KEPASTIAN HIDUP KEKAL BAGI ORANG YANG DI DALAM KRISTUS Efesus 1:3-14 Ps Mozes H.J Huwae

dokumen-dokumen yang mirip
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities)

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

EFEK BAPTISAN BAYI TERHADAP GEREJA SECARA JANGKA PANJANG

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

PEKERJAAN ROH KUDUS Lesson 12 for March 25, 2017

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

Yesus Adalah Korban Pendamaian Manusia. ingin mengikuti kehendak dan kemauan hati diri sendiri. Hal-hal yang dikejar

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

Surat Yohanes yang pertama

Seri Iman Kristen (7/10)

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Perempuan-Perempuan Dalam Kerajaan Baru. (Suatu Perbandingan Eksegesis Galatia 3:28 & 1 Timotius 2:11-15) Oleh Queency Christie Wauran PENDAHULUAN

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

B: Believe in Christ/Percaya akan Kristus Kis 16:31, Luk 5:32, Luk 13:3, Rom 2:4, Yoh 3:16, Yoh 20:31, Ibr 11:6, Rom 10:17, Kis 10:43

Orang benar mendapati tempat penggembalaannya (Amsal 12 : 26) - Warta jemaat 03 Februari 2013

1 Petrus 1:1. Para penerima. 1 Petrus 1:2. Orang-orang percaya yang dipilih. 1 Petrus 1:3-12. Topik.

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Am. 7 : 12-15) Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-ku. Bacaan diambil dari Nubuat Amos

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Perintah Tuhan Yesus :

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Kitab Mazmur : Kumpulan Tulisan Nubuatan

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Seri Iman Kristen (10/10)

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Diberikan Allah dengan senang hati.

Petrus mengajarkan bahwa berdusta kepada Roh Kudus juga berdusta kepada Allah.

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS JAMINAN KEKAL PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

The State of Incarnation : Humiliation (KEHINAAN KRISTUS)

MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING?

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Surat Yohanes yang pertama

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

Penderitaan. 1 Petrus 2: Kebangkitan. 1 Petrus 1:3-4, 21; 3:21. Mesias [Kristus]. 1 Petrus 1:11. Allah. 2 Petrus 1:1.

Iman Kristen 23. Buah-buah. Roh. Mangatas SM Manalu

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman BAGI MEREKA YANG ADA DI DALAM Kristus Yesus. Siapa yang merdeka?

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

dan Kuasa Kebangkitan-Nya

Panggilan pribadi dari Allah

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus

BUKU KESATU HIDUP BARU DI DALAM KRISTUS KEMANUSIAAN-NYA

KETEKUNAN ORANG- ORANG KUDUS

Dia bersukacita atas umat- Nya dengan bernyanyi (Zefanya 3:17) Dia senang para pengikut- Nya (Mazmur 147: 11) Kasih-Nya abadi (Yeremia 31:3)

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

Aplikasi Iman Kristen 23. Mengucap Syukur. Mangatas SM Manalu

Level 3 Pelajaran 9. TIDAK DI BAWAH HUKUM TAURAT, TAPI DI BAWAH ANUGERAH Oleh Don Krow

Apa yang dimulai dengan ketaatan sederhana pada panggilan Yesus akhirnya mengubah hidup mereka, dan pada puncaknya, mengubah dunia.

Keselamatan. Kasih Karunia HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Aplikasi Iman Kristen 11. Perjamuan Kudus. Mangatas SM Manalu

Belajar dari Kristus

Lesson 6 for November 11, 2017

Seri Iman Kristen (1/10)

KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS ADOPSI PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG

Andaikata Jum at Agung tidak ada, atau andaikata Kristus tidak mati di salib untuk menebus dosa kita, apa yang terjadi?

Iman Kristen 3. prinsip Doa Pribadi. Prinsip-prinsip. Mangatas SM Manalu

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Siapakah aku di dalam Kristus? Siapakah aku di mata Allah? Mangatas SM Manalu

Penelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

The State of incarnation : Exaltation

Pelajaran Sembilan. Yesus Itu Adalah Roti Hidup. rohani. Tentu saja Yesus bukan roti secara harfiah, tetapi kata- kata ini adalah

Pdt. Gerry CJ Takaria

HADIAH YANG BELUM DIBUKA

Pola Tuhan Bagi Para Pekerja

PERBEDAAN KALVINIS DENGAN NON-KALVINIS Bagian 1: Jika manusia harus beriman agar selamat, apakah berarti ia punya andil dalam keselamatan?

Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya?

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016

1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman [jemaat Efesus] a

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Orang-orang Kristen tidak boleh bersifat statis. Jika Roh Kristus diam di dalam mereka (Rm. 8:9) maka mereka akan mengalami proses perubahan.

Effects of Sin Rudi Zalukhu, M.Th

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan

---saat teduh--- AJAKAN BERIBADAH P2 Jemaat. Marilah berdiri untuk menyambut Firman Tuhan hadir di tengah-tengah persekutuan kita.

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Transkripsi:

KEPASTIAN HIDUP KEKAL BAGI ORANG YANG DI DALAM KRISTUS Efesus 1:3-14 Ps Mozes H.J Huwae Memiliki kehidupan kekal di Sorga adalah impian setiap orang. Buktinya manusia cenderung tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan beragama. Oleh karena, agama merupakan kesadaran manusia adanya Allah dan membutuhkan Allah, serta usaha menemukan Allah dengan jalan beragama. Akan tetapi, adakah agama menjamin seseorang memiliki kepastian hidup kekal di sorga? Tidak! Sebab agama adalah usaha manusia mencari Allah dengan jalannya sendiri, melalui amal dan perbuatan baik. Apakah kebaikan manusia menjaminnya masuk sorga? Tidak, karena dikatakan oleh Firman Allah, bahwa semua manusia sudah berdosa dan upah dosa adalah maut, (Rom 3:23; 6:23). Selanjutnya kebaikan manusia bagaikan kain kotor (Yes 64:6). Bila demikian, apa jaminannya? Tidak ada jaminan untuk manusia dapat memiliki hidup kekal dengan jalan beragama. Jaminan itu harus datang dari sorga. Jaminannya adalah Allah mencari manusia. Manusia hanya menanggapi kasih Allah oleh anugrah Allah semata. Bukti bahwa Allah mencari manusia adalah Yesus Kristus itu sendiri. Hal ini dapat ditelusuri di dalam Efesus 1:3-14. 1 Itulah sebabnya sesuai dengan judul di atas; kepastian keselamatan bagi orang yang di dalam Kristus. Pertanyaannya adalah mengapa? Beberapa alasan diberikan sesuai dengan konteks dari teks ini dalam ungkapan di dalam Kristus yang dapat dilihat sebagai berikut: Pertama, di dalam Kristus, Bapa memilih orang yang percaya sebelum dunia di ciptakan (3-4); Kedua, di dalam Kristus, orang percaya ditebus oleh darah Yesus (5-9); Ketiga, di dalam Kristus; orang percaya dimeteraikan oleh Roh Kudus, (10-13). Ketiga pokok penting berkaitan dengan judul tulisan ini, perlu kita amati, yang dapat kita lihat di dalam pembahasan di bawah ini. I. Di dalam Kristus, Bapa Memilih Orang Percaya sebelum Dunia Diciptakan (3-6)---4 Orang sering berpikir bahwa keselamatan bisa hilang, karena hasil pilihan dari manusia. Ketika dia berdosa, keselamatan tersebut hilang. Buktinya, berita keselamatan sebagai anugrah yang disampaikan tidak diterima oleh orang tersebut. Akibatnya, berita keselamatan yang disampaikan dianggap berita biasa dan tidak berarti. Namun, apakah keselamatan hasil pilihan manusia atau pilihan Allah? Ayat di topik pembahasan ini menegaskan bahwa keselamatan merupakan pilihan Allah bukan hasil usaha manusia untuk memilihnya. Memilih di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti. Pertama, menentukan, mengambil dan sebagainya, yaitu sesuatu yang dianggap sesuai dengan kesukaan (selera dan sebagainya). Kedua, mencari atau memisah-misahkan mana yang baik besar kecil dan sebagainya. Ketiga, menunjuk (orang, calon, dan sebagainya). 2 Dalam Bahasa Yunani kata memilih berasal dari kata eklegoo yang digunakan di dalam bentuk aoris ekseleksato. Beberapa penggunaan di dalam Perjanjian Baru dapat dilihat di dalam Mark 13:20; Luk 9:35; 10:42; Joh 15:16; Kis 15:22, 25; Eph 1:4; Jak 2:5; Luk 6:44 menggunakan kata συλλέγω (sullegoo) artinya memilih bersama-sama. Namun, kembali kepada hal, 873. 1 Thomas R. Yoder Neufeld, Ephesians, (Scottdale: PA: Herald Press, 2001), hal 44. 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed III, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),

