BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan memberikan arahan yang positif dan dengan pendidikan akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Pada umumnya kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupan untuk menuju perjalanan ke akhirat. bukan hanya produk akhir namun juga kualitas jiwa yang berproses.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi permasalahan serius, maraknya kasus-kasus yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. etimologis adalah bentuk jamak dari kata khuluq. Khuluq di dalam Kamus

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba), tawuran pelajar,

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

MATERI PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR AN (KAJIAN SURAT LUQMAN AYAT 13-19)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dilakukan agar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dilakukan. Selain itu, diajukan juga beberapa rekomendasi yang telah berpedoman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu baik. pendidikan yang berkualitas. Sampai detik ini komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena ia ikut menentukan corak dan bentuk amal dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Namun terkait

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak dan budi mulia serta ketrampilan yang

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lesi Oktiwanti, 2014 Pembinaan Kesadaran Beragama Berbasis Pendidikan Orang Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa peralihan antara masak kanak kanak dengan masa dewasa. Yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan sebagai wahana dalam membangun dan menempa kualitas

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam yang tidak terlalu penting untuk serius dipelajari dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sekolahnya. Banyak kita ketahui bahwa dari pelaksanaan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. hidup semaunya sendiri, karena di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Akhlak dapat terbentuk. Dalam kehidupan sehari-hari akhlak

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya. 1. Sedangkan menurut Muhammad Al-Mighwar self control (kontrol diri)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman yang ke empat. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING...

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PNDAHULUAN. mencapai pendidikan yang baik tersebut diperlukan beberapa aspek diantaranya kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, masyarakat Indonesia mengalami. perkembangan yang sangat cepat. Era ini memiliki potensi untuk ikut

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. CV.Pustaka Setia. Bandung, hlm

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kearifan dan bijaksana, merupakan suatu usaha secara

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional, yang sesuai dengan kebutuhan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat, terarah untuk mencapai tujuan yang diharapkan Sardiman

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain yang berada di

DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mencetak santri/siswa yang berkualitas dalam belajar Pendidikan agama. dalam menguasai Ilmu Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar salah satunya dapat dilihat dari kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhlaq merupakan suatu praktik dalam kehidupan sehari-hari,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, suatu bangsa menyongsong masa depan yang lebih baik. Pendidikan

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah ilmu yang harus dimiliki oleh semua manusia yang menjadikan setiap manusia dalam hidupnya mempunyai jalan yang lurus dan benar, karena pendidikan memberikan arahan yang positif dan dengan pendidikan akan mengetahui perkembangan global secara up to date atau terbaru, selain itu pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan dengan sadar dengan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah yang bertujuan dapat mengaplikasikan suatu ilmu di berbagai lingkungan hidup yang bertujuan mencapai peranan hidup yang tepat dan benar. Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia yang menjadi pedoman untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat, karena pendidikan sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia yang dalam kehidupannya akan mengarahkan kedalam perilaku yang baik, namun jika manusia tidak memiliki pendidikan akan terjerumus dalam kesesatan yang merugikan diri sendiri, jika manusia mendapatkan pendidikan yang secara universal dan tepat akan tercapai cita-cita yang diharapkan untuk kelak hidupnya akan semakin baik. Pendidikan tidak dibatasi untuk semua golongan maupun umur, maka dari itu pendidikan wajib dilakukan oleh semua kalangan manusia atau peserta didik, baik tujuan yang akan dicapai setinggi- 1

