BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

S, 2015 PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM INKUIRI PADA TOPIK SIFAT KOLOID DALAM PEMBUATAN TAHU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rita Zahara, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut teori pembelajaran konstruktivisme, peranan aktif siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum penentuan koefisien reaksi yang efektif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi, maka diperlukan penjelasan tentang istilahistilah

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB I PENDAHULUAN. serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. Agar tujuan tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai sumber data, metode penelitian, alur penelitian, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, definisi operasional, instrumen penelitian dan prosedur pengolahan data. Pembahasan secara lebih terperinci dapat dijabarkan sebagai berikut: A. Sumber Data Sumber data pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data pada tahap studi pendahuluan dan sumber data pada tahap pengembangan model. Sumber data pada tahap studi pendahuluan adalah 10 buku kimia SMA kelas XI dan 10 SMA/MA/SMK di Kab. Garut. Sumber data pada tahap pengembangan model adalah 29 siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di kab. Garut, 7 guru SMA/MA/SMK di kab. Garut dan 3 dosen Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian dan pengembangan yang merupakan modifikasi dari metode penelitian dan pengembangan menurut Sukmadinata (2012). Adapun tahapan penelitiannya terdiri dari: 1. Studi Pendahuluan 2. Pengembangan Draf Model Praktikum 3. Uji Model Tahap studi pendahuluan terdiri dari tiga langkah yaitu studi kepustakaan, kemudian survei lapangan dan selanjutnya penyusunan produk awal atau draf model. Penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa hanya dibatasi sampai pada tahap pengembangan model yang dilakukan secara uji coba terbatas. C. Alur Penelitian Untuk memperoleh gambaran mengenai langkah-langkah penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat melalui alur penelitian pada Gambar 3.1.

Alur Penelitian 22 Analisis standar isi dan proses pembelajaran pada KI 3 dan 4 serta KD 3.14 dan 4.14 kelas XI SMA Semester 2 Analisis LKS praktikum memprediksi terjadinya pengendapan pada materi hasil kali kelarutan Penyusunan RPP Penyusunan prosedur praktikum menghilangkan kesadahan air Penyusunan produk awal Judgement dan Optimasi prosedur praktikum menghilangkan kesadahan air Revisi Ya Tidak Hasil optimasi prosedur praktikum menghilangkan kesadahan air Revisi Penyusunan Lembar Kerja Siswa Judgement Lembar Kerja Siswa Penyusunan Instrumen : Lembar observsi, lembar penilaian guru dan angket respon siswa Judgement instrumen Penilaian Revisi Uji coba terbatas Uji coba terbatas LKS praktikum inkuiri terbimbing dalam menghilangkan kesadahan air Penilaian guru Uji keterlaksanaan Penjaringan respon Pengolahan data Kesimpulan Gambar 3.1 Alur penelitian

23 D. Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian dalam pengembangan LKS ini dapat diuraikan menjadi: 1. Tahap Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yaitu studi kepustakaan, survei lapangan dan penyusunan produk awal atau draf model. a. Studi kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan mengkaji Standar Isi dan Standar Proses Pembelajaran pada kompetensi inti 3 dan 4 kelas XI SMA semester 2 serta kompetensi dasar 3.14 yaitu Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp) dan 4.14 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan. Selain mengkaji standar isi dan standar proses, dilakukan juga studi kepustakaan terhadap penelitian sebelumnya mengenai penerapan pembelajaran menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Studi kepustakaan juga dilakukan dengan mengkaji LKS praktikum reaksi pengendapan pada materi hasil kali kelarutan yang beredar di lapangan. b. Survei lapangan Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan praktikum kimia, khususnya praktikum reaksi pengendapan pada materi hasil kali kelarutan dan LKS praktikum yang digunakan. Untuk melaksanakan survei lapangan tersebut, sebelumnya terlebih dahulu dibuat instrumen untuk survei lapangan berupa pedoman wawancara yang kemudian dilakukan judgment oleh dosen pembimbing. Survei lapangan dilakukan di 10 SMA/MA/SMK di kab. Garut. c. Penyusunan draf model praktikum

24 Penyusunan draf model praktikum dilakukan berdasarkan pada data hasil studi kepustakaan dan tujuan pembelajaran dalam RPP yang disusun berdasarkan kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas Kurikulum 2013 kelas XI. Tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu penyusunan RPP, optimasi prosedur percobaan, penyusunan LKS berbasis inkuiri terbimbing, penyusunan instrumen penelitian (lembar observasi keterlaksanaan praktikum, pedoman jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang ada dalam LKS, lembar penilaian guru dan dosen serta angket respon siswa). Langkah penyusunan draf model praktikum dijelaskan sebagai berikut. 1) Optimasi Prosedur Percobaan Sebelum penyusunan LKS, peneliti terlebih dahulu mengoptimasi prosedur percobaan. Optimasi dilakukan agar diperoleh LKS dengan prosedur percobaan yang optimal dari segi waktu pelaksanaan dan konsentrasi larutan yang digunakan. Prosedur praktikum yang menjadi acuan dalam pengembangan LKS ini adalah prosedur praktikum yang berasal dari http://www.beyondbenign.org/ sebuah situs mengenai greenchemistry yang menyediakan beberapa prosedur praktikum untuk dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Prosedur praktikum tersebut disusun oleh tim dari beyondbenign. 2) Penyusunan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing Penyusunan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing dilakukan dengan memenuhi syarat-syarat pembuatan LKS yang baik yaitu memenuhi syarat-syarat didaktik, konstruksi dan teknik. Penyusunan LKS mengacu pada RPP yang telah disusun dan langkah-langkah inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan. LKS yang telah disusun kemudian dilakukan judgement oleh dosen pembimbing dengan mengoreksi kekurangan yang ada dalam LKS untuk kemudian diperbaiki sampai diperoleh LKS yang layak untuk diujicobakan pada siswa.