kata eklegoo. Kata ini memiliki arti memilih keluar dari antara kelompok manusia; memilih untuk diri sendiri. Pilihan dilakukan Bapa untuk diri Bapa sendiri. 3 Ketika menulis surat ini, Paulus sedang berada di Penjara Roma. Beberapa surat yang ditulis di Penjara selain kitab Efesus adalah kitab Kolose dan Philemon. Namun, surat Efesus dan Kolose memiliki kemiripan di dalam isi tulisannya. Oleh karena, Kolose menekankan Yesus sebagai kepala gereja, dimana Kristus menjadi pusat dari kehidupan Gereja, sedangkan Efesus menekankan Jemaat sebagai tubuh Kristus, dimana seluruh tubuh membutuhkan satu dengan yang lain dan bertumpu pada satu kepala yaitu berhubungan dengan Yesus sebagai kepala dari seluruh tubuh. Rasul Paulus mendorong dan menguatkan jemaat ditengah-tengah tantangan iman kepada Kristus, bahwa mereka tidak perlu beralih dari iman yang sejati di dalam Kristus, karena jemaat telah memiliki jaminan hidup yang kekal, suatu jaminan dan berkat rohani yang melebihi penderitaan yang mereka alami di dunia ini. Yaitu Kristus telah memilih mereka menjadi umat Allah sebagai fakta yang tidak dapat disangkali dan dihindari, tetapi bukan mereka yang memilih Kristus. Justru mereka hanya menanggapi pilihan yang diberikan Kristus kepada mereka. Pilihan ini hanya sebagai anugrah yang diberikan kepada Jemaat Tuhan. 4 Namun, pertanyaannya, kapan pilihan itu terjadi? Apakah ketika seseorang percaya? Bila demikian, ada andil bagi manusia memiliki keselamatan dengan usahanya sendiri. Artinya, keselamatan merupakan hasil upaya untuk percaya pada Kristus. Tentu disini tidak demikian. Mengapa? Oleh karena, bagian surat ini memberitahukan bahwa keselamatan yang diperoleh oleh orang percaya sudah terjadi sebelum dunia dijadikan. Ungkapan pro katabolees yang menjelaskan sebelum dunia diciptakan merupakan bentuk preposisi dengan kasus genetif. Bentuk ini mempertegas dari sisi waktu, bahwa pemilihan itu terjadi sebelum seseorang lahir di dunia, bahkan sebelum dunia ini juga ada. Hal ini menunjukkan kedaulatan Allah di dalam kehidupan manusia, dan manusia tidak dapat melarikan diri di hadapan Tuhan. 5 Namun, bagian ini belum sampai kepada titik, sehingga tidak dapat menjadikan alasan di dalam diri seseorang yang tetap ingin hidup di dalam dosa, menggunakan dalil sekali selamattetap selamat titik, kemudian menguatkan kehidupan dosanya bahwa berbuat dosa tidak menjamin keselamatan hilang, atau sebaliknya keselamatan bisa hilang ketika melakukan dosa. Kedua pemikiran ini berasal dari kehendak untuk mengandalkan pembenaran diri sendiri. Bagian ini masih berlanjut dengan infintif einai yang dari sisi jenis waktu dalam bentuk present. Penggunaan ungkapan dan bentuk ini berhubungan dengan pilihan itu bukan sesuatu kebetulan, bukan juga hanya sekedar menjadi pajangan memperbanyak barisan orang-orang percaya, melainkan Allah memiliki tujuan di dalam pemilihan ini. Tujuannya adalah kudus dan tak bercacat. 6 Ungkapan kudus dalam bahasa asli hagios sama dengan kados di dalam bahasa Ibrani, sebagai predikat dari subjek kami yang di dalam Perjanjian Lama menyatakan tentang umat pilihan Allah yang dipilih, dikeluarkan dan disendirikan untuk menjadi umat Allah. 7 3 Thomas Kingsmill Abbott, Acritical and Exegetical Commentary on the Epistles to the Ephesians and to the Colossians; (New York: Scribner;s Sons, 1909), hal 6. 4 James Montgomery Boice, Ephesians: An Espositional commentary. (Grand Rapids: Ministry Resources, 1988), hal 14. Lihat juga Wiliam Barclay, The Letters to the Galatians and Ephesians. (Philadelphia: The Westminster Press, 2000), hal 77. 5 Thomas R. Yoder Neufeld, Epehesians (Scottdale: Herald Press, 2001), hal 43. 6 Thomas Kingsmill Abbott, A Critical and Exegetical Commentary on the Epistles to the Ephesians and to the Colossians, (New York: C Scribner s Sons, 1909), hal 6. 7 Kenneth L Boles, Glatians & Ephesians. (Jopin: College Press, 1993), tt Lihat juga Wiliam Barclay, hal 77.

