian

28 jawaban, mengoreksi kembali satuan yg dugunakan responden dalam menjawab pertanyaan dan angket. 2. Analisis Pengolahan Data Teknik analisis pengolahan data yang akan digunakan dibagi menjadi 2 teknik, yaitu : a) Teknik Analisis Kuisioner (Persepsi Wisatawan) Yaitu melakukan penyebaran kuesioner yang di dalamnya terdapat seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden (Sample Penelitian). Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada pedoman perancangan kuisioner yang dikemukakan oleh Malhotra (2005:325) sebagai berikut: 1. Menentukan informasi yang dibutuhkan. 2. Menentukan tekhnik pengelolaan kesioner yang digunakan. 3. Menentukan nilai masing-masing jawaban. 4. Merancang pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan ketidaksediaan responden menjawab. 5. Membuat keputusan mengenai stuktur pertanyaan. 6. Menentukan susunan kata dari pertanyaan 7. Mengurutkan pertanyaan dalam urutan yang sesuai. 8. Mengindentifikasi bentuk dan layout kuesioner. 9. Memperbanyak kuesioner. 10.Survey lapangan.

29 11. Analisis data. 12. Interpretasi data hasil analisis. Setelah form isian kuesioner mengenai karakteristik wisatawan terkumpul dan terisi lalu dianalisis dengan menyajikan data dalam bentuk table (tabulasi data). Adapun rumus presentase yang digunakan untuk melihat berapa banyak kecenderungan frekuensi jawaban responden : F P= x 100% N Keterangan : P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah Sampel 100% = Konstanta Setelah dilakukan perhitungan maka menurut Suharsimi (2002:57) hasil presentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut : 0% = Tidak seorangpun 1% - 24% = Sebagian kecil 25% - 49% = Hampir setengahnya 50% = Setengahnya 51% - 47% = Sebagaian besar

30 75% - 99% = Hampir seluruhnya 100% = Seluruhnya Sedangkan untuk analisis mengenai standar fasilitas menurut persepsi wisatawan ditentukan dengan skala Likert yaitu menentukan skor untuk pertanyaan-pertanyaan indeks yang telah ditentukan tersebut. Skor ini kemudian dijumlahkan untuk mendapat skor gabungan. Sebelum itu harus dibuat jenjang (alternative jawaban) skor untuk indeks yang disusunkannya. Berikut jenjang penilaian untuk persepsi wisatawan: Tabel. 3.5 Altenatif Skor Alternatif Jawaban Sangat Baik/Sangat Setuju Baik/Setuju Cukup/Biasa saja Buruk/Tidak Setuju Sangat Buruk/Sangat Tidak Setuju Skala 5 4 3 2 1 Selain itu dilakukan analisis Likert yang dimana diperuntukan untuk mendapatkan kesimpulan dari analisis persepsi wisatawan mengenai fasilitas yang sudah ada. Cara pengukuran berdasarkan sebuah pertanyaan seperti alternative skor di Tabel 3.4 dan skor yang digunakan biasanya berada pada rentang 1-5. Untuk pertanyaan positif responden menjawab sangat setuju, sedangkan pertanyaan negatif responden menjawab sangat tidak setuju. Berikut sistematika perhitungan Likert.

31 Tabel 3.6 Kuetioner Likert No. Fasilitas/Sarana Pra Sarana Baik Buruk Jumlah 5 4 3 2 1 A. Akomodasi 1. Tingkat kualitas pelayanan jasa akomodasi 3 47 50 0 0 100 B. F & B 1. Tingkat pemenuhan Kebutuhan F&B (makanan & minuman) 2 8 34 37 19 100 2. Tingkat kebersihan area F&B 5 64 29 0 2 100 C. Sanitasi 1. Tingkat kondisi sumber air bersih 6 10 39 39 6 100 D. Aksesibilitas 1. Tingkat kondisi aksesibilitas menuju KBM 0 46 18 21 15 100 E. Fasilitas Aktif 1. Tingkat keamanan fasilitas wisata 70 27 3 0 0 100 2. Tingkat penangkaran rusa 4 56 21 19 0 100 3. 4. Tingkat keragaman aktivitas rekreasi Tingkat penataan fasilitas/ sarana wisata 8 20 46 26 0 100 3 54 41 0 2 100 F. Fasilitas Pendukung 1. Tingkat kebutuhan akan sumber/pusat informasi 0 38 43 19 0 100 2. Tingkat kondisi area parkir 7 16 44 24 9 100 3. Tingkat kecukupan jumlah toilet 46 50 0 4 0 100

32 310 1 2 3 4 5 100 180 260 340 420 500 Untuk mendapatkan kesimpulan maka dibutuhkan beberapa langkah sehingga mendapatkan kesimpulan yang pas, karena menggunakan skala Likert maka dibutuhkan hitungan yang pas untuk mendapatkan kesimpulan. Sebelum mengoperasikan perhitungan Likert sebaiknya mencari nilai terendah dan interval. Diketahui: Nilai Terendah : 100x1=100 Nilai Tertinggi : 100x5=500 Interval : 500-100=400 400/5=80 Berikut contoh soal dalam perhitungan pengoperasian Likert. 1) Keragaman Aktivitas Rekreasi Berdasarkan perhitungan : Maka = (5.8)+(4.20)+(3.46)+(2.26)+(1.0) =310, berada di skor 3 yang kesimpulannya cukup Keterangan: Tanda lingkaran merah merupakan nilai kesimpulan (skoring).

33 Metode ini ditempuh agar peneliti dapat mengetahui dan memiliki data tentang bagaimana respon yang diberikan oleh setiap pengunjung atau wisatawan yang dating berkunjung ke lokasi wisata untuk selanjutnya dapat dibuat langkah dan strategi yang tepat dalam upaya pengembangan fasilitas di objek wisata tersebut.