25 3) Pembuatan Instrumen Penelitian Instrumen yang dibuat terdiri dari lembar analisis LKS praktikum pada beberapa buku sumber, pedoman wawancara untuk studi pendahuluan, lembar observasi keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS, lembar penilaian guru dan dosen serta angket respon siswa. Instrumen dilakukan judgemnet terlebih dahulu oleh dosen pembimbing dan selanjutnya kekurangan yang ada pada instrumen penelitian diperbaiki sampai diperoleh instrumen penelitian yang layak untuk digunakan. 2. Uji Model Uji model dalam penelitian ini dilakukan sampai uji coba terbatas. Langkah penelitiannya terdiri dari: a. Uji keterlaksanaan praktikum reaksi pengendapan dalam menghilangkan kesadahan air Uji keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS inkuiri dilakukan di salah satu SMA Negeri di kabupaten Garut. Dalam uji keterlaksanaan tersebut dilihat bagaimana siswa melakukan tahapan-tahapan inkuiri selama melakukan praktikum. Selain itu uji keterlaksanaan juga dilakukan dengan menilai jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS. b. Pengumpulan respon siswa Dalam tahapan ini siswa diminta untuk memberikan respon terhadap LKS yang telah dikembangkan. Siswa diberikan angket untuk mengetahui respon mereka mengenai LKS yang telah digunakan dalam melaksanakan kegiatan praktikum. c. Pengumpulan penilaian guru dan dosen terhadap LKS yang telah dikembangkan. Penilaian dari guru dan dosen kimia dilakukan untuk mengetahui kualitas LKS berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Penilaian dilakukan

26 oleh 7 guru kimia SMA/MA/SMK di kab. Garut dan 3 dosen Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

27 E. Definisi Istilah Agar penafsiran istilah dalam penelitian ini lebih terarah, maka dilakukan penjelasan istilah sebagai berikut: 1. Pengembangan adalah pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang menjurus ke sasaran yg dikehendaki (KBBI, hlm. 679) 2. Lembar kerja siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa (Widyantini, 2013, hlm.3) 3. Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan (Suyanti, hlm. 43). 4. Inkuiri terbimbing adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan toik, pertanyaan dan bahan penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator Suyanti (2010, hlm. 48). F. Instrumen Penelitian Keterangan lebih rinci mengenai instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Instrumen Penelitian No. Jenis Pertanyaan Penelitian yang Data yang Diperoleh Instrumen Ditanyakan 1. Lembar Keberadaan LKS Bagaimana karakteristik LKS Analisis LKS praktikum reaksi praktikum reaksi pengendapan pada praktikum pengendapan pada materi materi hasil kali kelarutan yang hasil kali kelarutan pada buku sumber beredar di lapangan? 2. Pedoman Pelaksanaan kegiatan Bagaimana karakteristik LKS

28 wawancara 3. Lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri praktikum dan penggunaan LKS praktikum reaksi pengendapan di lapangan Keterlaksanaan tahapantahapan inkuiri yang dilakukan siswa selama praktikum. praktikum reaksi pengendapan pada materi hasil kali kelarutan yang beredar di lapangan? Bagaimana keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada reaksi pengendapan dalam menghilangkan kesadahan air yang dikembangkan? 4. Lembar pedoman penilaian jawaban siswa terhadap tugas LKS Jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang ada di dalam LKS Bagaimana keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada reaksi pengendapan dalam menghilangkan kesadahan air yang dikembangkan? 5. Lembar penilaian oleh guru dan dosen 6. Angket respon dan siswa Penilaian guru dan dosen terhadap LKS dalam praktikum menghilangkan kesadahan air berbasis inkuiri terbimbing Tanggapan/respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada reaksi pengendapan dalam Bagaimana penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing reaksi pengendapan dalam menghilangkan kesadahan air yang dikembangkan? Bagaimana respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing reaksi pengendapan dalam menghilangkan kesadahan air yang dikembangkan?