Bahkan tense present yang digunakan berhubungan dengan tujuan pilihan Allah, menyatakan dari sisi jenis waktu bahwa kehidupan orang percaya harus tampil beda, karena dikhususkan oleh Allah yang menjadi ciri khas dan bagian dari hidup orang percaya, yang tidak bercacat dan bercela. Namun, bercacat dan bercela bukan standar manusia melainkan standar Allah. Oleh karena diikuti oleh ungkapan di hadapan-nya. Kemudian dipertegas dasar dari hidup kudus dan tak bercacat adalah di dalam kasih. Akan tetapi, semua itu bukan dalam usaha dan kekuatan dari manusia atau kekuatan kehidupan orang percaya, melainkan semua karena berpusat di dalam Kristus. Itulah sebabnya, ungkapan en autoo(i) di dalam Dia mempertegas bahwa hal semua ini dapat terjadi, karena seseorang hanya ada di dalam Kristus. Kristus menjadi dasar dan poros pilihan Allah atas hidup orang percaya, bahkan dasar dan poros menjadi orang itu kudus dan tak bercacat. Itulah sebabnya, dipilih Allah tidak berhenti pada sebelum dunia dijadikan, tetapi berlanjut pada tujuan Allah di dalam memilih orang percaya, yaitu supaya hidup kudus dan tak bercacat di hadapan Allah, di dalam kasih. Kasih yang menjadi motivasi orang percaya untuk berjalan di dalam tujuan Allah. Kasih yang menjadi dorongan orang percaya hidup kudus dan tak bercacat di dalam kehidupan sehari-hari. Kasih tersebut adalah kasih agape yang mendasari hidup di dalam tujuan Allah untuk memilih orang percaya. Bahkan di dalam pemilihan tersebut, Kristus menentukan kita menjadi anak-anak-nya. Anak-anak dengan menggunakan istilah huiothesian, yaitu sebagai anak-anak angkat yang istilah lain adalah anak adopsi, yang menjadi ahli waris kerajaan Sorga. Ditentukan sebagai anak dengan sarana adalah Yesus Kristus, yang diterjemahkan melalui Yesus Kristus, bahkan tujuannya untuk Yesus Kristus, dan klimaks dari tujuan adalah semua yang dipilih dan ditentukan untuk menjadi anak-anak Allah untuk kemuliaan dari kasih Karunia Kristus. Semua dilakukan Kristus berdasarkan kerelaan dari kehendak-nya, karena kasih kepada kita umat yang dipilih dan ditentukan menjadi anak-anak-nya. Berarti, bagi seseorang yang mengungkapkan sekali selamat tetapi selamat, namun masih hidup di dalam dosa, pernyataan ini hanyalah ungkapan membenarkan diri di dalam kehidupan dosanya. Selain itu, orang yang mengungkapkan bahwa keselamatan bisa hilang, namun masih hidup di dalam dosa, ungkapan tersebut adalah pernyataan membanggakan diri terhadap kemampuan dan kekuatan diri sendiri. Akan tetapi, harus disadari bahwa Allah memilih seseorang sebelum dunia dijadikan, sekaligus menentukan seseorang menjadi anak-nya, tujuannya hanya untuk kemuliaan Allah. Hidup untuk kemuliaan Allah, hidup sesuai dengan tujuan Allah bagi orang percaya. Tujuan Allah memilih orang percaya adalah untuk hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-nya. Namun, kekudusan dan ketidakcacatan dikerjakan Allah sendiri di dalam orang percaya oleh pertolongan Roh Kudus, (ay 14). II. Di dalam Kristus, Orang Percaya Ditebus oleh Darah Yesus (7-12). Umumnya orang berpikir bahwa dosa dapat ditebus dengan banyak berbuat amal. Buktinya, perbuatan amal yang dilakukan bukan karena sudah menerima penebusan dari darah Kristus, melainkan untuk menerima hidup kekal. Pertanyaannya, apakah perbuatan amal baik manusia bisa menyelamatkan manusia? Oleh karena, kenyataannya sejak jaman Perjanjian Lama, penyelsesaian dosa dengan korban darah, karena tanpa darah tidak ada pengampunan dosa, (Ibr 9:22). Apapun amal seseorang yang begitu besar, tidak dapa menebus dosa-dosanya, karena berdosa melawan Tuhan itu sendiri. Tebusan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti, diantaranya adalah pertama, membayar kembali dengan uang untuk mengambil kembali barang yg tergadai;