tingginya, begitu juga pendidikan yang merupakan suatu bimbingan atau pengajaran yang dilakukan tidak hanya oleh orang lain yang melakukan bimbingan atau pengajaran tetapi bisa juga dengan media lain seperti televise, radio, buku, dan artikel. Pendidikan tidak dibatasi dalam keilmuan yang sebatas untuk dilakukan dengan bimbingan manusia tetapi mencakup semua aspek ilmu yang ada di dunia dengan memberikan ilmu pengetahuan atau informasi yang bersifat formal dan non formal, maka dari itu pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pola fikir manusia dan mengembangkan jasmani dan kerohanian kearah kedewasaan. Mendidik tidak hanya dilakukan didalam keluarga saja, tetapi mendidik anak bisa juga dengan memberikan pendidikan anak dengan disekolahkan yang mendidik anak tersebut adalah guru, guru merupakan pendidik yang professional dengan tugas utama mengajar, mendidik, membimbing, melatih, dan memberikan arahan dengan suatu ilmu yang berguna untuk masa depan dan menjadikan hidup didunia lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Pendidikan dalam keluarga merupakan aspek penting dalam pembentukan perilaku seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh Solikodin Djaelani (2013:1) tentang pendidikan dalam keluarga bahwa : 2

Pada umumnya pendidikan dalam keluarga dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai agama, etika yang meliputi budi pekerti, tingkah laku yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan tidak hanya diberikan dengan materi yang berurusan dengan dunia saja, tetapi harus diberikan pendidikan yang bersifaf lebih mengarah di kehidupan yang berada di akhirat, pendidikan tersebut sangat penting untuk diberikan di sekolah. Pendidikan agama adalah pendidikan yang materi bimbingan dan arahannya adalah ajaran agama yang ditujukan agar manusia mempercayai sepenuhnya akan adanya Tuhan (Haitami Salim, 2013: 30). Semua orang hidup itu tidak hanya hidup di dunia saja tetapi masih ada kehidupan yang lebih kekal dan lebih lama yaitu di akhirat. Pendidikan yang dimaksud diatas yaitu pendidikan agama, sebagai hamba Allah manusia merupakan penciptaan yang paling baik dan sempurna. Maka dari itu harus berpedoman kepada Allah, untuk sekarang ini pendidikan agama Islam tidak hanya dilakukan di pesantren tetapi pada sekolah umum dan madrasah sudah memberikan pendidikan tentang agama Islam dengan sangat luas. Perilaku yang baik merupakan pedoman hidup yang sangat penting untuk menjadikan pedoman kehidupan yang sempurna di dunia dan akhirat. Pendidikan agama Islam yang menjelaskan tentang perilaku dan sikap yang baik adalah pendidikan akidah akhlak, yang merupakan pendalaman tentang religiusitas atau keagamaan yang mengantarkan peserta didik mempunyai sikap religi yang mendalam. Islam memberikan ilmu tentang perilaku, sikap, dan sifat yang baik untuk 3

berinteraksi dengan Allah dan menjadikan perilaku di dunia dengan baik. Islam mengajarkan kepada manusia mulai dari cara makan, minum, tidur sampai bagaimana cara mengabdi kepada Allah (Roli Abdul Rahman dan M.Khamzah, 2009: 30). Namun pada masa sekarang ini peserta didik saat di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat pada kenyataannya masih berbanding terbalik dengan idealita. Realitanya masih banyak anak-anak yang perilakunya tidak baik di lingkungan sekolah yang dilakukan siswa seperti mencontek, berbohong kepada guru, tidak sopan saat berbicara dengan guru di sekolah, selanjutnya kasus yang banyak terjadi yaitu di luar sekolah seperti seperti tawuran, mencuri, mencontek dan tidak pernah sholat lima waktu. Padahal sholat lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan jika tidak melakukan kewajiban tersebut akan mendapatkan dosa yang besar dan akan dibalas saat di akhirat. Perilaku yang menyimpang agama tersebut mengakibatkan kerusakan moral pada peserta didik dan merugikan orang lain. Pendidikan akidah akhlak merupakan pendidikan yang wajib untuk diberikan di setiap sekolah untuk menanamkan sikap dan perilaku yang baik untuk masa mendatang, pendidikan akidah akhlak mencantumkan beberapa ilmu atau materi seperti kewajiban shalat, menjelaskan perilaku yang terpuji dan melarang untuk mengerjakan perilaku yang tidak sopan, memberikan contoh-contoh perilaku baik, menjelaskan akibat perilaku yang tidak baik untuk diri sendiri dan orang lain. 4