29 menghilangkan kesadahan air G. Prosedur Pengolahan Data 1. Pengolahan data dari lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuri a. Memberikan skor Berikut ini adalah pemberian skor untuk setiap kegiatan yang dilakukan siswa dalam praktikum. 1 = jika siswa melakukan kegiatan tahapan inkuiri 0 = jika siswa tidak melakukan b. Mengolah skor Pengolahan skor dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2007) sebagai berikut: 1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap aspek penilaian dalam tahapan inkuiri 2) Menentukan skor maksimal setiap aspek keterlaksanaan tahapan inkuiri Skor maksimal = skor tertinggi jumlah responden 3) Menghitung persentase keterlaksanaan seluruh responden pada setiap aspek penilaian dalam tahapan inkuiri Persentase setiap aspek penilaian = 100% 4) Menghitung rata-rata persentase keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri oleh seluruh responden. Rata-rata persentase keterlaksanaan = 100% 5) Melakukan interpretasi persentase keterlaksanaan LKS

30 Untuk menafsirkan persentase keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi skor yang dikemukakan oleh Riduwan (2007) seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Persentase Rentang skor (%) Kriteria* 0-20 Sangat lemah 21-40 Lemah 41-60 Cukup 61-80 Kuat 81-100 Sangat Kuat * Keterangan: kriteria interpretasi disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan. 2. Pengolahan data dari jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS a. Memberikan skor Pemberian skor untuk setiap tugas-tugas yang terdapat dalam LKS seperti rumusan masalah, hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan kesimpulan menggunakan pedoman penilaian jawaban siswa terhadap tugastugas dalam LKS yang telah dibuat. b. Mengolah skor Pengolahan skor dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2007) sebagai berikut. c. Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap aspek penilaian dalam tahapan inkuiri. d. Menentukan skor maksimal 1) Skor maksimal pada komponen rumusan masalah, hipotesis, memilih alat dan bahan, menguji hipotesis dan kesimpulan Skor maksimal = bobot maksimal jumlah responden 2) Skor maksimal pada komponen membuat prosedur percobaan Skor maksimal = bobot maksimal jumlah responden

31 3) Skor maksimal pada komponen menganalisis data Skor maksimal = bobot maksimal jumlah responden 4) Menghitung persentase keterlaksanaan seluruh responden pada setiap aspek penilaian dalam tahapan inkuiri. Persentase setiap aspek penilaian = 100%

32 5) Menghitung rata-rata persentase keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri oleh seluruh responden Rata-rata persentase keterlaksanaan = 100% 6) Melakukan interpretasi persentase keterlaksanaan LKS Untuk menafsirkan persentase keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi seperti pada Tabel 3.2. 3. Pengolahan data dari angket respon siswa a. Memberi skor Pernyataan yang digunakan dalam skala Likert untuk mengetahui respon siswa adalah pernyataan positif. Adapun penilaian untuk respon siswa tertera dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3. Skor pada pernyataan angket respon siswa No Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor 1 Sangat setuju 4 2 Setuju 3 3 Tidak setuju 2 4 Sangat tidak setuju 1 (Riduwan, 2007) b. Mengolah skor Pengolahan skor angket respon siswa dilakukan dengan mengikuti tahapantahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2007) sebagai berikut: 1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap item pernyataan yang terdapat dalam angket respon siswa. 2) Menentukan skor maksimal setiap respon terhadap LKS

33 Skor maksimal = skor tertinggi jumlah penilai

34 3) Menghitung persentase skor setiap item pernyataan Persentase setiap item pertanyaan = 4) Menghitung rata-rata persentase respon siswa terhadap LKS Rata-rata persentase respon siswa = 5) Melakukan interpretasi 100% 100% Untuk menafsirkan persentase respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi seperti pada Tabel 3.2. 4. Pengolahan data dari lembar penilaian guru a. Membuat skor Pemberian skor pada jawaban setiap item dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Pernyataan yang digunakan dalam skala Likert untuk mengetahui penilaian guru adalah pernyataan positif. Adapun penilaian berdasarkan skala Liker terdapat dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4 Skor Pernyataan pada Lembar Penilaian Guru Berdasarkan Skala Likert No Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Skor 1 Sangat sesuai 4 2 Sesuai 3 3 Tidak Sesuai 2 4 Sangat tidak sesuai 1 b. Mengolah Skor Pengolahan skor lembar penilaian guru dilaksanakan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2007) sebagai berikut:

35 1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap komponen yang dianalisis. 2) Menjumlahkan skor total keseluruhan komponen yang dianalisis pada setiap indikator. 3) Menentukan skor maksimal setiap aspek penilaian Skor maksimal = skor tertinggi jumlah penilai 4) Menghitung persentase skor setiap indikator Persentase indikator = 100% 5) Menghitung rata-rata persentase skor aspek penilaian Rata-rata persentase aspek penilaian = 100% 6) Melakukan interpretasi persentase penilaian guru dan dosen Untuk menafsirkan persentase penilaian guru terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan, maka digunakan kriteria interpretasi skor yang dikemukakan oleh Riduwan (2007) seperti pada Tabel 3.2.