kedua, membayar dengan uang untuk membebaskan tawanan, sandera, budak belian, dan sebagainya. Ketiga, membeli kembali. 8 Bahasa asli digunakan kata apolutrwsin (apolutroosin) kata benda akusatif, deklesni 3 dari kata apolutrwsij (apolutroosis) dalam bentuk akusatif feminim tunggal, berfungsi sebagai objek dari kata mempunyai. Kata yang digunakan adalah ekomen, kata kerja present, yang menegaskan dari sisi jenis waktu menyatakan suatu tindakan yang tidak hanya berlaku sekali, tetapi terus menerus di dalam diri orang percaya. Yaitu, terus menerus memiliki penebusan dosa. 9 Apa yang ditebus? Tentu dosa-dosa kita. Namun, apa sarana penebusan tersebut? Darah Kristus menjadi sarana di dalam penebusan tersebut, karena harga dosa adalah darah, Ibr 9:22. Sesuai di dalam Perjanjian Lama, bahwa para imam harus membawa domba yang tak bercacat cela, dan domba yang tidak bercacat cela hanya dari Allah, yaitu Kristus sebagai anak domba Allah yang sejati. 10 Hal ini merupakan rahasia Allah yang ada di hati Allah sejak kekekalan dan baru dinyatakan di dalam Pernjanjian Baru. Istilah yang digunakan adalah musterion. Sekarang rahasia kehendak itu telah dinyatakan kepada kita di dalam Kristus. Bahkan Rahasia ini sebelum dinyatakan, juga telah ditetapkan di dalam Kristus. Misteri tersebut diungkapkan juga di dalam Kolose 1:26, sedangkan isi dari misteri tersebut diungkapkan di dalam Efesus 1:19; juga di dalam Roma 16:25. 11 Penebusan ini merupakan kasih karunia yang diberikan kepada kita bahkan dilimpahkan kepada kita dengan segala hikmat dan pengertian. Artinya, kelimpahan anugrah ini dapat dimengerti oleh orang percaya, karena Allah yang memberikan hikmat dan pengertian untuk memahami kehendak dan maksud Allah. Oleh karena itu, iman Kristen bukanlah iman yang buta dan tidak dimengerti. Sebaliknya, oleh anugrah Allah, orang Kristen dapat memahami bahwa dia adalah orang berdosa, yang membutuhkan penebusan melalui Darah Kristus. Oleh pengorbanan Kristus, orang percaya juga mendapat bagian yang dijanjikan dan ditentukan menerima bagian tersebut sesuai dengan maksud Allah. Bahkan tujuan menerima bagian yang dijanjikan adalah untuk kepujian nama Allah. Ide kuncinya, bahwa orang yang ditebus terus menerus menaruh harap kepada Kristus. Harapan tersebut tidak sia-sia, tetapi membawa kepujian bagi nama Allah oleh karya penebusan Kristus di atas Kayu Salib. Penebusan terjadi melalui darah Kristus terhadap orang percaya, agar terus menerus menaruh harap pada-nya. Pada pengharapan yang membawa pujian bagi kemuliaan Kristus. III. Di dalam Kristus, Orang Percaya Dimeterai oleh Roh Kudus (13-14). Sering orang percaya berpikir, keselamatan bisa hilang, ketika hidup di dalam dosa, karena keselamatan bersifat sementara di dunia. Bahkan kehadiran Allah di dalam orang percaya hanya sementara. Allah sudah tidak menyertainya, dan Roh Kudus telah diambil daripadanya. Pemikiran tersebut ditemukan di dalam Perjanjian Lama. Sifat pendiaman Roh Kudus di dalam diri seseorang bersifat sementara, tidak parmanen. Ambil contoh, doa di dalam Perjanjian Lama, ketika dosa dilakukan oleh Pemazmur, doa yang dinaikan supaya Roh Kudus jangan diambil darinya karena hidup dijerat oleh kehidupan dosa, (Maz 51:11). Kasus tersebut dapat dilihat dari 8. Kamus Besar Bahasa Indonesia,hal, 1153. 9 Thomas Kingsmill Abbott, A Critical and Exegetical Commentary on the Epistles to the Ephesians and to the Colossians. (New York: C. Scribner s Sons, 1909), hal 11. 10 Ibid, hal 13. 11 Josep Agar Beet, Beets Commentaries, (Albany, 1999), th.