Sekolah harus ada mata pelajaran akidah akhlak yang sangat penting untuk diterapkan di anak-anak pada masa sekarang yang bertujuan untuk menanamkan perilaku yang baik dan terpuji serta meningkatkan akhlak pada anak sejak dini yang menerapkan sikap religi seperti menjalankan sholat lima waktu, membaca al-qur an setiap hari, menghindari perilaku yang buruk dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dengan itu pendidik harus saling berkolerasi dengan sesama pendidik khususnya pendidik mata pelajaran PAI, karena pendidik sangat penting bagi peserta didik dalam menerima materi atau pendidikan akidah akhlak untuk diterima dan diterapkan di sekolah atau masyarakat. Maka dari permasalahan yang sudah dijabarkan diatas seperti perilaku menyimpang yang dilakukan siswa di sekolah maupun di luar sekolah, peneliti tertarik untuk meneliti seberapa hasil dan pengaruh pemahaman mata pelajaran akidah akhlak yang sudah diberikan di sekolah oleh pendidik terhadap perilaku keagamaan siswa. 5

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa kelas XI di MAN Purworejo? 2. Bagaimana perilaku keagamaan siswa kelas XI di MAN Purworejo? 3. Adakah pengaruh mata pelajaran Aqidah Akhlak terhadap perilaku keagamaan siswa kelas XI di MAN Purworejo? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman mata pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa kelas XI di MAN Purworejo 2. Untuk mengetahui bagaimana perilaku keagamaan siswa kelas XI di MAN Purworejo 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh mata pelajaran Aqidah Akhlak di MAN Purworejo terhadap perilaku siswa kelas XI di MAN Purworejo D. Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis Penelitian ini memberikan pedoman kepada pendidik dalam memberikan materi pembelajaran Akidah Akhlak dengan sungguh-sungguh 6

kepada siswa untuk diterapkan perilaku terpuji dan sopan di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar dengan menerapkan perilaku dan sifat-sifat yang religi dengan berpedoman al-qur an dan as-sunnah yang sudah diberikan oleh pendidik dengan mata pelajaran akidah akhlak. 2. Secara praktis a. Bagi penulis Menambah wawasan dan pemahaman terhadap mata pelajaran akidah akhlak yang sudah diberikan oleh pendidik terhadap siswa serta sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas akidah dan akhlak pada penulis. b. Bagi pendidik Sebagai masukan kepada pendidik khususnya pendidik mata pelajaran akidah akhlak yang memberikan materi tentang akidah akhlak pada peserta didik untuk memberikan motivasi dan pemberian materi yang lebih mendalam kepada siswa. c. Bagi peserta didik Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang akidah akhlak yang sudah diberikan oleh pendidik di sekolah yang bermanfaat untuk pendidik dalam menerapkan dan mengaplikasikan perilaku serta sifat terpuji di lingkungan sekolah maupun masyarakat. 7

E. Sistematika Pembahasan Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman Judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, dan halaman abstrak. Bagian Pokok terdiri dari 5 bab, yaitu : Bab I adalah pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II adalah tinjauan pustaka, landasan teori serta kerangka pikir serta hipotesis pada penelitian ini. Bab III adalah metode penelitian yang menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan peneliti seperti: jenis penelitian, konsep dan variabel penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, validitas dan reabilitas instrumen, dan teknik analisis data. Bab IV adalah hasil dan pembahasan penelitian yang berisi tentang: gambaran umum sekolah, analisis hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V adalah penutup yang berisi mengenai kesimpulan, saran-saran atau rekomendasi. Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Kesimpulan 8

diperoleh dari hasil analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi untuk mengenai langkah-langkah apa yang perlu diambil oleh pihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan. Pada bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Lampiran terdiri dari: (a) curriculum viate (CV), (b) instumen pengumpulan data penelitian, (c) penghitungan statistik, (d) surat perijinan penelitian dan (e) bukti bimbingan yang ditandatangani Dosen Pembimbing Skripsi. 9