BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DKI Jakarta terdiri atas wilayah yang datar dan pulau-pulau dalam kelompok Kepulauan Seribu, dan sebagian besar berada pada ketinggian antara 0-10 meter di atas permukaan laut. Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, terletak pada 5 10' lintang selatan dan 106 49' bujur timur, merupakan wilayah daratan yang berbatasan di sebelah utara dengan Laut Jawa, di sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi, di sebelah selatan dengan Kabupaten Bogor, dan di sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang, Provinsi Jawa Barat. Secara administratif, DKI Jakarta terdiri atas lima kotamadya administratif, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat. Sebagai kota metropolitan dengan prasarana dan sarana kota yang lengkap dan baik serta merupakan pusat utama kegiatan ekonomi di Indonesia, DKI Jakarta memiliki daya tarik yang besar bagi para pendatang dari daerah lain sehingga mengakibatkan besarnya arus masuk penduduk ke DKI Jakarta. Oleh karena itu, pembangunan konstruksi semakin ramai guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa permasalahan telah terjadi dalam pembangunan di DKI Jakarta, di antaranya masalah keretakan bangunan, amblesan tanah, banjir, runtuhnya jalan dan sebagainya, permasalahan tersebut erat hubungannya dengan kondisi geologi teknik di DKI Jakarta. Daratan DKI Jakarta secara geologi dibangun tanah alluvium yang sangat bervariasi sifat keteknikannya baik pada sebaran ke arah vertikal maupun mendatar. I - 1
Di bagian utara Jakarta tersusun oleh aluvium pantai, pematang pantai, sungai, dan rawa sedangkan di bagian selatan umumnya tersusun oleh aluvium volkanik yang berasal dari kegiatan gunung api. Identifikasi morfologinya, garis pantai purba DKI Jakarta 5000 tahun yang lalu berada di sepanjang Jl. Daan Mogot Grogol - Monas Senen - Pulo Gadung, sehingga di beberapa tempat di sepanjang jalan tersebut dijumpai tanah endapan pematang pantai dan di belakangnya dijumpai tanah endapan rawa yang bersifat lunak. Tanah aluvium di DKI Jakarta bagian utara mempunyai umur baru 5000 tahun belum mengalami pemampatan yang maksimal, sehingga adanya pembangunan infrastruktur dan dipacu oleh pengambilan air tanah telah menyebabkan terjadinya amblesan tanah secara regional. Di bagian selatan dari Jakarta yang tersusun oleh aluvium volkanik pada umumnya mempunyai sifat keteknikan tanah yang lebih baik di banding tanah aluvium yang ada di Jakarta bagian utara, sehingga pembangunan infrastruktur maupun konstruksi bangunan berat tidak mengalami kendala seperti yang ada di Jakarta bagian utara. Pada tahap awal perencanaan konstruksi bangunan perlu dilakukan penyelidikan tanah guna mengetahui kondisi tanah pada lokasi pembangunan. Penyelidikan tanah ini terdiri dari data lapangan maupun data laboratorium. Pada perencanaan konstruksi tiang pancang suatu bangunan perlu diperhatikan daya dukung dari tiang dengan melakukan perhitungan dengan rumus-rumus daya dukung tiang pancang berdasarkan data sondir. Setelah didapatkan hasil perhitungan daya dukung tiang pancang kemudian dilakukan pemetaan dengan cara memetakan hasil perhitungan ke dalam peta wilayah Jakarta. Pemetaan memiliki fungsi sebagai informasi tentang daya dukung tanah pada wilayah Jakarta. I - 2
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Melakukan pemetaan untuk mengetahui penyebaran daya dukung fundasi tiang pancang yang dipetakan dalam peta wilayah Jakarta 2. Melakukan pemetaan yang menggambarkan posisi kedalaman tanah yang memiliki daya dukung terbaik dari setiap wilayah. 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini mencakup : 1. Lokasi penelitian ini berada di wilayah Jakarta yaitu : Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. 2. Fundasi dalam yang digunakan adalah tiang pancang beton berbentuk persegi dengan diameter 50 cm. 3. Data soil yang digunakan dalam perhitungan adalah data sondir dengan nilai qc = 200 4. Perhitungan daya dukung tiang pancang menggunakan metode dan Nottingham dan Schmertmann 5. Pada perhitungan ini hanya menggunakan data sondir. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Mengetahui pemetaan daya dukung tanah pada wilayah Jakarta yang berguna untuk menggambarkan kondisi tanah pada setiap wilayah Jakarta. I - 3
2. Mengetahui kisaran daya dukung tiang pancang pada masing-masing wilayah Jakarta 3. Bagi perencana dapat bermanfaat pada proyek pembangunan yang ada di wilayah Jakarta, yang berfungsi sebagai gambaran awal tentang daya dukung tiang pancang 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika dari laporan tugas akhir ini secara garis besar adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Bab ini mencakup latar belakang penulisan, tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan dan manfaat yang diperoleh serta sistematika penulisan laporan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka akan menjelaskan tentang daya dukung tiang pancang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian, lokasi penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data pada diagram alir penelitian dan diagram langkah langkah perhitungan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil dari perhitungan daya dukung tiang menggunakan Metode Schertmann dan Nottingham dan hasilnya dipetakan ke dalam peta Jakarta. I - 4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Pada bab ini juga diberikan saran-saran yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk keperluan pengembangan desain lebih lanjut. I - 5