pengalaman Raja Saul. Roh Allah pergi darinya, ketika ia memberontak terhadap Allah dengan tidak mendengar peringatan-peringatan Allah. Tentu berbeda dengan pekerjaan Roh Kudus di dalam Perjanjian Baru. Pendiaman Roh Kudus di dalam diri orang Percya bersifat parmanen. Oleh karena, seseorang dipilih oleh Allah bukan karena kerelaan untuk berbuat baik, bukan hasil usaha manusia melalui perbuatan baik, melainkan oleh Anugrah dan belas kasihan Allah semata. Akan tetapi, tidak berarti orang percaya masih tetap hidup di dalam keinginan-keinginan dosa, karena dia dipilih untuk hidup tidak bercacat cela, hidup di dalam kebenaran Allah, sehingga berbuat dosa bukan suatu gaya hidup melainkan sesuatu yang dibenci dan ditolak, karena hidup di dalam kebenaran menjadi gaya hidup yang dikehendak Allah, gaya hidup yang dimampukan oleh Allah oleh pertolongan Roh Kudus di dalam hidup orang percaya. Itulah sebabnya, ketika orang percaya berbuat dosa, perbuatan ini membawa ketidak tenangan, membawa kedukaan, membawa tuduhan, dan disiplin Allah, karena Roh Kudus yang ada di dalam hidup orang percaya berdukacita terhadap pelanggaran di dalam hidup orang percaya, (Efesus 4:30). Hal ini terkait dengan sifat pendiaman Roh Kudus di dalam setiap orang yang dipilih yang dibuktikan di dalam kehidupan sehari-hari, ketika membuka pintu hati untuk percaya pada Kristus secara pribadi. Pendiaman bersifat parmanen sehingga ketika seorang percaya berbuat dosa, Roh Kudus berduka di dalam kehidupan orang tersebut, dan bukan keluar dari dalam hidup orang percaya, (Ef 4:30). Pendiaman bersifat permanen itu dinyatakan dengan istilah dimeteraikan di dalam Efesus 4:30, yang berkaitan dengan konteks sebelumnya dari kitab yang sama, Efesus 1:13. Meterai di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti: Cap berupa tanda gambar yang tercantum pada kertas atau terukir pada kayu, besi, dan sebagainya; cap; tera, segel. Bermeterai yaitu ada meterainya; ditempeli meterai; Perjanjian itu dibuat di atas kertas meterai. Jaminan bahwa benda itu tidak boleh dikutak atik. 12 Istilah meterai di dalam bahasa asli adalah sfragizoo $sfragizw%, yang mengambil bentuk indikatif aoris pasif orang kedua jamak dalam bentuk bunyi kata tersebut esfragistheete $evsfragisqhte%. Tekanan dari penggunaan kata kerja tersebut adalah:pemeteraian merupakan kenyataan, yang bukan dilakukan oleh manusia, melainkan dikerjakan oleh pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup orang percaya. Dalam pengertian kuno, meterai bukan sesuatu yang distempelkan, melainkan dicantolkan pada sebuah objek yang digunakan sebagai jaminan keaslian dan sahnya sebuah dokumen, Est 3:12; atau sebuah gambaran dari seorang pribadi, 1 Kor 9:2; sebagai tanda kepemilikan, Kid 8:6; dan melindungi melawan perusakan, atau kejahatan, Mat 27:66; Wah 5:1. 13 Itulah sebabnya, orang percaya harus menyadari bahwa di dalam Kristus, dia tidak hanya dipilih dan ditentukan oleh Allah menjadi anak-anak-nya, serta ditebus oleh darah Kristus, tetapi juga dimeteraikan oleh Roh Kudus. Pemeteraian yang menjamin keselamatan orang percaya pada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mengandung suatu kepastian keselamatan di dalam diri orang percaya. Mengandung disiplin juga, ketika orang percaya hidup di dalam dosa. Selain itu, ada anggapan bahwa sebelum orang percaya pada Kristus, Roh Kudus sudah tinggal di dalam hidupnya dan membuat lahir baru. Keyakinan ini kedengarannya teologis, 12 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal 740. ` 13 William Hendriksen, Simon Kistemaker, New Testament Commentary: Exposition of Ephesians, (Grand Rapids: Baker Book House, 2001), 90

