BAB I PENDAHULUAN. FIDE (Federation Internasional Des Echecs). Hingga sekarang FIDE. mencapai 156 federasi dari seluruh dunia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adanya kejuaraan-kejuaraan di daerah, di kota ataupun nasional. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. ataupun temuan-temuan yang dihasilkan oleh para ilmuan olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. pembuktian bahwa pada jaman itu Taekwondo berafialiasi ke ITF (International

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, disiplin dan ketaqwaan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deni Pazriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. semua cabang olahraga yang dipertandingkan ataupun diperlombakan.

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit,

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Siti Ratna Komala,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. bondong menuju Sekolah Sepak Bola (SSB) sedini mungkin, untuk ditempa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

PSIKOLOGI OLAHRAGA. OLEH : JOKO PURWANTO FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

1. PENDAHULUAN. Siswa SMP merupakan potensi sumber daya manusia yang perlu dibina dan. pertumbuhan dan perkembangan remaja.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. olahraga melalui slogan Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erpan Herdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dari semua kalangan maupun usia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya club dan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat di zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM CABANG OLAHRAGA JUDO

BAB I PENDAHULUAN. tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Faris Rizky Kurniawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Pembangunan tersebut sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia untuk pembangunan. Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. sempatberhenti sampai sekitar dua tahun awal kemerdekaan. Dengan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

1. Pembinaan olahraga sebaiknya dimulai sejak anak usia dini, berkesinambungan, dan mempertimbangkan kondisi anak atau disesuaikan dengan dunia anak.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. olahraga merupakan hal mutlak yang esensial untuk. perkembanngan dan kemajuan hidup suatu bangsa. Betapa tidak Olahraga mampu

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan olahraga prestasi ditanah air sehingga dalam berbagai pertandingan dan kejuaraan

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROPOSAL PENGAJUAN DANA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2019

BAB I PENDAHULUAN. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan

oleh: Agus Supriyanto M.Si

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani juga secara rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Di era globalisasi saat ini banyak sekali cabang olahraga yang begitu digemari oleh masyarakat serta berkembang dengan pesat, salah satunya ialah olahraga catur. Permainan catur dikenal dan dilakukan oleh hampir semua orang di seluruh dunia. Itulah sebabnya muncul federasi catur internasional FIDE (Federation Internasional Des Echecs). Hingga sekarang FIDE merupakan organisasi utama untuk olahraga catur, jumlah anggotanya mencapai 156 federasi dari seluruh dunia. Olahraga catur adalah olahraga asah otak yang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Salah satu penyebabnya karena catur bisa dimainkan siapa pun, tak pandang usia, jenis kelamin atau strata sosial. Sebagai cabang olahraga, catur tergolong unik karena para pemainnya tidak perlu mencucurkan keringat atau menegangkan otot untuk menikmatinya atau memenanginya. Olahraga catur merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang di Indonesia. Perkembangan olahraga catur dapat dilihat dengan adanya kejuaraan-kejuaraan di daerah, di kota ataupun nasional.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa olahraga catur juga salah satu wujud nyata dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat bangsa, guna mewujudkan cita cita bangsa. Olahraga catur sangat baik efeknya didalam memupuk watak dan sportifitas serta rasa bertanggung jawab bagi seorang atlet. Sebab dalam olahraga catur terdapat peraturan yang harus dijalankan oleh seluruh atlet, ada tugas yang harus diemban oleh para atlet serta terdapat fungsi yang spesifik, sehingga seorang atlet harus memiliki jiwa sportifitas. Didalam melaksanakan setiap kegiatan yang berhubungan dengan olahraga diperlukan adanya motivasi yang berasal dari diri sendiri atau pun yang berasal dari luar. Motivasi merupakan salah satu yang diperlukan dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitas. Karena motivasi merupakan suatu dorongan atau tenaga pendorong dalam diri individu untuk melakukan suatu tindakan. Menurut Husdarta (2011:31) motivasi adalah energi psikologis yang bersifat abstrak. Wujudnya hanya dapat diamati dalam bentuk manifestasi tingkah laku yang ditampilkannya. Motivasi sebagai proses psikologis adalah refleksi kekuatan interaksi antara kognisi, pengalaman dan kebutuhan. Bervariatifnya motivasi dapat didorong oleh kebutuhan yang dirasakan. Motivasi tinggi yang dimiliki orang dalam melakukan kegiatan akan mendapatkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang rendah motivasinya. Oleh karena itu motivasi merupakan peranan yang amat penting untuk mencapai keberhasilan.