tetapi bukanlah Alkitabiah, karena Efesus memberitahukan bahwa pemeteraian itu terjadi setelah percaya panda Kristus, bukan sebelum percaya panda Kristus. Pendiaman Roh Kudus di dalam hidup orang percaya, setelah dia percaya pada Kristus. Keyakinan ini ditegaskan oleh partisip adverbial pisteusantes dalam bentuk partisip aoris aktif, nominative, dari kata pisteuoo, percaya, yang mendahului dimeteraikan. Merupakan sebuah penegasan dari sisi waktu, bahwa dimeteraikan terjadi setelah percaya. Percaya ketika mendengar Firman Tuhan yang adalah kebenaran sebagai ekspresi realita kekekalan dan sarana keselamatan. 14 Untuk apa pemeteraian tersebut? Pertanyaan penting yang perlu diketahui oleh kita semua. Jawaban yang diberikan di dalam teks ini adalah sebagai jaminan. Istilah yang digunakan kata ganti ho memiliki anteseden too(i) hagioo(i), Roh Kudus, menegaskan bahwa Roh Kudus yang dimeteraikan adalah jaminan. Jaminan menggunakan istilah arraboon merupakan kata benda nominative predikat yang diikuti oleh kopula estin, mempertegaskan bahwa ini sebuah pernyataan yang lebih kuat daripada perintah. Selain itu, kopula estin dari sisi waktu menyatakan bahwa jaminan ini bersifat permanen, tidak berubah dan tidak bergeser. 15 Jaminan di dalam Alkitab berhubungan dengan pertama transaksi, (Yer 32:2,10). Kedua, berhubungan dengan kepemilikan, (Yer 32:11, 12) dan ketika berhubungan dengan keamanan, (Est 8:8). Pengertian disini adalah perbandingan keselamatan dengan sebuah kontrak yang sah. Kontrak disini, bahwa Allah akan menyelamatkan orang berdosa dan membuat menjadi baru, menjadi seorang anak Allah dan memiliki warisan keselamatan. 16 Pertanyaannya untuk apa jaminannya? Jawaban dinyatakan melalui penggunaan istilah tees kleesornmias, merupakan kata benda genetif feminim tunggal, sebagai genetif penjelasan, yang menjelaskan bahwa jaminan ini berhubungan dengan warisan, yaitu kehidupan kekal yang diberikan kepada orang percaya. Ungkapan warisan yang selalu digunakan dalam hubungan dengan kehidupan kekal bagi orang percaya, menegaskan bahwa keselamatan di dalam Kristus adalah sebuah kepastian, karena dimeteraikan oleh Roh Kudus yang bersifat permanen di dalam hidup orang percaya. Hal ini terkait dengan penebusan yang telah dikerjakan oleh Kristus yang menjadikan orang percaya memiliki kehidupan kekal, dan bukan saja itu, melainkan juga masuk di dalam pujian dan kemuliaan Kristus, tempat dimana orang percaya dimuliakan dan memuliakan Krsitus Sang Raja Yang kekal. Sebuah tujuan yang abadi yang dikehendaki oleh Allah,sehingga hidup orang yang sudah dimeteraikan adalah hidup untuk kebenaran Kristus. Kesimpulan: Semua agama memahami bahwa masuk neraka adalah suatu kepastian, tidak bisa ditolak oleh manusia, tetapi masuk sorga adalah mudah-mudahan, bukan sebuah kepastian bergantung pada amalnya dalam pandangan manusia. Akan tetapi, kekristenan bukan sekedar sebuah agama. Kekristenan adalah usaha Allah mencari manusia. Oleh karena keselamatan adalah anugrah Allah dan belas kasihan Allah semata-mata. Usaha dan andil manusia tidak bisa membawa seseorang kepada keselamatan kekal. 14 Joseph Agar Beet, Beet s Commentaries: Ephesians, (Albany: Ages, 1999), tt 15 Baca Petrus Maryono, Gramatika dan Sintaksis Bahasa Yunani, (Yogyakarta: STII, 1995). 16 John Philips, Ephesians, (Chicago: Moody Bible Institute, 1982), tt lihat juga Bruce B. Barton, Ephesians, (Wheaton III: Tyndale House publisher, 1996) hal 25, membicarakan tentang meterai berhubungan dengan dunia kuno adalah sebuah bentuk dari indentifikasi yang didunakan secara otentik dan dilindungi secara sah.

Usaha Allah itu semua dikerjakan di dalam Kristus Yesus. Pekerjaan Kristus pertama, bahwa di dalam Kristus, orang yang percaya adalah orang yang sudah dipilih Bapa sebelum dunia diciptakan. Tujuan dari pemilihan itu untuk hidup kudus dan tidak bercacat di hadapan- Nya. Berarti seorang percaya tidak boleh bangga terhadap kehidupan dosa, sebaliknya bergantung pada Kristus agar mampu hidup di dalam kebenaran Firman-Nya oleh pertolongan Roh Kudus. Oleh karena orang percaya ditentukan menjadi anak-anak Allah untuk mewarisi Kerajaan Allah. Kedua, Di dalam Kristus, orang percaya mengalami pengampunan dari Allah, karena harga dosa adalah darah. Pengampunan dan pendamaian dengan Allah, mengakibatkan orang percaya layak masuk ke dalam Kerajaan Allah, karena dilayakan oleh Allah sendiri di dalam Kristus. Ketiga, Di dalam Kristus, Roh Kudus menjamin orang percaya mewarisi hidup kekal dengan memeteraikan orang percaya. Jaminan sebagai panjar sampai memiliki keselamatan secara sempurna di Sorga. Hal ini merupakan berkat rohani yang dimiliki oleh orang percaya di dalam Kristus. Berkat yang bersifat kekal, karena kemuliaan Kristus bukan di bumi melainkan di sorga. Hidup kekal yang dikerjakan oleh tiga Pribadi yang Esa, Allah Tritunggal Yang Esa. 17 Dasar dari pekerjaan Tritunggal di dalam keselamatan adalah di dalam Kristus sehingga orang percaya memiliki berkat rohani, memiliki kepastian hidup kekal di dalam Kristus. Kepustakaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed, III. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Abbott, Thomas Kingsmill. A Critical and Exegetical Commentary on the Epistles to the Ephesians and to the Colossians. New York: C. Scribner s Sons, 1909. Barclay, Wiliam. The Letters to the Galatians and Ephesians. (Philadelphia: The Westminster Press, 2000 Barton, Bruce B. Ephesians. Wheaton III: Tyndale House publisher, 1996. Beet, Joseph Agar. Beet s Commentaries: Ephesians. Albany: Ages, 1999. Boice, James Montgomery Ephesians: An Espositional commentary. Grand Rapids: Ministry Resources, 1988, hal 14. Boles, Kenneth L. Glatians & Ephesians. Jopin: College Press, 1993. Edwards, M.J Galatia, Ephesians, Philippians. Downers Grove, III. Interversity Press, 1999. Hendriksen, William; Simon Kistemaker, New Testament Commentary: Exposition of Ephesians. Grand Rapids: Baker Book House, 2001. Maryono, Petrus. Gramatika dan Sintaksis Bahasa Yunani. Yogyakarta: STII, 1995. Neufeld,Thomas R. Yoder. Ephesians, Scottdale: PA: Herald Press, 2001 Philips, John. Ephesians. Chicago: Moody Bible Institute, 1982. 17 M.J Edwards, Galatia, Ephesians, Philippians. ( Downers Grove, III. Interversity Press, 1999), 109