Setiap pertandingan yang diikuti oleh para atlet ada beberapa sikap yang benar-benar harus mereka miliki seperti sikap mental, kepribadian, motivasi, konsentrasi dan lain-lain. Contoh salah satu unsur khususnya motivasi adalah sebagai penggerak dan pengarah peserta disetiap pertandingannya. Namun didalam motivasi ada seperti alat penggerak sehingga seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu yaitu motif. Termotivasinya seseorang untuk berbuat tergantung besar kecilnya motif. Pengalaman peneliti beberapa kali mengikuti pertandingan catur sangat sedikit atlet yang ikut berpartisipasi didalam mengikuti kegiatan pertandingan catur, namun jika dilihat dari awal mula catur di Indonesia menurut Harahap (1985:1) : Musafir Hindu pertama-tama menginjak bumi Indonesia di Tanah Batak sesudah satu masehi, sebagai pembuktian didapatnya alat-alat catur kuno sekali yang ditemukan di Tapanuli oleh bangsa Belanda. Dilihat dari awal mula catur di Indonesia khususnya di Tanah Batak sudah menjadi budaya bagi warga Batak menjadikan catur sebagai suatu olahraga yang begitu diminati. Sedikitnya jumlah atlet yang bertanding pada penyelenggaraan pekan olahraga kota peneliti tertarik untuk meneliti apa yang menjadi motivasi para atlet untuk mengikuti kegiatan pertandingan catur tersebut. Menurut Koeswara (1986) mengatakan bahwa motivasi untuk berprestasi yang kuat akan mengarahkan individu untuk mendekati situasi yang yang berkaitan dengan prestasi. Meskipun atlet mempunyai keterampilan yang baik akan tetapi tidak ada hasrat untuk bermain baik biasanya atlet tersebut akan mengalami kegagalan. Demikian pula atlet yang mempunyai hasrat yang tinggi tetapi tidak mempunyai keterampilan maka prestasi tetap

buruk. Hasil optimal hanya dapat dicapai kalau motivasi dan keterampilan saling melengkapi. Olahraga catur adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dari awal pekan olahraga kota Medan dilaksanakan pada tahun 2009 hingga tahun 2013. Berdasarkan hasil observasi awal penulis ke KONI Sumatera Utara, total keseluruhan atlet yang mengikuti cabang olahraga catur pada Porkot I V berjumlah 328 orang. Dari 21 kecamatan yang mengikuti pertandingan catur di Pekan Olahraga Kota Medan dari penjabaran diatas maka penulis tertarik meneliti studi mengenai motivasi atlet olahraga catur pada penyelengaraan pekan olahraga kota Medan pada tahun 2013. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menghasilkan data ilmiah yang bermanfaat bagi peningkatan prestasi. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang erat kaitannya dengan permasalahan motivasi atlet olahraga catur pada penyelengaraan pekan olahraga kota Medan pada tahun 2013, maka masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut : Apa yang menjadi motivasi atlet olahraga catur untuk mengikuti Porkot 2013? Bagaimana motivasi atlet dalam mengikuti kegiatan pertandingan catur? Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi atlet dalam mengikuti pertandingan catur? C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari interpretasi yang keliru dalam penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan sehingga ruang lingkup penelitian ini menjadi jelas.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah motivasi atlet olahraga catur pada penyelenggaraan pekan olahraga kota Medan pada tahun 2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu : Bagaimana motivasi atlet olahraga catur pada penyelenggaraan pekan olahraga kota Medan pada tahun 2013. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi atlet olahraga catur pada penyelenggaraan pekan olahraga kota Medan pada tahun 2013. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1. Bagi peneliti sebagai sebagai bahan referensi dan media informasi tentang manfaat serta kegunaan motivasi atlet catur. 2. Memberikan informasi tambahan bagi atlet dan pelatih catur tentang motivasi dalam meningkatkan prestasi. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti pada Percasi Medan dalam membina dan menciptakan bibit-bibit pemain catur yang profesional dan handal bagi berkembangan catur di Sumatera Utara khususnya di Medan.